BAB III
METODE PENELITIAN
3.3 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin pencetak tablet
(Single punch tablet press TDP-0), alat–alat gelas, timbangan analitik (Mettler
mortir dan stamper, alat-alat gelas, cawan porselin, kertas saring, alat timbang dan
kromatografi, pipa kapiler, oven, alat penyemprot bercak, lampu UV 254 dan UV366
GmbH & Co. KG, Germany), Manitol (Qingdao Bright Moon Seaweed Group
Co.,Ltd., China) Magnesium stearat, Talkum, larutan warna ponceau, kertas saring
kering ini kemudian dibuat serbuk dengan blender dan diayak dengan
sampai kental dan bebas etanol. Setelah itu di lakukan pula kromatografi
dengan kromatografi lapis tipis menggunakan fase diam berupa silika gel
GF254fase gerak berupa kloroform, etil asetat, heksane, dan air dalam
sebagai berikut:
kemudian dibuat seri kadar tertentu. Kurva baku dibuat dengan mengukur
(Murav’ev et al., 1972). Berdasarkan data kadar larutan standar sebagai sumbu x
asam sulfat kemudian dibuat seri kadar tertentu. Absorbansi dari masing- masing
baku. Kemudian hasil kadar ursolic acid dikonversi ke dalam satuan mg/g berat
dengan ketentuan R= kadar ursolic acid (mg/g); S= kadar ursolic acid sampel
laju alir. Setelah dievaluasi, massa tablet dikempa dengan mesin pencetak tablet.
Setelah tablet selesai dicetak, dilakukan evaluasi tablet yang meliputi: uji
keseragaman ukuran, uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji keregasan, uji
waktu hancur in vitro, uji waktu pembasahan, dan uji waktu hancur in vivo.
corong ditutup. Selanjutnya penutup dibuka dan massa dibiarkan mengalir keluar.
Diukur tinggi dan jari-jari kerucut yang terbentuk, kemudian ditentukan sudut
Tg α = h / r
h = tinggi kerucut
31
r = jari-jari kerucut
Massa tablet yang akan dicetak dimasukkan kedalam corong alir, lalu
dialirkan hingga seluruh massa mengalir. Ditentukan waktu alir mulai dari
Massa tablet (m) ditimbang, dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dibaca
volume yang terlihat (V1). Gelas ukur diketuk-ketukkan sebanyak 300 kali selama
Kerapatan mampat
Diameter dan ketebalan tablet diukur dengan cara menjepitkan tablet pada
ditimbang satu per satu. Persyaratannya adalah tidak lebih dari dua tablet
menyimpang lebih besar dari kolom A dan tidak satu tablet put yang menyimpang
peluncur bergerak pada sebuah rel mendekati tablet dan akhirnya menekan tablet
hingga pecah. Pada saat tablet pecah, peluncur segera berhenti dan tekanan akan
ditunjukkan oleh angka digital pada alat. Pada penelitian ini, jumlah tablet yang
digunakan dalam uji kekerasan adalah enam tablet (Ditjen POM, 1979).
33
Friability Tester. Ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu, dicatat
beratnya (a gram), dimasukkan kedalam alat, lalu alat dijalankan selama 4 menit
(100 kali putaran), setelah batas waktu yang ditentukan tablet dikeluarkan dan
dibersihkan dari debu, lalu ditimbang kembali (b gram) (Ditjen POM, 1979).
digunakan air bersuhu 37o ± 2o sebagai media, kemudian alat dijalankan. Waktu
hancur tablet dicatat yaitu sejak keranjang yang berisi tablet dinaik turunkan
sampai tablet hancur. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang
saring yang berbentuk lingkaran diletakkan dalam cawan petri berdiameter 8,5
ponceau 0,1 % b/v dalam air suling. Uji dilakukan dengan meletakkan satu tablet
pada permukaan kertas saring di dalam cawan petri, secara perlahan-lahan. Waktu
yang dibutuhkan untuk membuat permukaan atas dari tablet menyerap warna
larutan dalam cawan dicatat sebagai waktu pembasahan (wetting time) (Parmar,
dibutuhkan agar tablet hancur sempurna tanpa mengunyah, setelah itu tablet
segera diludahkan. Waktu yang dicatat ditetapkan sebagai waktu hancur in vivo
(Lubis, 2011).
bentuk tabel. Data ini kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan
SPSS versi 16.0. Uji yang digunakan yaitu one way ANOVA (Analysis of Varians)
pada tingkat kepercayaan 95%. One way ANOVA bertujuan untuk mengetahui
tablet.