Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti

masyarakat hingga saat ini. Penyakit ini merupakan penyebab kematian terbesar

kedua setelah kardiovaskuler dan sampai saat ini masih sedikit sekali obat

antikanker yang bekerja secara selektif untuk pengobatan jenis kanker tertentu.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk menanggulangi penyakit ini seperti

pembedahan, terapi radiasi kemoterapi dan sebagainya, namun hingga kini masih

belum ditemukan cara yang dapat mengatasi penyakit tersebut secara memuaskan.

Cara lain yang dipilih sebagian penderita penyakit ini adalah dengan

memanfaatkan bahan alam yaitu dengan menggunakan tanaman obat sebagai obat

tradisional (Sukardiman dkk., 2004).

Hal ini disebabkan karena pengobatan secara sintesis dirasakan terlalu

mahal dengan efek samping yang cukup serius. Di samping itu, krisis moneter

yang melanda bangsa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, telah

menyebabkan harga obat-obatan meningkat dengan pesat sehingga tidak

terjangkau oleh masyarakat (Yuliani, 2001).

Sebagai salah satu negara tropis yang kaya akan sumber daya hayati,

Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 jenis tumbuhan obat dan baru sekitar

7000 spesies diantaranya yang dimanfaatkan dan diteliti sebagai tumbuhan

berkhasiat obat (Indrayani dkk., 2006). Pengetahuan tentang tanaman obat

berdasar pengalaman dan ketrampilan telah diwariskan dari satu generasi ke

generasi berikutnya, namun pengetahuan ini masih terbatas tradisional dan belum

1
2

banyak diketahui kandungan kimia dan manfaat lainnya Masih banyak spesies

tumbuhan di Indonesia yang belum diteliti dan dikenal manfaatnya (Sari, 2006).

Salah satu tumbuhan yang berpotensi untuk komoditas obat tradisional ini adalah

Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.). Rumput mutiara (Hedyotis

corymbosa (L.) Lamk.) merupakan salah satu tanaman berkhasiat obat. Tanaman

ini digunakan untuk mengobati penyakit kanker di daerah Cina, India, dan

wilayah Asia Tenggara. Rumput mutiara di Cina dikenal dengan sebutan shui xian

cao, penggunaannya sebagai obat penyakit kanker limfosarcoma, lambung,

nasophar, cervix, kanker payudara, rektum dan fibrosarcoma.

Menurut Kusuma dan Zaky (2005) bagian tanaman rumput mutiara yang

digunakan sebagai obat, yaitu seluruh tanaman, segar atau yang dikeringkan. Sifat

fisika, kimia, dan organoleptiknya diantaranya rasa manis, tawar, sedikit pahit,

netral, lembut, dan sejuk agak dingin.9 Tanaman ini mengandung hentriacontane,

stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-

coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu (kemungkinan

analog kumarin), iridoid glikosida, alizarin, korogenin, dan ikatan antragalol, serta

senyawa asam oleanolat dan asam ursolat yang diketahui dapat menurunkan

proliferasi sel kanker.

Tablet dan kapsul adalah bentuk sediaan obat solida (padat) yang

digunakan secara oral, termasuk di dalamnya tablet konvensional dan pelepasan

terkontrol hingga kapsul gelatin keras dan lunak (hard and soft gelatin capsules)

(Sharma, et.al., 2005). Namun diantara keduanya, tablet merupakan bentuk

sediaan yang paling disukai karena kemudahan penggunaan, kepadatan

(compactness) dan fleksibilitas produksinya (Rao, et.al., 2009).


3

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan membuat formulasi sediaan tablet ekstrak Rumput Mutiara

(Oldenlandia corymbose L) sebagai obat antikanker alami. Tablet yang dibuat

diharapkan dapat menghasilkan suatu sediaan dengan waktu hancur yang optimal.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka dapat dirumuskan


etanol
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah mekanisme kerja rumput mutiara (Oldenlandia corymbosa L.)

sebagai antikanker
b. Bagaimana kadar ursolic acid didalam rumput mutiara (Oldenlandia

corymbosa L) yang bisa digunakan sebagai penghambat pertumbuhan kanker

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan di atas,maka hipotesis penelitian ini adalah :
a. Rumput Mutiara (Oldenlandia corymbosa L.) dapat digunakan sebagai

antikanker
b. Kadar ursolic acid dalam rumput mutiara (Oldenlandia corymbosa L.) dapat

menghambat pertumbuhan kanker.

1.4 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui efektivitas rumput mutiara (Oldenlandia corymbosa L) sebagai

antikanker dalam sediaan tablet


b. Mengetahui efektivitas konsentrasi kadar ursolic acid dalam rumput mutiara

(Oldenlandia corymbosa L) sebagai antikanker

1.5 Manfaat Percobaan

a. Sebagai salah satu sumber data dan pengembangan obat antikanker alami
b. Sebagai informasi ilmiah tentang pemanfaatan rumput mutiara (Oldenlandia

corymbosa L) dalam bidang kesehatan


4

1.6 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan pada latar belakang, maka kerangka

konsep penelitian adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1

Sudut diam (o)


Pre-
formulasi Waktu Alir (detik)
(massa
Simplisia
tablet)
kering Indeks Kompresibilitas (%)

Rumput
Ekstrak
Mutiara etanol Friabilitas (%)
(Oldenlandia
corymbosa L)
KLT Kekerasan (kg)
In Vitro

Penetapan Waktu Hancur


Kadar (detik) In Vivo
Karak-
teristik
Tablet Waktu Pembasahan (detik)

Keseragaman Bobot (%)

Keseragaman Ukuran (%)

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian

Anda mungkin juga menyukai