Anda di halaman 1dari 3

Tugas Review Buku IndoCina

“BAB VIII. Aliran Klasik Khmer: Angkor Vat”

Dosen Pengampu: Asyhadi Mufsi Sadzali, S.S.,M.A


Mata Kuliah: Kepurbakalaan Indonesia B (klasik)

Disusun Oleh: Rega Okta Rivanda


NIM: I1C119051

Program Studi Arkeologi


Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Jambi
2020
Pada akhir abad ke-11 M sebuah dinasti baru merebut kekuasaan dan membawa
negeri itu ke titik tertinggi kejayaan dan kekayaannya. Masa itu sangat unik , karena seluruh
rakyat menata semua pengalaman dan hasil penemuan menjadi sesuatu yang sempurna dan
serasi, yaitu suatu aliran klasik. Peradaban Khmer berkembang sejak 3 abad lamanya, akan
mencapai puncaknya dengan Angkor Vat, simbol universal kesenian Khmer dan secara tepat
sekali, karena dengan bebatuannya ia merangkum keseluruhannya.
Pada masa yang sama negeri Asia-Tenggara lainnya mencapai tingkat kejayaan yaitu
sejak negeri-negeri itu mengalami indianisasi. Adapun negeri tersebut yaitu Champa dibawah
pemerintahan Harivarman IV, Birma dengan Anoratha, dan Kyanzittha; Jawa dibawah
Airlangga. Dan sayang sekali kegemilangan itu untuk terakhir kali: di Kamboja seperti juga
wilayah lain di Semenanjung Indonesia itu, hampir tak lama kemudian negeri-negeri yang di
indianisasikan mulai mengalami kemunduran dan keruntuhan.

Dinasti Mahidarapura
Dinasti ini merupakan dinasti yang direbut oleh Jayavarman VI dari pengganti
Udayadityavarman II pada tahun 1080 M, pendiri dinasti baru, Jayavarman VI hanyalah
seorang gubernur provinsi sederhana yang mengaku keturunan bangsawan Mahidarapura
yang berasal dari wilayah utara Kamboja. Jayavarman VI wafat pada tahun 1107 M dan
digantikan oleh adik-adiknya untuk memerintah dalam waktu yang tidak lama, sampai cucu
kemenakannya, Suryavarman II yang merebut kekuasaan dan sekaligus Angkor pada tahun
1113 M.
Suryavarman II adalah seorang penakluk, hal ini ditunjukkan dengan merebut seluruh
daerah selatan indocina. Dimulai dengan penaklukan Champa, Lopburi dan Lamphun
disebelah utara, dan Chaiya disebelah selatan pada tahun 1145 M. Raja Angkor merupakan
raja yang paling berkuasa di Asia selain Maharaja Cina.
Kemenangan-kemenangan itu segera diikuti kekalahan-kekalahan pada akhir masa
pemerintahan raja itu yaitu pada tahun 1150 M dan digantikan oleh saudara sepupunya
Daranindravarman II dan memerintah selama beberapa tahun. Raja Angkor tersebut terbunuh
pada masa pemerintahannya pada tahun 1165 M oleh seorang menteri yang ambisius.
Kekerasan itu tidak menguntungkan si perampas kekuasaaan. Pada tahun 1177 M orang
Cham menyusuri sungai mekong dengan suatu armada besar, orang Cham merupakan
tawanan Raja Angkor yang membebaskan diri pada pada tahun 1149 M dari Raja Angkor
pada saat itu yang memerintah Suryavarman II, yang masih mempunyai dendam pada bangsa
Angkor dan mendadak menyerang Angkor, membunuh Rajanya, dan memobrak-abrik kota
yang berlimpah kekayaan itu dan akhirnya membakarnya.

Gaya Angkor Vat


Gaya Angkor Vat terbentuk di bawah pemerintahan Jayavarman VI. Pada awalnya,
gaya itu tidak menunjukkan kemerosotan, tetapi juga bukan keistimewaan: yang diungkapkan
hanyalah penguasaan dan kesempurnaan hasil perkembangan abad sebelumnya. Mungkin
karena pemerintahannya banyak gangguan. Jayavarman VI tidak membangun candi-gunung.
Sebaliknya bangunan-bangunan yang didirikan diprovinsi-provinsi membuktikan bahwa
bentuk candi datar berkembang pada masa itu. Contohnya Phimai, dekat korat, yang didirikan
pada tahun 1106 dan 1112 M oleh raja dan saudara-saudaranya.
Gaya Angkor Vat berhasil ke puncak kesenian Khmer pada masa Suryavarman II,
bahkan lebih dari itu: tanpa berlebihan boleh saja dikatakan bahwa mahakarya sang raja,
Angkor Vat, hanya dapat diciptakan oleh seorang saja. Kepaduan proporsi, pandangan, dan
keindahan yang diungkapkan pada setiap batu mengarah pada kesimpulan ini.

Arsitektur Angkor Vat


Setelah menetapkan kekuasaan di Angkor, Suryavarman II membangun gunung
sucinya, seperti sepatutnya dilakukan oleh seorang raja besar yang telah mengawali sesuatu.
Seluruh negeri itu adalah suatu rangkaian kota yang hampir bersinambung dan diatur parit-
parit, tempat penampungan air dan jalan-jalan.
Suryavarman II mendirikan candi-gunung di sudut tenggara yashodharapura kuno
yang terdampar disekeliling Bakheng. Tampak muka utama Candi itu menghadap kebarat.
Mungkin letaknya, karena dengan begitu menghadap ke jalan besar yang turun dari Baphuon
kearah danau, sedangkan disebelah timur mengalir Sungai Siemreap. Tempat suci ini
membentuk suatu persegi panjang berukuran 1500 m x 1300 m, dibatasi oleh sebuah parit
yang hampir 200 m lebarnya. Keseluruhannya ditembok bertingkat-tingkat, sehingga
dimanapun kita berada, kita dapat mencapai air.

Hiasan Candi
Dekor atau hiasan candi tersebut sangat menakjubkan dan sangat sempurna, dan
terkadang bisa membuat orang yang melihatnya bingung. Pada bingkai pintu, pada ambang
pintu atas dan tampak muka tampak sejumlah besar figur kecil yang menceritakan wiracarita
dengan kehebatan yang tak habis-habisnya. Pada bidang-bidang dinding terlihat figur-figur
cantik para aspara yang tersenyum, yakni penari dari kayangan yang memberikan
kebahagiaan surgawi yang tak terhingga kepada dewa-dewa serta orang-orang pilihan.

Relief-Relief
Relief-relief Angkor Vat termasuk diantara ciptaan seni rupa yang terhebat dalam
sejarah manusia. Serambi keliling dilantai pertama seluruhnya disediakan untuk relief-relief.
Untuk tujuan tersebut dinding luar telah diganti dengan tiang-tiang dan berkas-berkas cahaya
menembus masuk pada dinding dalam, dimana terpampang bingkai berhias relief yang tak
terputus, tingginya dua meter. Keseluruhan pahatannya melebihi dua km persegi.
Di relief-relief menceritakan tentang Pengadukan Laut Susu dibawah pimpinan
Wisnu, kisah Krisna, episode-episode Mahabharata, dan perang Kurukshetra atau perang di
Lanka antara kera-kera dan prajurit Rahwana.
Dilain pihak, tampaknya Angkor Vat berkaitan dengan kematian. Beberapa tanda
menunjukkan bahwa sejak masa itu, abu raja dapat disemayamkan dalam candi-gunungnya.
Sebuah bidang dinding serambi sebelah selatan menggambarkan pengadilan bagi orang-orang
yang telah meninggal.

Anda mungkin juga menyukai