Anda di halaman 1dari 3

Identifikasi Kesadahan Air

A. Latar Belakang
Air bersih adalah sumber daya yang mahal dan terbatas yang kita miliki saat
ini setelah terjadinya polusi dan limbah beberapa dasawarsa. Karena
kecenderungan alami dari zat terlarut murni dan pelarut untuk membentuk
larutan dan koloid, maka dibutuhkan energy untuk menghilangkan partikelpartikel terlarut, terdispersi, dan tersuspensi dari air untuk membuatnya
cukup bersih untuk digunakan manusia.
Air yang digunakan manusia berasal dari danau, sungai, atau waduk yang
dapat berfungsi juga sebagai tempat pembuangan akhir air limbah (bekas
pakai). Meskipun terlihat jernih, namun dalam air danau, sungai, atau waduk
seringkali mengandung ion-ion mineral, seperti NO 3- dan Fe3+, mungkin ada
dalam konsentrasi tinggi. Senyawa organic terlarut beberapa diantaranya
beracun, mungkin juga ada. Partikel tanah halus dan mikroorganisme pada
semua tingkat tersebar dalam bentuk koloid. Partikel yang lebih besar dan
puing-puing berbagai macam benda mungkin ada dalam suspensi air sungai,
danau, atau waduk.
Untuk mengidentifikasi air sungai yang mengandung limbah dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara. Cara yang paling sederhana adalah dengan
pengamatan menggunakan panca indera, misalkan warna dan bau.
Identifikasi terhadap air sungai juga dapat melalui pengamatan fisik dan
kimia. Penggunaan metode identifiakasi secara kimia dapat memberikan
informasi mengenai sifat-sifat air sungai tersebut sehingga dapat
memudahkan dalam memilih cara penanganan yang tepat.
Salah satu cara identifikasi air sungai secara kimia adalah dengan menguji
kesadahan dan uji asam/basa.
B. Dasar Teori
Air merupakan unsur penting dalam kehidupan. Hampir seluruh kehidupan di
dunia ini. Sumber utama ait yang mendukung kehidupan di bumi ini adalah
laut, dan semua air akhirnya akan kembali ke laut yang bertindak sebagai
reservoir atau penampung. Air dapat mengalami daur hidrologi. Selama
mengalami daur hidrologi itu air selalu menyerap zat-zat yang menyebabkan
air itu tidak lagi murni. Oleh karena itu, pada hakikatnya tidak ada air yang
betul-betul murni.
Zat-zat yang diserap oleh air alam dapat diklasifikasikan sebagai padatan
terlarut dan padatan tersuspensi. Pada umumnya, jenis zat pengotor yang
terkandung dalam air bergantung pada jenis bahan yang berkontak dengan
air itu, sedangkan banyaknya zat pengotor bergantung pada waktu
kontaknya dengan air. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam
air karena kontaknya dengan batu-batuan terutama terdiri dari: Kalsium
karbonat (CaCO3), magnesium karbonat (MgCO 3), kalsium sulfat (CaSO4),
magnesium sulfat, dan sebagainya. Masing masing senyawa tersebut
menghasilkan mineral dalam bentuk ion-ion Ca2+, Mg2+, dan Fe2+.

Air yang banyak mengandung mineral-mineral dalam bentuk kation Ca 2+,


Mg2+, dan Fe2+ disebut air sadah. Air sadah tidak menguntungkan karena
menurunkan tegangan permukaan air. Kation-kation tersebut menyebabkan
beberapa masalah, diantaranya jika bereaksi dengan sabun dapat
membentuk endapan dan mencegah munculnya busa dalam air. Selain itu
senyawa-senyawa dari kation-kation tersebut relative sukar larut dalam air
sehingga senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk
endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.
Selama mencuci, ion-ion tersebut akan bergabung dengan anion asam lemak
dalam sabun menghasilkan endapan tak larut pada pakaian, bagian mesin
cuci dan tangki dengan reaksi sebagai berikut:
Ca2+ (aq)

2C17H35COONa (aq)
+
Sabun

(C17H35COO)2Ca (s)
2Na+
Endapan Tak Larut

Jika ion-ion bikarbonat (HCO3-) terdapat dalam air, ion-ion air sadah akan
membentuk kerak, suatu endapan karbonat dalam pipa dan akan merusak
pipa.
Ca2+ (aq) + 2HCO3- (aq) CaCO3 (S) + CO2 (g) + H2O (l)
Penghilangan air sadah disebut pelunakan air. Pelunakan air dapat
mengatasi masalah tersebut. Caranya dengan melakukan penukaran ion Na +
(air lunak) untuk kation air sadah. Sistem penukar ion tipe rumah tangga
mengandung resin penukar-ion, polimer tak larut yang memiliki gugus anion
berikatan kovalen (seperti SO3- atau COO-) dimana ion Na+ melekat untuk
menyeimbangkan muatan. Kation divalent dalam air sadah menarik gugus
anion resin dan memindahkan ion Na + ke air (ini hanya salah satu tipe
pertukaran ion dari banyak tipe lainnya). Resin diambil ketika semua
bagiannya telah terisi (oleh kation) atau resin dapat diregenerasi dengan cara
mengalirkan larutan Na+ sangat pekat dimana ion-ion Na + akan melepaskan
ion Ca2+. Agar lebih jelas perhatikan Gambar berikut:

C.
D. asf

Anda mungkin juga menyukai