Anda di halaman 1dari 24

KESADAHAN AIR

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Air merupakan salah satu komponen pembentuk lingkungan


sehingga tersedianya air yang berkualitas akan menciptakan
lingkungan yang baik. Bagi manusia, air berperan penting dalam
kegiatan pertanian, industri, dan pemenuhan kebutuhan rumah
tangga. Air yang digunakan harus memenuhi syarat baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia
pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat
ditinjau dari segi fisika, kimia, dan biologi.
Peningkatan kuantitas air merupakan syarat kedua setelah
kualitas air, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka
akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat
tersebut. Untuk keperluan minum dibutuhkan air rata-rata sebanyak
5 liter/hari, sedangkan secara keseluruhan kebutuhan akan air
suatu rumah tangga untuk masyarakat Indonesia diperkirakan
sebesar 120 liter/hari.
Air di bumi terutama di Indonesia sudah banyak tercemar,
sehingga tidak layak konsumsi lagi. Bahkan untuk dipakai mandi
pun dapat menyebabkan gatal-gatal dan masalah pada kulit. Air
yang sudah tercemar tersebut dapat digunakan, namun sebelum
digunakan harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan air
dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas air yang layak dan aman
dikonsumsi.
Menurut WHO bahwa jumlah air bersih yang harus dipenuhi
agar dapat mencapai syarat kesehatan adalah 86,4 liter per kapita
per hari, sedang kondisi di Indonesia ditentukan sebesar 60 liter per

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

hari Jumlah tersebut terjadi berdasarkan ketersediaan air bersih di


kota dan di pedesaan. Jika air bersih di pedesaan sekitar
40 liter/hari berarti hanya tersedia sekitar 50 % dari anjuran WHO.
Sumber Air bersih dapat membantu pemerintah atau
masyarakat pada penyiapan air minum. Sumber air minum yang
bersih menjadi sumbangan kepada peningkatan kesehatan
manusia. Salah satu diantaranya adalah kandungan kalsium yang
berpotensi meningkatkan kesadahan dalam air.
Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang
kualitas air bersih, karena kesadahan menunjukkan ukuran
pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut berupa Ca2+dan
Mg2+. Air yang kesadahannya tinggi apabila dikonsumsi secara
terus menerus akan mengakibatkan terjadinya gangguan
kesehatan, yaitu perut menjadi mual bahkan terjadinya gangguan
pada fungsi ginjal. Selain itu dapat pula mengurangi daya aktif
sabun, membentuk kerak pada alat pemasak dan penyumbatan
pada pipa.
1.2. Maksud praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini untuk menentukan
kesadahan air dengan metode volumetri (kompleksiometri).

1.3. Tujuan praktikum


Adapun tujuan praktikum ini yaitu:
1. Mengetahui kesadahan suatu sumber air.
2. Mengetahui reaksi-reaksi kompleksiometri
3. Menentukan titik akhir suatu titrasi.
4. Menentukan kadar kalsium dan magnesium dalam air.

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori umum


Air sadah adalah istilah yang digunakan pada air yang
mengandung kation penyebab kesadahan. Pada umumnya kesadahan
disebabkan oleh adanya logamlogam atau kation-kation yang bervalensi
2, seperti Fe, Sr, Mn, Ca dan Mg, tetapi penyebab utama dari kesadahan
adalah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kalsium dalam air mempunyai
kemungkinan bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat, khlorida dan nitrat,
sementara itu magnesium dalam air kemungkinan bersenyawa dengan
bikarbonat, sulfat dan khlorida (Marsidi, 2001).
Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air
bersih, karena kesadahan menunjukkan ukuran pencemaran air oleh
mineral-mineral terlarut berupa Ca2+dan Mg2+. Air yang kesadahannya
tinggi apabila dikonsumsi secara terus menerus akan mengakibatkan
terjadinya gangguan kesehatan, yaitu perut menjadi mual bahkan
terjadinya gangguan pada fungsi ginjal. Selain itu dapat pula mengurangi
daya aktif sabun, membentuk kerak pada alat pemasak dan penyumbatan
pada pipa (Rosidi, 2010).
Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air.
Kesadahan air disebabkan adanya ion – ion Ca2+ dan Mg2+.
Kesadahan tidak menguntungkan, air yang dianggap bermutu tinggi
mempunyai kesadahan yang rendah. Kalsium atau magnesium dalam air
sadah dapat bereaksi dengan sabun sehingga sabun tidak
dapat berbusa. Garam asam hidrogenkarbonat larut dalam air, tetapi jika
dipanaskan akan mengendap didasar ketel yang meningkatkan ongkos
pemanasan dan merugikan perindustrian. Untuk mencegahnya digunakan
detergen sintesis sehingga tidak membentuk endapan jika mencuci
(Sastrawijaya, 2000).

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Kesadahan air dapat digolongkan menjadi dua macam (Kuswanti,


2007) :
1. Kesadahan sementara Air sadah sementara adalah air sadah
yang mengandung ion karbonat (CO3-) dan bikarbonat (HCO3-), atau boleh
jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO 3)2)
dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion
atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena
kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air
tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+.
2. Kesadahan tetap Air sadah tetap adalah air sadah yang
mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl –
dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida
(CaCl2), kalsium nitrat.(Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium
klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat
(MgSO4). Air yang mengandung senyawa senyawa tersebut disebut air
sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan
cara pemanasan.
Tingkat kesadahan di berbagai tempat perairan berbeda-beda,
pada umumnya air tanah mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi, hal
ini terjadi karena air tanah mengalami kontak dengan batuan kapur yang
ada pada lapisan tanah yang dilalui air. Air permukaan tingkat
kesadahannya rendah (air lunak), kesadahan non karbonat dalam air
permukaan bersumber dari calsium sulfat yang terdapat dalam tanah liat
dan endapan lainnya (Sastrawijaya, 2000).
Kerugian yang ditimbulkan oleh air sadah antara lain menyebabkan
sabun tidak berbusa (berbuih). Sabun akan berbusa jika ion Ca 2+ dan
Mg2+ diendapkan. Jadi air sadah mengurangi daya pembersih sabun,
sehingga pemakaian sabun menjadi boros. Menimbulkan kerak pada ketel
yang dapat menyumbat katup-katup pada ketel tersebut. Hal ini

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

mengakibatkan penghantaran panas dari ketel berkurang sehingga


memboroskan penggunaan bahan bakar (Kuswanti, 2007).
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat
menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan
pengendapan mineral, yang menyebabkan pengendapan mineral, yang
menyumbat saluran pipa dan kran. Air sadah juga menyebabkan
pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur
sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi malah mengendap membentuk
gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar dihilangkan. Efek ini
timbul karena ion 2+ menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan
membentuk endapan padat (sampah sabun). Dalam industri, kesadahan
air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Pada
industri yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus terbebas
dari kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan magnesium karbonat
cenderung mengendap pada permukaan pipa dan permukaan penukar
panas (Kuswanti, 2007).
Kalsium dalam air dapat bereaksi dengan bikarbonat, sulfat, klorida
dan nitrat. Demikian juga magnesium yang terdapat dalam air juga dapat
bereaksi dengan bikarbonat, sulfat dan klorida. Tingkat kesadahan di
berbagai tempat perairan berbeda-beda, pada umumnya air tanah
mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi. Hal ini terjadi, karena air tanah
mengalami kontak dengan batuan kapur yang ada pada lapisan tanah
yang dilalui air. Air permukaan tingkat kesadahannya rendah, kesadahan
nonkarbonat dalam air permukaan bersumberdari kalsium sulfat yang
terdapat dalam tanah liat dan endapan lainnya (Saksono, 2006).
2.2 Uraian Bahan
1. Air Suling (Ditjen POM, 1979 : 96 )
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Rumus Molekul : H2O


Berat Molekul : 18,02 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau dan tidak


berasa
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979 : 412)
Nama Resmi :NATRII HYDROXYDUM
Nama Lain :Natrium Hidroksida
Rumus Molekul :NaOH
Rumus Struktur :

Berat Molekul :40,00 gr/mol


Pemerian :Bentuk batang, butiran, massa hablur atau
keping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan
hablur, putih, mudah meleleh basah. Sangat
alkalis dan korosif, Segera menyerap
karbondioksida.
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air dan etanol
(95%)P
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan :Zat tambahan
3. Eriochrome Black T (Ditjen POM, 1979 : 683)
Nama Resmi : HITAM MORDAT II
Nama Lain : Hitam Eriokromat
Rumus Molekul : C20H12N3O4S

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Berat Molekul : 461,38 gr/mol


Pemerian : Serbuk, hitam kecoklatan
Kelarutan : larut dalam air panas, dalam etanol, dan
dalam metanol.
Kegunaan : Sebagai Indikator
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Rumus Molekul :

4. Etilen Diamin Tetra Asetat (Ditjen POM, 1979 : 517)


Nama Resmi : DINATRIUM ADESAT
Nama Lain : Diantium Etilen Diamintetra Asetat
Rumus Molekul : C20H14N2O11S3
Berat Molekul : 372,24 gr/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : larut dalam air
Kegunaan : sebagai titran
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Rumus Molekul :

5. Mureksid (Dirjen POM, 1979 : 1127)


Nama Resmi : ANONIUM PURPURATE
Nama Lain : Amonium purpurate
Rumus Molekul : C8H8N6O6

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Berat Molekul : 284,19 gr/mol

Rumus Struktur :

Pemerian : Serbuk ungu kemerahan


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai indikator
Kelarutan : Sedikit larut dalam air
2.3 Prosedur Kerja ( Anonim, 2018 : 41-42 )
Pembuatan Larutan
a. Pembuatan larutan EDTA 0,01 M
1) Larutan 2,723 garam natrium EDTA dengan air suling dalam labu
ukur 1000 mL.
2) Tambahkan air suling sampai tepat padatan datera alat, sehingga 1
mL larutan EDTA 0,01 M setara dengan 0,4008 mg Ca atau 1,0008 mg
CaCO3
b. Larutan buffer (penahan) pH = 10,0
Larutan 1,179 g garam dinatrium EDTA p.a dan 780 mg MgSO 4.7H2O
atau 644 mg MgCl2.6H2O dalam + 50 mL air suling. Tambahkan 16,9 g
NH4Cl dan 143 mL kocok dan encerkan dengan air suling hingga 250
mL. Simpan dan tutup dengan baik. NH4OH pekat yang berada dalam
labu ukur 250mL. Simpan dan
tutup dengan baik.
c. Pembuatan Indikator
1) Campurkan 250 mg EBT dengan 100 g NaCl kering dan digerus
sampai halus. Simpan dalam botol tutup dengan baik.
2) Mureksid

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Campurkan 250 mg mureksid dengan 100 g NaCl kering kemudian


digerus sampai halus dan simpan dalam botol dan simpan dengan
baik.
2. Prosedur penetapan kesadahan total
a. Ambil 50 mL air contoh masukkan kedalam labu Erlenmeyer 250
mL.
b. Tambahkan 1-2 mL larutan penyangga pH 10 dan 50 mg indikator
EBT.
c. Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sambil diaduk/kocok sampai
terjadi perubahan warna dari kemerah-merahan menjadi biru laut.
d. Catat mL larutan EDTA yang digunakan.
e. Jika larutan EDTA yang diperlukan lebih banyak dari 15 mL,
encerkan contoh dengan air suling dan ulangi percobaannya hingga
kurang dari 15 mL.
3. Prosedur penetapan kalsium
a. Ambil 50 mL air contoh masukkan kedalam erlenmeyer 250 mL.
b. Tambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai pH 12-13.
c. Jika terjadi endapan tambahkan larutan KCN 10 % 2-3 mL.
d. Tambahkan 5 tetes (50 mg) indikator mureksid.
e. Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sambal diaduk hingga terjadi
perubahan warna dari merah muda menjadi ungu.
3 f. Catat mL larutan baku EDTA yang digunakan.
4 g. Buat dua kali percobaan ini hingga perbedaan tidak lebih dari
0,1mL.

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat praktikum


Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu
buret, corong gelas, erlenmeyer, pipet volume, dan pipet skala.

3.2 Bahan praktikum


Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah
air contoh (air galon dari sudiang), indikator EBT, indikator
mureksid, larutan buffer pH 10, larutan baku EDTA 0,01 M, dan
NaOH 0,1 N.

3.3 Cara Kerja


a. Penetapan Kesadahan Total
1. Pertama-tama, dipipet 50 mL air contoh kedalam erlenmeyer.
2. Lalu, air contoh ditetesi dengan 2 mL larutan penyangga pH 10
3. Kemudian, larutan diberi sedikit indikator EBT hingga warna
berubah menjadi merah muda
4. Setelah itu dititrasi dengan larutan baku EDTA hingga warna
berubah menjadi biru laut
5. Dicatat volume titran
6. Dilakukan hingga 2 kali replikasi
b. Penetapan Kadar Ca2+
1. Pertama-tama, dipipet 50 mL air contoh kedalam erlenmeyer.
2. Lalu, ditambahkan 4,5 mL NaOH kedalam erlenmeyer.
3. Kemudian, ditambahkan indikator mureksid kedalam erlenmeyer
hingga terjadi perubahan warna menjadi pink
4. Setelah itu, dititrasi dengan larutan baku EDTA hingga berubah
warna menjadi ungu.
5. Dicatat volume titran.

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil

Klp Volume Penetapan Penetapan Kadar Kadar Kadar


air kesadahan kesadaha
Total Ca2+ Mg2+
total kalsium

1. 50 mL 0,95 mL 0,3 mL 146 46 mg 24,3


ppm mg

2. 50 mL 0,6 mL 0,25 mL 92 38 mg 13,122


ppm mg

3. 50 mL 0,5 mL 0,3 mL 77 46 mg 7,533


ppm mg

4. 50 Ml 1 mL 0,75 mL 154 114 9,77


ppm mg mg

4.2. Pembahasan

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu dalam


air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk
garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki
kadar mineral tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Karena senyawa-senyawa kalsium dan
magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu
cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau
presipitat yang akhirnya menjadi kerak.
Dalam menentukan kesadahan dilakukan dengan cara titrasi.
Titrasi adalah suatu metode analisis kimia yang digunakan untuk

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

menentukan konsentrasisuatu larutan dengan menggunakan larutan


yang telah diketahui konsentrasi sebelumnya. Dalam proses titrasi
ada namanya titran, titrat,dan titer. Titran adalah suatu larutan yang
terdapat dalam buret yang telah diketahui konsentrasinya secara
pasti. Titran merupakan larutan pada erlenmeyer yang belum
diketahui konsentrasinya secara pasti dan yang akan dicari tahu
konsentrasinya. Sedangkan titer merupakan larutan baku yang
digunakan untuk menitrasi atau larutan yang ada pada buret.
Adapun cara kerja dari kesadahan air yaitu: Pertama-
tama disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, dipasang buret
dengan posisi yang benar, lalu dimasukkan larutan EDTA kedalam
buret hingga batas tanda.
Dampak yang ditimbulkan oleh air sadah antara lain menyebabkan
sabun tidak berbusa (berbuih). Sabun akan berbusa jika ion Ca2+ dan
Mg2+ diendapkan. Jadi air sadah mengurangi daya pembersih sabun,
sehingga pemakaian sabun menjadi boros. Menimbulkan kerak pada
ketel yang dapat menyumbat katup-katup pada ketel tersebut. Hal ini
mengakibatkan penghantaran panas dari ketel berkurang sehingga
memboroskan penggunaan bahan bakar.
Cara kerja penetapan kesadahan total yaitu : dipipet 50 mL air
sumur ke dalam labu takar, selanjutnya ditambahkan larutan buffer
(penyangga) pH 10 dan homogenkan, ditambahkan indikator EBT
sedikit demi sedikit hingga laruta berubah warna dari bening menjadi
kemerah-merahan. Jika sudah terjadi perubahan warna, titrasi larutan
dengan larutan EDTA yang telah diisi kedalam buret, apabila terjadi
perubahan warna dari kemerah-merahan menjadi biru laut, dihentikan
pemutaran stopcok, lalu dilihat dan dicatat volume hasil titrasi.
Cara kerja penetapan kalsium yaitu : dipipet 50 mL air sumur ke
dalam labu takar, diteteskan larutan NaOH 4,9 mL . Jika terjadi

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

endapan sesaat setelah penetesan NaOH, maka


selanjutnya ditambahkan KCN 10% 2-3 mL. Jika tidak terjadi
endapan maka KCN tidak perlu ditambahkan. Ditambahkan indikator
mureksid sedikit demi sedikit hingga laruta berubah warna dari
bening menjadi merah muda. Jika sudah terjadi perubahan warna
menjadi merah muda, dititrasi larutan dengan larutan EDTA yang
telah diisi kedalam buret. Apabila terjadi perubahan warna dari merah
muda menjadi ungu, dihentikan proses titrasi, lalu dilihat dan dicatat
volume hasil titrasi. Untuk sampel air galon Akbar Fajri.
Pada percobaan penentuan kesadahan air yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui kesadahan dalam air sampel,
mengetahui reaksi-reaksi kompleksiometri, menentukan titik akhir
suatu titrasi, menentukan kadar kalsium dan magnesium dalam air.
Adapun air sampel yang digunakan yaitu air galon Akbar Fajrin
dari Sudiang . Metode yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
metode titrasi kompleksometri. Kompleksiometri adalah suatu
pembentukan ion-ion kompleks antara bahan yang akan dianalisis
dan titran. Dalam percobaan ini digunakan garam natrium etilen
diamin tetra asetat (EDTA) sebagai titran untuk menentukan ion-ion
logam. Garam ini dapat membentuk pasangan kimiawi dengan ion-ion
kesadahan. Percobaan dilakukan pada masing-masing sample untuk
penentuan kesadahan total dan kadar kalsium (Ca2+).
Dari percobaan yang dilakukan untuk penambahan indikator EBT
perubahan warna yang terjadi yaitu dari warna kemerahan menjadi
biru laut sedangkan untuk penambahan indikator mureksid perubahan
warna yang terjadi yaitu dari merah muda menjadi ungu.
Faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan pada percobaan
kesadahan air yaitu titrasi dilakukan terlalu lama, kurang telitinya
ptaktikan memberikan pengaruh terhadap volume yang diukur.

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Adapun hasil yang diperoleh penetapan kesadahan total yaitu 0,95


mL, penetapan kadar kalsium yaitu 0,3 mL, kadar total 146 ppm, kadar
Ca2+ yaitu 46 mg, kadar Mg2+ yaitu 24,3 mg.

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum ini antara lain :

a) Adapun nilai kesadahan total adal 0,95 mL dan nilai kesadahan


kalsium 0,3 mL.
b) Adapun titik akhir titrasi dari penetapan kesadahan total yaitu dari
warna kemerah-merahan menjadi biru laut, sedangkan titik akhir
titrasi dari penetapan kesadahan kalsium yaitu dari warna merah
muda menjadi warna ungu.
c) Adapun nilai kadar kalsium adalah 46 mg dan kadar magnesium
adalah 24,3 mg.
5.2. Saran

1) Saran untuk Laboratorium


Diharapkan kepada laboratorium untuk menyediakan alat-
alat praktikum yang lebih atau penyediaan alat praktikum di
tingkatkan.
2) Saran untuk Asisten
Asisten yang mendampingi kelompok kami sudah sangat
baik, memberi arahan dan penjelasan dengan baik. Namun pesan
untuk kakak asisten agar selalu mendampingi praktikan untuk
terhindar dari terjadinya kesalahan dalam praktikum.

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas


Muslim Indonesia : Makassar.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ke-III.
Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
Kuswanti. 2007. Kimia Lingkungan. PT Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta.
Marsidi, Rauliasih. 2001. Zeolit untuk Mengurangi Kesadahan
Air. Alfabeta : Bandung.
Rosidi. 2010. Pelunakan Air Sadah dengan Menggunakan Zeolit
Sintesis. Binarupa Utama : Yogyakarta.
Saksono, Mulyono. 2006. Membuat Reagen Kimia di
Laboratorium. Bumi Aksara : Jakarta.
Sastrawijaya,M. 2000. Kimia Koordinasi, Rineka Cipta, Jakarta.

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

LAMPIRAN

Perhitungan

Kelompok 1

0,95 mL x 0,077 x 1,0008 0,073


Kadar total = =
50 mL x 0,01 0,5

= 0,146

0,146 mg X mg
=
1 mL 1000 mL

0,146 x 1000
= X
1

X = 146 ppm

0,3 mL x 0,077 x 1,0008 0,023


Kadar Ca2+= =
50 mL x 0,01 0,5

= 0,046

0,046 mg X mg
=
1 mL 1000 mL

0,046 x 1000
= X
1

X = 46
46 mg
46 ppm =
10000 L

= 46 mg

Kadar Mg2+ = (kadar total – kadar Ca2+) x 0,243

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Kadar Mg2+ = (146-46) x 0,243

= 100 x 0,243

= 24,3 mg

Kelompok 2

0,6 mL x 0,077 x 1,0008 0,046


Kadar total = =
50 mL x 0,01 0,5

= 0,092

0,092 mg X mg
=
1 mL 1000 mL

0,092 x 1000
= X
1

X = 92 ppm

0,25 mL x 0,077 x 1,0008 0,019


Kadar Ca2+= =
50 mL x 0,01 0,5

= 0,038

0,038 mg X mg
=
1 mL 1000 mL

0,038 x 1000
= X
1

X = 38
38 mg
38 ppm =
10000 L

= 38 mg

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Kadar Mg2+ = (kadar total – kadar Ca2+) x 0,243

Kadar Mg2+ = (92-38) x 0,243

= 54 x 0,243

= 13,122 mg

Kelompok 4

0,5 mL x 0,077 x 1,0008 0,038


Kadar total = =
50 mL x 0,01 0,5

= 0,77

0,77 mg X mg
=
1 mL 1000 mL

0,77 x 1000
= X
1

X = 77 ppm

0,3 mL x 0,077 x 1,0008 0,023


Kadar Ca2+= =
50 mL x 0,01 0,5

= 0,046

0,046 mg X mg
=
1 mL 1000 mL

0,046 x 1000
= X
1

X = 46
46 mg
46 ppm =
10000 L

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

= 46 mg

Kadar Mg2+ = (kadar total – kadar Ca2+) x 0,243

Kadar Mg2+ = (77-46) x 0,243

= 31 x 0,243

= 7,533 mg

Kelompok 4

1 mL x 0,077 x 1,0008 0,077


Kadar total = =
50 mL x 0,01 0,5

= 0,154

0,154 mg X mg
=
1 mL 1000 mL

0,154 x 1000
= X
1

X = 154 ppm

0,75 mL x 0,077 x 1,0008 0,057


Kadar Ca2+= =
50 mL x 0,01 0,5

= 0,114

0,114 mg X mg
=
1 mL 1000 mL

0,114 x 1000
= X
1

X = 114
114 mg
114 ppm =
10000 L

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

= 114 mg

Kadar Mg2+ = (kadar total – kadar Ca2+) x 0,243

Kadar Mg2+ = (154-114) x 0,243

= 40 x 0,243

= 9,77 mg

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Gambar

Air Galon Akbar Fajri

Prosedur Penetapan Kesadahan Total

Replikasi I kesadahan total Replikasi II kesadahan total


(Sebelum) (sebelum)

Replikasi I kesadahan total Replikasi II kesadahan total


(sesudah) (sesudah)

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Prosedur Penetapan Kalsium

Penetapan Ca2+ (sebelum reaksi)

Penetapan Ca2+ (reaksi I) Penetapan Ca2+ (reaksi II)

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171
KESADAHAN AIR

Skema kerja

a. Penetapan Keasadahan total


Di ambil 50 ml air contoh dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml.

Ditambahkan 2 ml larutan penyangga pH 10 dan 50 mg indikator


EBT.

Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sambil di aduk sampai


berubah warna dari kemerah-merahan menjadi biru laut.

Dicatat volume EDTA yang digunakan.


b. Penetapan Kalsium
Di ambil 50 ml air contoh dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml.

Ditambahkan NaOH 0,077 N sampai pH 12-13 (4,5 ml)

Lalu, ditambahkan 5 tetes indikator mureksid

Kemudian dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sambil diaduk


sampai berubah warna dari merah muad menjadi ungu.

Dicatat volume EDTA yang digunakan

YUNI WISRI PRATAMI MARYAM JAMILA ARIEF


15020180171

Anda mungkin juga menyukai