PARTUS NORMAL / PARTUS BIASA BAYI LAHIR MELALUI VAGINA DENGAN LETAK BELAKANG KEPALA / UBUN-UBUN KECIL, TANPA MEMAKAI ALAT / PERTOLONGAN ISTIMEWA, SERTA TIDAK MELUKAI IBU MAUPUN BAYI (KECUALI EPISIOTOMI), BERLANGSUNG DALAM WAKTU KURANG DARI 24 JAM. PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR “P” UTAMA Power His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu. Passage
Keadaan jalan lahir
Passanger
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat
janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor) Ditambah faktor-faktor “P” lainnya : psychology, physician, position) Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian
antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan
normal diharapkan dapat berlangsung. PERSALINAN KALA 1 : FASE PEMATANGAN / PEMBUKAAN SERVIKS
DIMULAI pada waktu serviks membuka karena
his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. BERAKHIR pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
Fase aktif : pembukaan dari 4 cm sampai
lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :
1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan
3 cm sampai 4 cm. 2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm. 3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm). PERISTIWA PENTING PADA PERSALINAN KALA 1 1. Keluar lendir / darah (bloody show) terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus. 2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar. 3. Selaput ketuban pecah spontan, ketuban pecah dini 4. Periode kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14 jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukan waktu lebih lama. PERSALINAN KALA 2 : FASE PENGELUARAN BAYI DIMULAI pada saat pembukaan serviks telah lengkap (terlihatnya bagian kepala bayi (5-6 cm) pada introitus vagina BERAKHIR pada saat bayi telah lahir lengkap.
His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih
lama, sangat kuat.
Selaput ketuban mungkin juga baru pecah
spontan pada awal kala 2.
PERISTIWA PENTING PADA PERSALINAN KALA 2 1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul. 2. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat. 3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik) 4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan. 5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi) 6. Lama kala 2 pada primigravida + 1.5 jam, multipara + 0.5 jam PERSALINAN KALA 3 : FASE PENGELUARAN PLASENTA DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap. BERAKHIR dengan lahirnya plasenta.
Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari
insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran
plasenta dari kavum uteri. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah. Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah
bayi lahir (jika lepasnya plasenta terjadi
sebelum bayi lahir, disebut solusio/abruptio placentae keadaan gawat darurat obstetrik !!). TANDA-TANDA LEPASNYA PLASENTA :
PERUBAHAN UKURAN DAN BENTUK UTERUS
(TINGGI FUNDUS) TALI PUSAT MEMANJANG
SEMBURAN DARAH TIBA-TIBA
KALA 4 : OBSERVASI PASCAPERSALINAN Sampai dengan 2 jam postpartum, dilakukan observasi. 7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 : 1) Kontraksi uterus harus baik, 2) Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain 3) Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap, 4) Kandung kencing harus kosong, 5) Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma 6) Resume keadaan umum bayi 7) Resume keadaan umum ibu. MANAJEMEN AKTIF KALA 3
PEMBERIAN SUNTIKAN OKSITOSIN
PEREGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI PEMIJATAN FUNDUS UTERI (MASASE) Indikasi EPISIOTOMI untuk mempercepat kelahiran bayi pada : Gawat Janin Penyulit Kelahiran per Vaginam (Sungsang,
Distosia Bahu, Ekstraksi Forceps, Ekstraksi
Vakum) Jaringan parut pada perineum atau vagina
yang memperlambat kemajuan persalinan
FOKUS ASUHAN KESEHATAN IBU SELAMA 2 DASAWARSA TERAKHIR
komplikasi kehamilan CONTOH PERGESERAN PARADIGMA ASUHAN PERSALINAN NORMAL : 1. Mencegah perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atoni uteri.
2. Menjadikan laserasi / episiotomi sebagai
tindakan tidak rutin.
3. Mencegah terjadinya retensio plasenta.
4. Mencegah partus lama.Mencegah asfiksia
bayi baru lahir. TUJUAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL
Mengupayakan kelangsungan hidup dan
mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal. ADA 5 DASAR ASUHAN PERSALINAN YANG BERSIH DAN AMAN 5 BENANG MERAH