Anda di halaman 1dari 23

PERSALINAN NORMAL

DR. dr. Hj NUR RAKHMAH, SpOG(K),M.Kes


PARTUS NORMAL / PARTUS BIASA
BAYI LAHIR MELALUI VAGINA DENGAN LETAK
BELAKANG KEPALA / UBUN-UBUN KECIL,
TANPA MEMAKAI ALAT / PERTOLONGAN
ISTIMEWA, SERTA TIDAK MELUKAI IBU
MAUPUN BAYI (KECUALI EPISIOTOMI),
BERLANGSUNG DALAM WAKTU KURANG
DARI 24 JAM.
PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3
FAKTOR “P” UTAMA
 Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus),
kekuatan mengejan ibu, keadaan
kardiovaskular respirasi metabolik ibu.
 Passage

Keadaan jalan lahir


 Passanger

Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat


janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor)
 Ditambah faktor-faktor “P” lainnya :
psychology, physician, position)
 Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian

antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan


normal diharapkan dapat berlangsung.
PERSALINAN KALA 1 :
FASE PEMATANGAN / PEMBUKAAN SERVIKS

 DIMULAI pada waktu serviks membuka karena


his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama,
makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri,
disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak
lebih banyak daripada darah haid.
 BERAKHIR pada waktu pembukaan serviks telah
lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks
tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban
biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.
 Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3
cm, berlangsung sekitar 8 jam.

 Fase aktif : pembukaan dari 4 cm sampai


lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam.
 Fase aktif terbagi atas :

1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan


3 cm sampai 4 cm.
2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam),
pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan
9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).
PERISTIWA PENTING PADA
PERSALINAN KALA 1
1. Keluar lendir / darah (bloody show) 
terlepasnya sumbat mukus (mucous plug)
 di kanalis servikalis, akibat terbukanya
vaskular kapiler serviks, dan akibat
pergeseran antara selaput ketuban dengan
dinding dalam uterus.
2. Ostium uteri internum dan eksternum
terbuka sehingga serviks menipis dan
mendatar.
3. Selaput ketuban pecah spontan, ketuban
pecah dini
4. Periode kala 1 pada primigravida lebih lama
(+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14
jam) karena pematangan dan pelunakan
serviks pada fase laten pasien primigravida
memerlukan waktu lebih lama.
PERSALINAN KALA 2 :
FASE PENGELUARAN BAYI
 DIMULAI pada saat pembukaan serviks telah
lengkap (terlihatnya bagian kepala bayi (5-6
cm) pada introitus vagina
 BERAKHIR pada saat bayi telah lahir lengkap.

 His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih

lama, sangat kuat.


 Selaput ketuban mungkin juga baru pecah

spontan pada awal kala 2.


PERISTIWA PENTING PADA
PERSALINAN KALA 2
1. Bagian terbawah janin (pada persalinan
normal : kepala) turun sampai dasar
panggul.
2. Ibu timbul perasaan / refleks ingin
mengejan yang makin berat.
3. Perineum meregang dan anus membuka
(hemoroid fisiologik)
4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan
suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis
sebagai sumbu putar / hipomoklion),
selanjutnya dilahirkan badan dan anggota
badan.
5. Kemungkinan diperlukan pemotongan
jaringan perineum untuk memperbesar
jalan lahir (episiotomi)
6. Lama kala 2 pada primigravida + 1.5 jam,
multipara + 0.5 jam
PERSALINAN KALA 3 :
FASE PENGELUARAN PLASENTA
 DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap.
 BERAKHIR dengan lahirnya plasenta.

 Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari

insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran


plasenta dari kavum uteri.
 Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan
plasenta di dinding uterus adalah bersifat
adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah
lepas dan berdarah.
 Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah

bayi lahir  (jika lepasnya plasenta terjadi


sebelum bayi lahir, disebut solusio/abruptio
placentae  keadaan gawat darurat
obstetrik !!).
TANDA-TANDA LEPASNYA PLASENTA :

 PERUBAHAN UKURAN DAN BENTUK UTERUS


(TINGGI FUNDUS)
 TALI PUSAT MEMANJANG

 SEMBURAN DARAH TIBA-TIBA


KALA 4 :
OBSERVASI PASCAPERSALINAN
 Sampai dengan 2 jam postpartum, dilakukan observasi.
 7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 :
1) Kontraksi uterus harus baik,
2) Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital
lain
3) Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap,
4) Kandung kencing harus kosong,
5) Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada
hematoma
6) Resume keadaan umum bayi
7) Resume keadaan umum ibu.
MANAJEMEN AKTIF KALA 3

 PEMBERIAN SUNTIKAN OKSITOSIN


 PEREGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI
 PEMIJATAN FUNDUS UTERI (MASASE)
Indikasi EPISIOTOMI untuk mempercepat
kelahiran bayi pada :
 Gawat Janin
 Penyulit Kelahiran per Vaginam (Sungsang,

Distosia Bahu, Ekstraksi Forceps, Ekstraksi


Vakum)
 Jaringan parut pada perineum atau vagina

yang memperlambat kemajuan persalinan


FOKUS ASUHAN KESEHATAN IBU SELAMA
2 DASAWARSA TERAKHIR

1. Keluarga berencana

2. Asuhan antenatal terfokus

3. Asuhan pasca keguguran

4. Persalinan yang bersih dan aman serta


pencegahan komplikasi

5. Penatalaksanaan komplikasi
ASUHAN ANTENATAL TERFOKUS
BERTUJUAN:

1. Mempersiapkan kelahiran

2. Mengetahui tanda-tanda bahaya

3. Memastikan kesiapan menghadapi


komplikasi kehamilan
CONTOH PERGESERAN PARADIGMA
ASUHAN PERSALINAN NORMAL :
1. Mencegah perdarahan pasca persalinan
yang disebabkan oleh atoni uteri.

2. Menjadikan laserasi / episiotomi sebagai


tindakan tidak rutin.

3. Mencegah terjadinya retensio plasenta.

4. Mencegah partus lama.Mencegah asfiksia


bayi baru lahir.
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Mengupayakan kelangsungan hidup dan


mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi
ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang
terintegrasi dan lengkap serta intervensi
minimal sehingga prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat optimal.
ADA 5 DASAR ASUHAN PERSALINAN YANG
BERSIH DAN AMAN  5 BENANG MERAH

A. Membuat keputusan klinik

B. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi

C. Pencegahan Infeksi

D. Pencatatan (rekam medis)

E. Rujukan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai