Anda di halaman 1dari 13

DIABETES

MELITUS
Nama Anggota Kelompok :
• Maulana P27901121071
• Mira Ajhari P27901121072
• Musfirah Hamidah Setiadi P27901121073
• Muhamad Ripaldi P27901121074
DEFINISI
• Menurut (Arjatmo, 2002) Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala
yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan
kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif.

• Menurut (Brunner & Suddarth, 2017) menyatakan bahwa Diabetes Melitus


merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan
kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya.
ETIOLOGI
Menurut (Kurniadi & Nurrahmani, 2015) menyatakan beberapa penyebab
dari DM antara lain :

• Gen dalam Keluarga


Gen merupakan sel pembawa sifat yang dapat diwariskan orang tua
kepada anaknya. Orang tua dengan DM tipe-2 cenderung lebih kuat
menurunkan sifat diabetes ke keturunannya daripada tipe-1.

• Insulin dan Gula Darah


Jumlah insulin kurang atau kerja insulin kurang baik dalam memasukkan
gula ke sel menyebabkan masalah bagi penderita, akibatnya gula darah
sangat tinggi hal ini menyebabkan komplikasi pada organ lain.
ETIOLOGI
• Obesitas dan Resistensi Insulin
Pada kegemukan sel lemak akan menghasilkan beberapa zat yang tergolong
adipositokinin, zat ini menyebabkan retensi insulin. Akibatnya, gula darah akan kesulitan
masuk ke dalam sel sehingga gula di dalam darah tetap tinggi (hiperglikemi) lalu
terjadilah diabetes.

• Asma, KB, dan Diabetes


Orang dengan asma yang mengonsumsi obat asma akan memicu terjadinya diabetes,
hormon pada obat tersebut adalah steroid dan kerjanya berlawanan dengan insulin. Selain
obat asma, pil KB juga mempunyai efek sama, yaitu bisa menyebabkan diabetes.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut (Nurrahmani, 2012, p. 15-16) ada beberapa manifestasi pada
penyakit ini, sebagai berikut :

A. Gejala Khusus
• Poliuri (seringkali buang air kecil dengan volume yang banyak)
• Polidipsi (seringkali merasa haus dan ingin minum banyak)
• Polifagi (nafsu makan meningkat)

B. Gejala Lain
• Kehilangan berat badan
• Rabun pada penglihatan
• Luka tidak kunjung sembuh
• Kesemutan ditelapak tangan dan kaki
• Mudah terkena infeksi terutama pada kulit

 
KLASIFIKASI

01 02 03
DM tipe-1 DM tipe-2 DM Gestasional

Rusaknya sel beta pada penderita mengeluhkan cepat Ini merupakan tipe
pankreas secara menyeluruh diabetes dalam keadaan
lelah, berat badan menurun
dikarenakan adanya infeksi khusus yaitu DM yang
virus atau reaksi auto-imun
walaupun banyak makan, atau
kesemutan di tungkai terkadang muncul hanya pada
(rusaknya sistem kekebalan
ada juga penderita yang tidak masa kehamilan.
tubuh). Biasanya gejala dan
tandanya muncul secara merasakan perubahan, ini mutlak Biasanya akan muncul
mendadak seperti cepat merasa tidak memerlukan insulin pada minggu ke-24
haus, sering kencing, badan dikarenakan masih dapat (bulan keenam) dan
mengurus, dan lemah. diproduksi namun jumlahnya biasanya menghilang
tidak mencukupi. setelah melahirkan.
KOMPLIKASI

A. Komplikasi Akut (Mnedadak)

1) Infeksi yang sulit sembuh dan sering terjadi.


Saat keadaan normal leukosit akan membunuh kuman dalam tubuh, namun pada waktu kadar gula darah tinggi lebih dari 200 mg/dl
fungsi leukosit untuk membunuh kuman akan berkurang. Sehingga kuman yang masuk akan sukar dibunuh bahkan bisa terus
berkembang biak dan menyebabkan infeksi susah sembuh terutama bagian kaki.

2) Koma Hiperglikemi (Koma Diabetik)


  Kadar gula darah tinggi disebut hiperglikemi. Penyebabnya antara lain kurangnya dosis insulin atau obat, asupan makanan terlalu banyak
dilanjutkan dengan lupa mengkonsumsi obat atau insulin menjadi penyebab keadaan ini. Penderita akan mengalami mual, gelisah, dan
kram otot. Jika tidak segera ditangani akan terjadi penurunan kesadaran atau koma.

3) Hipoglikemi dan Koma Hipoglikemi


Kadar gula yang terlalu rendah (hipoglikemi) merupakan keadaan yang bahaya, hal ini ketika kadar gula darah <60%
mg/dl. Gejalanya seperti tiba-tiba merasa sangat lapar, berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, lemas, pusing,
gemetar. Apabila tidak segera ditangani menyebabkan kesadaran menurun bahkan koma. Kondisi ini dinamakan
koma hipoglikemi.
B. Komplikasi Kronis
 
Mata Ginjal
Besarnya glukosa dalam urin membuat ginjal beresiko
Beberapa komplikasi pada mata seperti : terkena infeksi. Kelainan pembuluh darah halus pada
a. Retinopati, kelainan yang mengenai pembuluh glomerulus ginjal dinamakan nefropati diabetik. hal ini
darah halus pada retina. ditandai dengan terdapatnya albumin dalam urin.
b. Katarak, merujuk pada kondisi buramnya lensa
mata.
c. Glaukoma, meningkatnnya tekanan bola mata.

Saraf
Komplikasi pada sistem saraf biasanya disebut neuropati.
Beberapa organ saraf yang terjadi neuropati yaitu:
a.) Neuropati pada tungkai
b). Neuropati pada saluran pencernaan
c.) Neuropati kandung kencing.
Disfungsi seksual
Masalah pada Jantung dan Otak.  

Komplikasi pada jantung dikarenakan aterosklerosis dan Pada laki-laki dengan kadar gula darah
penyempitan pembuluh darah besar yang menyuplai darah
ke jantung. Faktor yang dapat memperburuk penebalannya yang selalu tinggi dan disertai kebiasaan merokok
adalah kegemukan, hipertensi, dislipidemia, kebiasaan
merokok, dan stress. dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Sedangkan

pada perempuan disfungsi seksual yang terjadi


Hati
yaitu berkurangnya cairan pelumas, nyeri saat
Pada penderita diabetes dapat terjadi perlemakan hati
berhubungan seksual, kadang terjadi anorgasme,
(fatty liver). Selama gula darah dalam kondisi baik,
maka komplikasi ini tidak bertambah buruk.
serta penurunan keinginan berhubungan seksual.
Sehingga diharuskan dapat mengendalikan gula
darah dengan baik. (Kurniadi & Nurrahmani,
PENATALAKSANAAN
Tujuan Utama terapi adalah menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah guna mengurangi vaskular dan neuropatik. Lima
komponen penatalaksanaan diabtes yaitu:

A. Diet
Syarat diet DM:
 1) Memperbaiki kesehatan umum penderita.
 2) Mengarahkan pada berat badan normal.
 3) Menormalkan pertumbuhan DM anak dan dewasa muda.
 4) Mempertahankan kadar gula darah normal.
5) Menekan serta menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik.
6)Memberikan modifikasi diit sesuai keadaan penderita.
 7)Menarik serta mudah diberikan.

B. Latihan
C. Penyuluhan

D. Obat
1) Tablet OAD(Oral Antidiabetes)
a. Mekanisme kerja sulfanilurea
b. Mekanisme kerja Biguanida
2) Insulin

 E. Cangkok Pankreas


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Penunjang meliputi:

a. Glukosa darah sewaktu.


b. Kadar glukosa darah puasa.
c. Tes toleransi glukosa.

Kriteria diagnostik WHO untuk Diabetes Melitus sedikitnya 2 kali pemeriksaan:


1) Glukosa plasma sewaktu >200mg/(11,1 mmol/L)
2) Glukosa plasma puasa >140mgmg/dl(7,8mmol/L)
3) Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75gr
karbohidrat(2jam post prandial(pp)>200mg/dl.
PATOFISIOLOGI

Insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas. Perannya dalam metabolisme sangatlah
penting, yaitu bertugas untuk memasukkan glukosa dalam sel, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai
bahan bakar (metabolisme).

a. Patogenesis DM tipe 1
Pada tipe ini insulin tidak ada dikarenakan adanya reaksi autoimun. Pada individu yang rentan
(susceptible) terhadap tipe ini, terdapat adanya ICA (Islet Cell Antibody) meningkat kadarnya karena faktor
pencetus seperti infeksi virus, diantaranya virus cocksakie, rubella, CMV, herpes, dan lain-lain hingga timbul
peradangan pada sel beta (insulitis) dapat menyebabkan kerusakan permanen sel beta. Yang diserang pada
insulitis hanya sel beta, biasanya sel alfa dan delta tetap utuh.

b. Patogenesis DM tipe 2
Patogenesis tipe ini ditandai dengan adanya resistensi insulin perifer, gangguan “hepatic glucose
production (HGP)”, dan penurunan fungsi sel β yang akhirnya menuju ke kerusakan total sel tersebut. Pada
stadium prediabetes mula-mula timbul resistensi insulin kemudian disusul oleh peningkatan sekresi insulin
untuk mengkompensasi resistensi insulin agar kadar glukosa darah tetap normal. Saat itulah diagnosis
diabetes ditegakkan. Ternyata penurunan fungsi sel beta berlangsung secara progresif sampai akhirnya sama
sekali tidak mampu lagi mengeksresi insulin, suatu keadaan menyerupai DM tipe 1. Kadar glukosa darah
semakin meningkat.
THAN
KS!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai