Anda di halaman 1dari 12

KARYA ILMIAH

MANAJEMEN LINGKUNGAN

ALAT PENGELOLAHAN LIMBAH AIR (TRICKLING FILTER)

Disusun Oleh :
Agusto Labagow (20012001)
Bintang Samudra Gosal (20012078)
Casey Walone (20012012)
Christian Walelang (20012013)
Diva V. Kamuh (20012081)
Desyunita Sahapudi (20012080)

DOSEN : Dr. Teddy Takaendengan, ST. MT.

POLITEKNIK NEGERI MANADO


KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
TEKNIK SIPIL 2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
2.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
2.2 Maksud dan Tujuan Penulisan :...................................................................................3
2.3 Pembahasan Masalah :.................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
TINJAUAN................................................................................................................................5
2.4 Air limbah....................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................7
3.1 Alat Pengelolahan limbah............................................................................................7
Trickling filter.........................................................................................................................7
3.2 Pengelolaan trickling filter...........................................................................................8
3.3 Kelemahan dan kekurangan.........................................................................................9
BAB IV.....................................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................11
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................11
4.2 Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak


aspekkesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat
dimulai,didukung, ditopang atau dirangsang oleh factor-faktor lingkungan.

Limbah adalah semua benda yang berbentuk padat, cair, maupun gas, merupakanbahan
buangan yang berasal dari aktivitas manusia secara perorangan maupun hasil
aktivitaskegiatan lainnya diantaranya industri, rumah sakit, laboratorium, reactor nuklir dan
lain-lain.Menurut Willgooso (1979) air limbah adalah water carrying waste from homes,
bussines andindustries that is mixture ofwater and dissolved or suspended solids. Menurut
USEPA 1977wastewater is water carrying dissolved or suspended solids from homes, farm,
bussinesessand industriesa.

Ada beberapa jenis air limbah diantaranya:

1. Limbah rumah tangga

2. Limbah industri

3. Limbah rumah sakit

4. Limbah nuklir

2.2 Maksud dan Tujuan Penulisan :

Maksud dan tujuan tulisan ilmiah ini diharapkan:

- Untuk menyelesaikan tugas salah satu mata kuliah yaitu Manajemen Lingkungan

- Sebagai salah satu pengantar pembelajaran mata kuliah Manajemen lingkungan

- Untuk mengetahui juga memahami tentang air bersih dan air kotor

- Untuk menhgetahui alat-alat atau cara mengolah limbah air

3
2.3 Pembahasan Masalah :

Dalam pembuatan tugas tulisan ilmiah ini terdapat beberapa pembatasan masalah yang
digunakan sebagai ruang pembahasan :

1. Menjelaskan tentang metode pengelolaan limbah air

2. Menjelaskan proses kerja alat Trickling Filter

3. Menjelaskan tentang Kelebihan dan Kekurangan alat Trickling Filter

4
BAB II

TINJAUAN

2.4 Air limbah

Air limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena pengaruh manusia.
Air limbah perkotaan biasanya dialirkan di salurkan air kombinasi atau saluran sanitasi, dan
diolah di fasilitas pengolahan air limbah atau septic tank. Air limbah yang telah diolah
dilepaskan ke badan air penerima melalui saluran pengeluaran. Air limbah, terutama limbah
perkotaan, dapat tercampur dengan berbagai kotoran seperti fases maupun urin.

Sistem pembuangan air adalah infrastruktur fisik yang mencakup pipa, pompa, penyaring,
kanal, dan sebagainya yang digunakan untuk mengalirkan air limbah dari tempatnya
dihasilkan ke titik di mana ia akan diolah atau dibuang. Sistem pembuangan air ditemukan di
berbagai tipe pengolahan air limbah, kecuali septic tank yang mengolah air limbah di tempat.

Air limbah dapat dihasilkan dari:


1. Domestik
Air limbah domestik berasal dari kegiatan rumah tangga, terdiri dari dua
macam yaitu ''black water'' (limbah hitam) yang berasal dari buangan toilet yaitu air
seni dan feses; serta ''grey water'' (air kelabu) yang berasal dari buangan non - toilet
seperti air cucian, wastafel, air mandi, limbah dapur, dll
2. Industri dan Pertanian
Air limbah industri berasal dari sisa dan residu dari suatu proses industri.
Air limbah industri dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu: air limbah industri
yang memiliki konsentrasi partikel organik rendah, air libah industri dengan
konsentrasi partikel organik tinggi, air limbah industri dengan partikel organik
berbahaya dan beracun, air limbah industri dengan kandungan zat anorganik tinggi,
air limbah industri dengan kandungan zat anorganik rendah, dan air limbah industri
dengan kandungan zat anorganik berbahaya dan beracun.Air limbah yang berasal
dari kegiatan pertanian dan perikanan seperti air sisa irigasi, air yang tercamput
pestisida dan pupuk, air yang mengandung feses hewan air dan sisa makanan
hewan air, dll.

5
3. Lingkungan
Mencakup Air hujan yang jatuh di atas atap dan pekarangan dan tidak
dikumpulkan, Air hujan yang mengalir di jalan raya, lahan parkir, dan infrastruktur
lainnya yang biasanya mengalir ke selokan atau saluran drainase lainnya, Air tanah
yang mengalami infiltrasi ke saluran pembuangan air, air limbah dari tempat
pembuangan sampah akhir, atau Rekahan hidrolika.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1
3.1 Alat Pengelolahan limbah

Trickling filter

Trickling filter adalah jenis sistem pengolahan air limbah yang menggunakan lapisan batu,
kerikil, atau media plastik untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme yang
mengkonsumsi bahan organik dalam air limbah tersebut. Sistem ini salah satu jenis sistem
pengolahan limbah yang mengandalkan bakteri untuk memecah bahan organik dalam
limbah. Limbah yang mengandung bahan organik dituangkan ke dalam suatu media,
seperti batu atau plastik, yang menjadi tempat hidup bagi bakteri-bakteri tersebut.
Air limbah didistribusikan di atas lapisan filter dan menetes ke bawah melalui
media, menyediakan area permukaan bagi mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang.
Saat air limbah mengalir melalui media, mikroorganisme memecah bahan organik menjadi
senyawa yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air. Proses ini disebut
pencernaan aerobik, karena mikroorganisme membutuhkan oksigen untuk melakukan

7
pekerjaannya. Air limbah yang diolah kemudian mengalir keluar dari dasar saringan dan
dapat dibuang ke aliran penerima atau digunakan untuk irigasi. Filter tetesan biasanya
digunakan di pabrik pengolahan air limbah berukuran kecil hingga menengah dan sangat

efektif dalam mengolah air limbah


berkekuatan tinggi, seperti yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan makanan atau rumah
tinggal.

3.2 Pengelolaan trickling filter

Berikut ini adalah cara pengelolaan limbah menggunakan trickling filter:

1. Persiapan media berpori: Media berpori yang digunakan pada trickling filter harus
memiliki pori-pori yang cukup besar untuk memungkinkan air limbah mengalir
melalui media dengan mudah. Selain itu, media harus cukup kuat untuk menahan
beban limbah dan tidak mudah rusak. Beberapa media yang sering digunakan pada
trickling filter antara lain adalah kerikil, batu pecah, plastik berpori, dan lain
sebagainya.

2. Penempatan media berpori: Media berpori ditempatkan di dalam tangki trickling


filter dengan ketinggian tertentu. Biasanya media diisi hingga setengah atau dua
pertiga dari volume tangki.

3. Pemasangan pipa distributor: Pipa distributor dipasang di atas media berpori untuk
memastikan bahwa air limbah terdistribusi merata di atas media. Distributor harus

8
dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada daerah yang tergenang oleh air
limbah.

4. Pengaliran air limbah: Air limbah dialirkan ke atas media berpori secara terus-
menerus dengan debit tertentu. Debit harus diatur sedemikian rupa sehingga media
tidak terlalu basah atau kering.

5. Pembentukan biofilm: Mikroorganisme yang menguraikan bahan organik dalam air


limbah akan menempel pada permukaan media dan membentuk lapisan biofilm.
Lapisan biofilm ini akan tumbuh dan memperkuat daya urai mikroorganisme.

6. Pengumpulan air limbah yang sudah diolah: Air limbah yang sudah diolah
kemudian dikumpulkan di bagian bawah tangki trickling filter dan dialirkan ke unit
pengolahan selanjutnya atau langsung dibuang ke lingkungan jika sudah memenuhi
standar baku mutu limbah.

7. Perawatan dan pemeliharaan: Untuk menjaga kinerja trickling filter, media berpori
perlu dijaga kebersihannya dan kondisi biofilm di permukaannya. Selain itu,
pengaturan debit air limbah juga harus dijaga agar tidak terlalu basah atau kering.
Jika ada masalah, perlu dilakukan perbaikan dan penggantian media berpori yang
rusak atau sudah tidak efektif lagi

3.3 Kelemahan dan kekurangan

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan trickling filter:

Kelebihan:

1. Mudah dioperasikan dan dipelihara. Trickling filter membutuhkan sedikit perhatian


dan biaya operasional yang rendah dibandingkan dengan sistem pengolahan limbah

9
yang lebih canggih.
2. Kapasitas tinggi. Trickling filter dapat mengolah limbah dalam jumlah yang besar
dengan efektif.
3. Memerlukan area lahan yang lebih kecil dibandingkan dengan sistem pengolahan
limbah yang lain.
4. Tidak memerlukan energi listrik untuk mengoperasikan sistem, sehingga biaya
operasionalnya lebih rendah.

Kekurangan:

1. Efisiensi pengolahan limbah bisa terganggu oleh perubahan suhu atau kondisi
lingkungan yang tidak stabil.
2. Penggunaan air yang banyak. Trickling filter membutuhkan jumlah air yang cukup
untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang sesuai bagi bakteri-bakteri di
dalamnya.
3. Menghasilkan bau yang tidak sedap. Limbah yang telah terurai dalam trickling
filter dapat mengeluarkan bau yang tidak sedap.
4. Memerlukan perawatan rutin. Trickling filter memerlukan pembersihan dan
penggantian media secara berkala untuk menjaga efektivitas sistem pengolahan
limbah.
Meskipun trickling filter memiliki kekurangan, namun sistem ini masih banyak digunakan
karena efisiensi pengolahan limbah yang cukup baik dan biaya operasional yang rendah.

10
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Keuntungan dari penggunaan trickling filter adalah biaya yang relatif rendah, tidak
membutuhkan energi listrik yang besar, dan mudah dalam pengoperasiannya. Selain itu,
trickling filter juga dapat diaplikasikan pada berbagai skala pengolahan air limbah, mulai dari
pengolahan air limbah rumah tangga hingga industri.
Namun, kelemahan dari trickling filter adalah adanya risiko terjadinya penggumpalan
biofilm yang dapat menghambat aliran air limbah dan mengurangi efektivitas pengolahan air
limbah. Selain itu, trickling filter juga tidak dapat menghilangkan nutrien seperti nitrogen dan
fosfor sehingga perlu dikombinasikan dengan teknologi pengolahan air limbah lainnya untuk
menghasilkan air yang lebih bersih.
Dalam penggunaannya, trickling filter dapat dikombinasikan dengan teknologi
pengolahan air limbah lainnya seperti aerated lagoon, activated sludge, atau anaerobic
digestion untuk menghasilkan air limbah yang lebih bersih dan memenuhi standar kualitas
yang ditentukan

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan pada pengolahan limbah menggunakan proses
biologi sebaiknya memahami mikroorganisme yang digunakan untuk mengolah jenis limbah
dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan mikroorganisme.

11
DAFTAR PUSTAKA

DAIGGER, Glen T.; BOLTZ, Joshua P. Trickling filter and trickling filter‐suspended growth
process design and operation: A state‐of‐the‐art review. Water Environment Research, 2011,
83.5: 388-404.

Daigger, Glen T., and Joshua P. Boltz. "Trickling filter and trickling filter‐suspended growth
process design and operation: A state‐of‐the‐art review." Water Environment Research 83.5
(2011): 388-404.

Logan, Bruce E., Slawomir W. Hermanowicz, and Denny S. Parker. "A fundamental model
for trickling filter process design." Journal (Water Pollution Control Federation) (1987):
1029-1042.

Said, Nusa Idaman. 2017. Teknologi Pengolahan Air Limbah. Jakarta:Penerbit Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai