TOKSIKOLOGI
DISUSUN OLEH:
ERVIN ROSANTI ANASTASIA LAOWO
NIM 217014022
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................. i
2.4 Betalaktam........................................................................... 6
2.5 Kaporit................................................................................. 6
BAB IV KESIMPULAN......................................................................... 11
1
Antibiotik betalaktam adalah pencemar di dalam badan air seperti danau atau
sungai. Air limbah yang dihasilkan dari produksi betalaktam ialah antibiotik golongan
penisilin. Golongan penisilin memiliki persamaan sifat kimia, mekanisme kerja,
farmakologi dan karakteristik imunologis dengan sefalosporin, monobaktam,
karbapenem dan penghambat betalaktam. Cincin betalaktam dapat mengakibatkan
dampak buruk pada kehidupan di dalam air danau dan sungai. Cincin betalaktam
dapat menimbulkan resistensi atau kekebalan bakteri terhadap antibiotik. Apabila
manusia terkena paparan cincin betalaktam maka dapat berdampak buruk pada
kesehatan.
Cincin betalaktam dapat diputus dengan menggunakan reagan. Reagen
menghidrolisis cincin Betalaktam kemudian dianalisis dengan HPLC (High
Peformance Liquid Chromatography). Penelitian yang dilakukan oleh Gede H.
Cahyana, dkk (2021), pemecahan cincin betalaktam selain menggunakan sodium
hydroxide (NaOH), pemecahan juga dapat menggunakan sodium carbonate
(Na2CO3) atau koagulan seperti polyaluminium chloride (PAC), aluminium sulfat
Al2(SO4)3 dan calcium hypochlorite Ca(ClO2).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komposisi air limbah tergantung dari sumbernya, tetapi sebagian besar air
limbah memiliki komposisi sebagai berikut :
Air Limbah
Organik Anorganik
[protein(65%), (butiran,
karbohidrat(25%), garam,
lemak(10%)] metal)
5
2.4. Betalaktam
Betalaktam merupakan salah satu jenis limbah industri obat. Jenis limbah
betalaktam dapat berupa limbah cair, padat, udara, dan suara. Pada pengolahannya
limbah betalaktam perlu penanganan khusus dan sistematis agar tidak lagi berbahaya
dan dapat menghasilkan hasil yang optimal bagi semua pihak yang terkait dan
berdampak positif bagi lingkungan.
Prinsip utama dalam pengolahan limbah betalaktam adalah pemecahan cincin
betalaktam. Beberapa cara pemecahan cicncin betalaktam dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut (Encyclopedia of Chemical Technology, 1952) :
1. Hidrolisa dengan menaikkan pH sampai 10-12 (bisa dengan NaOH)
2. Hidrolisa dengan penambahan asam
3. Hidrolisa dengan penambahan mercuri chloride
Penggunaan dengan hidrolisa dengan pH sampai 10-12 menjadi salah satu
alternative sebagian besar perusahaan karena dianggap lebih aman bagi peralatan unit
pengolahan dan juga aman baik lingkungan serta mudah dalam penangannya. Jika
hidrolisa dengan asam dikhawatirkan dapat merusak peralatan unit pengelohan karena
sifat asam yang dapat mengakibatkan korosif, dan jika dengan mercuri chloride
dikhawatirkan mercurinya tidak ramah atau tidak aman bagi lingkungan.
2.5. Kaporit
Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus
kimia Ca(ClO)2. Kaporit biasanya digunakan sebagai zat disinfektan air. Kalsium
hipoklorit adalah padatan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian
melepaskan oksigen dan klorin. Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang
kuat.Senyawa ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas. Kalsium hipoklorit
utamanya digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan. Senyawa ini adalah
komponen yang digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan
disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air, dan kolam renang.
7
BAB III
PEMBAHASAN
9
di struktur cincin betalaktam tidak sebaik basa kuat meskipun serangannya sudah
terfokus pada cincin betalaktam. Oleh sebab itu OH - dalam Na2CO3 kurang kuat
dalam menghidrolisis semua cincin betalaktam dalam air limbah betalaktam.
10
BAB IV
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Cahyana, Gede H., dkk. 2021. Pengolahan Air Limbah Betalaktam Menggunakan
Reagen Kaporit, PAC, dan Alum Sulfat. Prodi Teknik Lingkungan Universitas
Kebanggaan, Indonesia. Serambi Engineering, Volume VI, No. 3
Kirk, R.E. and Othmer, D.F. 1952. Encyclopedia of Chemical Technology, 3rd ed.
Vol. 1. The Inter Science Encyclopedia, Inc. New York.
Sumiyati S. dan Fitri P. 2008. Pengolahan Limbah Cair dan Limbah Betalaktam PT
PHAPROS, Tbk Semarang. Jurnal Presipitasi. Vol. 5 No. 2 September 2008,
ISSN 1907-187X
12