Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGELOLAAN LIMBAH CAIR – A

“MEKANISME PENCEMARAN LIMBAH DOMESTIK”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1) Afifah Muthmainah (221210723)


2) Delya Ramadani (221210729)
3) Dira Tazkiyatun Nafsi (221210731)
4) Divania Suci Cintami (221210732)
5) Latifah Aswari (221210738)
6) Nabil Hibatullah Defani (221210743)
7) Ranni Kumala Ashri U. (221210749)
8) Rima Melani (221210755)
9) Shaigea Apda Pascana (221210758)

DOSEN PEMBIMBING :
Sari Arlinda, S.KM, MKM

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah Pengelolaan Limbah Cair – A yang berjudul “Mekanisme Pencemaran Limbah
Domestik”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair –
A semester IV dengan dosen pengampu Ibu Sari Arlinda, S.KM, MKM. Tidak lupa kami
sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair – A yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya, kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini dan kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya. Dengan segala kerendahan hati,
saran dan kritik yang konstruktif kami harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan
makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Padang, 23 Januari 2024

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Air Limbah Dan Jenis – Jenis Air Limbah………………………3

B. Pengertian Air Limbah Domestik……………………………………………5

C. Mekanisme Pencemaran Pada Air Limbah Domestik………………………...6

D. Dampak Dari Pencemaran Air Limbah Domestik…………………………….7

E. Sistem Pengelolaan Pada Air Limbah Domestik……………………………...8

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................... 10

B. Saran.............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... ..11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Limbah domestik adalah bahan yang terbuang atau sengaja dibuang dari satu
sumber yang berasal dari aktivitas manusia dalam rumah. Dimana masyarakat
bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan, besarnya sampah yang
dihasilkan dalam suatu daerah tertentu sebanding dengan jumlah penduduk, jenis
aktivitas, dan tingkat konsumsi penduduk tersebut terhadap barang/material. Ada
sampah, ada air kakus, dan ada air obuangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya.
Melihat keadaan lingkungan kita yang setiap hari dipermasalahkan oleh sampah yang
semakin menggunung seolah sampah ini menjadi masalah atau momok utama yang
dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat.
Air limbah domestik merupakan air buangan yang dihasilkan dari berbagai
bentuk kegiatan rumah tangga (Permenlhk No.68 Tahun 2016). Limbah tersebut ada
yang berasal dari kakus dan ada pula yang berasal dari kamar mandi, mencuci pakaian,
peralatan dapur dan peralatan makan dan minum yang mengandung sisa- sisa makanan.
Sebagian besar penduduk Indonesia masih menggunakan sistem pengolahan air rumah
tangga setempat (on site system) yang berupa tangki septik. Ada yang memasukkannya
hanya air limbah dari kakus ada pula yang memasukkan seluruh air limbahnya. Setelah
memakan waktu tertentu limbah tersebut akan mengalami dekomposisi oleh
mikroorganisme lalu berubah menjadi lumpur tinja.
Limbah cair domestik adalah air limbah domestik yang berasal dari air mandi, air
cuci, serta air dari dapur (Hariyani dan Sarto, 2018). Kepadatan jumlah penduduk di
suatu tempat berdampak pada pemakaian air yang semakin tinggi, sehingga akan terjadi
kenaikan volume air limbah domestik. Air limbah domestik yang secara langsung
dibuang ke lingkungan akan menimbulkan dampak yang serius misalnya dapat merusak
tanaman dan dapat mencemari lingkungan, mengakibatkan muncul bau busuk dan
pemandangan yang kurang baik.

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu air limbah dan jenisnya?
2) Apa itu air limbah domestik?
3) Bagaimana mekanisme pencemaran pada air limbah domestik?
1
4) Apa saja dampak dari pencemaran air limbah domestik?
5) Bagaimana pengelolaan pada air limbah domestik?

C. Tujuan
1) Diketahui pengertian air limbah dan jenis – jenis air limbah
2) Diketahui pengertian air limbah domestik.
3) Diketahui bagaimana mekanisme pencemaran pada air limbah domestik.
4) Diketahui dampak dari pencemaran air limbah domestik.
5) Diketahui sistem pengelolaan pada air limbah domestik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Air Limbah
Menurut PERMENLHK Nomor 5 Tahun 2022, air limbah adalah air yang berasal
dari suatu proses dalam suatu kegiatan. Air limbah (waste water) adalah kotoran dari
masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal
yang bersifat kotoran umum (Sugiharto:1987).
Sedangkan pada kegiatan industri, jenis dan sumber limbah yang dihasilkan oleh
industri sebagai berikut. Industri makanan diantaranya industri pengalengan, permen,
bir, susu dan keju, pemrosesan produk pertanian, pemrosesan daging limbahnya
merupakan senyawa organik dalam bentuk suspensi, koloid dan larutan. Industri logam
dan pertambangan volume limbahnya besar dan mengandung banyak padatan
tersuspensi. Industri pemrosesan bahan bakar, seperti oil refinery, gas reforming
limbahnya bersifat toksik. Industri kimia, seperti industri pupuk, logam berat, pestisida
dan farmasi limbahnya bersifat toksik. Industri elektroplating dan engineering works
limbahnya bersifat toksik. Industri tekstil, penyamakan kulit dan kertas limbahnya
berupa zat organik.
Pengelompokan Limbah Berdasarkan Bentuk atau Wujudnya dapat dibagi
menjadi empat diantaranya yaitu:
1. Limbah Cair
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air menjelaskan pengertian dari
limbah yaitu sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.
Pengertian limbah cair lainnya adalah sisa hasil buangan proses produksi atau
aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair dapat berupa air beserta
bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut
dalam air. Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok
diantaranya yaitu:
a. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil
buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan
perkantoran. Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan
air tinja.

3
b. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil
buangan industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari
industri tekstil, air dari industri pengolahan makanan, sisa cucian
daging, buah, atau sayur.
c. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang
berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan
limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari
permukan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan
melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat
melalui bagian saluran yang membuka atau yang terhubung
kepermukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap,
pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta
pertanian atau perkebunan.
d. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air
hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah
dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair
sehingga dapat disebut limbah cair.
2. Limbah Padat
Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas
domestik yang berbentuk padat. Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu:
kertas, plastik, serbuk besi, serbuk kayu, kain, dll. Limbah padat dapat
diklasifikasikan menjadi enam kelompok sebagai berikut:
a) Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi
basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau
terurai mikroorganisme. Contohnya yaitu: sisa makanan, sisa dapur,
sampah sayuran, kulit buah-buahan.
b) Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah
padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh
mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contohnya yaitu: selulosa,
kertas, plastik, kaca, logam.
c) Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya
hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan
tidak mudah membusuk.

4
d) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang
berupa bangkai binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang
mati.
e) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan
jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti
dedaunan, kertas dan plastik.
f) Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang
bersal daribuangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari
jenis industrinya.
3. Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media.
Secara alami udara mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2,
CO2, H2 dll. Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara
alami akan menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang dihasilkan
berlebihan dapat mencemari udara serta dapat mengganggu kesehatan
masyarakat. Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian
yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat
dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan
pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman (untuk
gas tertentu) ataupun akibat langsung.
4. Limbah Suara
Limbah suara yaitu limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat
di udara. Limbah suara dapat dihasilkan dari mesin kendaraan, mesin-mesin
pabrik, peralatan elektronikdan sumber-sumber yang lainnya.

B. Air Limbah Domestik


Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran. Contohnya
yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja. Definisi air limbah domestik
secara garis besar limbah domestik dibagi dalam dua kelompok yaitu limbah organik
dan limbah anorganik.
Limbah organik bersumber dari kotoran (tinja), sisa sayuran dan makanan,
sedangkan limbah anorganik dapat berupa plastik, kertas, bahan – bahan kimia yang
diakibatkan oleh penggunaan deterjen, shampo, sabun dan penggunaan bahan kimia
5
lainnya. Limbah organik umumnya dapat didegradasi oleh mikroba dalam lingkungan.
Sebaliknya, limbah anorganik lebih sulit didegradasi sehingga sering menimbulkan
pencemaran dilingkungan (E.B. Sasongko dkk, 2014).
Pada daerah yang tidak mempunyai unit pengelolaan limbah domestik , umumnya
limbah dibuang langsung ke lingkungan khususnya perairan (sungai, danau) yang
kemudian terangkut dan terendapkan disepanjang badan perairan. Grey water adalah
air limbah yang berasal dari pur, air bekas cuci pakaian, dan air mandi. Sedangkan
blackwater adalah air limbah yang berasal dari kotoran manusia (Purwatiningrum,
2018). Perairan yang memiliki kandungan bahan organik dan anorganik yang tinggi ber
sumber dari aktivitas masyarakat berupa pembuangan limbah cair ke sungai seperti
mandi, cuci, dan kakus (MCK), hal ini menyebabkan menurunnya kualitas air (Tarigan
dkk., 2013).

C. Mekanisme Pencemaran Pada Air Limbah Domestik


Limbah domestik adalah limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga,
seperti sisa makanan, air buangan, dan sampah. Limbah domestik dapat mencemari
lingkungan melalui berbagai mekanisme, yaitu:
1. Pencemaran air
Limbah domestik yang dibuang ke sungai, danau, atau laut dapat menyebabkan
pencemaran air. Limbah domestik mengandung berbagai bahan pencemar, seperti
bakteri, virus, dan zat kimia. Bahan-bahan pencemar ini dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan, seperti diare, kolera, dan hepatitis. Selain itu, limbah
domestik juga dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu pertumbuhan berlebihan alga
dan tumbuhan air yang dapat mengganggu ekosistem perairan.
2. Pencemaran tanah
Limbah domestik yang dibuang ke tanah dapat menyebabkan pencemaran
tanah. Limbah domestik mengandung berbagai bahan organik, seperti sisa
makanan, kotoran, dan sampah. Bahan-bahan organik ini dapat terurai dan
menghasilkan gas metan, yang merupakan gas rumah kaca yang dapat
menyebabkan pemanasan global. Selain itu, limbah domestik juga dapat
mengandung zat kimia berbahaya, seperti pestisida dan herbisida, yang dapat
mencemari tanah dan air tanah.

6
3. Pencemaran udara
Limbah domestik yang dibakar dapat menyebabkan pencemaran udara.
Pembakaran limbah domestik dapat menghasilkan gas beracun, seperti karbon
monoksida, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida. Gas-gas beracun ini dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti iritasi mata, hidung, dan
tenggorokan, serta gangguan pernapasan.

D. Dampak dari Pencemaran Pada Air Limbah Domestik


Dampak dari pencemaran air limbah, yaitu:
1. Dampak dari pencemaran air limbah rumah tangga
Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar
oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari
sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan
tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air. mencemari air dan meracuni
berbagai organisme air.
2. Dampak dari limbah industri
Dampak dari limbah industri ini dapat dibedakan atas beberapa bagian
berdasarkan sektor industri masing masing, yaitu:
a) Limbah Industri Pangan
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemarr lingkungan antara
lain; tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah
usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena
mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak garam-garam, mineral,
dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan.
Sebagai contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan
industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi
berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
b) Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan
➢ Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat mas dosis tertentu kedalam
tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan
segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan
lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan
7
sebagainya.
➢ Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh
dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh,
sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan
timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya.
c) Limbah Industri Logam & Ekektronika.
Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihasilkan dari
proses – proses dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu:
➢ Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas.
➢ Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah,
ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan
efisiensi kerja.
➢ Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang
diawali dengan napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran
kacau dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan
berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.
➢ Karbon Dioksida (CO₂), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit
kepala, pusing- pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan
telinganya berdenging.
➢ Belerang Dioksida (SO₂), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan
iritasi pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada
konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru- paru/celah suara.

E. Sistem Pengelolaan Pada Air Limbah Domestik


Untuk mencegah pencemaran lingkungan oleh limbah domestik, perlu dilakukan
pengelolaan limbah domestik yang baik. Pengelolaan limbah domestik yang baik
meliputi:
1. Pembuangan sampah yang benar
Sampah harus dibuang ke tempat sampah yang tertutup dan diangkut oleh
petugas kebersihan. Sampah yang dapat didaur ulang harus dipisahkan dari sampah
yang tidak dapat didaur ulang.
2. Pengolahan air limbah
Air limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan air limbah
dapat dilakukan secara sederhana, seperti dengan menggunakan septic tank, atau
8
secara kompleks, seperti dengan menggunakan instalasi pengolahan air limbah
(IPAL). Pengelolaan limbah domestik yang baik merupakan tanggung jawab
bersama. Pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha harus bekerja sama untuk
mencegah pencemaran lingkungan oleh limbah domestik.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan bantuan
peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan
bantuan kolam stabilisasi. Kolam stabilisasi merupakan kolam yang digunakan
untuk mengelolah air limbah secara alamiah. Kolam stabilisasi sangat
direkomendasikan untuk pengelolaah air limbah di daerah tropis dan negara
berkembang sebab biaya yang diperlukan untuk membuatnya relatif murah tetapi
membutuhkan area yang luas retention time (waktu tinggal) yang cukup lama (20-
50 hari).
Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik (anaerobic
pond), kolam fakultatif (facultative pound) dan kolam maturasi
(anaerobic/maturation pound). Kolam anaerobik biasanya digunakan untuk
mengelolah air limbah dengan kandungan bahan organik yang sangat pekat,
sedangkan kolam maturasi biasanya digunakan untuk memusnakan mikro-
organisme di dalam air limbah.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Pengertian air limbah, Menurut PERMENLHK Nomor 5 Tahun 2022, air limbah
adalah air yang berasal dari suatu proses dalam suatu kegiatan.
b. Pengertian air limbah domestik, Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu
limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan
dan perkantoran. Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
c. Mekanisme pencemaran pada air limbah domestik bisa dari air, tanah, dan udara.
d. Dampak dari pencemaran air limbah domestik seperti berkurangnya jumlah oksigen
terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk
melakukan proses pembusukan sampah.
e. Sistem pengelolaan air limbah domestic dapat dengan melakukan pembuangan
sampah yang benar dan seperti dengan menggunakan septic tank, atau secara
kompleks, seperti dengan menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

B. Saran
Sebaiknya masyarakat dapat melakukan pengelolaan limbah yang baik dan
benar agar tidak mencemari lingkungan, masyarakat perlu di edukasi agar mereka
paham bagaimana bahaya nya air limbah bagi ekosistem sekitar yang terkena
cemarannya.

10
DAFTAR PUSTAKA
PERMENLHK, Nomor 5 Tahun 2022.

Suksmerri, dkk. 2023. Penuntun Penyehatan Air 2023.

SNI 6989.71:2009. Air dan air limbah – Bagian 71: Cara uji krom heksavalen (Cr-VI) dalam
contoh uji secara spektrofotometri.

11

Anda mungkin juga menyukai