Anda di halaman 1dari 3

CINTA UNTUK MARYAM

Layaknya Maryam ibunda Isa yang merupakan wanita tersuci di dunia yang tiada sesiapa
pun lelaki yang pantas menerima cinta dan sayangnya yang suci selain anaknya sendiri.Dia
wanita suci bak bunga mawar yang elok di pandang namun sulit untuk di petik dengan cara
yang sederhana atau bahkan jika ada yang berhasil memetiknya maka sesungguhnya ia
terluka karna durinya.

Aku bukanlah Maryam ibunda Isa ataupun wanita tersuci di dunia.Aku adalah aku Maryam
Arnita Intan,layaknya anak SMA lainnya yang labil aku terkadang menangisi hal-hal yang
bahkan tidak pantas untuk ditangisi contohnya saja cinta.Yaa cinta memang tidak pernah
lepas dari kehidupan manusia pada umunya.Sayang nya aku bukan manusia yang demikian
pada umumnya aku bahkan mudah bahkan sangat mudah baper pada hal-hal yang bisa
dibilang tidaklah harus di baperin gitu.Contohnya saja drama korea,aku kadang baper
sendiri di buatnya entah apa yang merasukiku sahingga aku baper.

Saat ini aku sedang duduk di kelas 12 salah satu SMA swasta di Jawa Timur.Menjadi anak
kelas 12 itu banyak lika-likunya banyak baper-baperan yang terkadang berlebihan.Masuk
sekolah jam 7 pagi pulangnya jam 6 sore,it so tired you know.Kadang aku berpikir untuk
cepat-cepat keluar dari bangku SMA ini dan melangkah ke dunia orang dewasa,sebab aku
berpikir orang dewasa itu bebas bisa ngelakuin apa aja yang mereka suka.Tanpa ada yang
melarang,menyuruh dan membantah.

Enam bulan sebelum ujian nasional otak ku terus di paksa untuk belajar,belajar dan belajar
hanya itu yang kulakukan setiap harinya”huu betapa membosankannya hidup ku ini”
Ibu”Mar...ayo turun makan dulu nak”panggil ibuku.
Aku”iya buu...”jawabku singkat.
Ibu”Gak cepek belajar terus Mar..?”tanya ibuku
Aku”Capek bu...yah mau gimana lagi ini kewajiabn tinggal beberapa bulan lagi kok”balasku
Ayah”Nih makan buahnya biar fit lagi”tambah ayah menyemangati
Aku”makasih yaaa”jawabku

4 April 2018 ujian nasional hari pertama dimulai.Hari dimana semua murid SMA berada
pada tingkat stress yang berpotensi gangguan jiwa.Hari pertama kulewati dengan tenang
dan tanpa hambatan karena malamnya aku sudah belajar.Sampai hari terakhir ujian kami
melewatinya dengan penuh kesabaran.Kami tidak berpikir hasil yang kami peroleh kami
hanya menyerahkannya kepada Sang Khalik.

Seminggu setelah ujian nasional aku mulai mencari tahu universitas-universitas yang ada di
sekitar tempat tinggalku padahal saat itu belum ada pengumuman kelulusan loh heheh udah
nyari aje gua.Akhirnya aku menemukan universitas yang menurutku cocok untuk ku karena
letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku.

28 April 2018 dimana hari ini merupakan hari yang di tunggu-tunggu alam semesta raya ehh
maksudnya hari yang sangat dinanti-nanti oleh kami semua karena hari ini merupakan
pengumuman kelulusan dan alhamdulillah kami semua lulus 100% yeeeyyyyyyy Terima
kasih Tuhan.Hari itu kami sangat bergembira kami merayakan kelulusan kami dengan
mengadakan acara makan bersama di sekolah bersama teman-teman dan para guru.
Sepulang dari acara makan-makan di sekolah aku dan ketiga sahabatku Puput,Andari dan
Mavis akan mengadakan pesta kecil-kecilan di rumahku.Namun saat perjalan pulang ke
rumahku,aku tidak sengaja menabrab pengendara lain yang melaju dari arah yang
berlawanan aku tidak melihatnya karena aku asyik mengobrol dengan puput sampai tidak
melihat kalau ada pengendara yang melaju di depanku.Pengendara itu tidak sempat
menghindar kerena memang ini jalur satu arah.Yang mana sebenarnya disini aku yang
bersalah karena seharusnya aku mengambil jalur lain,tapi karena ini jalan tercepat menuju
rumahku dan aku pikir jalan ini tidak begitu ramai.

Aku mengalami luka kecil,namun tidak dengan Puput sahabatku dia mengalami pendarahan
di bagian kepala karena waktu itu dia tidak memakai helm.Aku dan sahabatku hanya bisa
berdoa dan berdoa untuk kesembuhan Puput.Namun tida seorangpun yang dapat menebak
dengan pasti permainan takdir.Puput sahabatku tidak dapat di selamatkan karena dia
kehilangan banyak darah.Aku begitu menyesal atas apa yang telah terjadi,aku sangat
marah,sedih dan merasa bersalah yang teramat dalam semua yang kurasa bercampur aduk
tidak karuan dadaku rasanya sesak otakku seakan tak mampu berpikir jernih,aku begitu
menyesal dan tidak bisa memaafkan diriku sendiri.

Entah mengapa hari itu begitu suram dan langit terlihat mendung namun tak nampak tanda-
tanda akan hujan.Aku beserta orang tua dan sahabatku serta para guru di sekolahku turut
hadir mengantarkan Puput teman kami ke peristirahatannya yang terakhir tangis dan air
mata begitu terlihat jelas di setiap menit prosesi pemakaman sahabatku.Namun hari itu ada
perasaan yang tidak bisa aku gambarkan entah kenapa hari itu Andari sahabatku yang juga
sahabat puput tidak turut hadir mengantarnya untuk yang terakhir kalinya.Aku bertanya ke
Mavis katanya dia berangkat ke Singapur untuk melanjutkan studinya.Entah bagaimana
hancurnya hati ku mendengar perkataan Mavis seakan aku tidak percaya dengan fakta
ini.Pengkhianatan dari sahabatku sendiri yang lebih memilih pergi untuk kepentingannya
sendiri dari pada datang untuk mengantar sahabatnya untuk kerakhir kalinya.Hatiku benar-
benar hancur dan tidak terima akan kelakuan Andari terhadap sahabatnya sendiri,hari itu
aku benar-benar merasa benci dan tak ingin bertemu dengannya lagi.

Seminggu setelah kepergian Puput aku sudah tidak berkomunikasi lagi dengan sahabatku
baik itu Andari ataupun Mavis.Aku benar-benar kecewa pada mereka,aku hanya
menghabiskan waktu dengan berdiam diri di rumah tanpa melakukan sesuatu.Aku benar-
benar berada pada situasi paling down dalam hidupku.Namun aku masih memiliki orang tia
ayah dan ibu yang selalu mendukungku bagaimana pun keadaanku.Dukungan dari
merekalah yang membuatku bangkit dari keterpurukan dan rasa sesal yang ku rasa,sejenak
aku berpikir bahwa aku masih memiliki orang yang cinta dan peduli padaku saat yang
lainnya memilih berpaling dan menjauh dariku.

Ibu”Mar...ada tamu untuku turun nak”panggil ibu.


Aku”sebentar buu...”

Aku segera berlalari menuruni anak tangga dengan tergesah-gesah,hatiku rasanya


bedebar-debar aku mengharapkan orang yang mencariku itu adalah sahabatku Andari
ataupun Mavis.Aku semakin tidak dapat menahan rasa di dadaku lagi aku langsung
meneriakan nama mereka dengan lantang sampai tetangga sebelahpun dapat
mendengarnya.Namun apa yang aku harapkan berbanding terbalik dengan apa yang aku
lihat.Aku sangat berharap itu adalha sahabatku namn nyatanya yang sedang duduk di
hadapanku adalah seseorang yang terlibat dalam kecelakaan waktu itu.Aku benar-benar
marah dan rasanya aku ingin sekali memaki-maki orang itu,aku ingin melampiaskan
kemarahanku padanya.Seandainya saja hari itu dia tidak melewati jalan itu pasti
kehidupanku saat ini baik-baik saja.Aku begitu marah padanya sampai-sampai aku tidak
bisa mengendaliakn diriku sendiri aku meneriakinya seperti meneriaki seorang penjambret
aku lepas kendali dan tidak memberinya kesempatan untuk berbicara.Aku terus
meneriakinya sampai aku merasa kepala sangat pusing dan seperti akan meledak.Dan
tanpa sadar aku pingsan.Aku di bawa ke rumah sakit,orang tuaku sangat khawatir begitu
juga dengan pemuda itu.Dia terus meminta maaf kepada ayah dan ibukku walaupun
sebenarnya di tidak salah sih,akunya aja yang terlalu terbawa emosi.Setelah aku sadar ayah
dan ibu merbicara padaku,dan menyarankan agar aku tidak perbawa emosi dan membuatku
pingsan lagi.Setelah mendengar saran dari orang tuaku aku mulai mendengarkan pemuda
itu berbicara.Dia meminta maaf padaku atas apa yang yang terjadi kepadaku.Dia
sebenarnya sudah lama ingin meminta maaf,dia bahkan datang ke pemakaman sahabatku
hanya untuk menghiburku namun aku tidak mempedilikannya.Aku sadar bahwa aku yang
bersalah dalam insiden itu namun dia tetap meminta maaf padaku.Aku sudah melupakan
kejadian itu dan akupun memaafkan pemuda tersebut.Pemuda itu sangat baik hati,dia
bahkan menemaniku dan mengobrol denganku tentang banyak hal sampai aku
tertidur.Sungguh pria yang baik hati,pikirku.

Anda mungkin juga menyukai