Anda di halaman 1dari 19

MINYAK

BUMI
Kelompok 4

Ihasanul Farid Rasyifa Reyci Arisha


Hariri Kurniadi Geatri

Rusydi Arif Zahra Sabila


MINYAK BUMI
Minyak bumi dikenal dengan sebutan bahan bakar fosil. Minyak bumi merupakan
bahan bakar yang berasal dari fosil. Ketika organisme tersebut mati, sisa-sisa
tubuhnya akan akan mengendap di dasar lautan & tertutupi lumpur. Pengaruh
tekanan dan temperature tinggi mengubah lumpur menjadi lapisan bebatuan. Setelah
jutaan tahun, bakteri anaerob akan menguraikan sisa-sisa organisme tersebut dan
mengubahnya menjadi minyak bumi. Seiring dengan terjadinya reaksi penguraian,
gas alam pun terbentuk. Gas alam terletak si atas lapisan minyak bumi. Minyak
bumi tersebut terperangkap diantara lapisan batuan di dasar lautan.
Komposisi Minyak Bumi
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Hewan dan Terbawa air sungai


Jasad retmik
tumbuhan mati bersama lumpur

Bintik2, Diproses Mengendap di


gelombang jutaan tahun dasar laut
minyak, gas

Terakumulasi pada Gas alam, Deposit


daerah perangkap minyak, air minyak bumi
(batuan kedap) terakumulasi

SDA tidak dapat


diperbaharui
PROSES PENGOLAHAN
MINYAK BUMI
Pengembangan (pengeboran)

Minyak Mentah (crude oil)

Kilang Minyak
Tahap 1
Fraksi Fraksi Fraksi Fraksi
Fraksi Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima

LPG Nafta Solar Residu


Kerosin, Avtur

Tahap 2
Perengkahan Ekstrasi Kristalisasi Treating
(perubahan struktur (pemisahan produk2 (pembersihan dari
kimia) (pembersihan produk melalui perbedaan titik kontaminasi)
dengan pelarut) cairnya)
Bensin & Bilangan
Oktan
Proses Pembentukan Bensin

Fraksi 2 : (C5-C10) Bensin

1 2 3

Reforming

Mengubah senyawa rantai lurus menjadi rantai bercabang


/ tertutup, dengan cara memanaskan pada suhu dan
tekanan tinggi
Kenapa harus
dilakukan
REFORMING?
Bensin digunakan sebagai
bahan bakar agar kendaraan
bisa dihasilkan energi
untuk digerakkan. Ketika
digunakan sbg bahan bakar,
bensin dibakar pada mesin
kendaraan. Hasil
pembakaran tersebut yg
akan menghasilkan energi
kalor
Hubungan Rantai C dengan Ketukan

Bensin dari hidrokarbon rantai lurus lebih jelek dari


hidrokarbon rantai bercabang
Lurus
Bercabang

Karena hidrokarbon rantai lurus lebih mudah terbakar


daripada hidrokarbon rantai bercabang

Ketukan / Knocking  Bunyi ledakan yg terjadi ketika


pembakaran terjadi terlalu awal (tidak pd waktu
seharusnya). Menyebabkan energi yg dihasilkan lebih
sedikit karena energi terbuang
Hubungan Ketukan dengan
kualitas Bensin
semakin sedikit ketukan bensin semakin baik.
Untuk mengukur kualitas bensin memlalui
bilangan oktan

ketukan >>>  bil.oktan <<<

ketukan <<<  bil.oktan >>>

bil.oktan >>>  kualitas bensin >>>


Bilangan Oktan
Ukuran kemampuan bahan Penentuan bil.oktan dengan cara
bakar mengatai ketukan pengujian dilaboratorium, yaitu
ketika terbakar dalam mesin 01 02 dg membandingkan efisiensi
pembakarannya dengan bensin
standar

Rumus Bensin Standar


03
Cara Mencari Bilangan oktan

Ex : Premium  80% isooktana & 20% n-heptana

Bil.oktan = (% isooktana x 100) + (% n-heptana x 0)

= ( 80% x 100 ) + (20% x 0 )

= 80
Zat Aditif Untuk Menaikkan Bilangan
OKTAN
Tetra Ethyl Lead (TEL) Methyl Tertiary Butyl
Ether (MTBE)

● Pb(C2H5)4
● Sisa pembakarannya dapat
mengendap dimesin
Digantikan oleh MTBE karena
● Perlu ditambahkan 1,2 – lebih aman
dibromoetana (C2H4Br2)
● Sudah ditinggalkan, karena dapat
mencemari udara dan merusak
kesehatan
Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Zat Sumber Dampak
CO2 Pembakaran bahan bakar Peningkatan temperatur
bumi (efek rumah kaca)
CO Pembakaran bahan bakar Berbahaya bagi makhluk
hidup
SO2 & SO3 Pembakaran bahan bakar - Berbahaya bagi makhluk
hidup
- Hujan asam
NO & NO2 Pembakaran bahan bakar - Menimbulkan fenomena
asap-kabut (emog)
- Hujan asam
Pb Penggunaan TEL sebagai zat Berbahaya bagi makhluk
aditif pada bensin hidup
Thanks!!!

Anda mungkin juga menyukai