Anda di halaman 1dari 28

Teknologi Pembakaran

Oleh:
Ilyas Sofana, S.Pd.,M.T.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
TAHUN AJARAN 2022/2023

Program Studi : Teknik Mesin

Nama Mata Kuliah : Teknik Pembakaran

Jumlah SKS :2

Semester :6

Pertemuan :1

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami definisi fundamental pembakaran, jenis-jenis dan karakteristik bahan bakar .

Pokok Bahasan:
Pembakaran: definisi fundamental pembakaran, jenis-jenis, dan karakteristik bahan bakar.
Roadmap Perkuliahan

1. Pembakaran: definisi fundamental pembakaran, jenis-


jenis, dan karakteristik bahan bakar. (Pertemuan 1)
2. Reaksi pembakaran, Reaksi Stoikiometri A/F Ratio
Equivalence Ratio (ϕ). (Pertemuan 2-3)
3. Termodinamika pembakaran. (Pertemuan 4-5)
4. Flame (nyala api pembakaran), Premix Flame, Non
Premix Flame/ Diffusion Flame (Pertemuan 6)
5. Deflagrasi dan detonasi (Pertemuan 7)
6. UTS (Pertemuan 8)
7. Kecepatan reaksi pembakaran, kinetika reaksi
(Pertemuan 9-10)
8. Ignition pada pembakaran (Pertemuan 11)
9. Pembakaran pada bahan bakar gas (Pertemuan 12)
10. Pembakaran pada bahan bakar cair (Pertemuan 13)
11. Pembakaran pada bahan bakar padat (Pertemuan 14)
12. Emisi pembakaran, dan review materi (Pertemuan 15)
13. UAS (Pertemuan 16)
Evaluasi Pembelajaran
No Komponen Evaluasi Bobot (%)
1 Kehadiran dan Partisipasi dalam kelas 10%
2 Hasil Praktikum dan Penugasan 20%
3 Ujian Tengah Semester 30%
4 Ujian Akhir Semester 40%
Jumlah 100%

Grading, penilaian dilakukan dengan pedoman sebagai berikut:


Nilai Deskripsi Kemampuan
80 ≤ A ≤ 100 Mencapai Capaian Pembelajaran dengan istimewa
75 ≤ A- < 80 Mencapai Capaian Pembelajaran dengan sangat baik
65 ≤ B ≤ 75 Mencapai Capaian Pembelajaran dengan baik
60 ≤ B- < 65 Mencapai Capaian Pembelajaran dengan cukup baik
50 ≤ C < 60 Mencapai Capaian Pembelajaran dengan cukup
35 ≤ D < 50 Mencapai Capaian Pembelajaran dengan kurang
E < 35 Tidak mencapai Capaian Pembelajaran
PERTEMUAN 1
Definisi Fundamental
Pembakaran

Segitiga Pembakaran

Tipe Pembakaran

Persamaan Kimia

Bahan Bakar

Jenis dan
Karakteristik Bahan
Bakar
PEMBAKARAN:
DEFINISI DAN PENYEBABNYA

Bahan bakar Produk


Oksidan

Udara Teoritis
Segitiga Pembakaran

Fuel (bahan Bakar), merupakan senyawa yang


mengandung unsur hidrokarbon.
Misal: bensin, solar, hidrogen, batu bara

Heat Source (sumber panas), sebagai energi inisiasi


terjadinya pembakaran.
Misal: busi, percikan bunga api, pengaruh temperature
(pada mesin diesel).

Oxidizer, merupakan zat aditif untuk proses


pengoksidasian bahan bakar.
Misal: udara (oksigen, nitrogen)
Tipe Pembakaran

Pembakaran Sempurna

• Reaksi pembakaran sempurna akan terjadi jika


terdapat volume oksigen yang cukup di
dalamnya.
• seluruh bahan bakar bisa terbakar.(tidak
menghasilkan sisa)
• Penguapan yang efisien dari bahan bakar.
• Harus terjadi campuran yang homogen antara
bahan bakar dan udara.
• Temperatur pembakaran harus cukup tinggi.

Pembakaran Tidak Sempurna

• Tidak ada oksigen yang cukup untuk membakar C8H18 + 8 ½ O2 → 8CO + 9H2O + panas
bahan bakar → zat sisa yang bersifat kontaminasi
• Pengkabutan/ penguapan tidak efisien
• Bahan bakar tidak terbakar sempurna 2 C3H8 + 7O2 → 2CO + 2C + 2CO2 + 8H2O + panas
Persamaan Kimia

Pembakaran Sempurna

Pembakaran Tidak Sempurna


Bahan Bakar

Bahan bakar adalah suatu zat yang jika dipanaskan


akan mengalami reaksi kimia dengan oksidator
(biasanya oksigen dalam udara) untuk melepaskan
panas.

Mengandung karbon, hidrogen dan senyawa-


senyawanya, sehingga sering disebut bahan
bakar hidrokarbon

Syarat Umum Bahan Bakar:


• Tersedia dalam jumlah yang banyak.
• Relatif murah
• Memiliki nilai kalor yang tinggi
• Emisi rendah
Jenis dan Karakteristik Bahan
Bakar

Bahan Bakar Padat

Bahan Bakar Cair

Bahan Bakar Gas


Bahan Bakar Padat

Bahan bakar padat mengandung impurity berupa air, abu,


nitrogen dan sulfur dalam jumlah yang signifikan

Jenis-jenis bahan bakar padat

Coal Peat Biomass


Coal

Coal/ Batubara adalah mineral heterogen yang


terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen
dengan jumlah sulfur dan nitrogen yang paling
rendah

berasal dari fosil biomassa yang telah terkubur


selama ratusan ribu tahun. Batubara dapat
diklasifikasikan berdasarkan rangking dan
grade.
Jenis-Jenis Batubara Berdasar Rangking

Lignite berwarna coklat kehitam-hitaman dan termasuk


rangking rendah. Secara kimiawi sifatnya mirip dengan
peat (sampah tanaman) yaitu banyak mengandung air dan
unsur volatile (volatile matter). Secara fisis lignite mudah
pecah.

Subbituminous berwarna hitam kusam. Kandungan air


lebih sedikit dibanding dengan lignite.

Anthracite berujud keras, mudah retak, dan mengkilap.


Hampir tidak mengandung air atau volatil

Bituminous berwarna hitam gelap dengan kandungan air


yang rendah dan kandungan unsur volatil tinggi sampai
medium. Bituminous lebih tahan terhadap cuaca dibanding
lignite dan subbituminous.
• Grade batubara tergantung kepada kandungan
abu, temperature fusi abu, kandungan sulfur.
Grade batubara bisa ditingkatkan dengan
cleaning untuk menghilangkan abu dan senyawa
sulfur.

Pengujian batubara :
(a) Proximate analysis menunjukkan moisture, volatil
mampu bakar, karbon, dan abu.
(b) Ultimate analysis menunjukkan komposisi kimiawi
batubara.
(c) Hardgrove grindability menunjukkan kemampuan
batubara untuk dihaluskan.
(d) Ash fusion temperature (titik leleh abu) menunjukkan
kecenderungan terjadinya fouling dan slagging dalam
sebuah boiler.
Biomass

Biomass mengandung bahan organic yang diproduksi dari limbah dari


hewan dan tanaman. Biomass dapat dibagi menjadi kayu dan non-
kayu. Arang didapatkan dengan memanaskan kayu dengan tanpa
kondisi anaerob.
Peat

Peat berasal dari daun-daunan, ranting, atau batang


tumbuhan yang membusuk.
Bahan Bakar Cair

• Sebagian besar didapatkan dari turunan crude oil.

• Minyak mentah merupakan campuran hidrokarbon cair (~84%)


dengan sejumlah sulfur (~3%), nitrogen (~0,5%), oksigen
(~0,5%), metal dan mineral.

• Untuk mendapatkan bahan bakar cair yang ada di pasaran,maka


minyak mentah perlu refining yang meliputi distillation,
cracking, reforming, dan impurity removal.
Karakteristik bahan bakar cair:

1. Heating value (nilai kalor)

2. Specific gravity (sg) yang merupakan


perbandingan antara densitas bahan bakar
dan air pada temperatur yang sama. Sering
juga digunakan API (American Petroleum
Industry) specific gravity (G) yang besarnya:
G=141,5/sg –131,5.

3. Viscosity (kekentalan) menunjukkan mudah tidaknya


bahan bakar cair dipompa dan dikabutkan. Semakin
tinggi temperature maka viskositas semakin turun, yang
artinya semakin mudah mengalir dan mengalami
atomisasi.

4. Flash point merupakan temperatur maksimal dimana


bahan bakar dapat ditangani tanpa adanya resiko apapun.
5. Autoignition temperature merupakan temperatur
dimana bahan bakar bisa menyala dengan
sendirinya dengan tanpa penyalaan.

6. Octane number ON (bilangan oktan)


menunjukan ketahanan bahan bakar dalam motor
bensin untuk tidak mengalami knocking(terjadi
karena pembakaran terlalu dini) . Semakin tinggi
ON semakin susah terjadi ketukan.

7. Cetane number CN (bilangan cetan) menunjukkan


tendensi keterlambatan penyalaan bahan bakar (delay
Ignition) dalam motor diesel. Semakin tinggi CN semakin
mudah terjadi penyalaan.

8. Smoke point menunjukkan tendensi pembentukan jelaga


terutama dalam turbin gas. Semakin tinggi smoke point
semakin susah membentuk jelaga.
Properties of Automotive Fuels
Bahan Bakar Gas

Gas alam (natural gas)


• Ditemukan di bebatuan berporos dalam kondisi
terkompresi secara sendirian atau bersama-sama
dengan minyak mentah dalam kondisi terlarut. Terdiri
dari campuran hidrokarbon.

• Gas metana (CH4) sebagai unsur utama dan


etana(C2H6). propana (C3H8), butana (C4H10)
dalam jumlah lebih kecil. Kandungan sulfur dan
senyawa nitrogen organik bisa diabaikan. Untuk
memudahkan transportasi gas alam sering dicairkan
sampai -127C sehingga sering disebut sebagai
LNG (liquefied natural gas).
LPG (liquefied petroleum gas)
• Diproduksi dari suatu sumur minyak dengan dengan
kandungan utama propana dan butana.
• LPG diangkut dan disimpan pada suatu tekanan
tertentu (4-20bar) dan pada kondisi atmosfer berwujud
gas.
Karakteristik Bahan Bakar gas

1. Karena berfasa gas maka bahan bakar gas mudah bercampur dengan udara.
2. Sifat volumetris dan nilai kalor beberapa bahan bakar gas bisa dilihat dari tabel berikut :
REFERENSI

1. Ragland, K.W. and Bryden, K.M. 2011. Second Editon Combustion Engineering. Boca Raton, FL: CRC
press.

2. Kuo, K. K., 1986. Principles of Combustion, John Wiley & Sons,

3. Turns, Stephen R. , 1996. An Introduction to Combustion: Concepts and Applications, Second Edition,
McGraw Hill.

4. William F. A. 1985. “Combustion Theory- The Fundamental Theory of Chemically Reacting.

5. Cengel, Yunus A., and Boles, M., 1989. Thermodynamics: An Engineering Approach, McGraw-Hill, New
York.

6. Griswold, John. 1996. “Fuel Combustion and Furnaces”, London: Mc. Graw- Hill.

Anda mungkin juga menyukai