KARBONISASI
Definisi
mengandung unsur-unsur karbon (C) , hidrogen (H), oksigen
(O), nitrogen (N), dan sulfur (S). Sementara oksidator adalah
segala substansi yang mengandung oksigen (misalnya
PEMBAKA udara) yang akan bereaksi dengan bahan bakar (fuel).
PEMBAK 2008).
FLAMING
ARAN COMBUSTION
Flaming combustion adalah fase pembakaran yang
paling efisien, yang menghasilkan paling sedikit
jumlah asap per unit bahan bakar yang dikonsumsi.
Fase ini merupakan fase transisi dari proses
pembakaran yang endotermik menjadi proses
pembakaran yang eksotermik. Pada umumnya, fase
ini terjadi pada saat temperatur mencapai 300°C.
SMOLDERING
COMBUSTION
Fase ini berjalan lambat <3 cm/jam, dimana
pembakaran yang kurang penyalaan menjadi proses
pembakaran dominan dalam fase ini. Smoldering
biasanya terjadi pada fuel bed dengan bahan bakar
FASE
yang tersusun dengan baik dan aliran oksigen terbatas
seperti kayu yang membusuk dan tanah gambut
(Thoha, 2008).
PEMBAK GLOWING
ARAN COMBUSTION
Glowing combustion adalah fase pembakaran,
dimana hanya bara dari bahan bakar yang dapat
diamati. Glowing combustion menandakan proses
oksidasi bahan padat hasil pembakaran yang
terbentuk pada fase sebelumnya. Produk utama yang
dihasilkan dari fase pembakaran ini adalah gas-gas
tak tampak, seperti gas karbon monoksida dan gas
karbon dioksida.
EXTINCTION
Extinction merupakan proses dimana pembakaran
FASE akhirya berhenti setelah semua bahan bakar telah
dikonsumsi, atau bila panas yang dihasilkan melalui
ARAN
dibutuhkan (Thoha, 2008).
BAKAR KANDUNGAN
ABU
Abu yang terkandung dalam bahan bakar padat
adalah mineral yang tidak dapat terbakar tertinggal
setelah proses pembakaran. Abu berperan
menurunkan mutu bahan bakar padat karena dapat
menurunkan nilai kalor
(Williams, 2001 dikutip oleh Widiarti 2011)
Mekanisme pembakaran biomassa terdiri dari tiga tahap yaitu
pengeringan (drying), devolatilisasi (devolatilization), dan pembakaran
PEMBAKA arang (char combustion). (Himawanto, 2005 dikutip oleh Widarti, 2011)
RAN PENGERINGAN
(DRYING)
BAHAN Dalam proses ini bahan bakar mengalami proses
PADAT
oksigen, temperature gas, bilangan Reynolds, ukuran,
dan porositas arang. Arang mempunyai porositas
yang tinggi.
UKURAN
PARTIKEL
Dengan partikel yang lebih kecil ukurannya, maka
suatu bahan bakar padat akan lebih cepat terbakar.
Definisi
KARBONI
Proses karboniasi atau pengarangan dilakukan dengan
memasukkan
bahan organik kedalam lubang atau
ruangan yang dindingnya tertutup seperti didalam
SASI tanah atau tangki yang terbuat dari plat baja dan nyala
api dikontrol. Tujuan pengendalian tersebut agar bahan
yang dibakar tidak menjadi abu, tetapi menjadi arang
yang masih terdapat energi didalamnya sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Prinsip proses karbonisasi adalah pembakaran
biomassa tanpa adanya kehadiran oksigen.
Prinsip Sehingga yang terlepas hanya bagian volatile
matter, sedangkan karbonnya tetap tinggal di
Proses dalamnya. Temperatur karbonisasi akan sangat
berpengaruh terhadap arang yang dihasilkan
Asam PRODUK
Produk Pyroligneous SAMPING
SASI
Skema tersebut menjelaskan bahwa distribusi
produk bergantung pada kedua langkah, yaitu
dekomposisi dari “meleleh” yang dihasilkan
Skema dari partikel kayu menjadi gas, cairan dan
fraksi padat (tahap pertama) dan dekomposisi
KARBONI lanjutan dari fraksi cair (tahap kedua), dan
rasio dari laju konstan untuk tahap pertama
SASI ke tahap kedua. Distribusi juga dipengaruhi
oleh kelembaman dan ukuran dari bahan, laju
pemanasan, suhu operasi, dll.
Karbon aktif merupakan padatan berpori yang
mengandung 85% - 95% karbon yang konfigurasi atom
karbonnya dibebaskan dari ikatan dengan unsur lain,
serta pori dibersihkan dari senyawa lain sehingga
permukaan dan pusat aktif menjadi luas akibatnya daya
adsorbsi terhadap cairan atau gas akan meningkat. Luas
permukaan berkisar antara 300-3500 m2/gram,
KARBON
lemak, industri kimia dan farmasi.
PROSES
dari tiga tahap yaitu tahap dehidrasi, karbonisasi
dan aktivasi.
KARBON
air pada bahan sehingga proses selanjutnya menjadi
lebih mudah.
PEMBUATAN (ZnCl2,
NaOH,H3PO4, dll)
Panas
KARBO KARBO
N AKTIF N AKTIF
FAKTOR– WAKTU KARBONISASI
FAKTOR Bila waktu karbonisasi diperpanjang maka reaksi