Anda di halaman 1dari 44

Tujuan Instruksional Umum

Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan


dapat mengetahui dan memahami tentang
pengetahuan perilaku api sehingga dapat
melaksanakan secara cepat, tepat dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan dapat :

1. Menjelaskan tentang perilaku Api


2. Menjelaskan tentang Kerakteristik Bahan Bakar
3. Menjelaskan tentang Fase Kebakaran
4. Menjelaskan tentang klasifikasi kebakaran.
5. Menjelaskan tentang metode pemadaman.
1. I.F.S.T.A. (HAL. 3)
ESSENTIALS OF FIRE FIGHTING
Api adalah suatu reaksi rantai kimia yang dikenal sebagai
pembakaran.

2. DAVID T. GOLD (FIRE BRIGADE TRAINING MANUAL) HAL. 11


Api/pembakaran adalah suatu proses oksidasi cepat yang
umumnya menghasilkan panas dan nyala.

Api adalah suatu reaksi rantai kimia yang berunsurkan bahan


bakar, panas dan oksigen yang umumnya menghasilkan panas
dan nyala.
Bahan pembentuk api
5

SEGI 3 KEBAKARAN
(FIRE TRIANGLE)

OKSIGEN
PANAS

BAHAN BAKAR
Bahan pembentuk api
BAHAN BAKAR

Bahan bakar adalah semua benda yang


dapat mendukung terjadinya pembakaran.
Benda padat dan cair dibutuhkan panas
pendahuluan untuk mengubah seluruh
atau sebagian darinya, ke bentuk gas agar
dapat mendukung terjadinya pembakaran

 Padat : kayu, kertas, majun, dll


 Cair: Minyak solar, bensin, oli, dll
 Gas: Karbit, LPG, LNG, DLL. dll
KERAKTERISTIK BAHAN BAKAR
KARATERISTIK BAHAN TERHADAP PERKEMBANGAN
API

Posisi fisik: vertikal dan horisontal


Sifat fisik: padat, cair, gas
Densitas / Kepadatan
Luas area permukaan
Bahan pembentuk api
OKSIGEN

Dalam udara normal, manusia dapat


bernafas dan bekerja dengan baik, api
akan menyala dengan sempurna jika udara
mengandung konsentrasi Oksigen 21%.

Untuk terjadinya Api maka kandungan


oksigen minimal di udara sebesar 16%
OKSIGEN DAN PEMBAKARAN

< 16 % Oksigen
Tidak mendukung Pembakaran atau
Respirasi / Pernapasan
Bahan pembentuk api

Panas adalah salah satu bentuk energi


yang terjadi karena perpindahan suhu,
terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah.
PANAS
Panas diperlukan untuk mencapai suhu
penyalaan sehingga dapat mendukung
terjadinya Pembakaran

Listrik Kimia
Nuklir

Mekanis Matahari
Energi Panas Listrik/Elektrik
Energi Panas Mekanik

Gesekan Kompresi
Energi Panas Kimia

Panas Pembakaran Pemanasan Spontan


( Penyalaan ) Tanpa Sumber Panas Eksternal
Energi Panas Kimia

Panas Larutan
Panas Akibat Dekomposisi Larutan Zat dalam Cairan
(Bakteri pada Senyawa Organik)

Unggun Kompos Asam-H2O


atau Lap yang
direndam Minyak
ENERGI PANAS NUKLIR DAN MATAHARI
OXYGEN
FUEL
CHEMICAL
CHAIN
REACTION

HEAT
KEBAKARAN
“Suatu resiko dari nyala api yang tidak
dikehendaki, tidak terkendali sehingga
menimbulkan kerugian baik harta benda
maupun jiwa”
`
JENIS PEMBAKARAN

Istilah Definisi

Pembakaran
Spontan Reaksi kimia antara konsentrasi benda organik yang suhunya
mencapai suhi penyalaan sendiri tanpa ada bantuan panas /energi
aktivasi dari luar

Pembakaran yang terbuat pada suhu lamban dan sedikit


Pembakaran bercahaya. (contoh : logam yang terbakar,
Lamban dan fermentasi)
Pembakaran yang terbuat dengan cahaya yang besar
Pembakaran dan memiliki lidah api
Langsung
Golongan pembakaran langsung dengan kecepatan propagasi api
Deflagrasi yang sangat tinggi. (mencapai kecepatan suara 340 meter/detik)

Pembakaran langsung dengan kecepatan propagasi melebihi


kecepatan suara dengan campuran udara pada bahan bakar yang
Ledakan mendekati kondisi ideal. Ledakan memiliki khas yakni mempunyai
suara besar dan daya dorong pada lingkungan.
FASE KEBAKARAN

Perkembangan api/kebakaran yang terjadi dalam ruangan/bangunan dapat dikenali


melalui 4 (empat) tahap yaitu:TAHAP AWAL,FLASH OVER , MANTAP DAN
SURUT/PENDINGINAN
a. Tahap Penyalaan

Pada tahap ini diawali dengan munculnya api


dalam ruangan, misalnya diakibatkan
puntung rokok, peralatan listrik, kompor dll.
b. Tahap Pertumbuhan ( Growth Period)
 Pada tahap ini api mulai berkembang menjalar ke
bahan-bahan lain di dalam ruangan.
 Udara dalam ruangan masih cukup mensuplai
pembakaran.
 Temperatus ruangan masih relatif tendah dibawah
300 derajat celcius.
c. Tahap Pembakaran Penuh ( fully
developed fire)

 Tahap ini terjadi setelah adanya fenomena


flash over, dimana kalor yang dilepaskan
sangat besar.
 Seluruh material dalam ruangan terbakar.
 Suhu mencapai 1.200 derajat celcius.
d. Tahap Surut (Decay)
 Tahap ini tercapai bila seluruh material sudah habis
terbakar.
 Laju pembakaran mulai menurun.
 Pemadaman tidak langsung.
 Produksi uap banyak (dari kabut air pemadaman).
 Ventilasi harus, tetapi tetap berhati-hati (backdraf)
FLASHOVER
• Penyalaan Simultan terhadap semua benda yang mudah
menyala di dalam ruangan.
• Tingkat Panas yang tinggi dari lantai hingga langit – langit.
• Temperatur di dalam ruangan bisa mencapai 500 - 600
der.C
BACK DRAF
Masuknya oksigen menyebabkan kobaran api disertai
Ledakan dan api kembali ketahan keadaan mantap
PEMINDAHAN PANAS RADIASI
Gelombang Panas yan bergerak melalui daerah yang
terbakar menuju permukaan benda-benda dihadapanya.
PEMINDAHAN PANAS KONDUKSI
Perpindahan panas dari satu ruangan/Lantai ke ruangan /
Lantai yang melalui bahan Penghantar Panas/logam
KONVEKSI (Convection)
Perambatan Panas Melalui Gelombang Udara
(Pergerakan Udara Panas Naik Keatas)
KLASIFIKASI KEBAKARAN

Menurut NFPA 10 dan Permen PU. 26/2008


1. Kelas A (Pembakaran Benda Padat selain
logam)
2. Kelas B ( Pembakaran Benda Cair dan Gas )
3. Kelas C ( Pembakaran Liastrik )
4. Kelas D ( Pembakaran Benda Logam )
5. Kelas K ( Kebakaran Rumah Tangga/ Lemak
dan Minyak Masakan )
KLASIFIKASI KEBAKARAN

Menurut Permenaker No. 04 Tahun 1980.


1. Kelas A (Benda Padat selain Logam)
2. Kelas B (Bahan Cair dan Gas)
3. Kelas C (Listrik)
4. Kelas D (Logam; Magnesium, Titanium, Lithium,
Calcium, Zinc)
KELAS KEBAKARAN
BAHAN PADAT KECUALI LOGAM

LISTRIK BERTEGANGAN

LEMAK DAN MINYAK MASAKAN


KEBAKARAN / API KELAS A
Bahan – bahan mudah terbakar antara lain:
• Kayu
• Kertas
• Karet
• Plastik

Metode Pemadaman;
• Pendinginan dengan Air
• Pemadaman dengan Air atau Busa Kelas A
KEBAKARAN / API KELAS B
Bahan – bahan mudah terbakar antara lain:
• Cair.
• Gas.

Metode Pemadaman;
• Penghabatan terhadap rantai reaksi Kimia.
• Penutupan / pelapisan.
• Pemindahan bahan bakar.
• Penurunan temperatur
KEBAKARAN / API KELAS C
Peralatan bertenaga Listrik (bertegangan)
Metode Pemadaman;
• Gunakan alat pemadam yang Non Konduksi.
• Putuskan arus listriknya dan padamkan seperti Api Kelas A atau Api
Kelas B.
KEBAKARAN / API KELAS D
Bahan – bahan Logam Mudah Terbakar
• Magnesium • Lithium
• Titanium • Calcium
• Zirconium • Zinc
• Pottasium

Metode Pemadaman;
Gunakan alat pemadam yang Non Konduksi.
Putuskan arus listriknya dan padamkan seperti Api Kelas
A atau Api Kelas B.
KEBAKARAN / API KELAS K
 Kebakaran cairan
hidrogen rumah
tangga seperti lemak
atau minyak masakan
yang terdapat di dapur
gas.seperti minyak
goreng dan
sejenisnya.

 Memiliki titik nyala


lebih tinggi dari
minyak dan
METODE PEMADAMAN

OKSIGEN
PANAS

RANTAI KIMIA

BAHAN BAKAR

41
METODE PEMADAMAN

a. Penguraian Bahan Bakar


. / menghilangkan
Menguraikan
kontak langsung antara benda
yang dapat terbakar dengan
sumber panas.

b. Isolasi terhadap Udara


Menghalangi kontak langsung
antara benda terbakar dengan
oksigen
Alat & bahan: selimut atau
kain basah, pasir dan busa
METODE PEMADAMAN

c . Pendinginan
Menyerap kalor/ panas
sehingga peningkatan panas
menjadi terganggu akibatnya
temperatur penyulutan tidak
tercapai

d. Pemutusan Reaksi
Memutus rantai reaksi pembakaran
hingga reaksi yang diperlukan untuk
pembakaran lanjut terputus.

Alat & bahan:


\ dalam bentuk Gas seperti CO
REFERENSI
1. I.F.S.T.A. (HAL. 3) ESSENTIALS OF FIRE FIGHTING

2. DAVID T. GOLD (FIRE BRIGADE TRAINING MANUAL)

3. PERMENAKER No. 04 TAHUN 1980

4. PERMEN PU. 26/2008


“ Selamat Bertugas “
EVALUASI PENGAJAR

• Scan barcode diatas


• Isilah setiap pertanyaan
• Setelah selesai kirim atau submit jawaban anda
• Jawaban anda bersifat rahasia dan tidak mempengaruhi nilai
akademis saudara
• Jawaban dan saran yang anda berikan akan sangat bermanfaat bagi
kemajuan Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan
Provinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai