Anda di halaman 1dari 51

Heat of Combustion and Heat Transfer Fire Triangle & Tetrahedron, Fuel Flammable limits & Ignition Source

Flame Spread and Flash Over Explosion Hazard Product of Combustion

Fire Protection Syestem

Suatu proses reaksi kimia/oksidasi dari suatu pembakaran yang diikuti dengan timbulnya nyala, cahaya, asap, gas dan energi panas

Menurut Perda DKI tahun 1992 adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita kehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan

Merupakan energi yang dilepaskan sebagai panas ketika senyawa mengalami pembakaran sempurna dengan oksigen dalam kondisi standar. Reaksi kimia biasanya hidrokarbon bereaksi dengan oksigen untuk membentuk karbon dioksida, air dan panas.

Panas Pembakaran
Panas pembakaran untuk beberapa bahan bakar Bahan Bakar Batu bara Panas Pembakaran (Btu/lb) 12.000-13.000

Hidrokarbon cair
Gas Hidrokarbon hidrogen

17.000-20.000
20.000-23.000 60.000

Secara umum, gas hidrokarbon seperti metana dan etana memiliki panas pembakaran yang lebih besar dibandingkan dengan hidrokarbon cair dan batu bara. Faktor yang paling menentukan dalam besar kecilnya panas pembakaran adalah rasio hidrogen terhadap karbon pada molekul bahan bakar tersebut.

Perpindahan Panas
Terdapat tiga mekanisme perpindahan panas, yaitu perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi

Konduksi
Qcond

Konveksi
Qconv hA(T2 T1 )
Q = Laju konveksi h = Koefisien perpindahan A = Luas Permukaan T2 = Suhu ambient T1 = Suhu permukaan

Radiasi
Qrad A(T14 T24 )
Q = Laju radiasi = konstanta Boltzman A = Luas Penampang T1, T2 = Suhu

dt kt A dx

Q = laju konduksi A = luas permukaan -dt/dx = gradien suhu k = konduktivitas termal

Tiga elemen dari segitiga

api, yaitu bahan bakar, udara dan panas pembakaran diperlukan untuk dapat memicu suatu pembakaran.
Konsep segitiga api juga

digunakan untuk mencegah kebakaran atau untuk mengendalikan api.

AIR
Approximately 16% oxygen required.

HEAT SOURCES
Open Flame - The Sun Sparks Friction Chemical Action Compression of Gases

FUEL

GASES
Natural Gas Propane Butane Hydrogen

LIQUIDS
Gasoline Kerosene Alcohol

SOLIDS
Coal Wood Paper Plastic

Tetrahedron api dari piramida api menambahkan komponen keempat, yaitu reaksi kimia berantai, sebagai kebutuhan dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran. Reaksi kimia berantai merupakan peristiwa dimana ketiga elemen saling bereaksi secara kimia sehingga yang dihasilkan bukan hanya nyala api tetapi pembakaran/kebakaran.

Flammable and combustible liquids are characterized by flash points and boiling points.

Chlorine atoms in hydrocarbon greatly reduce flammability of the substance by interfering with the combustion chemical chain reaction.

Kemudahan suatu bahan atau material dapat menyala atau terbakar .

Flammable
Flash Point

Flammable

Auto Ignition

Flammable Range

Flash Point

Suhu terendah dimana bahan bakar cukup memberikan uap, apabila bercampur dengan udara akan menyala sesaat/flash jika diberikan sumber panas yang cukup. Suhu terendah dimana suatu bahan akan terbakar secara spontan dalam suasana normal tanpa sumber eksternal dari pengapian, seperti nyala api/percikan. Rentang/kisaran uap yang mudah terbakar atau campuran gas-udara antara lower dan upper flammable.

Auto Ignition

Flammable Range

Flammable limit adalah batas dimana bahan

tersebut mudah terbakar. Faktor yang mempengaruhi flammable limit, diantaranya :


Suhu

Tekanan

Konsentrasi Bahan

Flammable limit

LFL (Lower Flammable Limit)

UFL (Upper Flammable Limit)

Batas bawah kisaran konsentrasi

pelarut yang mudah terbakar pada temperatur tertentu dan tekanan udara / uap campuran dapat terbakar. Pada atau di atas LFL suatu bahan jika bercampur dengan udara maka akan memiliki sifat mudah terbakar. Campuran bahan yang berada di bagian bawah LFL dikatakan terlalu miskin untuk bisa terbakar.

Batas

atas kisaran konsentrasi bahan yang mudah terbakar pada temperatur tertentu dan tekanan udara / uap campuran dapat terbakar. Konsentrasi bahan yang berada di Atas UFL terlalu kaya untuk mudah terbakar.

Flammable limit untuk campuran yang mudah terbakar dapat dihitung

menggunakan prinsip Le Chateliers :


LFLmix 1 yi i 1 LFLi
n

UFLmix

1 yi i 1 UFLi
n

keterangan : yi = volume atau fraksi mol individu uap dalam campuran komponen

LFLi = LFL komponen individu uap


UFLi= UFL komponen individu uap

UFL

Upper Flammable Limit Batas nyala atas

Flammable range Batas Nyala LFL

Lower Flammable Limit Batas nyala bawah

Oxygen

LFL (Lower Flammable Limit) berada di bagian

bawah dari batas nyala. UFL (Upper Flammable Limit) berada di bagian atas dari batas nyala. Oksigen dan konsentrasi bahan bakar akan mempengaruhi nilai dari LFL dan UFL.

Ignition Sources
Electric Sparks Smoking and Matches

Frictional Heat Hot Surfaces


Overheated Materials Open Flames Spontaneous Heating Welding and Cutting Combustion Particles

Merupakan Perpindahan atau penyebaran api dari satu tempat ke tempat lain.

Api

1. KONDUKSI : Terjadi jika panas dipindahkan langsung melalui suatu bentuk struktur dari sumber api yang terdekat. 2. KONVEKSI: Terjadi jika gas / udara panas meningkat di dalam gedung dimana api dengan mudah menjalar dari tanah kelantai diatasnya melalui lubang tangga / lubang saluran lainnya. 3. RADIASI: merupakan penjalaran api menurut garis lurus dari bahan yang terbakar ke bahan terdekat yang mudah terbakar.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLAME SPREAD

Besaran sudut orientasi

Jenis bahan

Standar tes meggunakan ASTM E-84 Standard Test Method for Surface Burning Characteristics of Building Materials.

FLASHOVER
Proses pengapian yang berjalan secara selaras dan membakar bahanbahan yang ada disekitarnya sehingga secara keseluruhan bagian dari ruang menjadi sangat panas, kemudian menghasilkan asap yang bersifat panas pada suatu ruang dan ketika titik panas mendekati 500 C akan menyebabkan terjadinya kobaran api yang membesar. Dan pada tingkat yang membahayakan ini, aliran panas pada bidang lantai mencapai level 20 kW/m2

Jenis-jenis Flashover

Gejala Flashover

a Lean Flashover (Rollover)

a Rich Flashover (backdraft)

a Delayed Flashover (Smoke Explosion)

a Hot Rich Flashover (Auto Ignition)

Ketika asap yang lebih Api berada dibawah Ketika asap panas Ketika asap panas dingin keluar dari plafon dan memenuhi melebihi jangkauan membakar bagian atas ruang asap yang lebih bagian ruang, namun bakar sehingga permukaan pada panas namun tetap rasio udara panas temperatur yang jangkauan bakar yang memiliki kemampuan masih dibawah dihasilkan menjadi sesuai untuk menimbulkan jangkauan terbakar. sangat tinggi. api.

Sebuah pelepasan energi yang menyebabkan ledakan

Explosion

Bahan Baku Beresiko Alat kerja yang digunakan punya potensi bahaya & resiko Lingkungan berpotensi ledakan Kesalahan manusia

Faktor Ledakan

LINGKUNGAN KERJA, ALAT KERJA, CARA KERJA HARUS AMAN

Terjadinya Ledakan
Explosion

Physical Explosion 1. Overpressure 2. BLEVE

Chemical Explosion 1. Runway reaction

Runway reaction

Merupakan suatu istilah teknis terjadinya reaksi partikel yang cepat tidak terkendali yang dapat menimbulkan ledakan. Faktor utamanya disebabkan oleh peningkatan suhu secara signifikan.

Overpressure

Suatu kondisi dimana besarnya Tekanan melebihi kapasitas lingkupnya dalam rentang waktu tertentu sehingga memungkinkan terjadinya ledakan

BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion)


A BLEVE occurs when a vessel containing a superheated liquid (e.g., propane) catastrophically fails, usually as a result of external fire exposure (i.e., a pool fire under the vessel or a jet- or torch-type fire impinging on the vessel walls). The fire pressurizes the vessel, causing the relief valve to open, which allows the pressurized vapor to escape. As the liquid level in the vessel decreases, the flames impinge on the vessel wall above the liquid level. The vessel wall rapidly heats up due to the poor heat transfer provided by the vapor on the inner side of the vessel wall. The wall weakens and then tears, resulting in a sudden catastrophic failure of the vessel.

Akibat Ledakan

Breakage the molecular bond

Poisonous Gas

Heat Flux / Heat Radition

Debris trajectory/proj ectile

Blast Wave/Shock Wave

Definisi : Hasil yang didapat dari reaksi kimia yang cepat pada temperatur tinggi antara oksigen dengan unsur-unsur bahan bakar yang dapat terbakar.

Nyala Api

Luka hangus

Panas

Luka hangus

Asap Gas-gas Pembakaran Partikel Padat

Gangguan pernapasan Kematian


Iritasi Kematian . iritasi

CO2
CO NO2

HCl SO2 HCN

CO2 CO SO2

Sumber : Semua jenis pembakaran sempurna Tidak berwarna dan berbau, lebih berat dari udara

Sumber : Pembakaran tidak sempurna bahan bakar Tidak berwarna dan berbau, melayang di udara Sumber : Hasil pembakaran batubara dan minyak bumi yang mengandung sulfur Tidak berwarna tapi berbau menyengat Sumber : Pembakaran dalam industri dan bahan bakar kendaraan Berwarna merah kecoklatan dan berbau tajam

NO2 HCl HCN

Sumber : Hasil samping dari pembakaran bahan PVC


Berbau menyengat dan korosif

Sumber : pembakaran dari bahan yang terdapat unsur N


Terbentuk pada suhu > 60 C.

WHY ?
Untuk memenuhi ketentuan hukum

Melindungi aset
Memenuhi ketentuan suatu lembaga

tertentu Melindungi masyarakat

Property (harta benda) Aset yang akan dilindungi Jiwa (life) Kegiatan Lingkungan

Fungsi
Deteksi Peringatan bagi penghuni Pemberitahuan terhadap instansi pemadam Process shutdown Pengendalian asap Pengendalian radiasi panas Pengendalian api Pemadam kebakaran

Fire Protection System

Active Protecting System Water supply Hydrant Sprinklers Detection and alarm APAR

Passive Protecting System Fireproofing Electrical area classification Ventilation/exhaust

Merupakan bahan pemadam api yang umum digunakan karena mempunyai keuntungan dan sifat pemadaman yang lebih banyak dibandingkan dengan bahan pemadam api lainnya

FOAM

Foam (busa) pemadam api adalah kesatuan buih-buih kecil yang stabil dan memiliki berat jenis yang sangat rendah jika dibandingkan dengan air . Busa sangat efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B Karbondioksida sangat efektif sebagai pemadam api karena dapat memisahkan kadar oksigen di udara dan mencairkan udara disekitarnya. Karbondioksida efektif untuk kebakaran kelas C.

CO2

Dry chemical Dry chemical adalah campuran berbentuk bubuk yang dipakai sebagai pemadam api, dibedakan menjadi 3, yaitu : a. Tepung kimia reguler (reguler dry chemical) : b. Tepung kimia multipurpose ( multipurpose dry chemical) c. Tepung kimia kering/khusus ( dry power)

PENGELOMPOKAN KEBAKARAN DAN MEDIA PEMADAM


1.

Kebakaran Klas A Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam. Contoh : Kebakaran kayu, kertas, kain, plastik, dsb. Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran klas ini adalah dengan : pasir, tanah/lumpur, tepung pemadam, foam (busa) dan air . 2. Kebakaran Klas B Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar. Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng. Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah Tepung pemadam (dry powder), busa (foam), air dalam bentuk spray/kabut yang halus.

3.

Kebakaran Klas C Kebakaran instalasi listrik bertegangan. Seperti : Breaker listrik dan alat rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik. Alat Pemadam yang dipergunakan adalah : Carbondioxyda (CO2), tepung kering (dry chemical). Dalam pemadaman ini dilarang menggunakan media air. 4. Kebakaran Klas D Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum, alumunium, natrium, kalium, dsb. Alat pemadam yang dipergunakan adalah : pasir halus dan kering, dry powder khusus. 5. Kebakaran Klas K kebakaran yang disebabkan oleh bahan akibat konsentrasi lemak yang tinggi. Kebakaran jenis ini banyak terjadi di dapur. Api yang timbul didapur dapat dikategorikan pada api Klas B. 6. Kebakaran kelas E Kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada peralatan elektronik. Alat pemadam yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis ini dapat juga menggunakan tepung kimia kering (dry powder), akan tetapi memiliki resiko kerusakan peralatan elektronik, karena dry powder mempunyai sifat lengket. Lebih cocok menggunakan pemadam api berbahan clean agent

Anda mungkin juga menyukai