Anda di halaman 1dari 27

TUJUAN

1. Menjelaskan bagaimana kebakaran dapat terjadi dengan


menggunakan konsep api, oksigen, sumber penyulutan, dan
segitiga api;
2. Menjelaskan pengaruh dari katalisator pada kebakaran;
3. Menjelaskan penyebab kebakaran yang paling umum dan
bagaimana kebakaran dapat dicegah;
4. Menjelaskan dua cara penyebaran api;
5. menjelaskan bagaimana self-combustion (pembakaran
sendiri) dapat terjadi, dan bagaimana cara untuk
mencegahnya;
6. Menjelaskan alat pemadam kebakaran manakah yang harus
digunakan untuk empat jenis kebakaran, dan bagaimana
cara penggunaannya.
Kebakaran
 Kebakaran membutuhkan reaksi antara bahan bakar
dan oksigen di udara.
 Reaksi ini terus berlangsung selama bahan bakar dan
oksigen masih tersedia.
 Api menghasilkan asap dan kobaran, serta suhu yang
tinggi
Segitiga api
Bahan Bakar

Mudah Sangat Mudah


Bisa Terbakar
Terbakar Terbakar

terbakar pada pada kondisi uap,


Mudah menguap
bisa
suhu diatas menimbulkan
dengan sangat
100° C. cepat
kebakaran.

Contoh : amonia,
Contoh Etil Contohnya gas
aluminium,sulfur
Benzena alam, eter
, dan Vaseline.
Oksigen di
udara
Oksigen
Zat yang
beroksidasi
Sumber
penyulut
Temperatur
Temperatur
penyulutan
Faktor Tambahan dalam segitiga Api
1. Ketepatan rasio udara-bahan bakar (correct air-
fuel ratio)  bahan bakar dan oksigen harus
tercampur dengan rasio yang tepat

2. KATALISATOR
KATALISATOR
Katalisator Katalisator
positif negatif

Mempercepat Memperlambat
timbulnya api timbulnya api
Penyebab Kebakaran
 Kebersihan dan kerapihan yang tidak mencukupi.
 Kecerobohan
 Kelalaian
 Inspeksi yang kurang serta perawatan yang juga
kurang terhadap mesin
 Percikan listrik
 Percikan api
Pencegahan Kebakaran
 Meminimalkan jumlah bahan bakar
 Menjaga kerapian dan kebersihan tempat kerja.
 Menampung cairan akibat kebocoran
 Membersihkan semua bekas-bekas tumpahan sesegera mungkin.
 Menempelkan label-label yang terpampang dengan jelas pada
tempat / wadah penampung bahan yang mudah terbakar.
 Dilarang merokok atau menggunakan api di dalam area yang
mengandung material yang (sangat) mudah terbakar.
 Memastikan adanya area tempat penyimpanan yang berventilasi
serta tahan api yang cukup.
 Zat-zat yang dapat terbakar secara spontan harus disimpan secara
terpisah.
Penyebaran Api
Flashover Jumpover

pelepasan panas api menyebar melalui udara


menyebabkan benda terbuka karena adanya
atau material lainnya radiasi panas, kontak atau
yang berada di dekat bersentuhan dengan
kobaran api, api menyebar
api juga ikut terbakar karena tertiup angin, atau
terkena partikel benda
terbakar yang beterbangan.
Pembakaran Sendiri (self-combustion)
 Pembakaran spontan adalah penyalaan api tanpa
sumber dari luar.
 Ketika bahan bakar bercampur dengan oksigen di
udara dalam suhu yang rendah. Ketika panas ini tidak
dihilangkan sepenuhnya, temperatur akan naik dan
reaksinya akan semakin cepat. Temperatur pada
akhirnya dapat mencapai suatu tingkat yang dapat
menyebabkan penyulutan api dari zat pembakaran
spontan tersebut.
 Pembakaran spontan dapat dicegah dengan cara
menghilangkan panasnya.
Kelas Api
Kelas Definisi Contoh
A Api yang menggunakan bahan bakar kayu,
bahan bakar padat kertas, dan bahan-bahan
organik.
B Api yang menggunakan api yang berbahan
bahan bakar cair atau zat bakar bensin, minyak, dan
yang meleleh berbagai macam plastik.
C Api yang menggunakan Gas alam dan propana
bahan bakar gas
D Api yang menggunakan magnesium dan kalium.
bahan bakar logam
Simbol – Simbol Kelas Api
Metode Pemadaman Kebakaran

Starvation/
Penguraian

Cooling/
Pendinginan

Isolasi
Metode Penguraian/ Starvation
 Memadamkan api
dengan memisahkan
atau menjauhkan
bahan/benda-benda
yang dapat terbakar

 Biasanya dilakukan pada


pemadaman kebakaran
di kota dan kebakaran
hutan
Metode Cooling/ Pendinginan
 Memadamkan api
dengan menyemrotkan
air ke arah sumber api

 Pancaran air lurus jika


sumber api diketahui
 Pancaran air menyebar
jika sumber api tidak
diketahui
Metode Isolasi
 Memadamkan api
dengan cara mencegah
agar api tidak bereaksi
dengan oksigen yang ada
di udara bebas.
 Menutup sumber api
dengan karung basah
 Menimbun barang yang
terbakar
Alat Pemadam Kebakaran
Bahan Pemadam Kebakaran
 Bahan pemadam Air
 Bahan pemadam Busa (Foam)
 Bahan pemadam Gas CO2
 Bahan pemadam powder kering (Dry chemical)
 Bahan pemadam Gas Halon (BCF)
 Mempunyai kemampuan
Air Keuntungan:
menyerap panas (pendinginan ) 1. sebagai media pendingin
lebih besar. yang baik
1 liter air yang dipancarkan 2. mudah didapat dan besar
jumlahnya
dapat menyerap panas 30 kcal,
3. biaya eksploitasi rendah
sedangkan bila dikabutkan 1
liter air dapat menjadi uap
 Kerugian :
sebanyak1.600 lt dan akan
1. menghantar listrik
menyerap panas sampai 300
2. dikapal dapat mengganggu
kcal. keseimbangan(stabilitas)
 Peyemprotan nozzel lebih 3. dapat merusak barang-
mudah dikendalikan, dengan barang berharga tertentu
mengatur nozzel pancaran seperti alat-alat elektronik
dapat dikendalikan bahkan 4. menambah panas apabila
terkena bahan-bahan kimia
sistim kabut (fog) tertentu
 Menghasilkan udara segar
Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam)
 Adalah busa/foam yang tahan terhadap reaksi dari alkohol, dapat
membentuk lapisan/ segmen pelindung ketika dipakai atau
disemprotkan.
 Mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon seperti sulfat sodium
alkyl, fluoro surfactant seperti : fluorotelomers, asam
perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorooctanesulfonic (PFOS).
 Dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A namun sangat
cocok bila digunakan untuk kelas B.
 Bersifat Kondukstif (Penghantar Listrik). Tidak dapat dipakai
untuk memadamkan api kelas C.
 Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan zat cair
yang mudah terbakar dengan cara mengisolasi oksigen serta
menutupi permukaan zat cair untuk menghindari api yang dapat
menjalar (meluas) kembali.
 Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
CO2
 Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-
gas lain tidak menghantar listrik, tidak berbau dan tidak
meninggalkan bekas
 Dapat digunakan memadamkan kebakaran kelas B dan C
karena merupakan bahan gas, Co2 tidak merusak, dengan
daya guna yang efektif dan bersih.
 Sangat efisien serta efektif digunakan dalam ruangan
seperti kantor, lab dan ruangan lainnya.
 Carbon Dioxide (Co2) dapat menyerap panas dan sekaligus
mendinginkan.
 Konstruksi tabung dirancang khusus untuk menahan
tekanan tinggi dan dilengkapi dengan selang yang panjang
dengan nozzle yang berbentuk corong.
Dry Chemical Powder
 Kombinasi dari fosfat Mono-amonium dan ammonium
sulphate.
 Berfungsi mengganggu reaksi kimia yang terjadi pada zona
pembakaran, sehingga api padam.
 Merupakan media pemadam api serbaguna, aman dan luas
pemakaiannya karena dapat mematikan api kelas A, B, dan C.
 Dapat menahan radiasi panas dengan kabut (serbuk)
partikelnya.
 Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif).
 Kimia kering tidak beracun (Non Toxic).
 Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama
manusia.
Gas Pengganti Hallon/ HCFC-141b
 Merupakan pemadam api yang bersih dan tidak
meninggalkan residu.
 Sangat efektif untuk digunakan pada semua resiko kelas
kebakaran A, B dan C.
 Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif), sehingga
tidak akan menyebabkan kerusakan pada peralatan
elektronik dan alat perkantoran modern lainnya.
 Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama
manusia.
 adalah senyawa kimia yaitu hydrochlorofluorocarbon
(HCFC).
Jenis alat pemadam kebakaran yang digunakan
untuk berbagai jenis api.

Anda mungkin juga menyukai