FU
GE
EL
Y
CHAIN
OX
REACTION
HEAT
LEDAKAN
Adalah suatu proses pembakaran
yang berlangsung cepat, terjadinya
dalam ruang yang relatif tertutup
dan menghasilkan bunyi, cahaya,
serta tenaga dorong yang kuat.
Apa yang terbakar dari suatu bahan bakar?
Yang terbakar dari suatu bahan bakar adalah uap
dari bahan bakar tersebut
Contoh :
KmnO4 (Potasium
Permanganat) dan
Glycerine
Acetylene Chloride
dan Chlorine
Berat Uap Bahan Bakar
Berat uap adalah perbandingan berat uap suatu bahan bakar dengan
udara, bila berat uap lebih dari satu maka uap tersebut akan selalu turun
kepermukaaan (mengambang dipermukaan tanah)
Udara (air)
Udara yang terdapat disekitar kita komposisinya terdiri dari :
• 20,94% Oxygen (O2)
• 78,09% Nitrogen (N2)
• 0,97% adalah unsur lain yang terkandung didalamnya
seperti Argon, Carbon dioxide, Neon, Helium, Hydrogen,
Krypton, Xenon.
PERAMBATANPANAS
PERAMBATAN PANAS(HEAT
(HEATTRANSFER)
TRANSFER)
Radiasi :
Benda dapat terbakar bila diletakkan didekat sumber
panas yang menyala.Energi panas akan berpindah melalui
gas / udara secara langsung.
PERAMBATANPANAS
PERAMBATAN PANAS(HEAT
(HEATTRANSFER)
TRANSFER)
KONVEKSI
Penyeberan api dapat terjadi dari tingkat yang lebih
rendah ke tingkat lebih tinggi sejalan dengan
meningkatnya gas panas yang diproduksi sumber api
tersebut
PERAMBATANPANAS
PERAMBATAN PANAS(HEAT
(HEATTRANSFER)
TRANSFER)
KONDUKSI
Peristiwa perpindahan panas melalui benda padat
dari bahan logam yang tak terlindung
PERAMBATANPANAS
PERAMBATAN PANAS(HEAT
(HEATTRANSFER)
TRANSFER)
KONTAK LANGSUNG
Material yang mudah terbakar mengeluarkan asap
panas yang mampu meningkatkan kebakaran dan
terus terbakar apabila kontak langsung dengan nyala
api yang tidak terlindung
KLASIFIKASI KEBAKARAN
(Classification of Fire)
Klasifikasi
Klasifikasikebakaran
kebakaranadalah
adalahsuatu
suatupenggolongan
penggolonganbahaya
bahaya
Kebakaran
Kebakaranberdasarkan
berdasarkanjenis
jenisbahan
bahanyang
yangterbakar
terbakar
TUJUAN :
Untuk menentukan media pemadam
Dan cara pemadaman yang tepat
A B
D CC
Klasifikasi
Klasifikasi kebakaan
kebakaan menurut
menurut NFPA
NFPA (National
(National Fire
Fire Protection
Protection
Association)
Association) yang
yang diakui
diakui di
di Inonesia
Inonesia berdasarkan
berdasarkan PERMEN
PERMEN
NAKERTRANS
NAKERTRANS :: No.PER-04/MEN/1980
No.PER-04/MEN/1980 Tanggal
Tanggal 14
14 April
April 1980.
1980.
MEDIA PEMADAM
JENIS MEDIA PEMADAM
1. JENIS CAIR : Air, Busa kimia, Busa mekanis , AF3.
2. JENIS PADAT : Dry chemical ( Dry powder ).
3. JENIS GAS : CO2, N2 ( Inergen ), Halon
PENDINGINAN
PENDINGINAN
PENYELIMUTAN (COOLING)
(COOLING)
PENYELIMUTAN
(SMOTHERING)
(SMOTHERING) DAYA
DAYASERAP
SERAP
PANAS
PANASTINGGI
TINGGI
1-LITER
1-LITERAIR
AIRMENJADI
MENJADI
1670-LITER
1670-LITERUAP
UAPAIR
AIR
KEMAMPUAN SERBUK KIMIA
DALAM MEMADAMKAN KEBAKARAN
MEMUTUSKAN
RANTAI REAKSI
PEMISAHAN//
PEMISAHAN
PENYELIMUTAN
PENYELIMUTAN
BAHANBAKAR
BAHAN BAKAR
KEMAMPUAN CAIRAN
MUDAH MENGUAP (HALON)
MEMADAMKAN API
MENDESAK
MENDESAKOKSIGEN
OKSIGEN
(BERAT>DARI
(BERAT>DARIUDARA)
UDARA)
MENGURANGI
MENGURANGIKADAR
KADAR
OKSIGEN
OKSIGEN MEMUTUSKAN
MEMUTUSKAN
(DILUTION)
(DILUTION) RANTAI
RANTAIREAKSI
REAKSI
KEMAMPUAN
KEMAMPUAN GAS
GAS CO2
CO2
MEMADAMKAN
MEMADAMKAN API
API
PENDINGINAN
PENDINGINAN
(COOLING)
(COOLING)
PENYELIMUTAN
PENYELIMUTAN
(SMOTHERING)
(SMOTHERING)
MENGURANGI
MENGURANGIKADAR
KADARO2
O2
(DILUTION)
(DILUTION)
TEKNIK PEMADAMAN API
1. STARVATION :
mengambil, menyingkirkan atau memotong suplai bahan
bakar.
2. SMOTHERING :
mengurangi, mengambil, atau memisahkan udara
terhadap bahan yang ternakar.
3. DILUTION :
mengurangi kadar oksigen di udara
4. COOLING :
mengurangi panas bahan sampai mencapai di bawah titik
nyala.
5. BREAKING CHAIN REACTION :
memutus rantai reaksi pembakaran baik secara kimiawi
atau mekanis
PRINSIP
PEMADAMAN KEBAKARAN
MEMUTUSKAN RANTAI
SEGITIGA API
MENJAUHKAN PANAS
ATAU
MEMISAHKAN BAHAN BAKAR
ATAU
MENUTUP UDARA
Teknik Pemadaman Kebakaran
Kebakaran pada dasarnya dapat dipadamkan dengan merusak
keseimbangan (memutus) percampuran ketiga unsur dalam SEGI TIGA
API (bahan bakar, panas dan oksigen).
BOIL OVER
Suatu proses yang terjadi secara spontan, biasanya terjadi pada kebakaran
tanki yang terbuka berisi minyak bumi (crude oil). Air dan emulsi yang
berada didasar tanki, menerima gelombang panas selama proses pembakar
an berlangsung dipermukaan tanki. Panas yang diterima akan merubah
air menjadi uap air atau steam yang pengembangannya +/- 1700 x.
Uap ini akan terlontar ke udara sambil membawa bahan bakar yang berada
Dipermukaan.
EFEK AIR DALAM
MEMADAMKAN API KLAS B
SLOP OVER
Suatu proses yang terjadi karena “Water Jet” dijatuhkan ke -
permukaan minyak yang terbakar, air akan langsung berubah
menjadi uap seketika menyentuh permukaan minyak. Uap air
akan membawa minyak panas tersebut ke udara dan bersama
itu pula cairan minyak akan tertekan akibat “ Water jet “ tsb.
Dampak Kebakaran / Api Terhadap Manusia
Ada 4 macam jenis gas yang timbul pada saat terjadinya kebakaran yang
dapat menyebabkan kematian :
1. Carbon Monoxide : Gas tersebut dapat mencegah oksigen untuk
mencapai ke otak karena konsentrasinya cukup banyak yang dihasilkan
oleh kebakaran itu sendiri.
2. Carbon Dioxide : Diudara atmosfir akan menyebabkan kita bernapas
lebih cepat, mengakibatkan bertambah banyaknya gas- gas beracun
yang dihasilkan oleh kebakaran tersebut yang terhirup.
3. Hydrogen Cyanida : Adalah racun mematikan yang dihasilkan oleh hasil
pembakaran dari bahan wool, nylon dan beberapa jenis bahan pelastik
tertentu.
4. Hydrogen Chloride : Dapat mengakibatkan iritasi pada mata dan
tenggorokan, yang pada akhirnya frekwensi bernapas akan lebih
meningkat dan berakibat sulit untuk melihat dan berlari.
Dampak Kebakaran / Api Terhadap Manusia
B U S A (FOAM)
Menurut jenisnya busa dapat berbentuk :
Expansi rendah.
Expansi menengah.
Expansi tinggi.
Cara penggunaan / pelemparan busa pada api dalam bak (minyak) ada
2 (dua), cara yaitu :
Disemprotkan kedinding bagian dalam diatas permukaan cairan.
Dari dasar bak (tangki) dengan perlengkapan khusus.
Atas dasar terbentuknya, busa dapat dibagi sebagai berikut :
Busa kimia - terjadi karena adanya proses kimia.
Busa Mekanik - terjadi karena adanya proses mekanis
* Tekanan nozzle
* Diameter nozzle
* Kecepatan aliran air didalam nozzle
* Diameter nozzle bertambah besar
* Lebih banyak jumlah air yang keluar dari nozzle
mengakibatan jangkauan pancaran air maximum.
* Ujung nozzle lebih silindris,
* Tekanan pompa lebih besar
* Bentangan slang
* Lebih sedikit friction loss
* Sudut lintasan yang baik (32° horizontal dan 75° vertical)
Friction Loss
Friction loss adalah kehilangan tekanan karena
adanya gesekan-gesekan.
Kelebihan Kelemahan
Utamakan keselamatan
* Lakukan test terlebih dahulu
(mengikuti arah angin)
* Cukup ruang gerak untuk mendekati api
* Bergerak agak menunduk
* Posisi mengikuti arah angin
* Padamkan api dengan jarak maksimum
antara tabung pemadam api mengarah
langsung ke api
* Saat memadamkan, jangan sekali- kali
membelakangi api
* Posisi selalu bersiap mundur kebelakang
untuk menghindari api.
CARA PENGGUNAAN
CHEMICAL FOAM JENIS BALIK (tanpa keran atau seal) 2 gallons
Langkah- langkah pelaksanaan :
* Turunkan foamite dari tempatnya
* Bawa ketempat kebakaran (posisi alat tegak)
* Lepaskan selang & nozzle dari jepitannya (bila ada)
* Balik foamite tersebut sambil mengarahkan nozzle ke api
* Semprotkan busa ke dinding tempat minyak terbakar.
Catatan :
* Daya semprot foamite lebih kurang 6 meter
* Arahkan busa ke dinding tempat minyak terbakar, busanya akan
mengapung menjalar, menutup permukaan minyak yang terbakar
* Foamite tidak boleh digunakan untuk kebakaran LISTRIK.
CHEMICAL FOAM JENIS KERAN / SEAL, 2 gallons
Langkah- langkah pelaksanaan :
* Turunkan foamite dari tempatnya
* Bawa ketempat kebakaran
* Buka selang dari jepitannya
* Putuskan seal (loces) bila ada
* Buka keran penuh- penuh (jenis keran)
* Pegang nozzle kearah api
* Angkat foamite tersebut mendatar atau balik
(tergantung kondisi kebakaran)
* Semprotkan busa kearah dinding tempat minyak terbakar.
DRY POWDER – ANSUL, 20 lbs.
Catatan :
* Asapnya mengandung gas chloor (beracun) dan menyebabkan karat
pada logam (segera jauhi asap tersebut).
* Benda logam yang terkena gas BCF sebaiknya dibersihkan agar
tidak berkarat
* Berat asapnya lebih kurang 4,5 kali dari berat udara.
CARBON DIOXIDE (CO2)
Langkah- langkah pelaksanaan :
* Turunkan CO2 dari tempatnya
* Lepaskan horn dari tempat jepitannya
* Putuskan lead seal (loces)
* Pegang horn, arahkan keatas (tangan kiri)
* Tekan katup (untuk mencobanya dengan tangan kanan)
* Bila penuh bawa ketempat kebakaran
* Semprotkan ke arah api dan usahakan menutup seluruh
daerah kebakaran
Perhatian :
Horn harus dipegang pada tempatnya (kayunya)
Sangat baik untuk kebakaran listrik.
PENEMPATAN ALAT PEMADAM API RINGAN
Rekomendasi untuk menempatkan alat pemadam api ringan :
1. Diletakkan pada jalur jalan keluar, dekat dengan pintu dan diberi label
yang mudah dibaca serta terlihat dengan jelas.
2. Cukup dekat dengan daerah berbahaya
3. Bila diletakkan pada gantungan (hanger), tinggi handle (pegangan)
dari lantai = 120 cm.
4. Suhu dimana akan diletakkan alat pemadam api tersebut adalah
antara 40 – 43 derajat C.
5 Pada gedung bertingkat :
* Posisi pada setiap lantai harus sama
* Diletakkan pada sudut- sudut gang (corridor) atau dekat pintu tangga
PEMILIHAN DAN PENENTUAN JUMLAH ALAT PEMADAM API
Pemilihan dan penentuan jumlah APAR yang diperlukan pada
suatu bangunan atau instalasi (British Standard) :
Bangunan / Instalasi Luas Lantai atau Kebutuhan Minimal
Permukaan
Jenis Satuan Isi / Berat
Gedung, Kantor < 200 Sq. Yd. Air 2 gallons
> 200 Sq. Yd. - Air 2 glns. / 200 Sq. Yd.
1000 Sq. Yd. Air Hose reel, Fire Hydrant
Pencucian di Bengkel dengan 5 – 8 Sq. Ft. D.C 7 lbs atau
Flammable liquid CO2 15 lbs atau
Foam 2 unit, @ 2 glns
8 – 20 Sq. Ft. D.C 20 lbs atau
Foam 3 unit @ 2 gallons
20 – 30 Sq. Ft D.C 30 lbs
Tempat penyemprotan dengan < 300 Sq. Yd. D.C 20 lbs / 100 Sq. Yd.
cat > 500 Sq. Yd. D.C 100 lbs / 500 Sq. Yd