PEMBAKARAN
Oleh :
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, dan rumusan
tujuan
Bahan bakar minyak merupakan sumber energi yang sangat penting dalam
kehidupan manusia dan dapat digunakan dengan mudah untuk berbagai keperluan misalnya
untuk kendaraan atau mesin industri, akan tetapi bahan bakar ini tidak dapat diperbaharui.
Sehingga suatu saat nanti tentu akan habis. Meningkatnya populasi kendaraan dan industry
belakangan ini menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar semakin besar sementara
cadangan bahan bakar di perut bumi semakin menipis. Selain itu pembakaran bahan bakar
fosil ini telah memberikan damapk negative terhadap lingkungan.
Menemukan sumber energy alternative yang bersih dan dapat terbarukan adalah
salah satu solusi dari permasalahan diatas. Penggunaan energy non fosil dalam dunia
otomotif saat ini dianggap mampu untuk mengatasi masalah lingkungan dan krisis energy.
Senyawa alcohol menjadi salah satu bahan bakar pengganti yang telah lama digunakan.
Ethanol merupakan senyawa hasil fermentasi dari tumbuh tumbuhan yang sangat mudah
terbakar. Ethanol memiliki karakteristik yang sama dengan bensin dan secara teoritik kadar
oktan ethanol diatas bahan bakar bensin sehingga sering digunakan sebagai bahan subtitusi
atau bahan bakar pengganti dari mesin bensin. Dan ternyata penggunaan ethanol
memberikan efek positif terhadap kinerja mesin bensin, selain itu emisi gas buang yang
dihasilkan lebih rendah dibanding bahan bakar minyak lainnya.
Bahan bakar bensin dan etanol memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan itu
meliputi komposisi, dan nilai kalornya. Bensin merupakan bahan bakar hasil penyulingan
minyak bumi yang secara umum terdiri dari heptana dan oktana dan diproses melalui
teknologi yang mutakhir sehingga kemurniannya terjamin. Sementara itu, etanol ialah
merupakan senyawa hasil fermentasi dari tumbuh tumbuhan yang sangat mudah terbakar..
Nilai kalor bensin sekitar (±10.500 kcal/kg), sedangkan nilai kalor etanol sekitar ( ±6.100
kcal/kg ) Perbedaan nilai kalor ini akan berakibat pada perbedaan rasio campuran udara -
bahan bakar yang tepat 3 antara bensin dan etanol. Stoikiometri udara/bahan bakar antara
bahan bakar bensin dengan etanol memliki perbedaan yaitu Bensin dan Etanol
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, makalah ini disusun berdasarkan rumusan tujuan
sebagai berikut.
1) Mengetahui apa yang dimaksud pembakaran
2) Mengetahui proses pembakaran
3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembakaran
4) Mengetahui jenis-jenis bahan bakar
BAB II
Pembakaran
Pada bab ini akan disusun pembahasan mengenai definisi pembakaran, proses
terjadinya pembakaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pembakaran, jenis-jenis bahan
bakar
Pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan suatu
oksidan, disertai dengan produksi panas yang disertai dengan cahaya dalam bentuk pendar
atau api. Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa bereaksi dengan zat
pengoksidasi, dan produk adalah senyawa dari setiap elemen dalam bahan bakar dengan zat
pengoksidasi. Contoh: Contoh yang lebih sederhana dapat dilihat pada pembakaran
hidrogen dan oksigen, yang merupakan reaksi umum yang digunakan dalam mesin roket,
yang hanya menghasilkan uap air. Pada sebagian besar penggunaan pembakaran sehari-
hari, oksidan oksigen (O2) diperoleh dari udara dan gas yang dihasilkan dari pembakaran
akan mengandung nitrogen: Seperti dapat dilihat, jika udara adalah sumber oksigen,
nitrogen mencakup bagian yang sangat besar dari gas cerobong yang dihasilkan. Dalam
kenyataannya, proses pembakaran tidak pernah sempurna. Dalam gas cerobong dari
pembakaran karbon (seperti dalam pembakaran batubara) atau senyawa karbon akan
ditemukan baik karbon yang tak terbakar maupun senyawa karbon. Jika digunakan sebagai
oksidan, beberapa nitrogen akan teroksidasi menjadi berbagai jenis nitrogen oksida (NOx)
yang paling berbahaya
Udara dan bahan bakar yang dipanaskan akan menghasilkan pembakaran, sehingga
menghasilkan gaya yang diperlukan untuk memutarkan engine. Udara yang mengandung
bahan Oksigen diperlukan untuk membakar bahan bakar.
Sementara bahan bakar menghasilkan gaya. Ketika bahan bakar dikabutkan di ruang
bakar maka bahan bakar akan sangat mudah untuk dinyalakan dan akan terbakar dengan
effisien. Pembakaran dapat terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara dikompresikan
sampai dihasilkan panas yang cukup (+ 1000 oF) sehingga dapat menyala tanpa bantuan
percikan bunga api.
Selanjutnya dari ketiga faktor yang sudah disebutkan di atas maka terdapat tiga
faktor lagi yang mengontrol hasil pembakaran:
Makin banyak udara yang dikompresikan maka makin tinggi temperatur yang
dihasilkan. Apabila jumlah udara yang dikompresikan mencukupi maka akan dihasilkan
panas yang temperaturnya di atas temperatur penyalaan bahan bakar.
jenis bahan bakar mempengaruhi karena bahan bakar yang jenisnya berbeda akan
terbakar pada temperatur yang berbeda pula.
Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan juga dapat mengontrol hasil pembakaran. Makin
banyak bahan bakar diinjeksikan akan makin besar gaya yang dihasilkan. Makin Banyak
Bahan Bakar Makin Besar Gaya.
BERDASARKAN MATERINYA