Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PEMBAKARAN

Oleh :

NANDA FAJAR RIJEKKI (2041230022)

RAFIFTINAN NAUFALDO RABBANI (2041230111)

RAKA GALANG RUSTIO WARDOYO (2041230072)

ROSYID YUNAARIZAL (2041230027)

SALINDRA SAKTI PUTRA SANTOSA (2041230127)

SURYA ADI SANJAYA (2041230090)

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, dan rumusan
tujuan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Bahan bakar minyak merupakan sumber energi yang sangat penting dalam
kehidupan manusia dan dapat digunakan dengan mudah untuk berbagai keperluan misalnya
untuk kendaraan atau mesin industri, akan tetapi bahan bakar ini tidak dapat diperbaharui.
Sehingga suatu saat nanti tentu akan habis. Meningkatnya populasi kendaraan dan industry
belakangan ini menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar semakin besar sementara
cadangan bahan bakar di perut bumi semakin menipis. Selain itu pembakaran bahan bakar
fosil ini telah memberikan damapk negative terhadap lingkungan.

Menemukan sumber energy alternative yang bersih dan dapat terbarukan adalah
salah satu solusi dari permasalahan diatas. Penggunaan energy non fosil dalam dunia
otomotif saat ini dianggap mampu untuk mengatasi masalah lingkungan dan krisis energy.
Senyawa alcohol menjadi salah satu bahan bakar pengganti yang telah lama digunakan.
Ethanol merupakan senyawa hasil fermentasi dari tumbuh tumbuhan yang sangat mudah
terbakar. Ethanol memiliki karakteristik yang sama dengan bensin dan secara teoritik kadar
oktan ethanol diatas bahan bakar bensin sehingga sering digunakan sebagai bahan subtitusi
atau bahan bakar pengganti dari mesin bensin. Dan ternyata penggunaan ethanol
memberikan efek positif terhadap kinerja mesin bensin, selain itu emisi gas buang yang
dihasilkan lebih rendah dibanding bahan bakar minyak lainnya.

Bahan bakar bensin dan etanol memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan itu
meliputi komposisi, dan nilai kalornya. Bensin merupakan bahan bakar hasil penyulingan
minyak bumi yang secara umum terdiri dari heptana dan oktana dan diproses melalui
teknologi yang mutakhir sehingga kemurniannya terjamin. Sementara itu, etanol ialah
merupakan senyawa hasil fermentasi dari tumbuh tumbuhan yang sangat mudah terbakar..
Nilai kalor bensin sekitar (±10.500 kcal/kg), sedangkan nilai kalor etanol sekitar ( ±6.100
kcal/kg ) Perbedaan nilai kalor ini akan berakibat pada perbedaan rasio campuran udara -
bahan bakar yang tepat 3 antara bensin dan etanol. Stoikiometri udara/bahan bakar antara
bahan bakar bensin dengan etanol memliki perbedaan yaitu Bensin dan Etanol
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, makalah ini disusun berdasarkan


rumusan masalah sebagai berikut

1) Apa itu Pembakaran


2) Bagaimana proses terjadinya korosi
3) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
4) Apa saja jenis-jenis bahan bakar

1.3 RUMUSAN TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, makalah ini disusun berdasarkan rumusan tujuan
sebagai berikut.
1) Mengetahui apa yang dimaksud pembakaran
2) Mengetahui proses pembakaran
3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembakaran
4) Mengetahui jenis-jenis bahan bakar
BAB II

Pembakaran

Pada bab ini akan disusun pembahasan mengenai definisi pembakaran, proses
terjadinya pembakaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pembakaran, jenis-jenis bahan
bakar

2.1 DEFINISI PEMBAKARAN

Pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan suatu
oksidan, disertai dengan produksi panas yang disertai dengan cahaya dalam bentuk pendar
atau api. Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa bereaksi dengan zat
pengoksidasi, dan produk adalah senyawa dari setiap elemen dalam bahan bakar dengan zat
pengoksidasi. Contoh: Contoh yang lebih sederhana dapat dilihat pada pembakaran
hidrogen dan oksigen, yang merupakan reaksi umum yang digunakan dalam mesin roket,
yang hanya menghasilkan uap air. Pada sebagian besar penggunaan pembakaran sehari-
hari, oksidan oksigen (O2) diperoleh dari udara dan gas yang dihasilkan dari pembakaran
akan mengandung nitrogen: Seperti dapat dilihat, jika udara adalah sumber oksigen,
nitrogen mencakup bagian yang sangat besar dari gas cerobong yang dihasilkan. Dalam
kenyataannya, proses pembakaran tidak pernah sempurna. Dalam gas cerobong dari
pembakaran karbon (seperti dalam pembakaran batubara) atau senyawa karbon akan
ditemukan baik karbon yang tak terbakar maupun senyawa karbon. Jika digunakan sebagai
oksidan, beberapa nitrogen akan teroksidasi menjadi berbagai jenis nitrogen oksida (NOx)
yang paling berbahaya

2.2 PROSES PEMBAKARAN

Pembakaran dapat didefinisikan sebagai kombinasi secara kimiawi dari unsur


oksigen dengan unsur yang mudah terbakar dari bahan bakar (reaksi oksidasi) yang
berlangsung secara cepat maupun lambat pada suhu dan tekanan tertentu. Pada reaksi
oksidasi yang berlangsung cepat di hasilkan sejumlah energi elektromagnetik (cahaya),
energi panas dan energi mekanik (suara) Pada semua jenis pembkaran, kondisi campuran
udara dan bahan bakar merupakan faktor utama yang harus diperhatikan untuk
mendapatkan campuran yang sempurna, pada reaksi pembakaran pada unsur – unsur yang
dapat terbakar dari bahan bakar menghasilkan pembebasan energi yang tergantung pada
produk pembakaran yang terbentuk tiga unsur utama yang dapat terbakar pada sebagian
besar bahan bakar adalah karbon, hidrogen dan belerang. Pada reaksi pembakaran, berlaku
kekekalan massa sehingga massa dari produk pembakaran sama dengan massa dari reaktan.
total massa untuk masing-masing unsur yang bereaksi sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama meskipun masing-masing unsur memiliki rumus kimia yang berbeda. Oksigen yang
digunakan dalam proses pembakaran biasanya berasal dari udara yang mengakibatkan
terikutnya unsur lain dalam unsur yang tidak dapat terbakar dalam bahan bakar dan akan
melewati proses pembakaran tanpa mengalami perubahan dan akan membentuk polutan
(𝑁𝑂2). Dalam pembakaran adalah : “oksidasi cepat yang menghasilkan panas dan juga
oksidasi lambat yang disertai oleh sedikit panas dan tanpa api”. Definisi ini menekankan
pada dasarnya pembakaran merupakan proses transformasi energi antara ikatan kimia yang
berupa panas dan dapat digunakan dalam berbagai cara, dengan kata lain pembakaran
dapat menghasilkan api. Definisi lain dari pembakaran adalah : “reaksi kimia yang meliputi
kombinasi bahan bakar dan oksigen yang menghasilkan panas produk pembakaran”. Dari
beberapa definisi diatas terlihat bahwa proses pembakaran selalu membutuhkan oksigen
sebagai oksidan, hal ini sangat bertentangan dengan realita yang terjadi, bahwa selama
proses pembakaran sebagai oksidannya adalah udara yang pada kenyataannya mengandung
21% Oksigen 78% Nitrogen dan 1% merupakan unsur lain. Dan untuk tujuan perhitungan,
gas nitrogen dianggap hanya melewati proses pembakaran tanpa mengalami
perubahan.Pada dasarnya proses pembakaran terdiri dari dua kondisi, yaitu: koooooondisi
pembakaran stoikiometrik (teoritis)  Kondisi pembakaran dengan excess air (aktual)

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBAKARAN

Ada tiga faktor yang diperlukan dalam proses pembakaran, yaitu:

Panas + Udara + Bahan Bakar ⇒ Pembakaran

Udara dan bahan bakar yang dipanaskan akan menghasilkan pembakaran, sehingga
menghasilkan gaya yang diperlukan untuk memutarkan engine. Udara yang mengandung
bahan Oksigen diperlukan untuk membakar bahan bakar.

Sementara bahan bakar menghasilkan gaya. Ketika bahan bakar dikabutkan di ruang
bakar maka bahan bakar akan sangat mudah untuk dinyalakan dan akan terbakar dengan
effisien. Pembakaran dapat terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara dikompresikan
sampai dihasilkan panas yang cukup (+ 1000 oF) sehingga dapat menyala tanpa bantuan
percikan bunga api.
Selanjutnya dari ketiga faktor yang sudah disebutkan di atas maka terdapat tiga
faktor lagi yang mengontrol hasil pembakaran:

1. Volume udara yang dikompresikan.

Makin banyak udara yang dikompresikan maka makin tinggi temperatur yang
dihasilkan. Apabila jumlah udara yang dikompresikan mencukupi maka akan dihasilkan
panas yang temperaturnya di atas temperatur penyalaan bahan bakar.

2. Jenis bahan bakar yang dipergunakan

jenis bahan bakar mempengaruhi karena bahan bakar yang jenisnya berbeda akan
terbakar pada temperatur yang berbeda pula.

Selain itu effesiensi pembakaran juga berlainan.

3. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar.

Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan juga dapat mengontrol hasil pembakaran. Makin
banyak bahan bakar diinjeksikan akan makin besar gaya yang dihasilkan. Makin Banyak
Bahan Bakar Makin Besar Gaya.

2.4 JENIS-JENIS BAHAN BAKAR

Bahan bakar memiliki jenis-jenisnya yang dibedakan berdasarkan bentuk,wujud, dan


materinya, berikut ini akan menjelaskan tentang jenis-jenis bahan bakar

BERDASARKAN BENTUK DAN WUJUD

1. Bahan bakar padat


Bahan bakar padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan
kebanyakan menjadi sumber energi panas. Misalnya kayu dan batubara. Energi
panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi uap untuk
menggerakkan peralatan dan menyediakan energi

2. Bahan bakar cair


Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika
dibandingkan dengan bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak bebas.
Bensin/gasolin/premium, minyak solar, minyak tanah adalah contoh bahan bakar
cair. Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam industri, transportasi maupun rumah
tangga adalah fraksi minyak bumi. Minyak bumi adalah campuran berbagai
hidrokarbon yang termasuk dalam kelompok senyawa: parafin, naphtena, olefin, dan
aromatik. Kelompok senyawa ini berbeda dari yang lain dalam kandungan
hidrogennya. Minyak mentah, jika disuling akan menghasilkan beberapa macam
fraksi, seperti: bensin atau premium, kerosen atau minyak tanah, minyak solar,
minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah mengandung keempat
kelompok senyawa tersebut, tetapi perbandingannya berbeda

3. Bahan bakar gas


Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan
Liquid Petroleum Gas (LPG. CNG pada dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG
adalah campuran dari propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan
untuk kompor rumah tangga, sama bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa
digunakan untuk sebagian kendaraan bermotor.

BERDASARKAN MATERINYA

1. Bahan bakar tidak berkelanjutan


Bahan bakar tidak berkelanjutan bersumber pada materi yang diambil dari
alam dan bersifat konsumtif. Sehingga hanya bisa sekali dipergunakan dan bisa habis
keberadaannya di alam. Misalnya bahan bakar berbasis karbon seperti produk-
produk olahan minyak bumi

2. Bahan bakar berkelanjutan


Bahan bakar berkelanjutan bersumber pada materi yang masih bisa
digunakan lagi dan tidak akan habis keberadaannya di alam. Misalnya tenaga
matahari.

Anda mungkin juga menyukai