Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
BAB 6
PEMBAKARAN
6.1 Pembakaran
Pembakaran (combustion) juga disebut sebagai reaksi kimia (chemical reaction)
diantara bahan bakar (fuel) dan oksidatornya (segala sesuatu yang mengandung
oksigen). Walaupun terdapat proses pencampuran bahan bakar dengan oksigen
(sebagai oksidatornya), reaksi kimia tidak serta merta terjadi.
Terdapat prasyarat lain yang harus dipenuhi, yaitu sumber kalor dan banyak
orang menyebutnya dengan api (flame), tetapi hal itu tidaklah tepat, karena api
bukan satu-satunya yang dapat mereinisiasi reaksi kimia (pembakaran).
Dari persamaan reaksi dapat diartikan setiap 12 kg (berat atom C dalam kg)
bereaksi dengan 32 kg oksigen (berat molekul = 2 x berat atom), membentuk 44 kg
Pembakaran, 6- 2
Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Seperti pada pembakaran karbon, hal ini dapat diartikan setiap pembakaran 1 kg
hidrogen membebaskan kalor (525,4/ 4) = 131,4 MJ.
3. Pembakaran sulfur
Sulfur jika dibakar akan menghasilkan gas sulfurdioksida dengan reaksi sebagai
berikut :
Seperti pada pembakaran hidrogen, hal ini dapat diartikan setiap pembakaran 1 kg
sulfur membebaskan kalor (26,9 / 32) = 0,8 MJ.
6.2.2 Kebutuhan udara pembakaran
Kita sudah membicarakan proses pembakaran bahan bakar dengan oksigen,
tetapi untuk menggunakan oksigen murni secara praktis merupakan suatu hal yang
sangat mahal. Dalam prakteknya, kita gunakan oksigen yang paling murah dan cukup
banyak tersedia yaitu udara.
Jika kita mengabaikan kandungan kecil dari gas-gas mulia yang ada dalam udara,
seperti neon, xeon dan lain sebagainya, kita bisa menganggap udara kering sebagai
campuran dari gas nitrogen dan oksigen. Kita bisa mengatur proporsi oksigen dan
nitrogen dalam udara, baik dalam satuan volume maupun dalam satuan berat dalam
bentuk persentase, komposisinya adalah :
Nitrogen dalam udara tidak ikut bereaksi dalam proses reaksi pembakaran dan
tidak mengalami perubahan. Selain membantu mendinginkan ruang bakar sehingga
menurunkan temperatur sampai pada batas kemampuan metalurgi, secara umum
kehadiran Nitrogen merupakan kerugian karena menipiskan (dilute) oksigen serta
dapat menghalangi kontak langsung diantara molekul-molekul oksigen dengan
partikel bahan bakar.
1. Kebutuhan udara teoritis
Pembakaran, 6- 3
Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Dari tabel 6.1 berat atom dan molekul diatas, dapat dilihat bahwa:
Hal ini berarti bahwa secara teoritis, dibutuhkan 2,66 kg oksigen untuk membakar
sempurna 1 kg karbon menjadi karbondioksida.
Persamaan pembakaran untuk hidrogen adalah :
Dari tabel 6.1 berat atom dan molekul diatas, dapat dilihat bahwa:
Hal ini berarti bahwa secara teoritis, dibutuhkan 8 kg oksigen untuk membakar
sempurna 1 kg hidrogen menjadi air.
Persamaan pembakaran untuk sulfur adalah :
Dari tabel 6.1 berat atom dan molekul diatas, dapat dilihat bahwa:
Hal ini berarti bahwa secara teoritis, dibutuhkan 1 kg oksigen untuk membakar
sempurna 1 kg sulfur menjadi sulfurdioksida. Jika oksigen yang dibutuhkan untuk
membakar masing-masing unsur pokok dalam bahan dihitung, kemudian dijumlahkan
maka akan ditemukan kebutuhan oksigen teoritis yang diperlukan untuk membakar
sempurna seluruh bahan bakar tersebut.
Tetapi mengingat bahan bakar sendiri biasanya mengandung oksigen maka
oksigen ini akan dilepaskan selama proses pembakaran berlangsung dan akan
bereaksi dengan unsur-unsur yang dapat terbakar di dalam bahan bakar. Oleh karena
Pembakaran, 6- 4
Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Dengan :
Kebutuhan oksigen teoritis = O2 (yang diperlukan karbon + yang diperlukan
hidrogen + yang diperlukan sulfur – kandungan dalam bahan bakar), sehingga :
Kebutuhan udara teoritis = (100/23,2) * O2 (C + H + S - kandungan Bahan
bakar)
Contoh soal : 6.1
Hitung kebutuhan udara teoritis (per kg bahan bakar) jika diketahui Analisis
ultimate sejenis batubara adalah sebagai berikut:
Tabel 6.2 Data untuk analisis ultimate sejenis batubara
No Unsur %
1 Karbon, C 56,6
2 Hidrogen, H 3,7
3 Nitrogen, N 1,3
4 Sulfur, S 2,0
5 Oksigen, O 7,0
6 Abu, ash 16,7
7 Moisture 12,5
Jawaban :
Oksigen minimal yang diperlukan untuk karbon
Karbon yang terkandung dalam 1 kg bahan bakar = 0,566 kg. Jika 1 kg karbon
memerlukan 2,66 kg oksigen, maka untuk 0,566 kg karbon memerlukan,
= 0,566 * 2,66 (kg) oksigen
= 1,506 kg oksigen
Oksigen minimal yang diperlukan untuk hidrogen
Hidrogen yang terkandung dalam 1 kg bahan bakar = 0,037 kg. Jika 1 kg
hidrogen memerlukan 8 kg oksigen, maka untuk 0,037 kg hidrogen memerlukan,
= 0,037 * 8 (kg) oksigen
= 0,296 kg oksigen
Oksigen minimal yang diperlukan untuk sulfur
Sulfur yang terkandung dalam 1 kg bahan bakar = 0,02 kg. Jika 1 kg sulfur
memerlukan 1 kg oksigen, maka untuk 0,02 kg sulfur memerlukan,
= 0,02 * 1 (kg) oksigen
= 0,02 kg oksigen
Nitrogen dan abu, bukan merupakan unsur-unsur yang tak dapat terbakar
sehingga tidak memerlukan oksigen.
Oksigen yang terkandung dalam bahan bakar
Oksigen yang terkandung dalam 1 kg bahan bakar = 0,7 kg.
Dengan demikian,
Kebutuhan udara teoritis
= (100/23,2) * O2 (C + H + S - kandungan Bahan bakar)
= (100/23,2) * (1,506 + 0,296 + 0,02 - 0,07) (kg)
Pembakaran, 6- 5
Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Hal ini berarti bahwa secara teoritis, dibutuhkan 0,5 liter oksigen untuk membakar
sempurna 1 liter hidrogen menjadi air.
Persamaan pembakaran untuk metana (CH4) adalah :
Hal ini berarti bahwa secara teoritis, dibutuhkan 2 liter oksigen untuk membakar
sempurna 1 liter metana menjadi karbondioksida dan air.
Persamaan pembakaran untuk karbonmonoksida (CO) adalah :
Hal ini berarti bahwa secara teoritis, dibutuhkan 0,5 liter oksigen untuk membakar
sempurna 1 liter karbonmonoksida menjadi karbondioksida.
Oleh karena udara mempunyai kandungan 21 % oksigen (persen volume),
jumlah udara teoritis yang dibutuhkan untuk membakar sempurna 1 liter bahan bakar
adalah :
Pembakaran, 6- 6
Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Dengan :
Kebutuhan oksigen teoritis = O2 (yang diperlukan hidrogen + yang diperlukan
metana + yang diperlukan karbonmonoksida – kandungan dalam bahan bakar),
sehingga :
Kebutuhan udara teoritis = (100/21) * O2 (H + CH4 + CO - kandungan
Bahan bakar)
Contoh soal : 6.2
Hitung kebutuhan udara pembakaran teoritis jika diketahui sampel gas alam
mempunyai analisis volume sebagai berikut :
Tabel 6.3 Data unsur-unsur untuk analisis volume
No Unsur %
1 Hidrogen 15
2 Metana 2
3 Karbonmonoksida 21
4 Karbondioksida 6
5 Nitrogen 54
6 Oksigen 2
Jawaban :
Oksigen teoritis yang diperlukan untuk hidrogen
Hidrogen yang terkandung dalam 1 liter bahan bakar = 0,15 liter. Jika 1 liter H2
memerlukan 0,5 liter oksigen, maka untuk 0,15 liter Hidrogen memerlukan,
= 0,15 * 0,5 (l) oksigen
= 0,075 liter oksigen
Oksigen teoritis yang diperlukan untuk metana
Metana yang terkandung dalam 1 liter bahan bakar = 0,02 liter. Jika 1 liter
Metana memerlukan 0,5 liter oksigen, maka untuk 0,02 liter Metana memerlukan,
= 0,02 * 0,5 (l) oksigen
= 0,01 liter oksigen
Oksigen teoritis yang diperlukan untuk karbonmonoksida
Karbonmonoksida yang terkandung dalam 1 liter bahan bakar = 0,21 liter. Jika 1
liter Karbonmonoksida memerlukan 0,5 liter oksigen, maka untuk 0,21 liter
Karbonmonoksida memerlukan,
= 0,21 * 0,5 (l) oksigen
= 0,105 liter oksigen
Nitrogen dan karbondioksida, merupakan unsur-unsur yang tak terbakar sehingga
tidak memerlukan oksigen.
Oksigen yang terkandung dalam bahan bakar
Oksigen yang terkandung dalam 1 l bahan bakar = 0,02 l.
Dengan demikian,
Kebutuhan udara teoritis
= (100/21) * O2 (H + CH4 + CO - kandungan Bahan bakar)
= (100/21) * (0,075 + 0,01 + 0,105 - 0,02) (l)
= (100/21) * 0,2 (l)
= 0,95 liter
Sehingga, untuk 1 liter bahan bakar diperlukan 0,95 liter oksigen udara teoritis.
Pembakaran, 6- 7
Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Sekarang kita sudah mengetahui bahwa kebutuhan udara minimal atau teoritis
untuk pembakaran sempurna dapat dihitung baik dalam satuan berat maupun dalam
satuan volume.
2. Udara lebih (Excess air)
Dalam proses pembakaran, sulit untuk mendapatkan pencampuran yang
memuaskan diantara bahan bakar dengan udara pada proses pembakaran aktual.
Udara perlu diberikan dalam jumlah berlebih untuk memastikan terjadinya
pembakaran secara sempurna seluruh bahan bakar yang ada. Untuk memastikan
bahwa pembakaran terjadi secara sempurna, ruang bakar harus mendapatkan
tambahan udara (excess air).
Udara berlebih akan meningkatkan jumlah oksigen dan kemungkinan
terbakarnya seluruh bahan bakar. Saat seluruh bahan bakar dan oksigen di udara
mencapai titik kesetimbangan, pembakaran dapat dikatakan mencapai stoikiometri.
Secara teoritis, oksigen dan karbonmonoksida tidak dapat muncul secara
serempak dalam gas buang, tetapi biasanya keduanya muncul dalam proses
pembakaran aktual disebabkan oleh pencampuran tak sempurna. Apabila angka
perbandingan diantrara udara dan bahan bakar aktual diketahui, persentase
kelebihan udara dapat dihitung. Persentase kelebihan udara dapat ditentukan melalui
persamaan :
Gambar 6.2 Proses pembakaran 15 % excess air dan 100 % excess air
Pembakaran, 6- 8
Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Larutan kedua adalah larutan alkali dari asam pirogalat (25 g asam pirogalat + 200
g KOH dalam 500 ml pada air destilasi) yang berfungsi untuk menangkap gas
oksigen. Reaksi yang terjadi adalah :
Larutan ketiga adalah larutan amonia dari tembaga klorida (100 g tembaga klorida
+ 125 ml ammonia cair + 375 ml air) untuk menangkap gas karbon monoksida.
Reaksi yang terjadi adalah :
Pembakaran, 6- 10
Bahan bakar dan pembakaran (20212), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
6.4 Rangkuman
1. Pembakaran (combustion), disebut juga sebagai reaksi kimia (chemical reaction)
diantara bahan bakar (fuel) dan oksidatornya (segala sesuatu yang mengandung
oksigen).
2. Kebutuhan udara pembakaran didefinisikan sebagai kebutuhan oksigen yang
diperlukan untuk pembakaran 1 kg bahan bakar secara sempurna.
3. Kebutuhan udara teoritis dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Berdasarkan berat
Berdasarkan volume
4. Udara lebih (excess air) diperlukan agar pembakaran dapat berlangsung secara
sempurna, dinyatakan dengan persamaan berikut :
5. Asap adalah merupakan material dari gas buang yang disebarkan melalui saluran
pembakaran. Secara umum, asap berwarna hitam yang keluar dari saluran
pembakaran menunjukkan bahwa proses pembakaran berlangsung kurang
sempurna.
6. Orsat apparatus merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur dan
menganalisis komposisi gas buang.
Referensi :
Sigit Sugiharto, 2016.”Bahan bakar dan proses pembakaran”, Kemendikbud,
(PPPPTK VEDC, Malang), Jakarta