Pendahuluan
Pembakaran adalah kombinasi secara kimiawi yang berlangsung dengan
cepat antara oksigen dengan unsur yang mudah terbakar dari bahan bakar pada suhu
dan tekanan tertentu. Didalam bahan bakar secara umum hanya terdapat tiga unsure
yang penting yaitu karbon, hidrogen dan belerang. Belerang biasanya hanya
merupakan unsure ikutan dengan panas pembakaran yang tidak besar tetapi
mempunyai peranan yang penting dalam masalah korosi dan pencemaran.
Pada bab ini akan dibahas dasar dari proses kimiawi yang diperlukan untuk
mendapatkan pengertian fenomena fisik proses pembakaran.
Dari pembakaran yang baik adalah memperoleh pembebasan dari ssmua
panas yang dikandung bahan bakar, sementara menekan jumlah panas yang hilang
karena tidak sempurnanya pembakaran dan adanya panas yang diserap udara
pembakar.
Karbon dan hidrogen bila dibakar secara sempurna dengan oksigen akan
bereaksi seperti berikut:
C + O2 -------→ CO2 + 7840 kcal/kg
2H2 + O2 -------→ 2H2O + 33970 kcal/kg
PEMBAKARAN | 57
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
karbon (C) mempunyai massa atom 12, sehingga 1 mole dari karbon mempunyai
massa 12 gram.
Untuk gas, volume satu mole disebut volume molal yang besarnya untuk gas ideal
pada 1 atm. abs adalah 22,4 liter. Konsep massa dan volume molal ini sangat berguna
dalam perhitungan pembakaran.
PEMBAKARAN | 58
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
Gas-gas nyata dapat didekati dengan persamaan diatas apabila dalam keadaan
tekanan rendah dan atau suhu tinggi.
PEMBAKARAN | 59
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
sama dicampur pada kondisi yang tidak berubah maka volume total gas campuran
adalah :
V = Va + Vb + Vc ……………………………………………….. (7.3)
PEMBAKARAN | 60
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
PEMBAKARAN | 61
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
64
Untuk pembakaran sempurna 1 kg CH4 dibutuhkan oksigen sebanyak kg. Dengan
16
demikian kebutuhan udara kering minimum (teoritis) yang diperlukan adalah
64
M ud. kering (min) = 4,32 x kg/kg CH4
16
= 17,279 kg/kg CH4
Untuk bahan balar padat atau cair yang diketahui komposisinya kebutuhn udara
minimum untuk pembakaran sempurna dapat dihitung dengan persaman
8 O
O2 min = C + 8 ( H - ) + S kg/kgbb ............................... (7.4)
3 8
Dimana :
C = kandungan karbon dalam bahan bakar (kg/kbbb)
H = kandungan hidrogen dalam bahan bakar (kg/kbbb)
O = kandungan oksigen dalam bahan bakar (kg/kbbb)
S = kandungan belerang dalam bahan bakar (kg/kbbb)
Pengurangan kebutuhan oksigen dalam persamaan diatas ( suku kedua ruas
kanan persamaan) didasarkan pada asumsi bahwa oksigen dalam bahan bakar juga
ikut bereaksi. Sebaliknya, unsur nitrogen (N2) dan abu dianggap tidak ikut bereaksi
dengan oksigen.
Dengan persamaan (6.6) diatas, kebutuhan udara minimum dapat ditaksir
mud. kering (min) = 4,32 x O2 kg/kg bb ................................. (7.5)
PEMBAKARAN | 62
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
panas sebagai akibat dari pemanasan udara pembakar pada suhu kamar ke suhu
pembakaran.
Dengan adanya udara lebih maka jumlah udara sebenarnya (actual air) yang
digunakan adalah :
mud. kering (act) = mud. kering (min) + mud. lebih ................................... (7.6)
dimana :
mud. lebih = A % . mud. kering (min)
A% = prosentase udara lebih
Namun demikian perlu dicatat bahwa udara pembakar yang biasanya digunakan
dalam proses pembakaran sama sekali bukan udara kering. Dengan demikian
persamaaan (6-7) dan (6-8) masih diselesaikan lagi.
Mud. pembakaran = ( 1 + mud.kering (akt) ) kg/kg bb ................................ (7.7)
= ( 1 + mH2O ) . mud. kering(akt)
Tabel 7.2 menyajikan jumlah udara lebih (exces air ) yang biasanya dipergunakan
untuk peralatan pembakaran tertentu.
Tabel 7.2 Udara lebih untuk dapur/peralatan pembakar tertentu
Fuel Type of furnace or burners Excess air % by
weight
Pulverized coal Completly water-cooled furnace for slag- 15 – 20
tap or dry-ash-removal.
Partially water-cooled furnace for dry-ash- 15 – 40
removal
Crushed coal Cyclone Furnace-pressure or suction 10 – 15
Coal Spreader stoker 30 – 60
Water-cooled vibrating-grate stoker 30 – 60
Chain-grate and traveling grate stokers
Underfeed stoker 15 – 50
20 – 50
Fuel oil Oil burners, register type 5 – 10
Multifuel burners and flat-flame 10 – 20
Acid sludge Cone and flat-flame type burners, steam- 10 – 15
atomized
PEMBAKARAN | 63
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
PEMBAKARAN | 64
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
PEMBAKARAN | 65
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
PEMBAKARAN | 66
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
PEMBAKARAN | 67
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
Contoh perhitungan
1. Ultimate analisis dari suatu contoh batu bara memberi data :
C = 72,8 %, H2 = 4,8 %, O2 = 6,2 %, N2 = 1,5 %, S = 2,2 %,
H2O = 3,5 %, Abu = 9,0 %
Batu bara tersebut digunakan dalam suatu proses pembakaran dengan udara lebih
20% dan udara pembakar yang diumpankan mengandung 0,013 kguap air/kg udara
kering. Buatlah analisis gravimetrik gas buang terjadi bila dianggap terjadi proses
pembakaran sempurna.
Penyelesaian:
Dari contoh soal terdahulu telah diperoleh:
O2 min = 2,2853 kg/kg bb
mu.k (akt) = 11,847 kg/kg bb
mu.p (akt) = 12,001 kg/kg bb
catatan
mu.k (akt) = massa udara kering sesungguhnya (aktual)
mu. p (akt) = massa udara pembakar sesungguhnya (aktual)
produk pembakaran dan unsur-unsur yang tidak terbakar secara bersama-sama
akan membentuk gas buang sesuai dengan hukum penggabungan massa. Dengan
demikian total massa gas haruslah sama dengan total massa bahan bakar dan
massa udara pembakar.
mgas buang = mbahan bakar + mudara pembakar aktual
mg.b = 1 + ma.p(akt)
= 13,001 kg/kg bb
Unsur-unsur dalam gas buang dapat dirunut dari proses pembakaran yaitu :
a. CO2 berasal dari pembakaran sempurna unsur Karbon
b. H2O berasal dari pembakaran sempurna unsur Hidrogen dan kebasahan
bahan bakar serta uap air yang terkandung dalam udara kering aktual
c. N2 berasal dari udara kering aktual dan kandungan Nitrogen dalam bahan
bakar
d. O2 berasal dari udara lebih
e. SO2 berasal dari pembakaran sempurna unsur Belerang
f. Abu berasal dari bahan bakar.
PEMBAKARAN | 68
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
Agar hasil analisis gas buang dapat dibaca secara ringkas, sebaliknya hasil tersebut
disajikan dalam bentuk tabel.
ANALISIS GRAVIMETRIK GAS BUANG BASAH
No. Unsur Kg/kg bb % massa
1. CO2 11 19,9243
. 0,728 = 2,6693
3
2. H2O 9.0,048 + 0,035 + 0,013. 11,847 = 0,6210 4,6354
3. N2 0,7685 . 11,847 + 0,015 = 9,1184 68,0715
4. O2 0,2 . 2,2853 = 0,4571 3,4120
5. SO2 2. 0,022 = 0,044 3,2844
6. Abu 0,6718
Total 13,3968 100,0000
Ternyata total massa gas buang diatas lebih kecil dari pada total massa udara
pembakar dan bahan bakar (13,3968 dan 13,001). Kesalahan yang sangat kecil ini
(2x10-4) semata-mata merupakan kesalahan pembulatan. Analisis gas buang kering
secara mudah dapat dilakukan yaitu dengan mengabaikan unsur/komponen H2O
dalam tabel di atas. Tentu saja massa gas buang demikian pula prosentase masing-
masing komponen. Metode molal (volumetrik) dapat dilakukan dengan
mengkonversikan hasil analisis diatas. Tentu saja dengan memanfaatkan konsep
mole dimana pengertian massa molal (M) terlibat.
2. Analisis Molal suatu bahan bakar gas komposit memberi data
CH4 = 90%, C2H6 = 5%, N2 = 5%
Buatlah analisis molal (volumetrik) gas buang basah yang terjadi bila udara
pembakar yang dipergunakan adalah udara baku dengan faktor udara lebih 10%
(anggap pembakaran sempurna).
Penyelesaian :
Dari penyelesaian contoh soal terdahulu diperoleh
O2,min = 180,175 mole/100 mole bahan bakar.
Nu.k (akt) = 943,3963 mole/100 mole bahan bakar
ANALISIS VOLUMETRIK GAS BUANG BASAH
No. Unsur mole/ 100 mole bb % mole
1. CO2 1 . 90+2 . 0,05 = 90,1 8,6285
2. H2O 2 . 90+3 . 0,05+0,021. 943,3963 = 199,9613 19,1495
3. N2 0,05 + 0,7803 . 943,3963 = 736,1321 70,4965
4. O2 0,10 . 180,175 = 18,0175 1,7225
PEMBAKARAN | 69
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
PEMBAKARAN | 70
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
Gambar 7.1 Kurva Perkiraan udara total dari analisis gas buang
Sumber : T. Pembakaran & Bahan Bakar, 1990 : 120
Rumus yang biasa dipakai untuk memperkirakan persen udara lebih dari analisis
Orsat adalah :
O2 − CO
2
% udara lebih = 100 x …………………… (7.8)
0, 264 N 2 − ( O2 − CO )
2
Hasil dari rumus diatas lebih mendekati untuk gas buang dari pembakaran bahan
bakar Hidrokarbon dengan kandungan N2 rendah, kesalahan (error) akan membesar
dengan kenaikan kandungan Nitrogen dalam bahan bakar.
Pada gb 7.2 merupakan grafik yang sangat membantu dalam menentukan udara
lebih secara cepat bila sesi dari analisis gas buang diambil. Dalam grafik ini
ditunjukkan hubungan CO2 – O2 – N2 – CO yang diperkirakan untuk suatu bahan
bakar atau sebaliknya dari analisis Orsat menunjukkan macam bahan bakar yang
dibakar. Juga menunjukkan hubungan antara beberapa bahan bakar.
PEMBAKARAN | 71
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
Gambar 7.2 harus digunakan bersama dengan tabel 7.3 untuk macam-macam bahan
bakar
Masing-masing hasil analisa orsat bisa dinyatakan sebagai suatu titik pada grafik
tersebut. Untuk suatu jenis bahan bakar setiap hasil analisis yang valid memberikan
PEMBAKARAN | 72
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
satu titik yng berada pada satu garis lurus yang ditarik dari “pivot point” ke titik pada
garis “zero oxcygen” (O2 – CO2 = 0), dimana koordinat CO2 sama dengan harga
maksimum CO2 (persen volume) yang bisa diperoleh dengan bahan bakar tertentu.
Suatu hasil analisis orsat yang bagus akan dapat dipergunakan untuk menaksir
bahan bakarnya, dengan cara menempatkan hasil pada satu titik di gambar 7.2 dan
garis lurus melalui “pivot point” dan titik tersebut di ekstrappolasi ke garis “zero
oksigen”. Titik dari perpotongannya adalah harga maksimum CO2 yang mungkin
untuk bahan bakar tersebut, ditunjukkan oleh huruf bahan bakar referensi yang
mendekati garis “zero oksigen”
Harga maksimum CO2 dapat dichek dari rumus :
21, O CO2
Maks. CO2 = (% gas buang kering) ............................... (7.9)
21, O − O2
Dimana: CO2 dan O2 adalah persentase gan CO2 dan O2 dalam gas buang yang
diperoleh analisis orsat
Gambar 7.2 tidak boleh dipakai untuk bahan bakar dengan lebih dari 6% CO atau
bahan bakar yang mengandung CO2 tinggi. Namun Blast furnace gas bisa dicari,
dengan catatan memerlukan famili yang berbeda untuk kurva persen udara totalnya
termasuk dalam sisi kiri dari gambar.
Harga maksimum CO2 dapat juga dicari dari rumus :
51,3 C + 11,5 S
Maks.CO = ……………(7.10)
1,504 C + 3,55 H 2 + 0,56 S + 0,13 N 2 − 0, 45 O2
100 (CO2 + CO )
Maks. CO2 = ............................................. (7.11)
100 − 4, 78 O2 + 1,89 CO
PEMBAKARAN | 73
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
Dimana : pada sisi kanan CO2 , CO, O2 , dan CO adalah persentase volume gas buang
kering dari analisis orsat
PEMBAKARAN | 74
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
Dimana :
Mu.b = massa bahan bakar yang tidak terbakar.
Rugi panas dalam bentuk paparan dinyatakan dalam persamaan perpindahan panas,
qr = U. A (Tf – Tatm) ............................. (7.14)
Dimana :
U = keofisien perpindahan panas menyeluruh
A = luas bidang perpindahan panas
Tf = suhu gas rerata dalam sistem.
Rugi panas yang terakhir ini sangat sulit penaksirannya sehingga sering diduga
berdasarkan pengalaman lapangan.
Contoh Soal.
Suatu contoh batubara mempunyai komposisi:
C = 72,8%, H2= 4,8%, O2 = 6,2%, N2 = 1,5%,S = 2,2%, H2O= 3,5%, Abu = 9,0%
Dipergunakan dalam suatu pesawat pembangkit uap. Udara pembakar adalah udara
baku pada suhu 27oC dengan faktor udara lebih 20%. Gas buang meninggalkan sistem
pada suhu 177oC. Bahan bakar yang tidak terbakar sama sekali mencapai 5% dan rugi
paparan panas diperkirakan 5% NKA. Bila laju pasok bahan bakar 1600 kg.jam,
taksirlah laju pemanfaatan energi panas dari proses pembakaran diatas.
Penyelesaian :
Dari data ultimate analysis diatas NKA bahan bakar ditaksir dengan persamaan
Dulong – Petit.
NKA = 33950. 0,728 + 144200 (0,048 – 0,062/8) + 9400 . 0,02
= 30707,65 kj/kg bb
O2,min = 2,2853 kg/kb bb
mud.kering (akt) = 11,847 kg/kg bb
mH2O dalam udara pembakar = 0,1540 kg/kg bb
XH2O = (9 . 0,048 + 0,035 + 0,1540) = 0,6210 kg/kg bb
LHH2O = 2400 kj/kg
mu.b = 0,05 kg/kg bb
qu.b = 0,05 . 30707,65 Kj/kg bb = 1535,3825 kj/kg bb
mg.b = (11,847 + 1 – 0,048 . 9 – 0,35 – 0,09 kg/kg bb
= 12,29 kg/kg bb
Cpg.b = 1,0174 kj/kg K ( sama dengan Cp udara pada 425 K)
PEMBAKARAN | 75
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
Jadi
qu = [30707,65 – 0,6210 . 2400 – 12,29 . 1,0174 . (177 – 27) – 0,05 . 30707,65 – 0,05 .
30707,65]
= 24270,9081 kj/kg bb
Jadi laju pemanfaatan energi panas :
Qu = mbb . qu
= 1000 kg/jam x 24270,9081 kJ/kg bb
= 24.270.980,1 kj/jam bb
þ Rangkuman
PEMBAKARAN | 76
TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR
! Latihan
PEMBAKARAN | 77