Anda di halaman 1dari 5

Muslih Nasution, Bahan Bakar....

ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

Bahan Bakar Merupakan Sumber Energi Yang Sangat


Diperlukan Dalam Kehidupan Sehari Hari
Muslih Nasution
Dosen Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU
muslihnasution54@gmail.com

Abstrak
Bahan bakar adalah suatu material yang bisa diubah menjadi energi dengan cara mereaksikan dengan oksigen
udara, yaitu dengan cara mencampur bahan bakar dengan udara dalam silinder piston, setelah kompresi pada
TMA maka tekanan dan temperaturnya meningkat, kemudian dengan bantuan percikan api busi membakar
campuran bahan bakar tersebut sehingga energi berupa energi dalam sebagai enthalpi yang tersimpan berupa
energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Jumlah energi yang dilepaskan pada proses
pembakaran dinyatakan sebagai entalpi pembakaran. Energi dari pembakaran tersebut mendorong pisston
turun ke TMB untuk memutar poros engkol, sampai dua kali putaran poros engkol disebut satu siklus, artinya
dua kali putaran poros engkol berarti diperoleh satu kali kerja, atau tenaga (power).

Kata Kunci : Bahan Bakar, Energi, Nilai Kalor, Reaksi Kimia

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

Sumber energi dapat diperoleh dari berbagai 2.1 Bahan Bakar


macam sumber, baik sumber energi yang Berdasarkan bentuk dan ujudnya bahan bakar
terbarukan (renewable erergy) ataupun tidak diklasifikasikan sebagai berikut :
terbarukan (unrenewable energy). Pemenuhan
sumber energi untuk transportasi di Indonesia a. Bahan bakar padat
sepenuhnya ditopang dari sumber energy bahan Bahan bakar padat yang merupakan bahan
bakar fosil yaitu premium, pertamax, pertamax- bakar dengan bentukdengan susunan molekul
plus, solar (minyak diesel) yang bersifat tidak yang padat, Misalnya kayu dan batubara.
terbarukan dan lama kalamaan seiring dengan
bertambahnya kendaraan bermotor akan b. Bahan bakar cair
berkolerasi terhadap peningkatan konsumsi Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang
sehingga ketersediaan sumber bahan bakar ini akan strukturnya tidak rapat, dimana antara molekulnya
habis. Cadangan minyak bumi nasional apabila dapat bergerak bebas.misalnya bensin/gasolin/
tidak ditemukan sumur baru memlalui eksplorasi premium, minyak solar, minyak tanah yang
diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 10-15 merupakan bahan bakar cair. Bahan bakar cair
tahun mendatang, sehingga pencarian sumber yang biasa dipakai dalam industri, transportasi
energi baru merupakan suatu keharusan (Taryono, maupun rumah tangga adalah fraksi minyak bumi.
2006). Minyak bumi adalah campuran berbagai
Bahan bakar sebagai sumber energi Bahan hidrokarbon yang termasuk dalam kelompok
bakar adalah suatu material yang bisa diubah senyawa: parafin, naphtena, olefin, dan aromatik.
menjadi energi dengan cara membakar bahan Kelompok senyawa ini berbeda dari yang lain
bakar tersebut karena menyimpan energi panas dalam kandungan hidrogennya. Dengan menyuling
yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. minyak mentah, akandiperolehbeberapa jenis
Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia fraksi, misalnya, bensin atau premium, kerosen
melalui proses pembakaran (reaksi redoks) di atau minyak tanah, minyak solar, minyak bakar,
mana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah
setelah direaksikan dengan oksigen dari udara. mengandung keempat kelompok senyawa tersebut,
Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan
bakar adalah melalui reaksi kimia eksotermik. c. Bahan bakar gas
Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni
solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid
paling sering digunakan manusia. Selain Bahan Petroleum Gas (LPG. CNG pada dasarnya terdiri
bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam dari metana sedangkan LPG adalah campuran dari
radioaktif. Kadang-kadang materi yang digunakan propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG
untuk memproduksi energi melalui reaksi nuklir yang digunakan untuk kompor rumah tangga, sama
(yaitu peluruhan radioaktif, fisi nuklir atau fusi bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa
nuklir) juga termasuk bahan bakar. digunakan untuk sebagian kendaraan bermotor.

Journal of Electrical Technology, Vol. 7, No.1, Februari 2022 29


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Muslih Nasution, Bahan Bakar....

2.2 Berdasarkan materialnya digunakan untuk mengkuantifikasi jumlah udara


a. Bahan bakar tidak berkelanjutan dan bahan bakar pada proses pembakaran tertentu
Bahan bakar tidak berkelanjutan bersumber adalah rasio udara-bahan bakar. Apabila
pada material yang diambil dari alam dan pembakaran sempurna terjadi ketika jumlah udara
bersifat konsumtif. Sehingga hanya bisa sekali lebih besar dari jumlah udara teoritis maka
dipergunakan dan bisa habis keberadaannya di pembakaran disebut sebagai pembakaran
alam. Misalnya bahan bakar berbasis karbon sempurna.
seperti produk-produk olahan minyak bumi.
b. Bahan bakar berkelanjutan III. KALOR PEMBAKARAN
Bahan bakar berkelanjutan bersumber pada
materi yang masih bisa digunakan lagi dan Reaksi kimia antara bahan bakar dengan
tidak akan habis keberadaannya di alam. oksigen dari udara menghasilkan panas.Besarnya
Misalnya tenaga matahari, air terjun. panas yang ditimbulkan jika satu satuan bahan
bakar dibakar sempurna disebut nilai kalor bahan
2.3 Pengolahan Bahan Bakar bakar. Bedasarkan asumsi ikut tidaknya panas
Bahan bakar terdiri dari beberapa bahan laten pengembunan uap air dihitung sebagai bagian
dasar yang harus diolah terlebih dahulu untuk dari nilai kalor suatu bahan bakar, maka nilai kalor
mendapatkan kalor yang ada didalam bahan bakar bahan bakar dapat dibedakan menjadi nilai kalor
dasar tersebut, sehingga diperoleh unsur-unsur atas dan nilai kalor bawah.
kimia yang terkandung pada bahan bakar tersebut, Nilai kalor atas (High Heating Value,HHV),
unsur yang terkandung didalam bakar tersebut merupakan nilai kalor yang diperoleh secara
yang terdiri dari unsur karbon(C) dan Hidrogen eksperimen dengan menggunakan bom kalorimeter
(H) serta unsur Sulfur(S) Prinsip pembakaran dimana hasil pembakaran bahan bakar didinginkan
bahan bakar ini adalah dengan mencampur bahan sampai suhu kamar sehingga sebagian besar uap
bakar dengan oksigen (O). Akan tetapi yang air yang terbentuk dari pembakaran hidrogen
memiliki kontribusi yang penting terhadap energi mengembun dan melepaskan panas latennya. Data
yang dilepaskan adalah C dan H. Masing-masing yang diperoleh dari hasil pengujian bom
bahan bakar mempunyai kandungan unsur C dan H kalorimeter adalah temperature air pendingin
yang berbeda-beda. sebelum dan sesudah penyalaan. Selanjutnya untuk
Dalam hal ini diharapkan terjadi menghitung nilai kalor atas, dapat dihitung dengan
pembakaran sempurna, apabila seluruh unsur C persamaan berikut:
yang bereaksi dengan oksigen hanya akan
menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan
H2O dan seluruh S menghasilkan SO2. Sedangkan
Di mana :
pembakaran tak sempurna terjadi apabila seluruh
HHV = Nilai kalor atas (kJ/kg)
unsur C yang dikandung dalam bahan bakar
T1 = Temperatur air pendingin sebelum
bereaksi dengan oksigen dan gas yang dihasilkan
penyalaan (oC).
tidak seluruhnya CO2. Keberadaan CO pada hasil
T2 = Temperatur air pendingin sesudah
pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran
penyalaan (oC).
berlangsung secara tidak sempurna.
Cv = Panas jenis bom Kalorimeter (73259,6
kJ/kg oC).
2.4 Nilai Kalor Pembakaran
Tkp = Kenaikan temperature akibat kawat
Jumlah energi yang dilepaskan pada proses
penyala (0,005 oC).
pembakaran dinyatakan sebagai entalpi
pembakaran yang merupakan beda entalpi antara
Sedangkan nilai kalor bawah dihitung dengan
produk dan reaktan dari proses pembakaran
persamaan sebagai berikut :
sempurna. Entalpi pembakaran ini dapat
dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV)
atau Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh Secara teoritis, besarnya nilai kalor atas dapat
ketika seluruh air hasil pembakaran dalam wujud dihitung bila diketaui komposisi bahan bakarnya
cair sedangkan LHV diperoleh ketika seluruh air dengan menggunakan persamaan Dulong.
hasil pembakaran dalam bentuk uap.
Pada umumnya pembakaran tidak
menggunakan oksigen murni melainkan Di mana :
memanfaatkan oksigen yang ada di udara. Jumlah HHV = Nilai kalor atas (kJ/kg).
udara minimum yang diperlukan untuk C = Persentase karbon dalam bahan bakar.
menghasilkan pembakaran sempurna disebut H2 = Persentase hydrogen dalam bahan bakar.
sebagai jumlah udara teoritis (atau stoikiometrik). O2 = Persentase oksigen dalam bahan bakar.
Akan tetapi pada kenyataannya untuk pembakaran S = Persentase Sulfur dalam bahan bakar.
sempurna udara yang dibutuhkan melebihi jumlah Nilai kalor bawah (Low Heating Value,
udara teoritis. Kelebihan udara dari jumlah udara LHV), merupakan nilai kalor bahan bakar tanpa
teoritis disebut sebagai excess air yang umumnya panas laten yang berasal dari pengembunan uap
dinyatakan dalam persen. Parameter yang sering air. Umumnya kandungan hidrogen dalam bahan

30 Journal of Electrical Technology, Vol. 7, No.1, Februari 2022


Muslih Nasution, Bahan Bakar.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

bakar cair berkisar 15 % yang berarti setiap satu produk dan reaktan dari proses pembakaran
satuan bahan bakar, 0,15 bagian merupakan sempurna. Entalpi pembakaran ini dapat
hidrogen. Pada proses pembakaran sempurna, air dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV)
yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar atau Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh
adalah setengah dari jumlah mol hidrogennya. ketika seluruh air hasil pembakaran dalam wujud
Selain berasal dari pembakaran hidrogen, cair sedangkan LHV diperoleh ketika seluruh air
uap air yang terbentuk pada proses pembakaran hasil pembakaran dalam bentuk uap.
dapat pula berasal dari kandungan air yang Pada umumnya pembakaran tidak
memang sudah ada didalam bahan bakar menggunakan oksigen murni melainkan
(moisture). Panas laten pengkondensasian uap air memanfaatkan oksigen yang ada di udara sekitar.
pada tekanan parsial 20 kN/m2 (tekanan yang Jumlah udara minimum yang diperlukan untuk
umum timbul pada gas buang) adalah sebesar 2400 menghasilkan pembakaran lengkap disebut sebagai
kJ/kg, sehingga besarnya nilai kalor bawah (LHV) jumlah udara teoritis (atau stoikiometrik). Akan
dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut: tetapi pada kenyataannya untuk pembakaran
lengkap udara yang dibutuhkan melebihi jumlah
udara teoritis. Kelebihan udara dari jumlah udara
Di mana : teoritis disebut sebagai excess air yang umumnya
LHV = Nilai kalor bawah (kJ/kg) dinyatakan dalam persen. Parameter yang sering
M = Persentase kandungan air dalam bahan digunakan untuk mengkuantifikasi jumlah udara
bakar (moisture) dan bahan bakar pada proses pembakaran tertentu
H2 = Persentase hydrogen dalam bahan bakar. adalah rasio udara-bahan bakar. Apabila
pembakaran lengkap terjadi ketika jumlah udara
3.2 HHV dan LHV sama dengan jumlah udara teoritis maka
Nilai Panas (Nilai Pembakaran) atau HV pembakaran disebut sebagai pembakaran
(Heating Value) adalah jumlah panas yang sempurna.
dikeluarkan oleh 1kg bahan bakar bila bahan bakar Nilai kalori merupakan nilai panas yang
tersebut dibakar. Pada gas hasil pembakaran dihasilkan dari pembakaran sempurna suatu zat
terdapat H2O dalam bentuk uap atau cairan. pada suhu tertentu.
Dengan demikian nilai pembakaran bila H2O yang Sesuai definisinya, panas pembakaran
terbentuk berupa uap akan lebih kecil bila dihitung seolah-olah reaktan dan hasil reaksi
dibandingkan dengan H2O yang terbentuk sebagai memiliki suhu yang sama. Biasanya kondisi
cairan. Berarti ada 2 macam Nilai Pembakaran standar yang dipakai untuk perhitungan nilai
yaitu Nilai Pembakaran Atas (NPA) atau HHV dan kalori adalah 25 °C dan 1 atm. Seperti kita tahu
Nilai Pembakaran Bawah (NPB) atau LHV. pada 25 °C dan 1 atm H2O memiliki fase liquid,
1. HHV yaitu Nilai Pembakaran bila didalam gas maka perhitungan HHVmenganggap H2O hasil
hasil pembakaran terdapat H2O berbentuk cairan pembakaran diembunkan menjadi fase liquid,
2. LHV yaitu Nilai Pembakaran bila didalam gas sehingga selain panas didapat dari pembakaran,
hasil pembakaran terdapat H2O berbentuk gas. diperoleh pula energi dari panas pengembunan
Prinsip pembakaran bahan bakar sejatinya H2O. Kalau perhitungan LHV itu menganggap
adalah reaksi kimia bahan bakar dengan oksigen bahwa H2O tetap pada fase gas pada 25 °C.Jadi
(O).Kebanyakan bahan bakar mengandung unsur selisih antara HHV dan LHV adalah panas
Karbon (C), Hidrogen (H) dan Belerang (S). Akan pengembunan H2O pada suhu dan tekanan standar.
tetapi yang memiliki kontribusi yang penting HHV dan LHV adalah notasi theoretical,
terhadap energi yang dilepaskan adalah C dan H. hanya dipakai untuk indikasi dan tidak
Masing-masing bahan bakar mempunyai menunjukkan kondisi yang sebenarnya dalam
kandungan unsur C dan H yang berbeda-beda. praktek. Alasannya bahan bakar dan gas hasil
Proses pembakaran terdiri dari dua jenis yaitu pembakaran tidak pernah berada pada temperatur
pembakaran sempurna (complete combustion) dan yang sama sesuai asumsi yang dipakai untuk
pembakaran tidak sempurna (incomplete perhitungan HHV dan LHV. Dalam praktek,
combustion). Pembakaran sempurna terjadi apabila energi yang bisa kita peroleh dari pembakaran
seluruh unsur C yang bereaksi dengan oksigen bahan bakar akan selalu lebih kecil dari HHV atau
hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H LHV, karena ada energi dalam bentuk panas yang
menghasilkan H2O dan seluruh S menghasilkan dibawa pergi oleh gas hasil pembakaran. Itulah
SO2. Sedangkan pembakaran tak sempurna terjadi sebabnya efisiensi semua mesin konversi energi
apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam (steam power plant, internal combustion engine,
bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas yang gas turbine) tidak pernah bisa 100 %.
dihasilkan tidak seluruhnya CO2.Keberadaan CO Jadi HHV dan LHV sama sekali tidak ada
pada hasil pembakaran menunjukkan bahwa hubungannya dengan fase dari bahan bakarnya,
pembakaran berlangsung secara tidak lengkap. baik bahan bakar padat maupun cair, sama-sama
Jumlah energi yang dilepaskan pada proses punya HHV dan LHV. Kalau soal gampang atau
pembakaran dinyatakan sebagai entalpi susahnya membakar, juga tidak ada hubungannya
pembakaran yang merupakan beda entalpi antara dengan HHV & LVH. Karena, pembakaran itu

Journal of Electrical Technology, Vol. 7, No.1, Februari 2022 31


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Muslih Nasution, Bahan Bakar....

proses eksotermis, jadi tidak mengambil panas mati atas piston.Dimana ledakan dan terbakarnya
(energi) dari lingkungan justru memberikan panas bahan bakar bensin tersebut, oleh percikan apibusi
ke lingkungan. Sebenarnya yang bisa dibakar itu untuk mendorong piston bergerak ke bawah.
adalah fase gas, kalau ada bahan bakar cair, maka Bahayanya akan timbul kalau motor diisi bensin
harus terbentuk cukup uap di atas permukaannya dengan nilai oktan yang tidak sesuai sama
supaya bisa memulai pembakaran.Kalau kita mulai kompresi motor. Mesin akan menimbulkan
dari temperatur ambient, untuk bahan bakar cair suara ngelitik.
tertentu, misalnya diesel oil, mesti diberikan suhu
yang cukup supaya tekanan uapnya cukup tinggi 3.4 Kompresi Motor bakar
untuk membentuk fase uap yang bisa dibakar (dari Pengertian kompresi adalah merupakan
sinilah muncul istilah flash point). Tapi begitu pemadatan volume bahan bakar campur udara
sudah dibakar, panas dari pembakaran akan selalu dalam silinder mesin menjadi lebih kecil. Ini
menyediakan energi yang cukup untuk terjadi dalam pergerakan piston kendaraan saat
menghasilkan fase uap yang siap untuk dibakar. posisinya TMA.setelah posisi piston di TMA maka
akan dibakar oleh percikan api dari busi dan bahan
Rumus Dulong & Petit untuk menghitung bakar di ruang bakar akan terbakar. Dalam bidang
Nilai Panas otomotif, ada yang namanya sebuah rasio
kompresi. Rasio ini menunjukkan perbandingan
HHV = 33950 C + 144200 ( H2-O2/8) + 9400 S antara volume silinder saat piston berada antara
kJ/Kg (Prinsip Prinsip Konversi Energi) TMA dengan beberapa millimeter di bawah dan
C = persentase unsure Carbon. piston berada di atas.
H2 = persentase unsure Hidrogen.
S = persentase unsure Sulfur.
O2 = persentase unsure Oksigen.

LHV = HHV – 2400 ( M+9H2) kJ/Kg. (Prinsip


Prinsip Konversi Energi)
M = Moinsture (kebasahan)

Jumlah kebutuhan udara untuk proses


pembakaran juga dapat dihitung dengan persamaan Gambar 1. Pergerakan piston di dalam mesin
pembakaran.Komposisi udara = 21 % O2 dan 79 % (sumber: giphy.com)
N2 dll dalam Volume atau dalam komposisi berat ;
23,2 % O2 dan 76,8 % N2 dll.Untuk mengitung Kalau semakin tinggi perbandingannya, maka
kebutuhan udara teorits dapat digunakan bahan bakar yang terbakar semakin banyak.
rumus:WA teoritis = (2,66C+7,94H-O2)/0,232 Campuran bahan bakar yang terbakar semakin
Berikut beberapa nilai kalori untuk bahan banyak ini jangan disalahartikan akan semakin
bakar : boros. Ini kembali lagi harus disesuaikan dengan
1. Solar = 9.240 kkal/liter. nilai oktan dari jenis bensin yang dipakai.
2. RCO = 10.400 kkal
3. LPG = 11.220 kkal/kg 3.5 Rasio Kompresi
4. Natural gas = 9.424 kkal/m3. Kompresi merupakan pemadatan volume
5. Fuel oil = 9.766 kkal/m3. campuran gas dan udara dalam silinder mesin
6. Batu bara = 4.800 kkal/kg. menjadi lebih kecil. Ini terjadi dalam pergerakan
piston kendaraan saat posisinya keTMA.
3.3. Nilai Oktana bahan bakar Setelah posisi piston berada pada TMA maka
Iso oktana dan N-Heptana dengan bantuan percikan api dari busi akan dibakar
N-Heptana (Normal Heptana), CH3 – CH2 - CH2 - campuran bahan bakar tersebut di ruang bakar
CH2 - CH2 - CH2 – CH3 mesin. Dalam bidang otomotif, ada yang namanya
CH3 sebuah rasio kompresi. Rasio ini menunjukkan
i perbandingan antara volume silinder saat piston
Iso-Oktana CH3 – C –CH2 – CH – CH3 berada di bawah dan piston berada di atas.
I I
CH3 CH3
Bensin yang merupakan salah satu fraksi dari
minyak bumi terdiri dari rantai hidrokarbon
isooktana dan beberapa rantai lurus yang salah
satunya ialah heptana.Semakin tinggi bilangan
oktan suatu bahan bakar, maka semakin baik
kualitas bahan bakar tersebut.
Jika campuran bahan bakar dan udara yang
pas dengan kompresi tersebut harus terbakar pada Gambar 2. Pergerakan piston di dalam mesin
saat piston berada pada posisinya beradapada titik (sumber: giphy.com)

32 Journal of Electrical Technology, Vol. 7, No.1, Februari 2022


Muslih Nasution, Bahan Bakar.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

Semakin tinggi perbandingan kompresinya, IV. KESIMPULAN


maka bahan bakar yang terbakar semakin banyak.
Bensin yang terbakar semakin banyak ini jangan 1. Semakin tinggi bilangan oktan suatu bahan
disalahartikan akan semakin boros. Ini kembali bakar, maka semakin baik kualitas bahan
lagi harus disesuaikan dengan nilai oktan dari jenis bakar tersebut.
bensin yang dipakai. 2. Jika semakin tinggi perbandingan kompresi
Namanya isooktana dan normal-heptana (n- mesinnya, maka bahan bakar yang terbakar
heptana). Bensin yang merupakan salah satu fraksi semakin banyak. Ini kembali lagi harus
dari minyak bumi terdiri dari rantai hidrokarbon disesuaikan dengan nilai oktan dari jenis
isooktana dan beberapa rantai lurus yang salah bahan bakar yang dipaka tersebut.
satunya ialah heptana. 3. Kompresi merupakan pemadatan volume gas
dan udara dalam silinder mesin menjadi lebih
3.6 Bilangan Oktan Dan Jenis Bahan Bakar kecil. Ini terjadi dalam pergerakan piston
Bahan bakar (Bensin) dalam hal ini namanya kendaraan saat posisinya pada top piston.
bilangan oktan. bilangan oktan sendiri merupakan 4. isooktana dan normal-heptana (n-heptana).
persentase volume dari bahan dasar bensin. Bensin yang merupakan salah satu fraksi dari
Namanya isooktana dan normal-heptana (n- minyak bumi terdiri dari rantai hidrokarbon
heptana). Bensin yang merupakan salah satu fraksi isooktana dan beberapa rantai lurus yang
dari minyak bumi terdiri dari rantai hidrokarbon salah satunya ialah heptana.
isooktana dan beberapa rantai lurus yang salah 5. Nilai beberapa turunan fraksi bahan bakar
satunya ialah heptana. bensin sebagai berikut :
Secara umum, bensin yang mengandung  Premium isooktana 88%, bilangan oktana
alkana rantai lurus akan memiliki nilai bilangan 88%
oktan lebih rendah dibanding yang mengandung  Pertalit Kandungan isioktana 90%,
alkana rantai bercabang, alisiklik, ataupun bilangan oktanan10%
aromatik. Sebagai contoh, n-heksana memiliki  Pertamax isooktana 92%, bilangan oktana
bilangan oktan 25, sedangkan 2,2-dimetilbutana 92%
memiliki bilangan oktan 92.  Pertamak Turbo isooktana 98%, bilangan
Fraksi bensin dari hasil penyulingan oktana 98%
umumnya mempunyai bilangan oktan ~70 yang
tergolong relatif rendah. Oleh karena itu, ada DAFTAR PUSTAKA
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menaikkan bilangan oktan: [1] Astu Pudjanarsa, M. Djati Nursuhud, Mesin
a. Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam Konversi Energi, Penerbit Andi Yokyakarta.
fraksi menjadi hidrokarbon rantai bercabang [2] E. Jasjfi, M.S, 1992, Instalasi Pembangkit
melalui proses reforming; Daya Jilid 1, Penerbit Erlangga
b. Menambahkan hidrokarbon alisiklik ataupun [3] Kuswanti, Nur dkk.2008. Contextual
aromatik ke dalam campuran akhir fraksi Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan
bensin; atau Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
c. Menambahkan zat aditif antiketukan ke Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4 Bab 7.--Jakarta:
dalam bahan bakar bensin sehingga Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
memperlambat pembakaran bensin. Nasional.
[4] R.S.Khurmi, Mechanical Tehnology Thermal
Zat antiketukan yang dapat digunakan yaitu Engineering, , S. Chand & Company LTD,
TEL (tetraethyl lead) dengan rumus kimia Ram Nagar, New Delhi 110055.
Pb(C2H5)4. Namun, senyawa timbal (Pb) ini [5] https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar
merupakan racun yang dapat merusak otak, [6] https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-
sehingga penggunaannya dilarang dan diganti sahabat/detail-content/jenis-bbm-di-
dengan zat antiketukan lainnya seperti MTBE indonesia-yang-mesti-sahabat-ketahui/
(methyl tertiary-butyl ether) ataupun etanol. [7] https://www.suara.com/tag/bahan-bakar

Journal of Electrical Technology, Vol. 7, No.1, Februari 2022 33

Anda mungkin juga menyukai