Anda di halaman 1dari 25

MINYAK BUMI

PENGERTIAN MINYAK
BUMI
MINYAK BUMI
• Minyak Bumi  disebut Petroleum (dalam bahasa yunani, Petrus
= batu dan Oleum = minyak )

• Secara fisis  Minyak bumi merupakan cairan kental yang


berwarna hitam / kehijauan mudah terbakar dan terletak pada
lapisan atas di beberapa tempat kerak bumi
KOMPONEN MINYAK BUMI

Minyak bumi

Hidrokarbo Senyawa-
n senyawa lain

alifatik siklik
Aromatis
(alkana) (sikloalkana)
KOMPONEN MINYAK BUMI
 Golongan Alifatis (Alkana)
Terdiri dari  Rantai tidak bercabang : n – Oktana
 Rantai bercabang : Isooktana (2,2,4 – trimetil
pentana)
 Gololongan Sikloalkana
Terdiri dari siklopentana dan sikloheksana
 Golongan aromatis  terdiri dari benzena
 Senyawa Lain :
a. Belerang kisaran 0,01 – 7%, contoh : tioalkana, alkanatiol
b. Nitrogen kisaran 0,01 – 9%, contoh : pirol
c. Oksigen kisaran 0,06 – 0,4%, contoh : asam karboksilat
d. Senyawa organo logam yang sedikit mengandung vanadium dan nikel
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Pembentukan
Minyak bumi

Anorganik Organik duplex


PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

1. Teori Anorganik
 minyak bumi berasal dari aktivitas bakteri.
Contoh : kalsium karbida, ( terbentuk dari batuan karbonat dengan logam alkali) dan air menghasilkan
asetilen yang diubah menjadi minyak bumi pada temperature dan tekanan tinggi, persamaan reaksinya :
Ca + Alkali  Ca + O  HC = CH  Minyak bumi
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

2. Teori Organik
 minyak bumi berasal dari beraneka ragam binatang dan tumbuhan yang mati dan tertimbun dibawah
endapan lumpur
Proses ini berlangsung berjuta juta tahun :

Hewan dan tumbuhan mengendap didasar laut tertupi lumpur

Hewan + tumbuhan  karbohidrat + protein  senyawa yang larut dalam air laut (temperature
dan tekanan tinggi  C + + rengkahan ( cairan olefin)

Cairan olefin + katalis  parafin alkana (minyak dan gas)

Minyak dan gas meresap ke batuan berpori sehingga berpindah ke daerah lain dan berhenti di
daerah yang kedap
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

3. Teori Duplex
 Merupakan gabungan dari teori organic dan anorganik. Prosesnya :

Jasad Renik Terbawa air sungai bersama lumpur

Di proses jutaan tahun Mengendap di dasar laut

Berubah jadi bintikbintik dan gelembung minyak dan gas

Terakumulasi pada daerah perangkap (batuan kedap)

Gas alam, minyak dan air terakumulasi sebagai deposit minyak bumi
PENGELOLAAN MINYAK BUMI
PENGELOLAAN MINYAK BUMI

PENGELOLAAN MINYAK BUMI

Tahap Pertama TahapKedua

Distilasi Bertingkat Perengkahan Ekstraksi Kristalisasi Treating


PENGELOLAAN MINYAK BUMI
DISTILASI
Destilasi Penyulingan
(Destilasi atau
Bertingkat Minyak
Bertingkat) Bumi

A
R
T
I

Proses pemisahan fraksi-fraksi


minyak bumi berdasarkan perbedaan
titik didih.
PENGELOLAAN MINYAK BUMI
DISTILASI MINYAK
BUMI

• Komponen yang titik


didihnya lebih tinggi
akan tetap berupa cairan
dan turun kebawah,
sedangkan yang titik
didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik
kebagian atas
PENGELOLAAN MINYAK BUMI
PENGELOLAAN TAHAP
KEDUA :
1. PERENGKAHAN (CRACKING)

Pengubahan solar
Cracking Contoh menjadi minyak
(perengkahan)
tanah
A
R
T
I
Proses pemecahan hidrokarbon
molekul-molekul besar dalam
fraksi minyak bumi menjadi
molekul yang lebih kecil.
PENGELOLAAN MINYAK BUMI
PENGELOLAAN TAHAP
KEDUA :
2. EKSTRAKSI

EKSTRAKSI

A
R
T
I

Pembersihan produk dengan menggunakan


pelarut dengan tujuan hasil lebih banyak
dan mutu lebih baik
PENGELOLAAN MINYAK BUMI
PENGELOLAAN TAHAP
KEDUA :
3. KRISTALISASI

KRISTALISASI

A
R
T
I

Proses pemisahan produk melalui


perbedaan titik cair
PENGELOLAAN MINYAK BUMI
PENGELOLAAN TAHAP
KEDUA :
4. TREATING

TREATING

A
R
T
I
Proses pemurnian minyak bumi dengan
menghilangkan zat-zat pengotornya,
yaitu pengotor yang menimbulkan bau tak
sedap, lumpur, belerang dsb.
HASIL PROSES PENGELOLAAN MINYAK
BUMI TAHAP KEDUA
No Fraksi Jumlah Atom Titik Didih (o C) Kegunaan

1 Gas C1 – C4 < 30 LPG & produk


Petrokimia
2 Petrolium Eter C5 – C6 30 - 60 Pelarut non-polar
& pembersih

3 Ligronin / Nafta C6 – C7 60 – 100 Pelarut non-polar


& zat aditif
bensin
4 Bensin (gasoline) C5 – C10 40 - 200 Bahan bakar motor

5 Kerosin (minyak tanah) C12 – C18 175 – 325 Kompor & mesin
jet (avtur)

6 Solar > C12 250 – 400 Mesin diesel


7 Oli > C20 350 – 500 Pelimas
8 Residu > C25 > 500 Lilin,paraffin,aspal
BENSIN DAN BILANGAN OKTAN
campuran senyawa-
senyawa hidrokarbon
yang terdiri dari
BENSIN isomer-isomer heptana
(C7H16) dan oktana
(C8H18).

Kualitas bensin
dapat ditentukan
berdasarkan
jumlah ketukan
dan dinyatakan
dengan bilangan
oktan.
BENSIN DAN BILANGAN OKTAN

BILANGAN
OKTAN

bilangan yang menyatakan


presentase isooktana yang • Bilangan oktan juga untuk
dinyatakan dengan dikandung dalam bensin menunjukkan mutu bensin
angka 0 sampai 100. sedang sisanya adalah
presentase n-heptana. • Semakin tinggi bilangan
oktan/ angka oktan bensin
semakin baik pula mutu
bensi tersebut
BENSIN DAN BILANGAN OKTAN
• Bensin standar  merupakan bensin mengandung 100% isooktana diberi
angka 100, sedangkan yang mengandung 100% n-heptane diberi angka 0

• Contoh : Bensin standar dngan angkat oktan 80 mempunyai komposisi:


 80% isooktana dan 20% n-heptana
Mengurangi Ketukan Pada Bensin
Bensin yang dihasilkan dari Ditambah zat aditif
pengolahan minyak bumi ditingkatkan berupa TEL (tetraethyl
(bilangan oktan <60) lead)

T
E
L

Cairan seperti minyak


Senyawa timbal dengan berwarna dan sangat
merupakan
rumus Pb (C2H5)4. beracun yang berfungsi
Dilarang
sebagai zat anti ketukan
pada bensin

Digunakan senyawa
organik, seperti : etanol
dan MTBE (Methyl
Tertiary Butyl Ether)

Anda mungkin juga menyukai