Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

“Inventarisasi dan Identifikasi Jenis – Jenis Sumberdaya Hayati Pesisir,Laut


dan PP.Kecil Di Pasar Mardika Ambon ”

Dosen : Y. A. Lewerissa, S. Pi, M. Si


DISUSUN OLEH:

Firman Fatih Rumbia (2020263003)

Program Studi : Sumberdaya Hayati Pesisir Laut Dan PPK


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Pattimura
Ambon
2022

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka.


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti – hentinya kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, nikmat, dan anugerah-Nya sehingga Laporan Praktikum Sumberdaya
Hayati Pesisir, Laut, dan Pulau – Pulau Kecil “Inventarisasi dan Identifikasi Jenis – Jenis Sumberdaya
Hayati Pesisir,Laut dan PP.Kecil Di Pasar Mardika Ambon ” ini dapat terselesaikan dengan baik, meski
jauh dari kata sempurna.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam proses
pembuatan laporan praktikum ini, terkhusus kepada:

1. Kepada dosen pengampu mata kuliah Sumberdaya Hayati Pesisir, Laut, dan Pulau – Pulau Kecil.

2. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah kami berjalan dengan baik.

3. Dan seluruh teman – teman yang berkenan membantu hingga laporan praktikum ini dapat selesai.

Demikianlah Laporan Praktikum Sumberdaya Hayati Pesisir, Laut, dan Pulau – Pulau Kecil
“Inventarisasi dan Identifikasi Jenis – Jenis Sumberdaya Hayati Pesisir,Laut dan PP.Kecil Di Pasar
Mardika Ambon” yang kami buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik dan saran kami harapkan agar
laporan praktikum ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Semoga laporan praktikum ini bisa bermanfaat bagi semua. Dan mohon maaf jika ada kesalahan di
dalamnya.

Ambon, 15 Desember 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................

Daftar isi ......................................................................................................

Bab 1 ( Pendahuluan )

1.1 Latar Belakang.......................................................................................


1.2 Tujuan.....................................................................................................
1.3 Manfaat..................................................................................................

Bab 2 ( Metode Praktikum )

2.1 waktu dan lokasi praktikum.......................................................................

2.2 Metode pengambilan data.......................................................................

2.3 Alat dan Bahan........................................................................................

2.4 Prosedur Kerja........................................................................................

Bab 3 ( Hasil dan Pembahasan )

Bab 4 ( Penutup )

4.1 Kesimpulan..................................................................................................

Daftat Pustaka..................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia dianugerahi dengan laut yang begitu luas, sehingga sumberdaya ikan di
dalamnya juga beraneka ragam. Potensi lestari ikan laut sebesar 6,2 juta ton, terdiri
ikan pelagis besar (975,05 ribu ton), ikan pelagis kegil (3.235,50 ribu ton), ikan
demersal (1.786,35 ribu ton), ikan karang konsumsi (63,99 ribu ton), udang peneid
(74,00 ribu ton), lobster (4,80 ribu ton), dan cumi-cumi (28,25 ribu ton).
Pasar Mardika terletak di bagian utara kota Ambon, tepatnya dekat dengan berbagai
fasilitas kota seperti Pelabuhan, Alun-alun dan kentor-kantor pemerintahan. Pasar
ini sudah sejak dulu menjadi bagian penting aktifitas ekonomi kota Ambon dan
memberikan ruang bagi segenap warga Ambon untuk melakukan perdagangan.
Walaupun pasar Mardika adalah pasar yang cukup tua di Kota Ambon, namun
wilayah pasar Mardika adalah tempat terlengkap bagi warga Ambon untuk membeli
berbagai kebutuhan sehari-hari mulai dari bahan makanan hingga penunjang hidup
seperti perkakas, pakaian, bahkan jasa perbankan.
Keberadaan Pasar Mardika tidak bisa dilepaskan begitu saja dari kehidupan warga
Ambon. Kondisi tradisional yang masih dipertahankan di pasar ini justru menjadi
kelebihan yang dimiliki tempat ini di tengah serbuan berbagai pusat perbelanjaan
modern yang menjamur hampir di banyak kota besar Indonesia. Berbagai macam
sumberdaya laut dapat ditemukan di pasar ini , mulai dari Jenis Ikan , udang , Cumi-
Cumi , dan lain – lain dijual dipasar ini dalam jumlah yang besar. Beraneka ragam
sumberdaya yang ada di Pasar Mardika rata – rata didistribusikan dari berbagai
macam daerah seperti , Latuhalat , Hitu , Seram , dan masih banyak lagi. Permintaan
yang cukup banyak akan sumberdaya yang ada di pasar mardika , juga menuai hasil
tangkapan juga yang banyak untuk memenuhi permintaan tersebut, untuk itu
seringkali pada setiap sumberdaya laut yang ditemukan di pasar ini memiliki harga
atau nilai jual yang bervariasi. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa setiap
sumberdaya yang ada di pasar mardika memiliki nilai ekspor yang cukup besar. Untuk
itu dilakukannya praktikum terkait hal tersebut untuk menginventarisasi dan
mengidentifikasi jenis - jenis sumberdaya hayati yang terdapat di pasar mardika,
ambon yang dilakukan secara observasi langsung disertai dengan wawancara.

1.2 Tujuan
Untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi jenis - jenis sumberdaya hayati yang
terdapat di pasar mardika, ambon. Serta untuk memenuhi nilai mata kuliah Sumberdaya Hayati
Pesisir Laut dan PPK

1.3 Manfaat
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memperluas wawasan tentang berbagai informasi
sumberdaya hayati yang terdapat di pasar mardika ambon meliputi nama lokal,nama nasional,nama
ilmiah,harga jual pasar lokal,harga jual pasar nasional, dan asal sumberdaya tersebut didapat.
BAB 2
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Lokasi Praktikum


Kegiatan praktikum ini mengambil lokasi pada Pasar Mardika , Kota Ambon pada Senin, 12
Desember 2022 pukul 08.00 WIB.

2.2 Metode Pengambilan Data


Untuk memperoleh data, praktikum ini dilakukan menggunakan metode wawancara yaitu
berupa pertanyaan - pertanyaan yang diberikan kepada penjual dan observasi langsung melalui
pengamatan, dengan disertai pencatatan - pencatatan terhadap objek yang dituju.

2.3 Alat dan Bahan


1) Pulpen
2) kertas
3) Handphone (kamera)
4) Alat ukur (penggaris)
5) Papan oles
6) Sumberdaya hayati laut.

2.4 Prosedur Kerja


✓ Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok
✓ Setiap kelompok di wajibkan untuk mengunjungi Lokasi pasar yang telah ditentukan yaitu di
Pasar Mardika
✓ Melakukan wawancara dengan penjual mengenai sumberdaya tersebut
✓ Menulis data yang di peroleh sesuai dengan hasil wawancara
✓ Mengukur setiap jenis sumberdaya yang ditemukan dengan penggaris
✓ Melakukan pengambilan foto sumberdaya hayati
✓ Dokumntasikan data yang di peroleh pada lokasi tersebut
✓ Setelah mendapat data lapangan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan laporan
praktikum
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Tabel Data Hasil Praktikum Berikut Ini:
No Sumberdaya Hayati Di Nama Nama Nama Ilmiah Harga Harga Asal
Foto Pasar Mardika Lokal Nasional Jual Pasar Jual Pasar Sumberd
Lokal Nasional aya
Hayati
1 Tatihu Ikan Tuna Thunnus Rp.50.000 Rp.50.000 Latuhalat
Sirip albacares per ekor –
kuning Rp.112.00
0 per Kg
tergantun
g ukuran

2 Cakalang Ikan Katsuwonus Rp.40.000 Rp.60.000 Latuhalat


Cakalang Pelamis – –
Rp.70.000 Rp.70.000
(Sesuai per Kg
Ukuran ) tergantun
g ukuran

3 Momar Ikan Decapterus Rp.20.000 Rp.20.000 Hitu


Layang per –
tampa Rp.60.000
per Kg

4 Udang Udang Thenus Rp.20.000 Rp.30.000 Seram


Batu Kipas Orientalis 2 buah – Rp
150.000
5 Cumi- Cumi- Mastigoteut Rp.10.000 Rp.40.000 Tial
cumi Cumi his flammea – –
Rp.20.000 Rp.55.000
(Sesuai
Ukuran)

6 Ikan Ikan Katsuwonus Rp.100.00 Rp.60.000 Banda


Garam Cakalang Pelamis 0 per –
(cakalang) plastik Rp.70.000
per Kg
tergantun
g ukuran

Ikan Tatihu

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara di pasar mardika , kami menemukan jenis
sumberdaya ikan yang pertama yaitu ikan tatihu atau ikan tuna sirip kuning. Ikan tersebut dijual
dengan harga Rp. 50.000 untuk setiap ekornya. Menurut penjual yang diwawancara ,bahwa ikan
tatihu yang dijual kebanyakan dipasok dari Latuhalat yang didistribusikan ke pasar Mardika yang rata-
rata ukuran ikan tatihu yang dijual di pasar mardika berukuran yaitu 35 cm - 40 cm. Ikan ini nemiliki
harga jual pasar nasional yaitu kisaran Rp.50.000 – Rp.112.000 tergantung ukurannya.

Thunnus albacares atau tuna sirip kuning memiliki ciri morfologis sirip dorsal pertama 11 -14,
dan sirip lunak dorsal berjumlah 12-16, sirip lunak anal sebanyak 11-16, dan memiliki 39 ruas tulang
belakang. Memiliki bentuk tubuh memanjang, berbentuk fusiform, memiliki grigi insang sebanyak 26-
34, memiliki dua sirip dorsal yang terpisah oleh jarak yang dekat, sirip dorsal kedua memiliki 8 10 jari-
jari sirip tambahan, dan sirip anal memiliki 7 10 jari-jari sirip tambahan. Memiliki sirip pektoral yang
panjang, memiliki sisik yang kecil, dan batang ekor yang ramping, memiliki warna hitam metalik atau
biru tua, dan berwarna kuning ke perak pada bagian perut, pada bagian jari-jari sirip tambahan dorsal
dan anal berwarna kuning cerah bergaris hitam tipis (Wirtz, et al., 2014).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Juli 2021 Indonesia telah
mengekspor 1,2 juta ton Ikan Tuna Sirip Kuning dengan total nilai ekspor sebesar USD 4,8 JUTA ke
seluruh dunia.

Ikan Cakalang

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara juga ditemukan jenis sumberdaya yang kedua
yaitu ikan cakalang yang merupakan salah jenis ikan yang banyak ditemui. Ikan ini dijual dengan harga
Rp.40.000 – Rp. 70.000 sesuai ukuran ikan tersebut. Menurut penjual di wawancara, Ikan cakalang
ikan cakalang kebanyakan dipasok dari latuhalat sama seperti ikan tatihu, dan untuk ukuran ikan
cakalang yang dijual di pasar mardika berukuran yaitu 20 cm – 25 cm. Ikan cakalang memiliki harga
jual pasar nasional yaitu kisaran Rp. 60.000 – Rp. 70.000 per Kg.

Katsuwonus pelamis atau skipjack tuna memiliki nama lokal ikan tuna cakalang, memiliki ruas
pada sirip dorsal sebanyak 14-16, dan ruas sirip dorsal kodua sebanyak 14-15, dan memiliki ruas sirip
anal sebanyak 14-15 ruas. Memiliki 41 ruas tulang belakang. Memiliki bentuk tubuh fusiform yang
memanjang dan membulat, memiliki gigi yang kecil dan berbentuk konis, kedua sirip dorsal dipisahkan
oleh jarak yang sangat kecil, dan sirip dorsal kedua memiliki 7-8 buah jari-jari sirip tambahan. Memiliki
sirip pektoral yang pendek, tubuh tanpa sisik kecuali pada bagian korselet dan garis lateral. Memiliki
2 sisik duri yang kuat pada setiap sisi tubuh dan 2 sisik duri kecil pada bagian dasar sirip pektoral.
Memiliki warna hitam keunguan, pada bagian bawah tubuh dan perut berwarna perak, dengan 4-6
garis yang melintang secara longitudinal (Wirtz, et al., 2014).

Indonesia tercatat sebagai eksportir ikan tuna (thunnus), tongkol (euthynnus), dan cakalang
(katsuwonus pelamis) terbesar di skala global pada tahun 2021. Mengutip Tridge, situs data
perdagangan internasional yang berbasis di Korea Selatan, sepanjang 2021 Indonesia telah
mengekspor komoditas tuna, tongkol, dan cakalang dalam bentuk daging potong (fillet) dan beku
(frozen) senilai US$325,4 juta. Nilai ekspor Indonesia itu setara dengan 17% dari total nilai ekspor tuna,
tongkol, dan cakalang global tahun 2021, sekaligus paling tinggi di antara negara-negara produsen
perikanan laut lainnya.Pada 2021 Indonesia paling banyak mengekspor komoditas tersebut ke
Amerika Serikat dengan nilai US162,67 juta, kemudian ekspor ke Italia senilai US60,46 juta, dan ekspor
ke Jepang US$28,57 juta.

Ikan Momar

Hasil untuk jenis sumberdaya yang ketiga di pasar Mardika yaitu Ikan momar. Ikan biasanya
dikenal dengan ikan layang , untuk ikan jenis juga termasuk salah jenis ikan yang banyak dijumpai di
pasar ini. Ikan momar di pasar ini dijual dengan harga Rp. 20.000 per tempatnya. Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan ,menurut penjual ikan momar yang dijual tersebut banyak dipasok dari
daerah Hitu. Hasil pengamatan untuk ukuran ikan momar yang dijual di pasar mardika berukuran
yaitu 20 cm – 25 cm. Ikan momar atau ikan layang ini memiliki harga jual pasar nasional yaitu dengan
kisaran Rp. 20.000 – Rp 60.000 per Kg.

Diskripsi ikan layang biasa (Decapterus russelli). badan memanjang, agak gepeng. Dua sirip
punggung.Sirip punggung pertama berjari-jari keras 9 (1 meniarap + 8 biasa), sirip punggung kedua
berjari- jari keras 1 dan 30-32 lemah. Sirip dubur berjari-jari keras 2 (lepas) dan 1 bergabung dengan
2227 jari sirip lemah. Baik di belakang sirip punggung kedua dan dubur terdapat 1 jari-jari sirip
tambahan (finlet) termasuk pemakan plankton, diatomae, chaetognatha, copepoda, udang- udangan,
larva-larva ikan juga telur-telur ikan teri (Stolephorus sp.). Hidup di perairan lepas pantai, kadar garam
tinggi membentuk gerombolan besar. Dapat mencapai panjang 30 Cm. umumnya 20 25 cm. Warna:
biru kehijauan, hijau pupus bagian atas, putih perak bagian bawah. Sirip16 siripnya abu-abu
kekuningan atau kuning pucat Satu totol hitam terdapat pada tepian atas penutup insang (Ditjen
Perikanan, 1998).

Maluku kembali lakukan ekspor ikan ke satu negara tujuan baru. Melalui PT. Perikanan
Nusantara (Perinus) (Persero) mengekspor ikan layang langsung dari Maluku ke negara tujuan
Colombo, Srilanka pada Senin (16/3/2020). Pelepasan ekspor ikan layang dilakukan Sekda Maluku
Kasrul Selang dari Pelabuhan Peti Kemas Ambon. Ini sekaligus eksport pertama PT. Perinus dari
Palabuhan Ambon Yos Sudarso. Pengiriman ikan jenis muroaji fish itu dalam bentuk frozen atau beku
sebanyak 25 ton. Merinci jumlah pendapatan ekspor yang didapat yaitu mencapai USD 33,350 atau
setara Rp 4458.750.

Udang batu

Berbeda dengan jenis sumberdaya yang ditemukan sebelumnya , untuk jenis sumberdaya
yang keempat dijumpai jenis udang batu. Nama nasional dari udang ini yaitu udang kipas. Udang batu
atau udang kipas ini dijual dengan harga Rp. 20.000 untuk 2 ekor. Berdasarkan hasil wawancara jenis
rata – rata dipasok dari daerah Seram. Hasil pengamatan untuk ukuran udang kipas yang dijual di pasar
mardika berukuran yaitu 13 cm – 15 cm. Udang batu atau udang kipas ini memiliki harga jual pasar
nasional yaitu dengan kisaran Rp. 30.000 – Rp. 150.000.

Udang kipas (Thenus orientalis) memiliki tubuh yang diselimuti kulit yang keras berzat kapur.
Kerangka pada bagian kepala sangat tebal, melebar pipih, dan ditutupi duri-duri besar dan kecil. Pada
ujung kepala di atas mata terdapat dua tonjolan keras, yang diantara tonjolan tersebut terdapat
lekukan yang berduri. Jumlah kakinya enam pasang (Djuwariah, 2005). Ekornya seperti kipas berwarna
coklat tua dan pucat. panjang badan umumnya 8-10 cm, ada yang sampai 15-25 cm. Hidup di perairan
pantai paparan benua dengan dasar rumput berpasir, di semua propinsi mulai dari Aceh sampai Irian
Jaya (BAKOSURTANAL, 2001).

Volume ekspor udang hingga akhir tahun 2018 mencapai 180 ribu ton naik dari 147 ribu ton
pada tahun 2017 sedangkan nilai ekspor naik dari USD 1,42 milyar menjadi USD 1,80 milyar (KKP 2019).
PT. Usaha Centraljaya Sakti (UCS) adalah salah satu perusahaan atau industri penanganan hasil
perikanan. Perusahaan ini melakukan penanganan pada produk perikanan salah satunya adalah udang
kipas. Harga udang kipas yang memenuhi kualitas ekspor mencapai Rp. 300.000 per kg.

Cumi - Cumi

Hasil yang kelima , jenis sumberdaya Yang ditemukan yaitu cumi – cumi. Jenis ini dijual dengan
harga Rp. 10.000 – Rp 20.000 Sesuai ukurannya.Berdasarkan hasil wawancara, cumi – cumi yang
ditemui di pasar Mardika rata – rata dipasok atau didistribusikan dari daera Tial. Hasil pengamatan
untuk ukuran cumi - cumi yang dijual di pasar mardika berukuran yaitu 10 cm – 15 cm. Untuk harga
jual pasar nasional yang ditemukan berdasarkan referensi yang didapat yaitu kisaran Rp 40.000 – Rp.
55.000.

Bentuk tubuhnya adalah simetri bilateral dan dapat dibedakan atas kepala, leher dan
mantel/badan. Pada bagian kepala terdapat mulut yang dikelilingi oleh dua tangan panjang (tentakel)
dan delapan tangan pendek. Lebar kepala cumi-cumi hampir sama dengan lebarnya mantel. Mata
terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Bagian dorsal leher cumi-cumi tampak jelas, sedang bagian
ventral leher tidak jelas karena tertutup oleh corong atau sifon yang keluar dari mantel.Pada
permukaan dorsal mantel, kepala dan tangan terdapat kumpulan kromatofor, sehingga bagian-bagian
tersebut tampak berwarna lebih gelap. Bagian ventral mantel berwarna lebih terang karena
penyebaran kromatofor tidak mengelompok sedang permukaan ventral sirip tidak terdapat
kromatofor, sehingga sirip bagian ventral berwarna putih. Mulut cumi-cumi terdapat di tengah-
tengah kepala, dikelilingi oleg tentakel dan tangan yang mempunyai alat pengisap. Bagian dalam
mulut dikelilingi gigi kitin yang tajam dengan ukuran bervariasi dan lidah parut (radula) di bagian
tengah mulut. Bila mantel bagian dorsal dibuka, tampak leher bagian dorsal melekat dengan kepala
dan mantel. Pada leher bagian ventral terdapat sifon yang melekat pada kepala dan leher akan tetapi
tidak melekat pada mantel. Di leher terdapat kartilago sebagai penyangga leher. Sebelah dalam
mantel bagian dorsal terdapat pen berwarna putih dan berbetuk panjang dengan kedua ujungnya
meruncing.

Karena banyak diminati , jenis sumberdaya ini juga banyak diekspor ke negara luar. Kebutuhan
negara tetangga, Australia, akan komoditi hasil laut salah satunya cumi hasil tangkapan nelayan
mendapat respon dari perusahaan Indonesia, PT Mitra Bumdes Nusantara, yang merespon cepat
dengan melakukan ekspor perdananya cumi-cumi beku sebanyak 10,5 ton.

Ikan Asin

Berbeda dengan hasil sebelumnya , jenis sumberdaya yang keenam dijumpai ikan olahan yaitu
ikan asin. Ikan ini adalah jenis ikan cakalang yang diolah dengan proses penggaraman. Berdasarkan
hasil wawancara Ikan asin ini didistribusikan atau dipasok dari daerah Banda , untuk itu ikan juga sering
dikenal dengan ikan cakalang Banda.

Ikan cakalang yang kami temui di pasar mardika telah diolah menjadi ikan asin atau ikan garam
yang tentu saja membuat harga dari ikan tersebut berbeda dengan ikan cakalang yang belum
diolah.harga ikan cakalang garam yang telah diolah dijual dengan harga Rp.100.000 per plastik
berbanding jauh dengan ikan cakalang yang belum diolah yang dijual dengan harga Rp.40.000 –
Rp.70.000 ( sesuai ukuran).

Ikan asin juga banyak diminati oleh negara luar, untuk itu ikan ini memiliki memiliki nilai ekspor
yang cukup besar karena kebanyakan diproduksi di Indonesia. Menurut laporan Badan Pusat Statistik
(BPS), ekspor ikan asin Indonesia mencapai US$105,96 juta sepanjang 2021. Nilai tersebut naik 4,5%
dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak U$101,39 juta. Sementara, volume ekspor ikan
asin sebesar 9,84 juta kilogram (kg) pada 2021.
BAB 4
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

- Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara di pasar mardika , kami menemukan jenis sumberdaya
ikan yang pertama yaitu ikan tatihu atau ikan tuna sirip kuning. Ikan tersebut dijual dengan harga Rp.
50.000 untuk setiap ekornya. Menurut penjual yang diwawancara ,bahwa ikan tatihu yang dijual
kebanyakan dipasok dari Latuhalat yang didistribusikan ke pasar Mardika yang rata-rata ukuran ikan
tatihu yang dijual di pasar mardika berukuran yaitu 35 cm - 40 cm. Ikan ini nemiliki harga jual pasar
nasional yaitu kisaran Rp.50.000 – Rp.112.000 tergantung ukurannya.
- Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara juga ditemukan jenis sumberdaya yang kedua yaitu
ikan cakalang yang merupakan salah jenis ikan yang banyak ditemui. Ikan ini dijual dengan harga
Rp.40.000 – Rp. 70.000 sesuai ukuran ikan tersebut. Menurut penjual di wawancara, Ikan cakalang ikan
cakalang kebanyakan dipasok dari latuhalat sama seperti ikan tatihu, dan untuk ukuran ikan cakalang
yang dijual di pasar mardika berukuran yaitu 20 cm – 25 cm. Ikan cakalang memiliki harga jual pasar
nasional yaitu kisaran Rp. 60.000 – Rp. 70.000 per Kg.
- Hasil untuk jenis sumberdaya yang ketiga di pasar Mardika yaitu Ikan momar. Ikan biasanya dikenal
dengan ikan layang , untuk ikan jenis juga termasuk salah jenis ikan yang banyak dijumpai di pasar ini.
Ikan momar di pasar ini dijual dengan harga Rp. 20.000 per tempatnya. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan ,menurut penjual ikan momar yang dijual tersebut banyak dipasok dari daerah Hitu.
Hasil pengamatan untuk ukuran ikan momar yang dijual di pasar mardika berukuran yaitu 20 cm – 25
cm. Ikan momar atau ikan layang ini memiliki harga jual pasar nasional yaitu dengan kisaran Rp. 20.000
– Rp 60.000 per Kg.
- untuk jenis sumberdaya yang keempat dijumpai jenis udang batu. Nama nasional dari udang ini yaitu
udang kipas. Udang batu atau udang kipas ini dijual dengan harga Rp. 20.000 untuk 2 ekor. Berdasarkan
hasil wawancara jenis rata – rata dipasok dari daerah Seram. Hasil pengamatan untuk ukuran udang
kipas yang dijual di pasar mardika berukuran yaitu 13 cm – 15 cm. Udang batu atau udang kipas ini
memiliki harga jual pasar nasional yaitu dengan kisaran Rp. 30.000 – Rp. 150.000.
- Hasil yang kelima , jenis sumberdaya Yang ditemukan yaitu cumi – cumi. Jenis ini dijual dengan
harga Rp. 10.000 – Rp 20.000 Sesuai ukurannya.Berdasarkan hasil wawancara, cumi – cumi yang
ditemui di pasar Mardika rata – rata dipasok atau didistribusikan dari daera Tial. Hasil pengamatan
untuk ukuran cumi - cumi yang dijual di pasar mardika berukuran yaitu 10 cm – 15 cm. Untuk harga
jual pasar nasional yang ditemukan berdasarkan referensi yang didapat yaitu kisaran Rp 40.000 – Rp.
55.000.
- jenis sumberdaya yang keenam dijumpai ikan olahan yaitu ikan asin. Ikan ini adalah jenis ikan
cakalang yang diolah dengan proses penggaraman. Berdasarkan hasil wawancara Ikan asin ini
didistribusikan atau dipasok dari daerah Banda , untuk itu ikan juga sering dikenal dengan ikan cakalang
Banda.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni Sri, 2019 , Penanganan Udang kipas( thenus oreintalis) UTUH BEKU Di PT.USAHA CENTRAL
JAYA SAKTI MAKASSAR.

Prihartini Ambar,2006,Analisis Tampilan Biologis Ikan layang (Decapterus spp) Hasil Tangkapan
Purse seine yang didaratkan di ppn pekalongan ,Semarang.

Rudiana Esti, Pringgenies Delianis,2006, Morfologi Dan anatomi Cumi-cumi loligo ducauceli yang
memancarkan cahaya.

Yuda Didit fakhri,2021,Keanekaragaman jenis, pola Pertumbuhan dan faktor kondisi ikan tuna dan
cakalang yang didaratkan di pps nizam zachman.

https://zuniyahya.com/harga-ikan-tuna/

https://ambon.antaranews.com/amp/berita/89104/harga-berbagai-jenis-ikan-segar-di-
pasar-ambon-turun

https://harga.web.id/harga-ikan-layang-kembung-per-kilogram-kg.info/amp

https://riaupos.jawapos.com/indragiri-hilir/05/05/2022/280507/udang-nenek-alias-udang-
ketak-yang-diburu-penikmat-kuliner-di-inhil.html

https://sultra.antaranews.com/berita/304235/di-kendari-harga-udang-kipas-tembus-
rp150000kg

https://www.hargabulanini.com/harga-cumi-terbaru/

https://m.bukalapak.com/amp/p/food/bahan-mentah/kj1igx-jual-ikan-asin-cakalan-banda-
cakalang-banda-ikan-garam-khas-maluku

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/13/indonesia-eksportir-ikan-tuna-
terbesar-global-pada-2021

https://www.google.com/amp/s/terasmaluku.com/headline/2020/03/16/ekspor-perdana-
25-ton-ikan-layang-dari-maluku-ke-srilanka/amp/

repository.polipangkep.ac.id https://repository.polipangkep.ac.id › ...PDF PENANGANAN


UDANG KIPAS (Thenus orientalis) UTUH BEKU ...

ereport.ipb.ac.id https://ereport.ipb.ac.id › eprintPDF I PENDAHULUAN


https://www.bulog.co.id/2022/03/08/cumi-tangkapan-nelayan-indonesia-di-ekspor-
perdana-ke-australia/

https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/8-negara-tujuan-utama-ekspor-ikan-asin-
indonesia-mana-saja

Anda mungkin juga menyukai