Anda di halaman 1dari 14

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang sangat kaya dan potensial,
baik di wilayah perairan tawar (darat), pantai maupun perairan laut. Oleh karena itu,
pengembangan usaha perikanan saat ini memegang peranan penting baik di sektor
budidaya maupun di sektor hilir, sehingga akan menambah nilai komersilnya. Untuk
meningkatkan nilai komersil, sebuah usaha perlu dikelola secara profesional melalui
penerapan manajemen yang baik dengan tujuan pencapaian target keuntungan
(Kusnadi, 2006).
Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang menjadi komoditas
perdagangan yang potensial di dalam maupun di luar negeri. Ikan hias dapat dijadikan
sebagai sumber pendapatan devisa bagi Negara. Ikan hias memiliki daya tarik
tersendiri untuk menarik minat para pecinta ikan hias (hobiis) dan juga kini banyak
para pengusaha ikan konsumsi yang beralih pada usaha ikan hias.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumen, persediaan ikan hias di
tempat Bapak Rahmat tidak semata-mata hanya mengandalkan hasil budidaya sendiri,
akan tetapi banyak yang harus didatangkan dari Medan. Hal ini tentunya menjadi
pemasalahan tersendiri bagi pengusaha ikan hias, dimana ikan hias yang didatangkan
dari medan harganya cenderung fluktuatif, tentunya akan menambah modal dan biaya
yang dikeluarkan oleh pengusaha ikan hias. Pada sisi lain harga jual dari ikan hias itu
sendiri sulit untuk naik, sehingga pengusaha ikan hias kesulitan dalam menentukan
harga jual yang terjangkau konsumen.
Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan-perhitungan ekonomi yang
berhubungan dengan usaha tersebut, seperti perhitungan analisis biaya produksi,
penerimaan, keuntungan, serta perhitungan analisis lainnya yang mengarah kepada
kelayakan usaha tersebut untuk dijalankan. Namun demikian, jika kita lihat dari segi
penjualan dan pembudidayaan tentunya usaha ikan hias lebih mudah dilakukan
daripada usaha ikan konsumsi. Hal ini dikarenakan biasanya ikan konsumsi dihargai
2

dengan sistem kiloan, ikan hias dihargai dengan sistem per ekor, dengan demikian
bisnis budidaya ikan konsumsi lebih menekankan kuantitas, sehingga memerlukan
lahan yang luas dan sarana yang lebih banyak. Sedangkan ikan hias lebih
menekankan kualitas sehingga bisa dilakukan dilahan sempit dan bisa dilakukan
sebagai usaha sampingan. Jika tidak memiliki kolam yang luas, budidaya ikan hias
bisa dilakukan di dalam akuarium atau bak semen yang kecil.

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum


Tujuan dilakukannya praktikum bisnis akuakultur agar mahasiswa dapat
mengetahui apa saja yang diperlukan jika ingin mendirikan suatu bisnis dibidang
akuakultur, agar mahasiswa dapat mengetahui analisis kelayakan usaha budidaya, dan
supaya mahasiswa mampu menghitung profit dari sebuah usaha di bidang akuakultur.

Adapun tujuan dibuatnya praktikum bisnis akuakultur ini adalah untuk


mengetahui organisme akuatik yang banyak menghasilkan keuntungan jika
dibudidayakan, mengetahui Analisis usaha yang digunakan jika mendirikan suatu
bisnis, dan mengetahui syarat yang diperlukan jika mendirikan bisnis akuakultur.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Neon Tetra


Ikan hias yang ukuran maksimalnya hanya 3 cm dengan harga beli pengepul
ke pembudidaya berkisar Rp600-1.000 per ekor untuk neon dan red nose. Sementara
cardinal dengan ukuran yang sama harganya cenderung lebih mahal, hingga Rp1.200
per ekor karena tubuhnya. Neon tetra merupakan ikan hias yang berasal dari
blackwater atau aliran clearwater di tenggara Kolombia , timur Peru , dan barat Brasil
, termasuk anak sungai dari Solimõe. Ikan neon tetra (Paracheirodon innesi) di alam
bebas mendiami air yang bersuhu 26 ° C.
Warnanya yang cantik menjadikan salah satu jenis ikan untuk akuarium yang
populer.Di atas perutnya berwarna putih – perak ditambah dengan warna garis biru
horizontal di sepanjang setiap sisi ikan yang dimulai dari hidung hingga pangkal sirip
adiposa. Semakin tampil cantik dengan warna merah yang dimulai di tengah tubuh
dan meluas ke posterior ke pangkal sirip ekor. Sedangkan sirip punggung ikan neon
tetra transparan. Pertama kali memperkenalkan ikan noen tetra ini ke dunia ikan hias
adalah seorang ahli ikan yang bernama Dr. George S. Myers,sedangkan yang
memberi nama ilmiahnya (P. innesi) adalah Dr William T. Innes.
2.2. Ikan Guppy
Ikan hias adalah ikan yang memiliki beragam corak dan warna sehingga tiap
jenisnya berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri.Hal ini menyebabkan ikan hias
banyak diminati oleh masyarakat dan mulai diperdagangkan sebagai komoditas
hidup.Ikan hias adalah semua jenis ikan yang dipelihara sebagai hiasan hidup di
dalam akuarium karena memiliki variasi warna, bentuk, dan jenis.Ikan hias
merupakan ikan yang dibesarkan untuk dijadikan pajangan dan bukan untuk
konsumsi manusia. Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang
memiliki nilai ekonomis cukup baik.Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni yang sangat
cantik dan menarik. Guppy memeiliki berbagai variant warna seperti biru, merah,
4

hijau, kuning, maupun kombinasi warna sudah beredar di pasaran.Bentuk ekornya


pun menarik, berbentuk mirip kipas, membulat, ataupun melebar.
2.3. Ikan Manfish
Ikan manfish merupakan salah satu jenis ikan air tawar hias yang cukup
popular. Ikan yang memiliki nama dengan sebutan ikan angel fish ini memang
memiliki tampilan yang sangat cantik dan indah. Ikan manfish memiliki gerakan yang
tenang dan tampilannya yang menawan. Tampilan ikan manfish ini memiliki bentuk
tubuh dan juga sirip yang pipih. Tampilan warna ikan manfish ini juga sangat cantik
dan menarik sehingga membuat setiap mata yang melihatnya langsung terpesona.
Ikan manfish ini berasal darti perairan amazon. Namun di Indonesia ikan manfish kini
mulai banyak dibudidayakan. Ini karena permintaan ikan manfish yang ada di pasaran
memang dapat dikatakan besar dan tinggi.
Banyak pecinta ikan hias yang gemar atau hobi memelihara ikan manfish ini.
Sehingga hal ini membuat peluang usaha budidaya ikan manfish ini menjanjikan
sangat menguntungkan dengan Patokan harga untuk budidaya ikan manfish dapat
Anda buat dalam hitungan per ekor dimana harga mulai Rp 2.000 hingga Rp 7.000.
Ini tergantung dari harga ikan manfish yang ada di pasaran.. Budidaya ikan manfish
dineeri ini memang mampu mendatangkan keuntungan yang besar bgai setiap pelaku
bisnisnya. Dimana penjualan ikan manfish ini mendatangkan keuntungan yang besar
dengan pangsa pasarnya yang mudah.

.
5

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 14 oktober 2023, bertempat di desa
Hangtuah, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar Kiri, pada pukul 16.00
Wib.
3.2 Alat dan Bahan
Tabel 1 : Alat Yang Digunakan Saat Praktikum
NO Alat

1. Kertas Quesioner

2. Alat Tulis

3. Handphone

3.3 Prosedur Praktikum


1. Pilihlah salah satu tempat usaha dibidang perikanan yang ada di pekanbaru,
maupun sekitarnya
2. Lalu wawancara tentang kelayakan usaha dari tempat yang diwawancara tersebut
6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Kegiatan budidaya ikan saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat
menjanjikan bagi masyarakat Segmen usaha budidaya ikan berdasarkan proses
produksinya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu usaha pembenihan ikan, usaha
pendederan ikan dan usaha pembesaran ikan. Usaha pembenihan ikan merupakan
suatu usaha perikanan yang keluarannya (output) adalah benih ikan. Usaha
pembesaran ikan merupakan suatu usaha perikanan yang keluarannya (output) adalah
ikan yang berukuran pasaran toko.
4.1.1 Analisa Usaha Budidaya Ikan Manfish
Peralatan Harga
Pengadaan Bibit Ikan Manfish Rp. 2.682.500
Selang Dan Paralon Rp. 109.500
Timba Rp. 91.600
Wadah Dan Jerigen Rp. 76.400
Pompa Air Rp. 324.200
Pembuatan Kolam Ikan Manfish Rp. 2.146.500
Peralatan Pembersih Kolam Rp. 76.430
Sewa Lahan Ikan Manfish Rp. 1.642.000
Drum Rp. 234.500
Jaring Rp. 164.800
Terpal Dan Selang Rp. 74.800
Peralatan Tambahan Yang Lainnya Rp. 86.400
Jumlah Investasi Rp. 7.709.630
7

Biaya Operasional per Bulan


Biaya Tetap Jumlah
Penyusutan Pengadaan Bibit Ikan Manfish 1/62 X Rp
Rp. 43.266
2.682.500
Penyusutan Selang Dan Paralon 1/44 X Rp. 109.300 Rp. 2.484
Penyusutan Timba 1/44 X Rp.91.600 Rp. 2.181
Penyusutan Wadah Dan Jerigen 1/62 X Rp. 76.400 Rp. 1.232
Penyusutan Pompa Air 1/62 X Rp 324.200 Rp. 5.229
Penyusutan Pembuatan Kolam Ikan Manfish 1/62 X Rp
Rp. 34.621
2.146.500
Penyusutan Peralatan Pembersih Kolam 1/44 X Rp.76.830 Rp. 1.746
Penyusutan Sewa Lahan Ikan Manfish 1/12 X Rp.
Rp. 136.833
1.642.000
Penyusutan Drum 1/44 X Rp. 234.500 Rp. 5.330
Penyusutan Jaring 1/62 X Rp 164.000 Rp. 2.645
Penyusutan Terpal Dan Selang 1/44 X Rp. 74.800 Rp. 1.700
Penyusutan Peralatan Tambahan 1/44 X Rp.86.400 Rp. 1.394
Gaji Karyawan Rp. 1.600.000
Total Biaya Tetap Rp. 1.838.661

Biaya Variabel
pakan Rp. 55.500 x 30 = Rp. 1.665.000
pakan tambahan Rp. 24.500 x 30 = Rp. 735.000
bahan lainnya Rp. 14.650 x 30 = Rp. 439.500
vitamin Rp. 23.500 x 30 = Rp. 705.000
obat-obatan Rp. 28.500 x 30 = Rp. 855.000
pengemas Rp. 18.500 x 30 = Rp. 555.000
biaya angkut Rp. 24.500 x 30 = Rp. 735.000
air dan listrik Rp. 32.500 x 30 = Rp. 975.000
Total Biaya
Rp. 6.664.500
Variabel
8

4.1.2. Analisa Usaha Budidaya Ikan Guppy

Investasi Peralatan Harga


Pengadaan Bibit Ikan Guppy Rp. 1.762.700
Selang Dan Paralon Rp. 77.800
Timba Rp. 97.700
Wadah Dan Jerigen Rp. 78.700
Pompa Air Rp. 328.700
Pembuatan Kolam Ikan Guppy Rp. 2.197.500
Peralatan Pembersih Kolam Rp. 78.830
Sewa Lahan Ikan Guppy Rp. 1.738.000
Drum Rp. 278.500
Jaring Rp. 177.000
Terpal Dan Selang Rp. 70.700
Peralatan Tambahan Yang Lainnya Rp. 87.000
Jumlah Investasi Rp. 6.973.130

Biaya Operasional Per Bulan


Biaya Tetap
Penyusutan Pengadaan Bibit Ikan Guppy 1/62 X Rp
Rp. 28.431
1.762.700
Penyusutan Selang Dan Paralon 1/44 X Rp.77.800 Rp. 1.768
Penyusutan Timba 1/44 X Rp.97.700 Rp. 2.326
Penyusutan Wadah Dan Jerigen 1/62 X Rp. 78.700 Rp. 1.269
Penyusutan Pompa Air 1/62 X Rp 328.700 Rp. 5.302
Penyusutan Pembuatan Kolam Ikan Guppy 1/62 X Rp
Rp. 35.444
2.197.500
Penyusutan Peralatan Pembersih Kolam 1/44 X
Rp. 1.792
Rp.78.830
Penyusutan Sewa Lahan Ikan Guppy 1/12 X Rp.
Rp. 144.833
1738.000
Penyusutan Drum 1/44 X Rp. 278.500 Rp. 6.330
Penyusutan Jaring 1/62 X Rp 177.000 Rp. 2.855
Penyusutan Terpal Dan Selang 1/44 X Rp. 70.700 Rp. 1.607
Penyusutan Peralatan Tambahan 1/44 X Rp.87.000 Rp. 1.403

Gaji Karyawan Rp. 1.600.000


Total Biaya Tetap Rp. 1.833.359
9

Biaya Variabel
Pakan Rp. 61.060 X 30 = Rp. 1.831.800
Pakan Tambahan Rp. 26.700 X 30 = Rp. 801.000
Bahan Lainnya Rp. 18.850 X 30 = Rp. 565.500
Vitamin Rp. 24.000 X 30 = Rp. 720.000
Obat-Obatan Rp. 25.800 X 30 = Rp. 774.000
Pengemas Rp. 17.300 X 30 = Rp. 519.000
Biaya Angkut Rp. 25.400 X 30 = Rp. 762.000
Air Dan Listrik Rp. 38.000 X 30 = Rp. 1.140.000
Total Biaya
Rp. 7.113.300
Variabel

4.1.3. Analisa Usaha Budidaya Ikan Neon Tetra


Investasi Harga
Peralatan
Pengadaan Bibit Ikan Neon Tetra Rp. 2.293.500
Jaring Rp. 237.000
Selang Dan Paralon Rp. 76.500
Pembuatan Kolam Ikan Neon Tetra Rp. 2.721.500
Peralatan Pembersih Kolam Rp. 45.000
Timba Rp. 34.600
Pompa Air Rp. 481.000
Terpal Rp. 125.800
Sewa Lahan Rp. 2.380.000
Drum Rp. 222.900
Wadah Dan Jerigen Rp. 88.500
Peralatan Tambahan Yang Lainnya Rp. 75.000
Jumlah Investasi Rp. 8.781.300

Biaya Operasional per Bulan


Biaya Tetap
Penyusutan pengadaan bibit ikan neon tetra 1/62 x Rp
Rp. 36.992
2.293.500
Penyusutan jaring 1/62 x Rp 237.000 Rp. 3.823
Penyusutan selang dan paralon 1/62 x Rp. 76.500 Rp. 1.234
Penyusutan pembuatan kolam ikan neon tetra 1/62 x Rp
Rp. 43.895
2.721.500
Penyusutan peralatan pembersih kolam 1/44 x Rp.45.000 Rp. 1.023
Penyusutan timba 1/44 x Rp. 34.600 Rp. 824
Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 481.000 Rp. 7.758
Penyusutan terpal 1/44 x Rp. 125.800 Rp. 2.859
Penyusutan sewa lahan 1/12 x Rp. 2.380.000 Rp. 198.333
Penyusutan drum 1/44 x Rp. 222.900 Rp. 5.066
10

Penyusutan wadah dan jerigen 1/62 x Rp. 88.500 Rp. 1.427


Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp.75.000 Rp. 1.210
gaji karyawan Rp. 1.500.000
Total Biaya Tetap Rp. 1.804.444

Biaya Variabel
Rp Rp
Pakan 34.000 30 = 1.020.000
. X .
Rp Rp
Pelet 75.000 30 = 2.250.000
. X .
Rp Rp
Pakan Tambahan 23.500 30 = 705.000
. X .
Rp Rp
Bahan Lainnya 16.500 30 = 495.000
. X .
Rp Rp
Obat-Obatan 24.800 30 = 744.000
. X .
Rp Rp
Vitamin 29.000 30 = 870.000
. X .
Rp Rp
Pengemas 16.500 30 = 495.000
. X .
Biaya Angkut Dan Rp Rp
30.000 30 = 900.000
Transportasi . X .
Rp Rp
Air Dan Listrik 42.000 30 = 1.260.000
. X .
Rp
Total Biaya Variabel 8.739.000
.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Aspek Yang Diperhatikan Dalam Studi Kelayakan Usaha
a). Aspek Hukum
Aspek Hukum yang digunakan pada Budidaya Pembesaran ikan gurami diasahan
mencakup perizinan lokasi dari pemerintah setempat, Aspek ini menentukan apakah
sistem yang diusulkan bertentangan dengan persyaratan hukum, misalnya, sistem
pemrosesan data harus mematuhi peraturan perlindungan data lokal dan jika usaha
yang diusulkan dapat diterima sesuai dengan hukum negara yang belaku.
b).Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya
Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis dampak yang
diakibatkan oleh perusahaan pada kondisi sekitar. Dari sisi budaya, studi kelayakan
11

akan menganalisis bagaimana perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah


sekitar. Sedangkan dari sisi ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana
perusahaan berdampak pada tingkat pendapatan per kapita di wilayah tempat
perusahaan didirikan.

c). Aspek Pasar dan Pemasaran


Di dalam studi kelayakan bisnis ini terkait dengan pertanyaan adakah peluang pasar
bagi produk yang dihasilkan perusahaan. Di mana terdapat beberapa hal yang akan
dijadikan pertimbangan, antara lain:
- Potensi Pasar yang memungkinkan besarnya permintaan konsumen
- Jumlah konsumen tetap
- Daya beli Masyarakat
d). Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek dalam studi kelayakan bisnis berkaitan atas rencana kualitas produk
pemilihan strategi produksi, pemilihan teknologi, dan lain-lain. Di mana kesemuanya
adalah elemen yang memiliki kaitan pada teknologi dan teknis yang dipakai oleh
sebuah usaha budidaya.
e). Aspek Manajemen
Aspek manajemen. Ini juga adalah sebuah aspek yang vital dalam studi kelayakan
bisnis Jadi ini berkaitan dengan pembangunan serta pengembangan dari operasional
sebuah perusahaan. Cakupan dari aspek manajemen cukup luas. Dari manajemen
SDM sampai dengan manajemen finansial perusahaan. Di mana semua hal tersebut
berkaitan dengan operasional perusahaan, agar dapat dijalankan di perusahaan yang
bersangkutan. Termasuk untuk aspek manajemen di dalam studi kelayakan bisnis.
f). Aspek Keuangan
Proses penganggaran adalah hal yang harus dilakukan jika Anda ingin melakukan
perencanaan bisnis yang matang. Untuk memudahkan proses penganggaran dan
perencanaan keuangan usaha secara menyeluruh, Anda bisa mencoba menggunakan
software akuntansi yang memiliki fitur yang sesuai dengan proses bisnis yang
12

direncanakan. Salah satu software akuntansi yang bisa menjadi solusi kemudahan
pengaturan anggaran dan perencanaan keuangan perusahaan adalah Accurate Online.
g). Aspek Sumber Daya Manusia
Berapa banyak waktu yang tersedia untuk membangun sistem baru, kapan dapat
dibangun, apakah mengganggu operasi bisnis normal, jenis dan jumlah sumber daya
yang dibutuhkan, ketergantungan, dan prosedur pengembangan dengan prospektus
pendapatan perusahaan.
13

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
14

DAFTAR PUSTAKAN

Kusnadi, E., Tulhusnah, L., Minullah, M., & Pramesthi, R. A. (2022). Pengaruh
Keragaman Produk, Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Toko Rani Louhan Di Payangan Bali. Growth, 20(1),
22-36.

Anda mungkin juga menyukai