Anda di halaman 1dari 22

EKOSISTEM MANGROVE

EKOSISTEM MANGROVE

..

YONA A. LEWERISSA
5. Fauna hutanFAUNA HUTAN MANGROVE
mangrove

• Kelompok fauna daratan/terestrial


yang umumnya menempati bagian
atas pohon mangrove, terdiri atas:
insekta, ular, primata, dan burung. Fauna Arboreal

• Kelompok fauna perairan/akuatik,


terdiri atas dua tipe, yaitu: (a) yang AIR PASANG Fauna Dasar

hidup di kolom air, terutama berbagai keras lautan

jenis ikan, dan udang; (b) yang


menempati substrat baik keras (akar Fauna Dasar
Lunak Daratan
AIR SURUT
dan batang pohon mangrove)
maupun lunak (lumpur), terutama
kepiting, kerang, dan berbagai jenis FAUNA MANGROVE

invertebrata lainnya).
FUNGSI EKOLOGIS HUTAN MANGROVE

Aspek Fisik
• Menyusun mekanisme hubungan
antar komponen dalam ekosistem
mangrove/ekosistem lain (padang
lamun, terumbu karang)
• Pelindung pantai
• Pengendali banjir

Aspek Kimia
• Penyerap bahan pencemar
• Sumber energi bagi biota laut
• Suplai bahan organik dalam
lingkungan perairan
Aspek Biologi
• Menjaga kestabilan produktivitas dan
ketersediaan sumberdaya hayati di
perairan
4. PARAMETER LINGKUNGAN UTAMA

• Pasokan air tawar dan


salinitas
• Stabilitas substrat
• Pasokan nutrien
FAUNA DAN SUMBERDAYA HUTAN MANGROVE
1. Kelompok Fauna Daratan/Terestrial
Kelompok fauna tersebut terdiri atas : Insekta seperti lebah madu, Ular,
Biawak (Paranus sp.), Kus-kus, Primata (monyet), dan Burung seperti
kelelawar, burung hantu, raja udang, dan berbagai jenis burung lain.

2. Kelompok Fauna Perairan/Akuatik


Fauna perairan atau akuatik yang menempati ekosistem mangrove terdiri atas
dua tipe utama, yaitu :
A. Fauna yang hidup di kolom air, terutama berbagai spesies ikan dan udang.
B. Fauna yang menempati substrat, baik keras (akar dan batang pohon
mangrove) maupun lunak (lumpur), terutama kepiting, kerang dan berbagai
spesies avertebrata lainnya seperti cacing. Secara skematik, komunitas atau
kelompok fauna hutan mangrove dapat diilustrasikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Makrofauna hutan mangrove yang memperlihatkan penyebaran vertikal
serta hubungan ekologisnya (Sumber : Nybakken, 2001)
SUMBERDAYA YANG BERASOSIASI
4. Adaptasi
DI EKOSISTEM MANGROVE

Selain kelompok fauna yang telah disebutkan


dikemukakan, ekosistem hutan mangrove
menyimpan beberapa sumberdaya perikanan dan
kelautan potensial. Sumberdaya perikanan
tersebut termasuk dalam 3 kelompok utama yaitu
sumberdaya ikan, moluska dan krustase.
1 Sumberdaya Ikan
4. Adaptasi

Kelompok sumberdaya Ikan Pelagis Kecil pada kawasan perairan hutan mangrove
terdiri atas :

1. Famili Belonidae, antara lain ikan cendro atau saku (Strongylura leiura dan
Tylosurus crocodylus).

2. Famili Hemiramphidae, antara lain ikan julung-julung atau balobo


(Hemirhamphus far dan Hyporhamphus dussumieri).

3. Famili Chirocentridae, terutama jenis ikan Chirocentrus dorab.

4. Famili Clupeidae, yaitu ikan tembang atau ikan make (Dussunieria elepsoides,
Herklotsichthys quadrimaculatus, Hilsa sp., Sardinella brachysoma) dan ikan gusau
(Sprateloides delicatulus).
5. Famili Engraulidae, yaitu ikan teri atau puri (Encrasicholina
heteroloba, Encrasicholina devisi dan Stolephorus indicus), ikan
lompa (Thryssa baelama).

6. Famili Carangidae, antara lain ikan kue atau bubara (Caranx spp),
Ikan kawalinya (Alepes spp., Atule mate), ikan selar (Selar
crumenophthalmus, Selaroides leptolepis), ikan taruri (Megalaspis
cordylla), serta Scomberoides lysan dan Scomberoides tol.

7. Famili Scombridae, dianaranya ikan kembung atau lema


(Rastrelliger kanagurta) dan ikan Tatare (Rastrelliger brachysoma).

8. Famili Mugilidae, yaitu ikan belanak terutama jenis Mugil


cephalus, dan Liza vaigiensis.
IKAN PELAGIS KECIL
4. Adaptasi

ikan tembang, dan ikan teri memiliki nilai ekonomis penting


sebagai ikan umpan serta ikan konsumsi. Sementara
beberapa jenis yang lain seperti ikan kembung, ikan kue,
ikan selar dan ikan taruri memilki nilai ekonomis sebagai
ikan konsumsi.
kelompok sumberdaya Ikan Demersal
4. Adaptasi

1. Family Siganidae, yaitu berbagai jenis ikan beronang atau samandar antara lain
Siganus canaliculatus, Siganus guttatus, dan Sganus sp. yang tergolong jenis ikan
ekonomis penting karena dikonsumsi masyarakat, serta menjadi komoditi
perikanan yang penting bagi restoran-restoran seafood. Selain itu, jenis-jenis ikan
beronang ini sangat potensial bagi usaha budidaya laut.

2. Famili Gerridae, yaitu ikan kapas-kapas (Gerres kapas, Gerres filamentosus, dan
Gerres oyena). Jenis-jenis ikan dari famili Gerridae ini menjadi bahan konsumsi
bagi masyarakat lokal yang hidup di pesisir.

3. Famili Mullidae, yaitu ikan biji nangka dan biji ruku (Upeneus vittatus, Upeneus
moluccensis dan Upeneus tragula). Jenis-jenis ikan tersebut dimanfaatkan oleh
masyarakat lokal sebagai ikan konsumsi
• 4. Famili Lutjanidae, terutama jenis Lutjanus kasmira,
Lutjanus fulviflamma, dan Lutjanus ehrenbergi. Kenyataan
menunjukan bahwa jenis-jenis ikan famili Lutjanidae ini
selain dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi oleh
masyarakat yang bermukim di pesisir, juga merupakan
komoditi perikanan penting bagi restoran-restoran seafood.

• 5. Salah satu jenis ikan lainnya yang umum ditemukan dan


merupakan jenis ikan khas penghuni ekosistem mangrove
yaitu ikan kes (Periophthalmus sp.)
4. Adaptasi

1. Family Siganidae, yaitu berbagai jenis ikan beronang atau samandar antara lain
Siganus canaliculatus, Siganus guttatus, dan Sganus sp. yang tergolong jenis ikan
ekonomis penting karena dikonsumsi masyarakat, serta menjadi komoditi
perikanan yang penting bagi restoran-restoran seafood. Selain itu, jenis-jenis ikan
beronang ini sangat potensial bagi usaha budidaya laut.

2. Famili Gerridae, yaitu ikan kapas-kapas (Gerres kapas, Gerres filamentosus, dan
Gerres oyena). Jenis-jenis ikan dari famili Gerridae ini menjadi bahan konsumsi
bagi masyarakat lokal yang hidup di pesisir.

3. Famili Mullidae, yaitu ikan biji nangka dan biji ruku (Upeneus vittatus, Upeneus
moluccensis dan Upeneus tragula). Jenis-jenis ikan tersebut dimanfaatkan oleh
masyarakat lokal sebagai ikan konsumsi
2. Sumberdaya Moluska
4. Adaptasi

A. Sumberdaya moluska klas Gastropoda yang umum ditemukan di


areal hutan mangrove adalah Cerithium spp, dan Litorina spp.

B. Sementara jenis sumberdaya Bivalvia yang menempati hutan


mangrove antara lain Telescopium telescopium (Bia kodok),
Gafrarium tumidum, Gafrarium spp., Tapes spp., Telina sp.,
Periglypta sp., Pteria penguin, Modiolus sp., Anadara antiquata, dan
tiram bakau yaitu Saccostrea sp. serta Crassostrea sp.
3. Sumberdaya Krustase
4. Adaptasi

A. Sumberdaya udang, baik air tawar (Macrobrachiun lar,


Macrobrachium rosembergii, dan Macrobrachium spp), maupun
udang air laut (udang windu) menggunakan habitat hutan mangrove
sebagai tempat memijah, perawatan dan pembesaran, yang kemudian
akan kembali ke habitat alamiahnya (perairan tawar dan laut).

B. sumberdaya kepting yang potensial dan bernilai ekonomis penting


yaitu kepiting bakau (Scylla serrata, Scylla oceanica, Scylla
tranquebarica), serta kepiting renang (Portunus pelagicus) . Salah
satu jenis kepiting yang umum ditemukan di bagian pedalaman atau
belakang hutan mangrove adan Sesarma spp.
FUNGSI EKOLOGIS HUTAN MANGROVE
PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE

• Lebih dari 70 macam produk langsung dan tak


langsung mangrove yang dimanfaatkan manusia
(Saenger et.al, 1983)

• Memiliki nilai estetika sebagai wahana wisata alam

Produk tidak langsung dari ekosistem mangrove

Sumber Produk
Ikan Blodok (beberapa jenis) Makanan, Pupuk
Krustasea (udang dan kepiting) Makanan
Moluska (kerang, remis, tiram) Makanan
Lebah Madu, Lilin
Burung Makanan, Bulu, Rekreasi
Reptil Kulit, Makanan, Rekreasi
Fauna lainnya (amfibi, dan serangga) Makanan, Rekreasi
PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE

Produk langsung dari ekosistem mangrove

Kegunaan Produk

Kayu bakar untuk m asak; Kayu bakar untuk m em anggang ikan; Kayu
Bahan Bakar bakar untuk m em anaskan lem baran karet; Kayu bakar untuk
m em bakar batu bata; Arang; Alkohol

Kayu untuk tangga; Kayu untuk konstruksi berat (contoh : jem batan);
Kayu penjepit jalan kereta api; Tiang penyangga terowongan
pertam bangan; Tiang pancang geladak; Tiang dan galah untuk
Konstruksi bangunan

Bahan untuk lantai, papan bingkai; Material untuk m em buat kapal;


Pagar; Pipa air; Serpihan kayu; Lem

Pancing untuk m enangkap ikan; Pelam pung pancing; Racun ikan;


Bahan untuk pem eliharaan jaring; Tem pat berlindung untuk ikan-ikan
Mem ancing tertentu

Pertanian Makanan ternak; Pupuk hijau


PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE

Produk langsung dari ekosistem mangrove

Produksi Kertas, Berbagai jenis kertas; Gula; Alkohol; Minyak goreng, Cuka;
Pengganti the; Minuman fermentasi; Pelapis permukaan;
Makanan, Minuman Rempah-rempah dari kulit kayu; Sayur-sayuran, buah, atau
dan Obat- daun dari propagul; Pembalut rokok; Bahan obat-obatan dari
Obatan kulit, daun dan buahnya

Peralatan Rumah Perabot; Perekat; Minyak rambut; Peralatan tangan ; Penumbuk


Tangga padi; Mainan; Batang korek api; Kemenyan

Produksi Tekstil Serat sintetik; Bahan pencelup pakaian; Bahan untuk


dan Kulit penyamakan kulit

Lain-lain Pengepakan kotak


DAMPAK KEGIATAN TERHADAP
DAMPAK KEGIATAN EKOSISTEM
TERHADAP MANGROVE
EKOSISTEM MANGROVE

No Kegiatan Dampak
1 Tebang habis Berubahnya komposisi tumbuhan mangrove
Tidak berfungsinya daerah mencari makanan dan
pengasuhan
2 Pengalihan aliran air Peningkatan salinitas hutan (rawa) mangrove
tawar, misalnya pada Menurunnya tingkat kesuburan hutan.
pembangunan irigasi
3. Pembuangan sampah Kemungkinan terlapisnya pneumatofora
padat mengakibatkan matinya pohon mangrove.
Perembesan bahan – bahan pencemaran dalam
sampah padat.
4 Pencemaran minyak Kematian pohon mangrove
tumpahan
5. Penambangan dan Kerusakan total ekosistem sehingga memusnahkan
ekstraksi Mineral di daerah asuhan
dalam hutan
DAMPAK KEGIATAN TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE
Lanjutan Mangrove

6. Penambangan dan Pengendapan sedimen yang berlebihan yang


Ekstraksi Mineral di mematikan pohon
daratan sekitar hutan
mangrove
7. Konversi menjadi Mengancam regenerasi stok ikan dan udang di
lahan pertanian, perairan lepas pantai yang memerlukan hutan
perikanan mangrove
Pencemaran laut oleh bahan pencemar yang
sebelumnya diikat oleh substrat hutan mangrove
Pendangkalan perairan pantai
Instrusi garam
Erosi garis pantai
8. Pembuangan sampah Penurunan kandungan oksigen terlarut, timbul H2S
cair

Anda mungkin juga menyukai