Anda di halaman 1dari 9

BIOTA ASOSIASI

PADANG LAMUN

Desi Nurlianti (180254241013)

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
Biota Asosiasi Padang Lamun
• Tumbuhan lamun merupakan substrat (media tumbuh) yang
memberikan perlindungan dan tempat menempel berbagai
jenis hewan dan tumbuhan.
• Beberapa jenis biota laut yang mempunyai nilai niaga
menggunakan daerah padang lamun sebagai tempat asuhan,
antara lain ikan baronang, duyung (dugong) merupakan
mamalia laut yang makanannya adalah lamun terutama
Syringodium isotifolium
Biota yang terdapat di padang lamun :

Moluska
Comitia rotellina Polinices flemingianus Cypraea sp
Moluska merupakan komponen yang sangat penting dari ekosistem
padang lamun, baik hubungannya ke biomasa maupun perannya
didalam aliran energi, sebanyak 20 % - 60 % biomasa epifit di
padang lamun dimanfaatkan oleh epifauna yang didominasi oleh
gastropoda (Klumpp et al dalam Kiswara, 2004). Filum Mollusca
meliputi keong, kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, sotong dan
sebangsanya
Codakia tigerina Latona faba Adula atrata

Beberapa jenis moluska yang hidup dan berasosiasi di lamun

Tapes literata Tellina sp Chlamys farreri


Enchinodermata
• Enchinodermata adalah filum
hewan terbesar yang tidak
memiliki anggota yang hidup di
air tawar atau darat. Synapta maculate Protoreaster nodulosus

• Kelompok Enchinodermata yang


banyak kita jumpai antara lain
Bintang laut, Lili Laut, Teripang,
dan Bulu Babi di daerah padang
lamun.

Temnopleurus alexandrii Tripneustes gratilla


Krustasea dan udang
• Menurut Kikuchi dan Peres, (1973) dalam Listyo ( 2002) komunitas hewan
termasuk Crustacea mempergunakan padang lamun, sebagai habitatnya, tempat
memijah dan mencari makan.

• Krustasea termasuk dalam salah satu biota konsumen lamun, isopoda dan
tanaidacea memakan detritus dan rimpang lamun. Di samping itu beberapa
decapoda memakan daun lamun dan beberapa kepiting dengan ukuran besar
memakan moluska. Pada saat yang sama, beberapa ikan memakan udang dan
kepiting kecil. Hal ini dapat dikatakan bahwa krustasea berperan dalam rantai
makanan ( Listyo, 2002).

• Riniatsih, 2001 dalam Agusriadi, 2010 mendapatkan bahwa kawasan padang lamun
diperairan pantai Jepara merupakan habitat yang cocok untuk kehidupan pasca
larva udang famli Penaidae, Sergestidae, dan Luciferidae. Dimana asosiasinya
sangat bervariasi dalam komposisi, kepadatan dan keanekaragaman jenisnya
Ikan
Menurut Dwintasari (2009) dalam Agusriadi (2010) . Berdasarkan
cara hidup pada ekosistem padang lamun, asosiasi antara ikan dengan
padang lamun terdiri dari 4 kategori, yaitu :
1. Penghuni tetap dengan memijah dan menghabiskan sebagian basar
hidupnya diekosistem padang lamun. contoh: Apogon margaritoporous
2. Menetap dengan menghabiskan seluruh hidupnya di ekosistem
padang lamun ( contoh Haliochoeres leparensis, Pranaesus
duodecimalis, Paramia quinqilineata, Gerres macrosoma,
Monachantus tomentosus, Manachantus hajam)
3. Menetap hanya pada saat tahap juvenil ( Siganus canaliculatus,
Siganus virgatus, Siganus chrysospilos,Lethrinus sp)
4. Menetap sewaktu-waktu atau singgah hanya mengunjungi padang
lamun untuk berlindung atau cari makan.
Berdasarkan nilai produktivitas padang lamun, asosiasi organisme, tentang biota dan
sumberdaya hayati laut maka dapat disimpulkan bahwa pada ekosistem padang
lamun terdapat tiga tipe rantai makanan, yaitu:

1. Rantai Makanan Detritus (Detritus Food Chain),


karena sebagian besar biota yang hidup pada
ekosistem padang lamun menanfaatkan serasah
lamun sebagai makanan (sumber energi).
2. Rantai Makanan Merumput (Grazing Food
Chain), karena sejumlah fauna laut termasuk
reptilia dan mamalia laut menggunakan padang
lamun sebagai padang penggembalaan.
3. Rantai makanan plankton (Plankton Food Chain).
Ketiga rantai makanan tersebut membentuk jala
makanan pada ekosistem padang lamun
Lamun sebagai tempat mencari makan Duyung & Penyu

Padang lamun sebagai habitat beragam jenis ikan


Thank you

Anda mungkin juga menyukai