Anda di halaman 1dari 11

Keterangan:

Q - Laju produksi, bbl/day.

Qmax Laju Alir Maksimal dari Suatu Sumur, BPD.

PI - Productivity index, bpd/psi.

Pr

= Tekanan statik dasar sumur, psi.

Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi.

2.2.1 Inflow Performance Relationship Satu Fasa

IPR satu fasa dipergunakan untuk undersaturated oil reservoir, yakni ketika pwf berada diatas bubble-
point pressure (Pb). Pada kondisi tersebut gas masih terlarut didalam minyak maka belum ada free gas
yang terbentuk pada laju alir reservoir. Hal ini menyebabkan pada laju alir fluida hanya terdiri dari satu

fasa, yaitu minyak.

1) Menghitung PI (Productivity Index)

PI=
Ps-P

(2.3)

Menentukan Omax

Qmax= PI x (Pr - Pwf)

(2.4)
2.2.2 Inflow Performance Relationship Dua Fasa

Metode yang dipublikasikan oleh Vogel pada bulan Januari 1968 menawarkan solusi dalam menentukan
kurva IPR untuk reservoir dengan jenis solution gas dirve untuk aliran dibawah bubble point. Ketika
tekanan reservoir berada dibawah bubble point pressure (Pb), gas terlarut akan keluar dari minyak dan
menjadi free gas dan menempati sebagian ruang sehingga mengakibatkan viskositas dari minyak
menurun dikarenakan berkurangnya konsentrasi gas terlarut pada minyak dan membentuk aliran
menjadi dua fasa. Dimana menghitung IPR dua fasa dengan persamaan.

1) Menentukan Omax

Qmax =

1-02x (P)-0,8 x (PA

(2.5)

2) Menentukan Qoil

max|1 Qo Qmax -0,2 x ()-0,8 x

(2.6)
2.2 Pengangkatan Buatan (Artificial Lift)

Artificial lift merupakan alat yang digunakan untuk membantu sumur untuk berproduksi secara
optimum, tujuan dari pengangkatan buatan adalah untuk mempertahankan bottom hole pressure yang
berkurang sehingga formasi dapat melepaskan fluida reservoir yang diinginkan.

Sebuah sumur mampu melakukan pengangkatan dengan tekanan yang dimilikinya yaitu tahap sembur
alam (natural flow), sumur hanya mampu mengalirkan hanya sebagian dari yang diinginkan selama
tahap sembur alam hingga sumur tidak dapat berproduksi. Cara yang sesuai adalah dengan
mempertahankan tekanan alir dasar pada sumur. Mempertahankan alir tekanan dasar sumur yang
diperlukan adalah dasar untuk desain instalasi pengankatan buatan apa pun jika tekanan yang
ditentukan sebelumnya dapat dipertahankan, sumur dapat menghasilkan fluida sesuai dengan yang
diinginkan, ini terlepas dari jenis pengangkatan buatan yang dipasang.

(Sumber Artificial lift slb.com)

Gambar 2.3 Artificial Lift Method

Adapun jenis artificial lift yang umum digunakan serta kelebihan dan

kekurangannya, meliputi :
2.2.1 Sucker Rod Pumping (SRP)

Sucker rod pump adalah jenis sistem lift yang banyak digunakan. Pompa yang memiliki prinsip up-stroke
dan down-strooke untuk menggerakan working barrel sehingga dapat menimba minyak yang ada
didalam sumur. Salah satu keterbatasan SRP adalah pada kedalaman sumur. Namun, unit kapasitas
beban yang lebih besar dan kekuatan rod tinggi memungkinkan mampu beroperasi pada kedalaman
12.000 ft serta sumur volume produksi tinggi.

Sumber: Artificial fl optimization Mog.com)

Gambar 2.4 Sucker Rod Pump

Keuntungan menggunakan pompa sucker rod pump:

1) Proses pengoperasian tidak rumit.

2) Terdapat banyak suku cadang.

3) Baik dipasang pada sumur dengan kapasitas produksi tinggi.

Kerugian menggunakan pompa sucker rod pump:

1) Tidak efisien ada sumur dalam.

2) Tidak cocok digunakan pada sumur horizontal.

3) Biaya modal awal besar, terutama untuk unit berkapasitas tinggi yang lebih

besar.
4) Kerugian utama adalah rod string yang lebih rawan mengalami korosi terlebih jika beroperasi di
lingkungan yang korosif. Keausan rod akan dapat menyebabkan biaya work over yang tinggi untuk
mengganti alat yang rusak.

2.2.2 Gas Lift

Gas lift metode angkat dengan prinsip menginjeksikan gas kedalam sumur dengan tujuan mengurangi
densitas fluida reservoir dan mempercepat laju pengurasan, gas lift lebih baik dibandingkan dengan
pompa hidrolik dalam memberikan kedalaman dan kisaran laju produksi paling fleksibel dari semua jenis
lift. Namun, karena kekurangan gas alam baru-baru ini, metode pengangkatan ini mungkin tidak berlaku
di banyak daerah. Sumur gas juga dapat digunakan untuk penggunaan gas lift.

(Sumber: Kermut E Browns. The technology of artificial lift method, vol 2)

Gambar 2.5 Gas Lift

Keuntungan menggunakan pompa gas lift:

1) Prinsip utama gas lift adalah fleksibilitas. Jenis lift ini akan dapat menyesuaikan kedalaman dan/atau
laju alir pada sumur. 2) Biaya awal umumnya lebih sedikit jika tersedia sumur bertekanan tinggi. Ini

tidak benar jika harus menggunakan kompresor.

3) Bahan abrasif seperti pasir tidak terlalu menjadi masalah pada gas lift.
4) Pompa mudah beradaptasi dengan semua jenis sumur.

5) Dapat digunakan di sumur dengan gas oil ratio rendah dan produktivitas tinggi. Kerugian
menggunakan pompa gas life:

1) Kekurangan gas alam di beberapa daerah akan membatasi gas lift sebagai metode angkat.

2) Pembekuan dan hidrat di jalur input gas dapat menyebabkan downtime gas

kering yang berlebihan akan meningkatkan operasi tetapi dapat menyebabkan kehilangan cairan. 3)
Pengambilan katup dalam lubang yang sangat sulit oleh wire dapat

memberikan masalah, namun dengan peralatan yang ada saat ini seharusnya

telah menghilangkan masalah tersebut.

4) Masalah skala, koreksi dan/atau parafin dapat meningkatkan tekanan balik dan mengurangi efisiensi.
Flowline dan pemisah permukaan juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan balik dengan hilangnya
efisiensi pengangkatan.

5) Gas lift tidak berlaku di casing buruk di mana itu tidak ekonomis untuk memperbaiki casing.

6) Sulit untuk zona bawah dari dual zone di mana ada jarak yang jauh antar

zona. 7) Tidak disarankan menggunakan gas injeksi yang sangat korosif karena itu,
elemen korosif haruslah selalu di beri chemical removed.

8) Memiliki kesulitan oprasi dalam BHP yang rendah dengan produktivitas rendah dalam beberapa kasus
dan mungkin memerlukan perubahan metode pengangkatan menjelang akhir umur sumur.

2.2.3 Electric Submersible Pump (ESP)

Electrical submersible pump merupakan jenis lift dengan prinsip kerja menggunakan tenaga listrik yang
digunakan untuk menggerakan motor listrik dan memutar pompa secara sentrifugal dengan tujuan
mengangkat minyak pada

sumur. Metode pengangkatan ini dikaitkan dengan produksi cairan dengan


volume tinggi dan bentuk dan ukuran yang praktis cocok digunakan pada semua

tipe sumur dan kedalaman namun tidak cocok dengan sumur yang memiliki gas

oil ratio yang tinggi serta sumur yang memiliki kandungan pasir yang tinggi.

(Sumber dokumentasi PKI PT. Ocko)

Gambar 2.6 Electric Submersible Pump

Keuntungan menggunakan pompa pompa ESP : 1) Kapasitas angkat cairan tinggi hingga 60.000 BPD dan
kedalaman hingga

15.000 ft.

2) Dapat digunakan pada semua tipe sumur.

3) Ukuran pompa yang praktis cocok digunakan pada sumur lepas pantai..

Kerugian menggunakan pompa ESP :

1) Modal awal tinggi, karena peralataan yang digunakan memiliki harga yang

semakin tinggi sesuai dengan spesifikasi pompa. 2) Kegagalan instalasi dapat menyebabkan kabel rentan
mengalami kerusakan
serta suhu, gas dan korosif juga dapat menyebabkan kerusakan pada pompa.

3) Kerusakan motor juga karena suhu tinggi, korosi dan abrasive serta Gas oil
ratio yang tinggi dapat mengakibatkan efisiensi yang rendah, kegagalan operasi karena gas dapat
mengunci pompa..

4) Pengawasan teknik tambahan diperlukan dalam desain, pemasangan, pemeliharaan, dan pemecahan
masalah jenis lift ini.

2.2.4 Hydraulic Pump Unit (HPU)

Hydraulic pump unit memiliki prinsip kerja yang sama dengan SRP yaitu up-stroke dan down-stroke
perbedaannya terdapat pada tenaga penggerak rod dari HPU menggunakan tenaga hidraulik dan tidak
memerlukan tempat yang luas karena ukuran pompa relatif kecil. HPU dapat digunakan pada sumur
dengan kedalaman hingga 18.000 ft.

(Sumber: dokumentasi PKL PT pertamina EP AssetField Ramba) Gambar 2.7 Hydraulic Pump Unit

Keuntungan menggunakan HPU : 1) Kedalaman bukanlah faktor pembatas instalasi di bawah 12.000 kaki
mampu

menghasilkan tingkat produksi hingga 150-300 bpd..

Anda mungkin juga menyukai