Oleh
Pradito Bimantoro
22222004
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
Field Overview
Lapangan Duri adalah lapangan minyak berat raksasa di Provinsi Riau, Sumatera,
Indonesia, yang dioperasikan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia di bawah kontrak bagi hasil
dengan Pemerintah Indonesia. Lapangan Duri ditemukan pada tahun 1941, dengan steamflood
aktif dimulai pada tahun 1985. Lapangan Steamflood Duri telah dikembangkan di tiga belas
area (sekitar 30.000 hektar), dalam empat jenis pola (terbalik 5, 7, 9 titik dan tidak beraturan).
Steamflood Mechanism
Steam breakthrough adalah titik transisi penting saat membahas mekanisme recovery.
Definisi operasional tentang breakthrough di Duri Steamflood (DSF) adalah ketika temperature
average pattern wellhead naik dengan cepat dari 200°F-250°F dan kemudian mendatar pada
temperatur yang lebih tinggi ini, disertai dengan penurunan rasio uap-minyak atau produksi
minyak. Sebelum steam breakthrough, mekanisme penggerak yang dominan adalah tekanan
reservoir yang besar dan gaya viscous horizontal yang besar. Karena crude gravity relatif tinggi
di Duri, hanya terjadi penurunan viskositas sekitar 40 kali lipat di zona terpanas. Pengurangan
viskositas dalam steamfloods minyak berat adalah yang paling besar. Ketebalan lapisan
maksimum biasanya hanya pada skala beberapa puluh kaki di Duri dan di dalam satu lapisan
biasanya terdapat heterogenitas vertikal yang cukup besar. Produksi dari steamdrive sebagian
besar terjadi sebagai "pendorongan" dari injeksi uap hingga steam breakthrough. Tekanan
reservoir rata-rata meningkat sebesar 150-200 psi (50-100%) selama dimulainya steamflood
pada suatu area. Setelah beberapa bulan injeksi untuk mendapatkan kompresi reservoir dan fill-
up, produksi dengan cepat meningkat hingga hampir lima kali lipat dari laju pre-steam. Gradien
tekanan horizontal rata-rata di seluruh pola adalah sekitar 1 psi/ft sebelum terobosan uap.
Setelah steam breakthrough, gradien tekanan horizontal rata-rata menurun hingga di
bawah 0,2 psi/ft (di bawah setengah gradien gravitasi) dan mekanisme gravitasi menjadi
dominan. Karena mobilitas uap yang tinggi dan saturasi minyak yang rendah di zona uap,
breakthrough ini secara efektif mencegah "pendorongan" minyak lebih lanjut melalui lapisan
tersebut. Kerugian produksi dari breakthrough layer, sebagian diimbangi oleh keuntungan
produksi dari hot plate heating dari lapisan yang berdekatan.
Design and Construction
• Net pay berdasarkan Rt > 15 n-m and > 24%.
• Reservoir design injection rates adalah sebesar 1,2 BCWEPD/NAF (barrels steam; as
cold water equivalent; per day per acre-foot of net pay)
• Facilities design injection rates adalah sebesar 1,5 BCWEPD/NAF (untuk
memungkinkan fleksibilitas dalam fasilitas steam permukaan untuk optimalisasi laju
dan re-distribution steam).
• Wellhead injection pressure adalah sebesar 450 psia (terbatasi oleh fracture pressure)
• Wellhead steam quality adalah sebesar 80%
• Production to injection ratio adalah sebesar 1.2 bbl production per bcwe injected.
• Ukuran pola/konfigurasi untuk lapisan yang lebih tebal dari 100' adalah pola 9-spot
seluas 15,5 acre dengan dua injector 7" (untuk conformance control). Untuk interval
lapisan yang lebih tipis dari 100', ukuran/konfigurasi pola adalah 15,5 acre 5-spot
dengan satu injektor 7".
• Injector completions dengan casing 7" dengan single strong 3 1/2", dipasang packer di
atas perforasi atas, perforasi di sepertiga bagian bawah setiap drive layer dengan lubang
setengah inci per enam kaki tiap lapisan. Sebagian besar pola memiliki lebih dari satu
string injeksi.
• Producer completions, dalam pola yang rata-rata kurang dari 800 BFPD/sumur,
menggunakan casing 7" dan open hole gravel packed producer (OHGP) di seluruh zona
flooding.
• Lift equipment, menggunakan pumping unit C228 API untuk sumur dengan produksi
lebih dari 1200 BFPD dan C114 API untuk well dengan produksi kurang dari 1200
BFPD.
• Well test facilities, dilakukan pada 100 well producers per AWT kemampuan fasilitas
produksi dengan dua kali tes per sumur per bulan.
• Casing vapor collection system (CVCS) didesain untuk mengembalikan 20 % steam
rate dengan 15 psi back pressure pada wellhead.
• One observation well tiap 3 pola.
2. Pumping-Off Producers
Pada saat area target baru mencapai laju uap desainnya, tekanan reservoir telah
meningkat sebesar 150 - 200 psi dan laju aliran reservoir telah meningkat sekitar lima
kali lipat, yang sangat besar untuk steamflood. Hal ini mengharuskan sumur produsen
dipantau secara ketat untuk kondisi pemompaan. Setiap producers dilakukan
pengecekan dinamometer sebulan sekali untuk menentukan kondisi pompa downhole.
Langkah-langkah diambil sesuai kebutuhan untuk meningkatkan displacements pompa
untuk memompa sumur.
Main Stage
Laju produksi minyak mendekati puncaknya tidak lama setelah area target mencapai
ramp-up, dilakukan debugged, dan dipertahankan pada tingkat injeksi desain. Tindakan
pengelolaan reservoir pada awal tahap utama adalah mempertahankan penguapan pada 1,2
BPD/NAF ke dalam semua rangkaian injeksi untuk periode panjang hingga terjadi kebocoran
uap yang signifikan (atau masalah lain). Setelah steam breakthrough yang signifikan terjadi di
beberapa sumur dalam suatu pola, upaya dilakukan untuk mengoptimalkan laju uap ke dalam
setiap pola dan ke dalam string/lapisan injeksi setiap pola. Tindakan pengelolaan reservoir
tahap utama dapat dikategorikan ke dalam beberapa bagian :
1. Reservoir Monitoring And Steam Zone Identification
Data paling penting untuk diperoleh dari proses ini adalah sebagai berikut.
• Pore Volume Injected (PVI) ke dalam setiap pola dan lapisan (digunakan dalam
pedoman untuk memilih pengaturan target injeksi).
• Lapisan yang memiliki steam breakthrough di setiap pola (digunakan dalam
proses pengaturan target untuk menyesuaikan string rate dan dalam proses
perbaikan profil injektor untuk mengidentifikasi lapisan yang akan disemen).
• Pola injeksi panas dan laju produksi, dan panas reservoir yang diperoleh
(digunakan dalam perhitungan neraca panas dan efisiensi pemanasan).
2. Injector Profile Improvement
Proses perbaikan profil injektor berfokus pada workovers untuk mengurangi
atau menyemen zona yang terdampak terlalu banyak uap. Saat flooding berlanjut,
breakthrough terjadi di lebih banyak sumur dan menyebabkan masalah produksi dan
penggunaan uap menjadi tidak efisien. Ketika zona breakthrough dari injektor ke
beberapa produsen dalam suatu pola atau kelompok pola diidentifikasi, zona tersebut
disemen atau steam yang sedang berjalan dihentikan.