Oleh
Pradito Bimantoro
22222004
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
Dari data dari hasil perhitungan tersebut, kemudian dapat dibuat plot
Inflow Performace Relationship untuk melihat perilaku produksi dari sumur.
Kemudian, dilakukan plot antara laju alir produksi dan tekanan bawah
permukaan sumur untuk mendapatkan kurva IPR seperti pada gambar di
bawah berikut ini.
Gambar 1.1. Kurva IPR Menggunakan Metode Vogel
2 0,002087683
C=( 2246 −1796,8 )
2
=3922,97 2
( ( ))
2 n
Pwf
1−
Pr
4042,8
Q g max = =4051,432024
( ( ))
2 0,002087683
1796,8
1−
2246
Dari harga laju alir maksimum gas (Qg max) selanjutnya dapat
dilakukan perhitungan nilai laju alir untuk masing-masing nilai asumsi
Pwf. Salah satu contoh perhitungan laju alir maksimum gas adalah sebagai
berikut.
Qg=C (Pr 2−Pwf 2 )n
2 2 0,002087683
Qg=3922,97 2(2246 −1646,8 ) =4044,913 Mscf /d
Pada tiap harga pwf dapat dihitung nilai laju alirnya. Dengan
penurunan tekanan sebesar 150 psia, maka akan dapat dihitung nilai laju
alir pada tiap penurunan tekanan. Hasil yang diperoleh ditabulasikan pada
Tabel II-3
Hasil Perhitungan Laju Alir (Qg) Tiap Penurunan Tekanan Dasar Sumur
Qg Max Pwf Pr2-pwf2 Qg, Mscfd Qg, MMscfd
4051,432 2246 0 0 0
4024,2132
2201,08 199762,8 4,02421
7
4031,7901
2133,7 491840,3 4,03179
5
4037,4097
2021,4 958458 4,03741
1
1796,8 1816026 4042,8 4,04280
4044,9132
1646,8 2332566 4,04491
6
4046,4683
1496,8 2804106 4,04647
2
4047,6646
1346,8 3230646 4,04766
8
1196,8 3612186 4048,6081 4,04861
1046,8 3948726 4049,3610 4,04936
9
4049,9633
896,8 4240266 4,04996
2
4050,4411
746,8 4486806 4,05044
9
4050,8127
596,8 4688346 4,05081
5
4051,0905
446,8 4844886 4,05109
2
4051,2830
296,8 4956426 4,05128
2
4051,3958
146,8 5022966 4,05140
1
4051,4320
0 5044516 4,05143
2