Anda di halaman 1dari 8

TM 6005

TEKNIK PRODUKSI LANJUT


INFLOW PERFORMANCE RELATIONSHIP
TUGAS #2

Oleh

Pradito Bimantoro
22222004
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


SEPTEMBER 2022
1. Inflow Performance Relationship Dengan Menggunakan Metode Vogel
Metode Vogel yang digunakan pada pengerjaan data ini menjelaskan
perilaku sumur produksi pada saat memproduksi fluida dua fasa. Tekanan
bawah permukaan sumur diasumsikan harganya untuk dapat membuat plot
Inflow Performance Relationship (IPR). Data yang diberikan adalah sebagai
berikut.
Tabel I-1
Data Tekanan dan Laju Produksi Sumur
Choke Pressure,
Time, Hours Flowrate, stbd
Size Psia
Size 0 Reservoir Pressure 2021,4
Size 1 fail
Size 2 fail
Size 3 fail
Size 4 4 2246 1123

Dengan data yang tersedia, dilakukan perhitungan nilai Qo max dengan


pengerjaan sebagai berikut.
Qo
Qo max =
( ) ( )
2
pwf pwf
1−0,2 +0,8
pr pr
2246
Qo max = =3498,6 stb /d
( ) ( )
2
1123 1123
1−0,2 +0,8
2021,4 2021,4
Kemudian asumsikan harga pwf sumur, sehingga dapat dihitung nilai laju
alir untuk setiap harga pwf yang diasumsikan. Salah satu contoh perhitungan
laju alir pada tekanan 1821 ini adalah sebagai berikut.
3498,6
Qo 1821= =596 stb/d
( ) ( )
2
1821 1821
1−0,2 +0,8
2021,4 2021,4
Pada tiap harga pwf dapat dihitung nilai laju alirnya. Dengan penurunan
tekanan sebesar 150 psia, maka akan dapat dihitung nilai laju alir pada tiap
penurunan tekanan. Hasil yang diperoleh ditabulasikan pada tabel di bawah
berikut ini.
Tabel I-2
Hasil Perhitungan Laju Alir (Qo) Tiap Penurunan Tekanan Dasar Sumur
Qo Max Pwf Qo
stb/d Psia stb/d
202
0
1
182
596
1
162
1137
1
142
1623
1
122
3498,6 2054
1
102
2430
1
821 2752
621 3019
421 3231
221 3388
21 3491
0 3499

Dari data dari hasil perhitungan tersebut, kemudian dapat dibuat plot
Inflow Performace Relationship untuk melihat perilaku produksi dari sumur.
Kemudian, dilakukan plot antara laju alir produksi dan tekanan bawah
permukaan sumur untuk mendapatkan kurva IPR seperti pada gambar di
bawah berikut ini.
Gambar 1.1. Kurva IPR Menggunakan Metode Vogel

2. Inflow Performance Relationship Menggunakan Rawlins Method


Metode Rawlins ini digunakan dalam menentukan perilaku
produksi dari sumur produksi gas. Dalam pengerjaannya metode ini
menggunakan koefisien aliran (C) dan nilai exponent berdasarkan
karakteristik sumur (n). Data yang diberikan adalah sebagai berikut.
Tabel II-1
Data Tekanan dan Produksi Sumur
Choke
Time, Hours Flowrate, mscfd Pressure, Psia
Size
Size 0 Reservoir Pressure 2246
Size 1 4 673,8 2201,08
Size 2 4 1572,2 2133,7
Size 3 4 2695,2 2021,4
Size 4 4 4042,8 1796,8

Dengan data yang tersedia, dilakukan perhitungan untuk mencari


nilai Δp = Pr2-Pwf2. Hasil yang diperoleh dapat ditunjukkan pada tabel di
bawah berikut ini.
Tabel II-2
Hasil Perhitungan Δp Pada Sumur
Choke Flowrate, Pressure,
Time, Hours Δp
Size mscfd Psia
Size 0 Reservoir Pressure 2246 0
Size 1 4 673,8 2201,08 199762,8336
Size 2 4 1572,2 2133,7 491840,31
Size 3 4 2695,2 2021,4 958458,04
Size 4 4 4042,8 1796,8 1816025,76
Kemudian, data laju alir (qg) dan Δp di plot dalam grafik dan
menghasilkan suatu garis plot yang memiliki persamaan. Dari persamaan
tersebut dapat diperoleh parameter slope (m), koefisien aliran dan nilai
eksponen berdasarkan dari karakteristik sumur (n). Perhitungan tersebut
dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

Gambar 2.1. Plot Qg vs Δp2


Dari hasil plot diatas, didapatkan persamaan garis y = 479,56x -
210563. Nilai slope (m) pada persamaan garis lurus yang didapat adalah
sebesar 479,56. Nilai n dan C dapat dicari dengan perhitungan sebagai
berikut.
1 1
n= = =0,002087683
m 479,56
n
C=( Pr 2−Pwf 2 )

2 0,002087683
C=( 2246 −1796,8 )
2
=3922,97 2

Setelah mendapat nilai C dan n, maka dilakukan perhitungan nilai


laju alir maksimum (Qgmax) dimana langkah pengerjaannya adalah sebagai
berikut.
Qg
Q g max =

( ( ))
2 n
Pwf
1−
Pr
4042,8
Q g max = =4051,432024

( ( ))
2 0,002087683
1796,8
1−
2246

Dari harga laju alir maksimum gas (Qg max) selanjutnya dapat
dilakukan perhitungan nilai laju alir untuk masing-masing nilai asumsi
Pwf. Salah satu contoh perhitungan laju alir maksimum gas adalah sebagai
berikut.
Qg=C (Pr 2−Pwf 2 )n
2 2 0,002087683
Qg=3922,97 2(2246 −1646,8 ) =4044,913 Mscf /d

Pada tiap harga pwf dapat dihitung nilai laju alirnya. Dengan

penurunan tekanan sebesar 150 psia, maka akan dapat dihitung nilai laju

alir pada tiap penurunan tekanan. Hasil yang diperoleh ditabulasikan pada

tabel di bawah berikut ini.

Tabel II-3
Hasil Perhitungan Laju Alir (Qg) Tiap Penurunan Tekanan Dasar Sumur
Qg Max Pwf Pr2-pwf2 Qg, Mscfd Qg, MMscfd
4051,432 2246 0 0 0
4024,2132
2201,08 199762,8 4,02421
7
4031,7901
2133,7 491840,3 4,03179
5
4037,4097
2021,4 958458 4,03741
1
1796,8 1816026 4042,8 4,04280
4044,9132
1646,8 2332566 4,04491
6
4046,4683
1496,8 2804106 4,04647
2
4047,6646
1346,8 3230646 4,04766
8
1196,8 3612186 4048,6081 4,04861
1046,8 3948726 4049,3610 4,04936
9
4049,9633
896,8 4240266 4,04996
2
4050,4411
746,8 4486806 4,05044
9
4050,8127
596,8 4688346 4,05081
5
4051,0905
446,8 4844886 4,05109
2
4051,2830
296,8 4956426 4,05128
2
4051,3958
146,8 5022966 4,05140
1
4051,4320
0 5044516 4,05143
2

Dari data dari hasil perhitungan tersebut, kemudian dapat dibuat


plot Inflow Performace Relationship untuk melihat perilaku produksi dari
sumur. Kemudian, dilakukan plot antara laju alir produksi dan tekanan
bawah permukaan sumur untuk mendapatkan kurva IPR seperti pada
gambar di bawah berikut ini.

Gambar 2.1. Kurva IPR Menggunakan Metode Rawlins

Anda mungkin juga menyukai