Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PROSEDUR PERCOBAAN

1.1. Tujuan Praktikum


• Memahami apa itu fluidisasi dan perbedaannya dengan bed terfluidisasi dan
fixed bed.

1.2. Alat dan Bahan


1.2.1. Alat
• Pengukur Suhu
• Thermocouple
• Saklar Thermocouple
• Pemanas Unggun (Heater)
• Batang Pemanas Unggun
• Manometer
• Kompressor Udara
• Selang Udara dari Kompresor
• Flow Meter
• Bed Terfluidisasi
• Bed Chamber
1.2.2. Bahan
• Udara (𝜌 = 1,2 𝑘𝑔⁄𝑚3 )
• Bed Particle berupa Leburan Alumina (𝜌 = 3770 𝑘𝑔⁄𝑚3 )
Tabel 1. 1 Tabel Ukuran Bed Particle
Ukuran Grit 54 80 100
Ukuran partikel rata-rata (mm) 320 177 125
Ukuran partikel minimum (mm) 460 274 194
Ukuran partikel maksimum (mm) 460 274 194
Pour density (𝑘𝑔⁄𝑚3 ) 1720 1620 1560

1
1.3. Prosedur Percobaan
1.3.1. Percobaan 1
• Menyalakan bed chamber dan thermocouple.
• Menyalakan kompresor udara.
• Mengukur tinggi awal unggun.
• Memutar knop pada flow meter dan menyesuaikan kecepatan aliran udara.
• Mengunggu sejenak hingga aliran udara stabil.
• Mencatat perubahan tekanan pada unggun.
• Mengukur tinggi akhir unggun.
• Mengulangi semua langkah-langkah di atas dengan memvariasikan laju alir
0; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 1,2; 1,4; 1,6; 1,7 𝐿⁄𝑠 secara berurutan, kemudian
mengulangi lagi dengan urutan sebaliknya yaitu 1,7 → 0 𝐿⁄𝑠.
1.3.2. Percobaan 2
• Menyalakan bed chamber dan thermocouple.
• Menyalakan kompresor udara.
• Mengukur suhu udara (𝑇3 ).
• Mengubah suhu pemanas sesuai yang diinginkan (𝑇1 ).
• Menunggu hingga temperatur aktual mencapai nilai yang diinginkan.
• Memutar knop pada flow meter dan menyesuaikan kecepatan aliran udara.
• Mengulangi tahap sebelumnya sesuai dengan laju alir, suhu pemanas, dan
posisi batang pemanas yang ditentukan.
• Menunggu sekitar 2 menit dan membaca suhu unggun (𝑇2 ).

2
BAB 2
HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA

2.1. Hasil Percobaan


2.1.1. Percobaan 1
• Increasing Flow Rate
Tabel 2.1.1.1 Tabel Pengamatan Percobaan 1 (Increasing Flow Rate)
Q h ΔP
(L/s) (cm) (cmH2O)

0 4,3 0

0,2 4,3 0,1

0,4 4,3 0,4

0,6 4,5 0,7

0,8 7,6 0,7

1 9,5 0,6

1,2 11,4 0,6

1,4 12,4 0,6

1,6 15,2 0,6

1,7 17,1 0,6

• Decreasing Flow Rate


Tabel 2.1.1.2 Tabel Pengamatan Percobaan 1 (Decreasing Flow Rate)
Q h ΔP
(L/s) (cm) (cmH2O)

1,7 18 0,6

1,6 17 0,6

1,4 16 0,6

1,2 15 0,7

3
1 13 0,6

0,8 11 0,6

0,6 7 0,6

0,4 4,8 0,4

0,2 4,6 0,1

0 4,5 0

2.1.2. Percobaan 2
Tabel 2.1.2 Tabel Pengamatan Percobaan 2

Suhu
Theater Q
(°C)
(°C) (L/s)
bed

0,6 30,2

80 1 43

1,4 43,9

0,6 32

120 1 49

1,4 50

4
2.2. Pengolahan Data
2.2.1. Percobaan 1

Grafik 2.2.1.1 Hubungan Laju Alir Udara dnegan Tinggi Unggun

Grafik 2.2.1.2 Hubungan Laju Alir Udara dengan Penurunan Tekanan Unggun

2.2.2. Percobaan 2
2.2.2.1 Menghitung nilai koefiesien perpindahan panas untuk setiap variasi suhu,
laju alir, dan posisi pemanas
● Mencari Cp udara,
Persamaan: 𝐶𝑝 = 𝐴 + 𝐵𝑇 + 𝐶𝑇 2 + 𝐷𝑇 3 (𝐽/𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙. °𝐶)
Konstanta 𝐶𝑝 ∶
𝐴 = 28.09

5
𝐵 = 0.001965
𝐶 = 0.000004799
𝐷 = −1.965 𝑥10−9
(Sumber:
https://www.engineersedge.com/physics/viscosity_of_air_dynamic_and_ki
nematic_14483.htm#:~:text=The%20viscosity%20of%20air%20depends,2
%20%2Fs%20or%2014.8%20cSt.)
Dengan spesifikasi lainnya yaitu:
𝐴 = 0.00866 𝑚2
𝐷 = 0.105 𝑚
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 1.2 𝑘𝑔/𝑚3

● Viskositas 𝑃𝑎𝑑𝑎 353𝐾 = 0.00002096 𝑘𝑔/𝑚𝑠


𝑃𝑎𝑑𝑎 393𝐾 = 0.00002264 𝑘𝑔/𝑚𝑠
● Konstanta 𝑘 𝑃𝑎𝑑𝑎 353𝐾 = 0.02953 𝑊/𝑚𝐾
𝑃𝑎𝑑𝑎 393𝐾 = 0.03235 𝑊/𝑚𝐾
● Mencari nilai Bilangan Prandtl (Pr)
Untuk mendapatkan nilai Bilangan Prandtl dapat menggunakan rumus
𝜇/𝜌
𝑃𝑟 = 𝑘 , menggunakan aplikasi spreadsheet Ms.Excel didapatkan tabel
𝜌 .𝐶𝑝

hitungan seperti berikut:


Tabel 2.2 2.1 Tabel Perhitungan Bilangan Prandtl

Didapatkan Bilangan Prandtl pada suhu 353𝐾 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 0.717012dan pada


suhu 393𝐾 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 0.71153.

● Mencari nilai Bilangan Reynold (Re)

6
Untuk mendapatkan nilai Bilangan Reynolds dapat menggunakan rumus
𝜌 .𝑣 .𝐷
𝑅𝑒 = , dan menggunakan aplikasi spreadsheet Ms.Excel didapatkan
𝜇

tabel hitungan seperti berikut:


Tabel 2.2.2.2. Tabel Perhitungan Bilangan Reynolds

Kecepatan udara (v) dicari menggunakan nilai (𝑄) dibagi dengan luas area
(𝐴), dikarenakan Q yang didalam tabel menggunakan satuan 𝑚3 /𝑠 maka Q
pada hasil percobaan (satuan 𝐿/𝑠) harus dibagi dengan nilai 1000. Maka
didapatkan hasil bilangan reynolds sebagai berikut:
● Pada suhu 353K dengan 𝑄 = 0.0006 𝑚3 /𝑠 menghasilkan
𝑅𝑒 = 416.4977
● Pada suhu 353K dengan 𝑄 = 0.001 𝑚3 /𝑠 menghasilkan
𝑅𝑒 = 694.1629
● Pada suhu 353K dengan 𝑄 = 0.0014 𝑚3 /𝑠 menghasilkan
𝑅𝑒 = 971.828
● Pada suhu 393K dengan 𝑄 = 0.0006 𝑚3 /𝑠 menghasilkan
𝑅𝑒 = 385.5915
● Pada suhu 393K dengan 𝑄 = 0.001 𝑚3 /𝑠 menghasilkan
𝑅𝑒 = 642.6525
● Pada suhu 393K dengan 𝑄 = 0.0014 𝑚3 /𝑠 menghasilkan
𝑅𝑒 = 899.7136

● Mencari nilai Bilangan Nusselt (Nu)


Bilangan Nusselt (Nu) dapat dicari dengan menggunakan rumus 𝑁𝑢 =
0.0395 . 𝑅𝑒 0.75 . 𝑃𝑟 1/3 , dan menggunakan aplikasi spreadsheet Ms.Excel
didapatkan tabel hitungan seperti berikut:
Tabel 2.2.2.3. Tabel Perhitungan Bilangan Nusselt

7
Setelah dilakukan komputasi, maka didapatkan nilai Bilangan Nusselt
seperti berikut:
● Pada suhu 353K dengan 𝑅𝑒 = 416.4977 didapatkan 𝑁𝑢 =
3.259483
● Pada suhu 353K dengan 𝑅𝑒 = 694.1629 didapatkan 𝑁𝑢 =
4.781182
● Pada suhu 353K dengan 𝑅𝑒 = 971.828 didapatkan 𝑁𝑢 =
6.153629
● Pada suhu 393K dengan 𝑅𝑒 = 385.5915 didapatkan 𝑁𝑢 =
3.068483
● Pada suhu 393K dengan 𝑅𝑒 = 642.6525 didapatkan 𝑁𝑢 =
4.501013
● Pada suhu 393K dengan 𝑅𝑒 = 899.7136 didapatkan 𝑁𝑢 =
5.793037

● Mencari nilai koefisien perpindahan kalor (h)


Koefisien Perpindahan Kalor (h) dapat dicari menggunakan rumus ℎ =
𝑁𝑢 .𝑘
, dan menggunakan aplikasi spreadsheet Ms.Excel didapatkan tabel
𝐷

hitungan seperti berikut:

Tabel 2.2.2.4. Tabel Perhitungan Nilai h

8
Didapatkan hasil seperti berikut:
● Pada suhu 353K dengan 𝑁𝑢 = 3.25948292 didapatkan
ℎ = 0.916690769
● Pada suhu 353K dengan 𝑁𝑢 = 4.78118196 didapatkan
ℎ = 1.344650508
● Pada suhu 353K dengan 𝑁𝑢 = 6.15362886 didapatkan
ℎ = 1.730634858
● Pada suhu 393K dengan 𝑁𝑢 = 3.06848312 didapatkan
ℎ = 0.945385036
● Pada suhu 393K dengan 𝑁𝑢 = 4.50101334 didapatkan
ℎ = 1.386740777
● Pada suhu 393K dengan 𝑁𝑢 = 5.79303733 didapatkan
ℎ = 1.784807215

2.2.2.2. Plot hubungan laju alir udara dengan koefisien perpindahan panas

Q vs h
2

1.8

1.6
h (W/m2K)

1.4
80 C
1.2
120 C
1

0.8
0.0005 0.0007 0.0009 0.0011 0.0013 0.0015
Q (m3/s)

Grafik 2.2.2.1 Hubungan Laju Alir Udara dengan Koefisien Perpindahan Panas

Anda mungkin juga menyukai