Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PERCOBAAN

PENGUKURAN SUHU AIR

DISUSUN OLEH :

M.SUBKI HOLLIL (E1Q016037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
PENGUKURAN SUHU AIR

A. Tujuan Percobaan
 Mengetahui cara pengukran suhu
 Mengetahui cara menghitung nilai rata-rata suhu air
B. Landasan Teori
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera
peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah
termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Berbagai jenis termometer dibuat
berdasarkan pada beberapa sifat termometrik zat seperti pemuaian zat padat,
pemuaian zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara, regangan zat
padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya (Martunis, 2012).
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei pada
tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang
dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan
sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian
dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair
masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop.
Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi
kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan
Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini
termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan
alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi
peningkatan suhu benda. Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena
penghantar panas yang baik, pemuaiannya teratur, titik didihnya tinggi, warnanya
mengkilap, dan tidak membasahi dinding, sedangkan keunggulan alkhohol
adalah titik bekunya rendah, harganya murah, dan pemuaiannya 6 kali lebih besar
dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati (Kanginan, 2010).
Termodinamika memainkan peran penting dalam analisa sistem dan piranti
yang dalamnya terjadi perpindahan dan transformasi energi. Implikasi
termodinamik bercakupan jauh, dan penerapannya membentang ke seluruh
kegiatan manusia. Adapun untuk menyusun skala suhu, harus ada ketentuan atau
definisi setidak-tidaknya dua suhu, serta ketentuan mengenai pembagian skalanya.
Misalnya untuk thermometer air raksa, suhu 0oC didefinisikan sebagai suhu es
yang tengah tengah mencair, dan suhu 100oC didefinisikan sebagai suhu air yang
sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer, dan pembagian skalanya dilakukan
dengan membagi jarak antara tempat permukaan air raksa di dalam buluh sewaktu
termometer dicelupkan ke dalam es dan sewaktu dicelupkan ke air mendidih,
menjadi 100 bagian yang sama, dan skala suhu demikian dikemukakan oleh
Celsius dan dikenal sebagai skala suhu Celcius. Dalam skala suhu Reamur, suhu es
mencair dikatakan 0oR sedang suhu air mendidih dikatakan 80oR, sedangkan dalam
skala suhu Fahrenheit, suhu es mencair dikatakan 32oF dan suhu air mendidih
dikatakan 212oF. Pembagian skala untuk skala suhu Reamur dan skala suhu
Fahrenheit dilakukan sama dengan yang untuk skala suhu Celcius (Mahfudz,
2011).
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan
kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius sehingga pada
tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman
pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala
Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan
partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala
Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin menawarkan skala
baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku
dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C.
Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur
air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala
Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F
(Setyastuti, 2009).
C. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum suhu ini adalah :
1) Beaker glass 5 Unit
2) Gelas Ukur 5 Unit
3) Pemanas 1 Set
4) Stopwatch 1 Unit
5) Termometer 5 Unit
Bahan yang digunakan adalah :
1) Aquadest Sesuai yang di Perlukan
D. Prosedur Percobaan
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Di siapkan gelas breker sebanyak 5 buah.
3. Dimasukkan air dengan volume tertentu pada gelas breker yang akan di uji
cobakan
4. Disiapkan termometer dan dicatat suhu kestabilan dari thermometer yaitu pada
titik nol.
5. Diukur suhu awal dari masing-masing air yang mimiliki volume 100-200
dengan kelipatan 5.
6. Dicatat suhu awal dari air dalam table hasil pengamatan.
7. Dipanaskan air yang sudah di letakkan dalam tabung dengan pemanas selama 3
dan 5 menit pada semua volume air secara bergantian.
8. Diukur suhu saat di panaskan dengan menggunakan thermometer.
9. Dicatat hasil pengamatan suhu air setelah di panaskan ke dalam table hasil
pengamatan.
10. Dicatat hasil pengukuran suhu awal dan suhu setelag dipanaskan(akhir) dalam
satu table hasil pengamatan.

E. Table Hasil Pengamatan


1.1 .Tabel hasil pengukuran suhu air selama 3 menit
No. Volume air(ml) Suhu awal (oC) Suhu akhir

1. 100 28oC 54oC

2. 110 26oC 56oC

3. 120 28oC 54oC

4. 130 27oC 61oC


5. 140 26oC 58oC

6. 150 28oC 61oC

7. 160 27oC 60oC

8. 170 29oC 64oC

9. 180 28oC 55oC

10 190 26oC 52oC

11. 200 21oC 50oC

1.1 Grafik Hasil Pengukuran Suhu Air


70

60

50

40
Suhu awal
30 Suhu akhir

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
F. Analisi Data
1. Hubungan Antara Jumlah Kalor (Q) Dengan Kenaikan Suhu(T)
a. Untuk Data 1
∆T1 = Tc – T0
∆T1 = (54 – 28)oC
∆T1 = (26 oC)
b. ∆T2 = (56-26) oC
∆T2 = (30 oC)
c. ∆T3 = (54 – 28)oC
∆T3 = (26 oC)
d. ∆T4 = (61-27)oC
∆T4 = (34 oC)
e. ∆T5 = (58-26) oC
∆T5 = (32 oC)
f. ∆T6 = (61-28) oC
∆T6 = (33 oC)
g. ∆T7 = (60-27) oC
∆T7 = (33 oC)
h. ∆T8 = (64-29) oC
∆T8 = (35 oC)
i. ∆T9 = (55-28) oC
∆T9 = (27 oC)
j. ∆T10 = (52-26) oC
∆T10 = (26 oC)
k. ∆T11 = (50-21) oC
∆T11 = (29 oC)
Nilai rata-rata suhu air
40
35
30
25
20
Nilai rata-rata suhu air
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 1.1 Grafik Nilai rata-rata Suhu Air.

Mencari rata-rata suhu air (∆T ).


∆T = ∆T1 + ∆T2 + ∆T3+ ∆T4+ ∆T5+ ∆T6+ ∆T7+ ∆T8+ ∆T9+ ∆T10+
∆T11
11
∆T = (26+30+26+34+32+33+33+35 +27+26+29 ) oC
11
∆T = 331
11
∆T = 30 oC
Dan Q = ∆T

G. Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai suhu. Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau
derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Suhu adalah ukuran energi kinetik
rata-rata yang dimiliki oleh molekul-molekul suatu benda. Pengukuran suhu
biasanya menggunaka alat yang dinamakan termometer. Termometer adalah alat
yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda. Pembuatan skala pada
termometer memerlukan dua titik referensi, yaitu titik beku dan titik didih. Adapun
skala suhu yang biasa digunakan untuk pengukuran suhu yaitu skala Celcius,
Fahrenheit, Reamur, dan skala Kelvin. Skala Kelvin merupakan satuan yang
digunakan sebagai Satuan Internasional untuk suhu. Pada percobaan ini digunakan
skala Celcius.
Pada percobaan ini ada beberapa percobaan yang dilakukan yaitu mengukur
suhu air dari volume 100, 110, 120, 130, 140, 150, 160, 170, 180, 190, 200 yang
dinggunakan. Pada percobaan ini dingunakan termometer, termometer disini
berfungsi sebagai alat ukur suhu air yang akan di uji cobakan. Selain termometer
juga ada praktikan melakukan percobaan mengukur suhu air yang di panas kan
dengan mengunakan pemanas atau kompor elektrik yang kemudian berfungsi untuk
memanaskan air untuk mengukur perubahan suhu pada air setelah di panaskan.
Percobaan pertama yaitu , suhu air pertama-tama diukur mengunakan
termometer untuk mengetahui suhu awal dari air tersebut dengan volume air yang
berbeda-beda yang sudah diletakkan di dalam gelas reaksi ukuran 250 ml. Setelah
semua volume air di ukur suhunya , selanjutnya suhu hasil pengukuran di tulikan di
dalam tabel hasil pengamatan dan disi di dapatkan suhu awal dari air yaitu 28, 26,
28, 27, 26, 28, 27, 29, 29, 28, 26, 21, pada satuan derajat celcius. Kemudia
selanjutnya dilakukan percobaan yaitu mencari suhu akhirr maksudnya disini
adalah suhu air setelah di panaskan dengan estimasi waktu yang sudah di tentukan
disini yaitu selama 3 menit atau 180 detik untuk semua volume dengan cara di
panaskan mengunakan kompor elektrik. Setelah di panaskan satu persatu suhu air
stelah 3 menit di panaskan diukur mengguakan termometer untuk mengetahui suhu
yang di dapatkan setelah di panaskan, kemudian di tuliskan dalam tabel hasil
pengamatan sebagai suhu akhir, dan di dapatkan suu akhir pada percobaan ini
adalah 54, 56, 54, 61, 58, 61, 58, 61, 60, 64, 55, 52, 50, pada satuan derajat celcius.
Pada suhu air setelah di panaskan selama 3 menit.
Selanjutnya dicari nilai dari rata dari masing-masing air yaitu dari 100ml-
200ml dengan cara mengurangi suhu akhir dengan suhu awal sehingga ketemu nilai
rata-rata dari suhu air tersebut. Pada percobaan ini di dapatkan 26, 30, 26, 34, 32,
33, 33, 35, 27, 26, 29 oC , selanjutya setelah di dapakan nilai rata-rata dari suhu air ,
di hitung nilai rata-rata keseluruhan suhu air yaitu suhu rata-rata dari keseluruhan
yaitu di daptkan 30 oC, untuk suhu rata semua sampel.
Pada percobaan kali ini bisa di katakana jika dilhat dari hasil percobaan dan
analisi data bahwa percobaan ini kurang berhasil dikarnakan hasil yang di dapatkan
kurang sesuai dengan teori, namun sebagian daro proses percobaan sudah
memenuhi tujuan yang dan teori ang ada jado bisa di katakana bahwa tingkat
keberhasil dari percobaan ini di akibatkan banyak factor, terutama factor
lingkungan yang sangat mempengaruhi saat dilakukannya pengukuran dan ada pula
kesalahan oleh praktikan sendiri dalam proses pehitungan dan pembacaan
thermometer untuk mencari nilai.demikian pembahasan pada percabaan kali ini
yaitu yang mengenai pengukuran suhu air.
H. Penutup
a. Kesimpulan
Bedasarkan percobaan dan analisi yang sudah dilakukan daan di dapatkan
dari percobaan ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
 Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu
benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah
thermometer.
 Thermometer berfungsi sebagai alat ukur untuk mengukur suatu
system atau keadaan suatu benda.
 Suhu dapat berubah-ubah yang diakibatkan oleh factor lingkungan.
 Kita dapat menghitung suhu rata-rata dari air dengan menguragi
suhu akhir dengan suhu awal.
 Kita dapat menganalisi hasil pengukuran suhu pada grafik yang di
hasilakan.
b. Saran
 Untuk percobaan pada suhu dan kalor diusahakan untuk
memperhatikan tempat dan keadaan dari praktikan yang akan
melakukan percobaan dan kedaan alat dan bahan yang akan
dingunakan agar menghasilkan hasil yang sseuai dengan tujuan
yang inggin di capai dan teori yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, M. 2010. Fisika Untuk SMU. Erlangga. Jakarta.

Mahfudz, Shidiq. 2011. Jurnal Pengukur Suhu dan pH Air Tambak Terintegrasi
dengan Data Logger. Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya :
Malang.

Martunis. 2012. Jurnal Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan Terhadap Kuantitas
Dan Kualitas Pati Kentang Varietas Granola. Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala : Banda Aceh.

Setyastuti, Purwanti. 2009. Jurnal Kajian Suhu Ruang Simpan Terhadap Kualitas
Benih Kedelai Hitam dan Kedelai Kuning. Fakultas Pertanian Universitas
Gadjah Mada : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai