Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“Hukum Utama Hidrostatis”

Disusun Oleh :
1. Muhammad Tegar Septian 065123015
2. Imam Akbar 065123003
3. Ferdy Hany Tirta Nugraha 065123005

Tanggal Praktikum :
2 November 2023

Asisten Praktikum :
1. M. Nasrudin, S.Si
2. Anggun A Sulis S.Si

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................2
1.2 Tujuan Percobaan..................................................................................................................2
1.3 Dasar Teori............................................................................................................................2
BAB II ALAT DAN BAHAN.........................................................................................................3
2.1 Bahan & Alat.........................................................................................................................3
2.2 Bahan yang digunakan...........................................................................................................3
BAB III METODE PERCOBAAN.................................................................................................4
3.1 Hukum Archimedes...............................................................................................................4
3.1 Hukum Utama Hidrostatis.....................................................................................................4
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN...............................................5
4.1 Data pengamatan...................................................................................................................5
4.2 Perhitungan............................................................................................................................6
BAB V PEMBAHASAN...............................................................................................................10
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................11
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
5.2 Saran....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan yang berlaku pada zat cair adalah tekanan hidrostis, yang dipengaruhi oleh
kedalamannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat dinyatakan bahwa tekanan dalam zat cair di
sebabkan oleh gaya gravitasi, yang besarnya tergantung pada kedalamannya. Hal ini
menunjukkan bahwa titik-titik yang berada pada kedalaman yang sama mengalami tekanan
hidrostatis yang sama pula.“Tekanan hidrostatis disemua titik yang terletak pada suatu bidang
mendatar didalam zat cair yang besarnya sama”.
1.2 Tujuan Percobaan
Mempelajari berlakunya hukum utama hidrostatis dan penggunaanya untuk mengukur
kerapatan zat cair.
1.3 Dasar Teori
Menurut hukum utama hidrostatis tekanan hidrostatis pada sembarang titik yang terletak
pada bidang mendatar di dalam sejenis zat cair yang dalam keadaan setimbang adalah sama besar
P= ρgh, Jika dalam bejana berbentuk pipa U yang diameternya seragam mula-mula kita isi air
kemudian salah satu pipa kita masukkan minyak (seperti terlihat pada gambar), maka menurut
hukum utama hidrostatis:

PA= PB

ρ air gh1 = ρ oil gh2

ρ airh 1 = ρ oilh2

Karena ρ air =1, maka: ρ oil = h1


Gambar 1 Hidrostatis h2
Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu titik B dan titik A, fluida
2 memiliki ketinggian h2 dan fluida 1 memiliki ketinggian h1.
Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis, besarnya
tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida di dalam
tabung.
Dengan : h 1 Jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,
h 2 Jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ 1 Massa jenis fluida satu,
ρ 2 Massa jenis fluida dua.

2
BAB II

ALAT DAN BAHAN


2.1 Bahan & Alat
1. Neraca
2. Benang
3. Gelas piala 500 ml
4. Air
5. Benda dari logam
6. Pipa U
7. Pipa tetes
2.2 Bahan yang digunakan
1. Air
2. Minyak goreng
3. Minyak tanah

3
BAB III

METODE PERCOBAAN
3.1 Hukum Archimedes
1. Disiapkan neraca, gelas piala yang sudah diisi air dan benda dari logam yang akan diukur
kerapatannya
2. Ditimbanglah benda diudara, nyatakan sebagai W
3. Digantungkan benda pada tali pada neraca dengan seutas benang lalu dimasukkan ke
dalam air. Diusahakan benda tenggelam seluruhnya, tetapi tidak menyentuh gelas. Lalu
timbang berat benda di dalam air ini, nyatakan sebagai berat semu.
4. Dihitunglah berapa kerapatan benda (pb) menurut persamaan (5) dan hitung volumenya
menurut persamaan
W
Vb=
pb . g
5. Diulangi percobaan 1–4 oleh mahasiswa yang hingga 5 kali
6. Dilakukan percobaan yang sama dengan logam yang lain

3.1 Hukum Utama Hidrostatis


1. Disiapkan pipa U, air, minyak goreng dan minyak tanah
2. Diisi pipa U dengan air secukupnya (kira - kira 10 cm)
3. Ditambahkan 10 tetes minyak goreng pada salah satu pipa dengan pipet, sehingga seperti
terlihat pada gambar 3
4. Dihitung berapa kerapatan minyak goreng dengan menggunakan persamaan

hair
ρ=
h minyak

5. Ditambahkan lagi minyak goreng dan ukur kembali tinggi masing-masing zat cair
tersebut serta hitung kerapatannya. Lakukanlah penambahan dan perhitungan ini hingga
lima kali
6. Dilakukan percobaan 1-5 dengan menggunakan minyak tanah

4
BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN


4.1 Data pengamatan

Keadaan Ruangan P(cm) Hg T (° C ) C (%)


Sebelum Percobaan 75,6 26 57%
Sesudah Percobaan 75,6 25 56%
Tabel 1 Suhu dan kelembapan udara

 Minyak Tanah
Standar Minyak Tanah : 0,805 gr /cm3

No Σ Tetes Batas Bawah Batas Atas Batas Atas h1 (cm) h2 (cm) Massa jenis (gr /cm )
3

Minyak (cm) Air (cm) Minyak (cm)


1 20 11,7 10,4 10 1,5 1,7 0,76
2 25 12 10,2 9,8 1,8 2,2 0,82
3 30 12,2 10,1 9,4 2,1 2,8 0,75
4 35 12,4 9,9 9,3 2,5 3,1 0,81
5 40 12,6 9,7 8,9 2,9 3,7 0,78
ρ 0,78
Tabel 2 Total data dan perhitungan Minyak Tanah

 Minyak Goreng
Standar Minyak Goreng : 0,904 gr /cm3

No Σ Tetes Batas Bawah Batas Atas Batas Atas h1 ( cm) h2 ( cm) 3


Massa jenis ( gr / cm )
Minyak (cm) Air (cm) Minyak (cm)
1 20 9,8 8,2 8 1,6 1,8 0,889
2 25 10,1 8,1 7,8 2 2,3 0,870
3 30 10,2 7,8 7,6 2,4 2,6 0,923
4 35 10.5 7,5 7,4 3 3,1 0,968
5 40 10,7 7,4 7,1 3,3 3,6 0,917
ρ 0,913
Tabel 3 Total data dan perhitungan Minyak Goreng

5
4.2 Perhitungan

1. Minyak Tanah
Standar Minyak Tanah : 0,805 gr /cm3

 Percobaan 1

Jumlah Tetesan = 20
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 11,7 cm – 10,4 cm
= 1,5 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 11,7 cm – 10 cm
= 1,7 cm

h1 1 , 5 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 , 76 gr /cm
h2 1 , 7

 Percobaan 2

Jumlah Tetesan = 25
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 12 cm – 10,2 cm
= 1,8 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 12 cm – 9,9 cm
= 2,2 cm

h1 1 , 8 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 , 82 gr / cm
h2 2, 2

 Percobaan 3

Jumlah Tetesan = 30
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 12,2 cm – 10,1 cm
= 2,1 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 12,2 cm – 9,4 cm

6
= 2,8 cm

h1 2, 1 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 , 7 5 gr /cm
h2 2 , 8

 Percobaan 4

Jumlah Tetesan = 35
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 12,4 cm – 9,9 cm
= 2,5 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 12,4 cm – 9,3 cm
= 3,1 cm

h1 2 , 5 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 , 81 gr /cm
h2 3 , 1

 Percobaan 5

Jumlah Tetesan = 40
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 12,6 cm – 9,7 cm
= 2,9 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 12,6 cm – 8,9 cm
= 3,7 cm

h1 2 , 9 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 ,7 8 gr /cm
h2 3 , 7

 Rata-rata massa jenis minyak tanah

Tingkat ketelitian minyak tanah, dapat dihitung dengan menggunakan cara :

= 1− ( | ρlit eratur−ρ percobaan


ρlit eratur |)× 100%
= 1− ( | 0,805 |)
0,805−0 , 78
× 100%

7
= 97%

2. Minyak Goreng
Standar Minyak Tanah : 0,904 gr /cm3

 Percobaan 1

Jumlah Tetesan = 20
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 9,8 cm – 8,2 cm
= 1,6 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 9,8 cm – 8 cm
= 1,8 cm

h1 1 , 6 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 , 889 gr /cm
h2 1 , 8

 Percobaan 2

Jumlah Tetesan = 25
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 10,1 cm – 8,1 cm
= 2 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 10,1 cm – 7,8 cm
= 2,3 cm

h1 2 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 , 8 70 gr / cm
h2 2 , 3

 Percobaan 3

Jumlah Tetesan = 30
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 10,2 cm – 7,8 cm
= 2,4 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak

8
= 10,2 cm – 7,6 cm
= 2,6 cm

h1 2 , 4 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 , 923 gr / cm
h2 2 ,6

 Percobaan 4

Jumlah Tetesan = 35
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 10,5 cm – 7,5 cm
= 3 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 10,5 cm – 7,4 cm
= 3,1 cm

h1 3 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 , 968 gr /cm
h2 3 , 1

 Percobaan 5

Jumlah Tetesan = 40
h1 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Air
= 10,7 cm – 7,4 cm
= 3,3 cm

h2 = Batas Bawah Minyak – Batas Atas Minyak


= 10,7 cm – 7,1 cm
= 3,6 cm

h1 2 , 9 3
Massa Jenis ¿ ρ = = =0 ,917 gr /cm
h2 3 , 7

 Rata-rata massa jenis minyak tanah

Tingkat ketelitian minyak tanah, dapat dihitung dengan menggunakan cara :

= 1− ( | ρliteratur −ρ percobaan
ρliteratur |)
× 100%

9
( |
= 1−
0 , 904 |)
0 ,904−0 , 913
× 100%

= 99%

BAB V

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dibutuhkan ketelitian yang tinggi, karena berkurang atau
bertambahnya l ml saja mempengaruhi hasil ketelitian. seperti yang kita ketahui massa jenis air
lebih besar dibanding massa jenis minyak tanah dan minyak goreng, hal ini dibuktikan pada saat
praktikum air selalu berada di bawah dan minyak berada di atas. Hukum Archimedes dan hukum
utama hidrostatis terjadi pada air, di mana pada saat benda dimasukkan dalam air terjadi gaya
angkat ke atas dan adanya tekanan pada air.
Dengan adanya praktikum kali ini menggunakan hukum archimedes dan hukum utama
hidrostatis untuk mencari massa jenis. Untuk mendapatkan massa jenis tersebut, kita harus
menghitung ketinggian air dan ketinggian minyak. Menghitung ketinggian air dengan cara batas
bawah minyak -batas atas air sedangkan menghitung ketinggian minyak dengan cara batas
bawah minyak - batas atas minyak' setelah kita mendapatkan hasilnya maka gunakan rumus :
hair
ρ=
h minyak

Massa jenis suatu fluida dapat bergantung pada banyak faktor seperti temperatur fluida
dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Sehingga pada saat kita mengganti minyak goreng
dengan minyak tanah, pencucian pipa U Harus dicuci dengan bersih, agar pada saat percobaan
air dengan minyak tanah dapat dilakukan dengan baik dan benar. sehingga tingkat ketelitian yang
didapatkan pun sesuai dengan pliteratur minyak tanah dan minyak goreng.
Hasil tingkat ketelitian tidak boleh kurang dari 90%, jika iya maka ada kesalahan saat
praktikum. tidak hanya itu saja pada saat mencari massa jenis, hasil yang didapatkan tidak akan
jauh dari pliteratur minyak tanah dan minyak goreng yang mana. massa jenis minyak tanah
pliteratur 0,805 g/cm dan massa jenis minyak goreng pliteratur = 0,904 gr /cm3

10
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan:
1. Setiap fluida memiliki massa jenis yang berbeda-beda dan tidak akan sama dengan zat
yang lainnya.
2. Air yang berada di dalam pipa U akan berubah ketinggjannya pada saat meneteskan
minyak goreng atau minyak tanah. ketinggian air dapat dihitung dengan mengurangi
batas bawah minyak dengan batas atas air dan ketinggian minyak sendiri dapat dihitung
dengan mengurangi batas bawah minyak dan batas atas minyak
3. Massa jenis didapatkan dari hasil ketinggian air dibagi ketinggian minyak tanah / minyak
goreng.
4. Apabila kita kurang teliti pada saat melakukan percobaan, pada saat meneteskan minyak
goreng atau minyak tanah tiap tetesnya mempengaruhi hasil dan jika dari awal sudah
salah, maka hasil berikutnya pun akan didapatkan data yang salah juga.
5. Tiap ml nya mempengaruhi hasil massa jenis, dan semakin besar massa jenis yang
didapatkan atau melebihi massa jenis literatur minyak tanah dan minyak goreng maka
tingkat ketelitian akan semakin jauh.
5.2 Saran
Lakukanlah percobaan dengan teliti dan cermat agar data yang didapat bisa akurat,
karena berkurang atau bertambah 1ml saja mempengaruhi hasil ketelitianya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Buku penuntun praktikum fisika dasar universitas pakuan


praktikum, l. (2020.). mafialo. Diambil kembali dari hukum utama hidrostatis:
https://mafia.mafiaol.com/2020/10/hukum-utama-hidrostatis-bejana-berhubungan.html
WidyaFitriyani. laporan fisdas. Diambil kembali dari hukum utama hidrostatis:
https://www.slideshare.net/WidyaFitriyani2/laporan-fisdas-hukum-archimedes-dan-
hukum-utama-hidrostatis

12

Anda mungkin juga menyukai