Pada tugas akhir ini akan membahas tentang optimasi mengenai turunnya laju
produksi sumur VBT-10 yang diakibatkan oleh kerusakan pompa. Meski memiliki
banyak kelebihan, termasuk dapat memproduksikan fluida hingga 60.000 BFPD, ESP
juga memiliki banyak kekurangan dalam operasinya, salah satunya yang pernah
terjadi di sumur VBT-10 pada tanggal 14 Januari 2016, yaitu adalah Fluktuasi Daya
Listrik (lonjakan listrik). Masalah yang terkait dengan kualitas pasokan listrik dapat
dialami sebagai lonjakan daya listrik. Hal ini umumnya ditandai dengan lampu di
VSD berkedip, terang atau redup dan bahkan dapat menyebabkan pompa mati.
dimulai pada tanggal 4 Juni 2015, hingga pada tanggal 14 Januari 2016 ESP yang
digunakan mengalami lonjakan setelah listrik yang tiba-tiba mati dan mengakibatkan
pompa mati. Sehingga mengakibatkan laju produksi menurun dan tidak sesuai pompa
yang digunakan. Meskipun masih bisa beroperasi pada laju produksi sebesar 1635
rangkaian ESP yang lainnya terutama pompa. Oleh karena itu perlu dilakukannya
optimasi pada sumur VBT-10. Optimasi yang dilakukan meliputi laju produksi fluida,
pemilihan kembali jenis pompa, serta motor yang akan digunakan. Sehingga
diharapkan dari optimasi ini dapat menghasilkan kembali laju produksi yang
produktif.
34
35
Pencarian Data
Pemilihan Motor
Pemilihan Transformer
37
q
PI =
Pr-Pwf
1635
PI =
1800 - 1345
PI = 3.59
alir dasar sumur pada suatu harga tekanan reservoir, maka perlu
= 1.013547826
= -0.015285424
Maka :
WC
WC≈ Pwf =
Pwf
P1 Exp(P2 )
Pr
94
WC≈Pwf =
1345
1.013547826 Exp(-0.015285424 x( )
1800
WC≈Pwf = 93.80887953 %
persamaan konsatanta.
a. A0 = C0 + C1 (WC) + C2 (WC)2
= 0.052884014
b. A1 = C0 + C1 (WC) + C2 (WC)2
= -0.02516808
c. A2 = C0 + C1 (WC) + C2 (WC)2
= -0.02780295
41
Q oil test
Q t max = 2
Pwf Pwf
A0+A1 ( ) ( )
Pr
+A2
Pr
79.81
Qt max = 2
1345 1345
0.052884014 + (-0.02780295) ( 1800)+ (-0.02780295)(1800 )
Qmax=4275.37 BFPD
Q Optimum = Qt max x SF
= 4275.37 x 0.6
= 2565.22 BFPD
terjadinya water coning, maka dari itu didapatkan besar laju alir
Pwf Qo Qw Qt
0 226.099 3542.213 3768.312
200 212.747 3333.04 3545.787
400 196.461 3077.884 3274.345
600 177.239 2776.747 2953.986
800 155.083 2429.627 2584.71
1000 129.991 2036.526 2166.517
1200 101.964 1597.443 1699.408
1400 71.0029 1112.379 1183.382
1600 37.1063 581.3323 618.4386
1800 0.27472 4.303918 4.578636
1000
800
600
400
200
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Q , Bfpd & Bopd
= 1.0086
GF = 0.433 x SG rata-rata
= 0.433 x 1.0086
= 0.437 psi/ft
Optimum
Pr
Static Fluid Level = D- (GF )
Static Fluid Leve = 6566 - (1800
0.437 )
Pwf
Dynamic Fluid Level = D- (GF )
Dynamic Fluid Level = 6566 - (1000
0.437 )
Pc
PSD Min = DFL +
GF
0
PSD Min = 4277.67 +
0.437
44
P SD Min = 4277.67 ft
Pc
PSD Max =D-( ¿
GF
0
PSD Max = 6566 - ( ¿
0.437
Rs = 69.72 Scf/Stb
0.5
SG gas
[ ( )]
F= Rs ×
SG oil
+ (1.25 ×BHT ¿
0.5
0.76
[ ( )]
F = 69.72 ×
0.83
+ (1.25 ×290 ¿
F = 429.21
Bo = 1.15 stb
0.00504 ×Z×BHT
Bg =
PIP
0.00504 ×0.98×750
Bg =
372.60
Bg = 0.00417 bbl/scf
Vg = (139920.95-10720.81]3)×0.00417
Vg = 538.72 scf
Vo = Q×Bo×(1-WC)
Vo = 177 stb
Vw = Q×WC
Vw = 2565.22×0.94
Vw = 2411.31 stb
Vt = Vgas+Vo+Vw
Vt = 538.72+177+2411.31
Vt = 3127.31 stb
%Gas = ( Vgas
V total )
×100
%Gas = (538.72
3127.31 )
×100
47
%Gas = 17.23 %
digunakanlah perhitungan :
Maka :
Vtotal = Vg+Vo+Vw
Vtotal = 53.87+177+2411.31
%Gas = ( Vgas
V total )
×100
%Gas = (53.87
2642.18 )
×100
%Gas = 2.04%
(Pwf-2.31)
HD = D-
SGrata-rata
(1000-2.31)
HD = D-
1.0086
HD = 5576.82 ft
108.18
F =
1000 ft
F x PSD
FL =
1000
108.18 x 6466
FL =
1000
FL = 699.49 ft
Ptb
HT =
GF
150
HT =
0.437
HT = 343.25 ft
TDH = HD + FL + HT
TDH = 6619.55 ft
psi dan besarnya laju produksi pada sumur ini yaitu 4275.37 BFPD,
Head Stage : 48 ft
TDH
Stage =
Head/Stage
6619.55
Stage =
48
HP = HP x Stages x SGrata-rata
= 180.82 Hz
9. Pemilihan Motor
motor :
Series : 540
OD : 5.43 inch
HP : 200 HP
Voltage : 2386 V
Ampere : 52.7 A
0.0119 x Q opt
FV =
(IDcasing)2 - (ODmotor)2
FV = 2.76 ft/s
Drop Chart, pada garis tipe #4. Dari gambar tersebut di dapat
( 6466+300)x 21
Cable Voltage Drop=
1000
VS = 2386 + 142.09
VS = 2528.09 Volt
b. Pemilihan Transformer
2528.09×52.7 × 1.73
KVA =
1000
5.3. Pembahasan
bertujuan untuk meningkatkan rate produksi yang telah ada dan mengganti
pompa yang rusak akibat serangan petir dan mengakibatkan pompa rusak.
Indeks Produktivitasnya (PI), hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa sumur
Productivity Index (PI) yang di dapat pada sumur VBT-10 adalah sebesar 3.59
optimum dalam sebuah sumur. Laju alir sebelumnya adalah 1635 BFPD, laju
53
alir ini terlalu rendah untuk ukuran sebuah pompa yang sedang digunakan,
ft, dan setelah dilakukan optimasi maka PSD berubah dikedalaman 6466 ft.
Dengan PSD yang semakin dalam, maka Pump Intake Pressure (PIP) akan
semakin besar menjadi 888.65 psi dari yang seblumnya sebesar 129.3 psi.
pemilihan untuk pompa yaitu pompa dengan tipe yang sama seperti sebelumnya
REDA SN2600 60Hz, hanya saja ada penambahan jumlah stages yaitu 138
stages dari yang sebelumnya adalah 101 stages. Pemilihan pada motor yang
tepat adalah melihat dari Hourse Power (HP) yang dibutuhkan dari sebuah
pompa, maka dipilihlah pompa yang masih sama yaitu REDA 540 Series tipe
dari yang sebelumnya adalah 1267 V. Dan tahap akhir pada kegiatan optimasi
tegangan yang dibutuhkan adalah sebesar 150.46 KVA, namun dengan adanya
perubahan penempatan pada rangkaian ESP sendiri dilihat dari pompa dan
motor maka tegangan yang dibutuhkan untuk optimasi laju produksi ini sebesar
230.49 KVA.