Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PUTARAN TORSI TERHADAP PUTARAN MESIN HANSSHIN

DIESEL MARINE TIPE S30ME-B9

Oleh :

Kelompok IB : Selasiah, Hakiim Syuhada, Roman


Kelompok IIB : Hamdany, Melda, Nursyai’idin O.S
Kelompok IIIB : Sukri, Refy Pandu, Jamal khairul

PRODI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................3
DAFTAR TABEL......................................................................................................................................4
A. Pendahuluan.............................................................................................................................4
B. Tujuan studi kasus....................................................................................................................5
C. Penyelesaian Studi Kasus.........................................................................................................5
D. Pembahasan studi kasus...........................................................................................................6
E. Kesimpulan...............................................................................................................................7

2
DAFTAR GAMBAR
Gambar A.1 Mesin Hanshin Marine Diesel S30ME-B9
Gambar D.2 Grafik Hubungan Perhitungan Torsi dan Putaran Mesin............................................

3
DAFTAR TABEL

Tabel A.1 Kondisi Operasi Mesin


Tabel D.1 Hasil Perhitungan Parameter...........................................................................................

4
A. Pendahuluan
Hanshin S30ME-B9 adalah mesin diesel 2 tak berkecepatan rendah yang cocok untuk
kapal pesisir dan laut. Dilengkapi dengan sistem kontrol elektronik yang mengoptimalkan
injeksi bahan bakar untuk setiap area beban sebagian, mengurangi konsumsi bahan bakar
minyak dan meningkatkan kinerja selama pengoperasian beban rendah. Mesinnya juga
ramah lingkungan, dengan pengurangan emisi CO2, NOx, dan PM. S30ME-B9 mudah
direncanakan sebagai alternatif mesin L35MC6, dan dipilih oleh pelanggan karena
kontrol elektroniknya bahkan selama pengoperasian terus-menerus.
Untuk spesifikasi dan parameter dari mesin hassihin diesel marine tipe S30ME-B9
yaitu:
 Jumlah silinder : 6
 Siklus : 2 langkah
 Diameter silinder : 300 mm
 Tak ( langkah ) : 1328 mm
 Rasio kompresi : 13,5 : 1

Adapun terdapat beberapa kondisi operasi mesin diantaranya pada tabel berikut ;

Kondisi operasi mesin kW RPM


1 (I B) 3840 kW 195 RPM
2 (II B) 4579 kW 180 RPM
3 (III B) 5220 kW 167 RPM
Tabel A1. Kondisi Operasi Mesin

Gambar A.1 Mesin Hanshin Marine Diesel S30ME-B9

5
B. Tujuan studi kasus
Adapun juga tujuan dari studi kasus ini yaitu ingin menyelesaikan serta mengetahui
performa dari mesin diesel dengan merk Hanshin Marine Diesel tipe S30ME-B9, antara lain:
1. Menghitung beberapa parameter mesin terkait engine displacement dan torsi
2. Menghitung grafik hubungan Torsi dan Putaran Mesin

C. Penyelesaian Studi Kasus


Sebuah Mesin Hansshin Marine Diesel tipe S30ME-B9 memiliki Spesifikasi sebagai
berikut :
 Jumlah silinder : 6
 Siklus : 2 langkah
 Diameter silinder : 300 mm
 Tak ( langkah ) : 1328 mm
 Rasio kompresi : 13,5 : 1

Hitunglah beberapa parameter di bawah ini sesuai dengan kondisi operasi mesin pada
tabel A.1 :
1. Engine Displacement (dalam satuan Liter)
2. IMEP (dalam satuan kPa)
3. BMEP (dalam satuan kPa)
4. FMEP (dalam satuan kPa)
5. Torsi (dalam satuan N.m)
6. Volume Clearance dari satu silinder (cm3)
7. Specific Power (dalam satuan kW/cm2)
8. Output per Displacement (dalam satuan kW/cm3)
9. Specific Volume (dalam satuan cm3/kW)
10. Power Lost Of Friction (dalam satuan hp)

D. Pembahasan studi kasus


 Kelompok IB
1. Engine Displacement (liter)

6
π
VD = NC ( ) B2 S
2
π
VD = 18 ( ) (300)2(1328)
2
VD = 112645 cm3
VD = 112,645 Liter => 0,01126 m3 ≈ 1126 cm3
2. Pers. (2.2)
W
IMEP =
Vd
=3840 kw /0,01126 m3 (1000/kj)
= 3410 kPa
3. Pers (2.2)
UP = 2.Sn
180 rps
= 2 (1.328 m/stroke)( )
60
= 7,97 m3

Pers (2.15)

π
AP = ( ) B2 NC
4

π
= ( ) (0.30 ¿ ¿2 (6)
4

= 0,2272 m3

Pers (2.46)

VB = (BMEP) APNP/2

(0,424 )(7 , 97)


3840 kw = (BMEP)
2

3840 kw
BMEP = (0,424)(7 , 97)
2

= 227,2 kPa

7
4. Pers (2.37d)
FMEP = IMEP – BMEP
= 3410 – 2271 kpa
= 1139 kPa ≈ 1140 kPa
5. Pers (2.4)
VD
T = (BMEP)

= (2272 kPa) 0,01126 m3/2 π
= 40,19 kPa/m ≈ 4019 N/m
3
VD 1126m
6. = = 6002
C 187 , 6 Ltr

Pers (2.12)

(VD +VC )
rc =
VC

(6002+VC )
rc =
VC

vc = 6002 : 13.5

vc = 444,5 c m2

7. Untuk mencari WB
 wi = WN /n

=
( 3,840 ) ( 180
60 )
( 6)

2
= 34, 6
 Wb = ɳm × wi
= 294.1 kW

SP = Wb / AP
= 294.1/0,2272

8
= 1294 kw/c m2

Wb (294.1 kw)
8. OPD = =
Vd (1126 c m3 )
= 0, 261 kw/c m3

Vd (1126 c m3 )
9. SV = =
Wb (294.1 kw)
= 3.828 c m3/kw

10. WF = wi – Wb
= (294.1 kW) – (346 kW)
= 259.6 kW ≈ 348,129 HP

 Kelompok IIB
1. Engine Displacement (liter)

Vd=Nc ( π4 ) B 5 2

¿6 ( π4 ) ¿
3
¿ 563225 mm =563.225 l
3 3
¿ 0,563225 m =563,225 cm
2. Imep (kPa)
 menghitung vd untuk satu silinder
3
0,563225 m 3
Vd= =0,094 m
6
 menghitung tekanan maksimum (Pmax)
Pmax¿ Patm× compression ratio
¿ 101325 Pa× 13.5
¿ 1367887.5 Pa
 tekanan rata-rata (Pm)

9
1367887.5 Pa ×(13.51)
Pm¿
13 ,5
¿ 1266562.5 Pa
 kerja indikasi (w)
Pm ×Vd
w= ×N
60
1266562.5 ×0.094
w= ×180
60
¿ 357170 Joule
Imep¿ w /vd

(
¿ 357170 joule /[ ( 0.094 m3 ) 1000
J
kJ)]

¿ 3799 kPa
3. Bmep (kPa)
Eq (2.15)

Ap= ( π4 ) B Nc=(π /4)¿


2

Eq (2.2)
180
Up=2 SN=2 ×1,323 × =7,968
60
Eq (2.46)
4. Fmep (kPa)
Fmep ¿ imep−bmep
¿ 3799−2710
¿ 1089 kPa
5. Torsi (N . m)
Pers (2.41)
T ¿ ( Bmep ) vd /4 π
( 2710 kPa ) ( 0,563225 )
¿

Kn
¿ 242.924
m
¿ 24292 N . m

10
6. Volume clearance dari satuan silinder ¿
vd + vc 563,225 3
rc¿ Vc vd=
6
=93 , 87 cm

93 , 87+Vc
13,5 ¿
Vc
Vc ¿ 7 , 51 cm3
7. Spesifik power ( Kw / cm2 )
 Mencari nilai brake power (pers 2.43)

wb=2 πNT = 2 π ( rev


( )
radians 180
60
rev /sec )¿

Pers (2.51)
wb
SP=
AP
4579
¿
0,424
2
¿ 10799 kw /cm

8. Output perdisplacement (kw / cm3 )


Pers(2.52)
Wb
OPD=
Vd
4579
¿
563,225
3
¿ 8.13 kw /cm

( )
3
cm
9. Spesific volume
kw
Pers (2.53)
SV =Vd /Wb
563,225
¿
4579
3
¿ 0,123 cm /kw
10. Power lost of fiction (hp)

11
Wf = ( 21π ) ( fmep ) ApUp
¿ ( 12 ) ( 1089 kPa) ( 0,424 )( 7,968 cyl )
¿ 1839 kW =25 Hp

 Kelompok IIIB
1. Engine Displacement (liter)
π
VD = NC ( ) B2 S
2
π
VD = 18 ( ) (300)2(1328)
2
VD = 112645 cm3
VD = 112,645 Liter => 0,01126 m3 ≈ 1126 cm3
2. Pers. (2.2)
W
IMEP =
Vd
=5220 kw /0,01126 m3 (1000/kj)
= 4635 kPa
3. Pers (2.2)
UP = 2.Sn
167 rps
= 2 (1.328 m/stroke)( )
60
= 7,40 m3

Pers (2.15)

π
AP = ( ) B2 NC
4

π
= ( ) (0.3 ¿ ¿2(6)
4

= 0,2124 m3

12
Pers (2.46)

VB = (BMEP) APNP/2

(0,424 )(7 , 40)


3840 kw = (BMEP)
2

5220 kw
BMEP = (0,424)(7 , 40)
2

= 3327 kPa

4. Pers (2.37d)
FMEP = IMEP – BMEP
= 4635 – 3327kpa
= 1308 kPa ≈ 1310 kPa
5. Pers (2.4)
VD
T = (BMEP)

= (3327 kPa) 0,01126 m3/2 π
= 5884 kPa/m
3
VD 1126m
6. = = 6002
C 187 , 6 Ltr

Pers (2.12)

(VD +VC )
rc =
VC

(6002+VC )
rc =
VC

vc = 6002 : 13.5

vc = 444,5 c m2

13
7. Untuk mencari WB
 wi = WN /n

=
( 5220 ) ( 167
60 )
(6)

2
= 43,5 kW
 Wb = ɳm × wi
= 294.1 kW

SP = Wb / AP
= 294.1/0,2124
= 1318 kw/c m2

Wb (294.1 kw)
8. OPD = =
Vd (1126 c m3 )
= 0, 261 kw/c m3

Vd (1126 c m3 )
9. SV = =
Wb (294.1 kw)
= 3.828 c m3/kw
10. WF = wi – Wb
= (294.1 kW) – (43,5 kW)
= 250.6 kW ≈ 3360,60 HP

Dalam beberapa hasil perhitungan parameter yang telah diketahui diantaranya yakni engine
displacement dan torsi.
Studi Kasus Performa Parameter
Operasi Mesin Engine Displacement Torsi (N/m)
(Liter)
Studi Kasus I B 112,645 Liter 4019 N/m

14
Studi Kasus II B 563,525 Liter 2429 N/m
Studi Kasus III B 112,645 Liter 5884 N/m
Tabel D.1 Hasil Perhitungan Parameter

Berikut merupakan grafik hubungan dari hasil perhitungan torsi dan putaran mesin (speed).

Gambar D.2 Grafik Hubungan Perhitungan Torsi dan Putaran Mesin

E. Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus pada mesin Hanshin Marine Diesel S30ME-B9 adalah hasil dari
perhitungan beberapa parameter yakni engine displacement dan torsi didapatkan hasil engine
displacement terendah dengan nilai 112,645 liter dan engine displacement tertinggi dengan nilai
563,525 liter. Sedangkan pada torsi didapatkan hasil terendah hingga tertingginya dengan 2429
N/m, 4019 N/m, dan 5884 N/m. Pada hasil perhitungan beberapa parameter yakni perhitungan
torsi dan putaran mesin yang sistematis menggunakan grafik hubungannya sehingga antara hasil
perhitungan torsi yang terendah hingga yang tertinggi adalah 2429 N/m, 4019 N/m, dan 5884
N/m. Sedangkan grafik hubungan putaran mesin yang terendah hingga tertinggi adalah 167
RPM, 180 RPM, dan 190 RPM.

15

Anda mungkin juga menyukai