Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros yang berbeban
sehingga putaran dan getaran bolak-balik dapat berputar secara halus, dan tahan
lama. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesinnya
berkerja dengan baik, jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi
seluruh sistem akan menurun atau tidak berkerja semestinya.
109
1. Perhitungan Bantalan
Bahan poros S35C-D dengan diameter 53 mm dan putaran (n) = 2800 rpm.
B
a =
sf 1 sf 2
53
= = 3,53 kg / mm 2
6,0 2,5
( pv) a = 20 kg m / mm 2 s
Panjang bantalan :
W n
l=
1000 60 ( pv) a
3,14 4674 ,577 2800
l=
1000 60 20
= 34,23 mm
kg / mm 2 .
l / d = 34,23 / 55 = 0,62
Harga sebesar 0,62 terletak dalam daerah 0,8 – 1,8, jadi dapat diterima.
110
Tekanan permukaan :
W
p=
ld
4674 ,577
p= = 2,48 kg / mm 2
34,23 55
Kecepatan keliling (v) :
d n
v=
60 1000
3,14 55 2800
v=
60 1000
= 8,06 m / s
kg m / mm 2 s .
Kerja gesekan (H) :
H = W v
55 − 50
D = 55 + (60 − 55)
60 − 50
D = 57,5 mm
55 − 50
B = 13 + (14 − 13)
55 − 50
111
B = 14, mm
55 − 50
r = 1,5 + (1,5 − 1,5)
60 − 50
r = 1,5 mm
Jadi diperoleh :
L = 34,23 mm
D = 55 mm
Ph = 1,48 kW
112
Diagram Aliran Bantalan Luncur
START
b a
Kekuatan tarik : σB
(kg/mm2)
8.l/d = 0,82
Tidak
9. l/d : (0,82 –
1,8)
Harga pv = 20(kg.m/mm2.s)
Tidak
11.p : pa
b
P : pv
Ya
a
113
3.2.12. Baut dan Mur
Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting untuk
mencegah kecelakaan atau kerusakan pada mesin. Pemilihan baut dan mur sebagai
alat pengikat harus dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran yang
sesuai. Di dalam perencanaan kopling ini. Baut dan mur berfungsi sebagai pengikat
gear box, pengikat poros penggerak, pengikat penutup kopling. Untuk menentukan
ukuran baut dan mur, berbagai faktor harus diperhatikan seperti sifat gaya yang
bekerja pada baut, syarat kerja, kekuatan bahan, kelas ketelitian, dan lain - lain.
Wd = 1,05 58,22
= 61,13 kg
kg / mm 2 (difinis tinggi)
114
Diameter inti yang diperlukan
4 W
d1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(lit 3, hal 296)
a × 0,64
4 61,13
d1
3,14
d1 4,1 mm
115
M 36 4 2,165 36,000 34,402 31,670
M 39 4 2,165 39,000 36,402 34,670
Sumber : lit. 1 hal 290, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu Suga
Dipilih ulir metris kasar diameter inti d 1 = 4,917 mm 4,1 mm dari tabel 3.12 di
atas.
Maka pemilihan ulir standar ulir luar
diameter luar d = 6 mm
diameter efektif d1 = 4,917 mm
jarak bagi p = 1 mm
Bahan mur dipakai baja liat dengan kadar karbon 0,22 %
Kekuatan tarik : B = 42 kg / mm 2
(difinis tinggi)
Tegangan geser yang diizinkan
a = (0,5 − 0,75) a → diambil 0,5
maka :
a = (0,5 6) = 3 kg / mm 2
Tinggi mur
H = z p
H = 3 1 = 3 mm
116
Jumlah ulir mur
H
z' =
p
3
z = =3
1
Tegangan geser akar ulir baut
W
b = (dimana k = 0,84 )
d1 k p z
58,22
b = = 2,23 kg / mm 2
3,14 4,917 0,84 1 3
Tegangan geser akar ulir baut ( b ) dan tegangan geser akar ulir mur ( n ) lebih kecil
dari tegangan geser yang diizinkan ( a ) , maka baut dan mur yang direncanakan
117
Diagram aliran baut dan mur
START a
b
Faktor keamanan : Sf = 7
Tegangan geser akar
Tegangan geser yang
ulir mur : τn = 1,96 kg/mm2
diizinkan : τa = 6 kg/mm2
5. Diameter inti yang diperlukan : d1 = 4,1 mm
>
Jarak bagi : p = 1 mm ≤
7. Bahan mur : baja liat
a
STOP
END
118