Anda di halaman 1dari 13

LAPORAM PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

TEKANAN HIDROSTATIS

DI SUSUN OLEH :
Hakiim Syuhada NPM 2040303005

DOSEN PENGAMPU
Sudirman S.T.,M.T

Tanggal praktikum : 23 juni 2021

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TEKANAN HIDROSTATIS

A. Tujuan Praktikum
Mengukur tekanan hidrostatis zat cair sebagai pengaruh kedalaman dan massa jenis zat
cair

B. Teori Dasar
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang berada
dalam kesetimbangan atau statis. Bila suatu zat cair berada dalam keadaan kesetimbangan
atau statis, maka setiap bagian zat cair itu juga berada dalam keadaan kesetimbangan atau
statis. Tinjaulah sebuah elemen zat cair yang luas penampangnya A dan tebalnya dh dari
permukaan zat cair pada kedalaman h1 dan bagian bawahnya berada pada kedalaman h2
dari permukaan zat cair yang berada dalam keadaan kesetimbangan atau statis. Jika
elemen zat cair yang ditinjau dalam keadaan statis, maka resultan gaya yang bekerja pada
elemen itu adalah nol ke segala arah. Resultan gaya pada gaya horizontal yang
disebabkan oleh tekanan zat cair di sekeliling elemen adalah nol, berarti tekanan zat cair
untuk setiap titik pada kedalaman yang sama adalah sama besar.

Resultan gaya pada arah vertikal juga nol, dan itu disebabkan oleh selisih tekanan
zat cair pada kedalaman h1 di permukaan atas elemen yang luasnya A dan tekanan zat
cair pada kedalaman h2 di permukaan bawah elemen yang luasnya A, serta berat elemen
zat cair itu yaitu pgh2, sehingga dapat diperoleh.

𝑑𝑃 𝐴 = 𝜌𝑔𝐴𝑑ℎ

Bila persamaan di atas diintegrasikan maka diperoleh 𝑃2 − 𝑃1 = (ℎ2 − ℎ1) yang


berarti bahwa tekanan hidrostatis pada kedalaman h1 dan h2 berturut-turut adalah P1 =
ρgh1 dan P2 = ρgh2, atau tekanan pada sebuah titik yang berada pada kedalaman h dari
permukaan zat cair statis adalah
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ

Bila permukaan zat cair berhubungan langsung dengan udara, permukaan seperti
itu disebut sebagai permukaan bebas zat cair, dan tekanan udara adalah P 0, maka
tekanan total pada setiap titik yang berada pada kedalaman h dari permukaan bebas zat
cair adalah
𝑃 = 𝑃0 + 𝜌𝑔ℎ
Persamaan terakhir di atas tidak menuntut bentuk bejana tertentu, artinya ia
berlaku untuk setiap bentuk bejana yang ditempati oleh zat cair. Hal itu dimanfaatkan
pada pemakaian manometer yang berupa sebuah pipa berbentuk huruf U, oleh sebab itu
biasa juga disebut sebagai pipa U, sebagai alat untuk mengukur tekanan.
Sebuah pipa U diisi dengan sejenis zat cair yang dipilih, misalnya raksa atau bisa
juga air dan yang lainnya. Setelah mencapai kesetimbangan, maka tinggi permukaan zat
cair dalam kedua kaki pipa U itu akan sama tinggi atau berada dalam satu bidang
hortizontal.
Sesuai dengan persamaan di atas, maka setiap titik yang berada dalam satu bidang
horizontal dalam zat cair, memiliki tekanan hidrostatis yang sama, misal titik 2 dan titik
3, titik 4 dan titik 5 pada gambar differential u-tube manometer dan gambar aliran
melalui nozzle berikut.

Gambar Differential U-tube manometer.

Gambar aliran melalui nozzle.

Pada gambar differential u-tube manometer di atas diisi beberapa jenis zat cair
yang tidak dapat bercampur, dimana berat jenisnya masing-masing adalah γ 1, γ 2 dan γ 3.
Titik 2 dan titik 3 berada pada satu bidang horizontal yang sekaligus merupakan
bidang batas kedua jenis zat cair pada saat kesetimbangannya. Untuk setiap ketinggian
yang sama di atas bidang batas itu tekanannya tidak sama karena massa jenis zat cair
berbeda sehingga menghasilkan massa dan berat yang berbeda untuk setiap ketinggian
volume yang sama. Tetapi untuk setiap penurunan yang sama dari bidang batas itu,
tekanan zat cair akan selalu sama. Dengan kata lain, tekanan pada tiap titik pada satu
bidang horizontal di atas bidang batas kesetimbangan berbeda, tetapi tekanan pada setiap
titik yang berada pada satu bidang horizontal di bawah bidang batas kesetimbangan
adalah sama. Jika kita tinjau titik 2 dan titik 3, karena keduanya beada pada bidang batas
kesetimbangan, maka tekanannya akan sama, atau
𝑃2 = 𝑃3
Jika kita gunakan persamaan tekanan hidrostatis dengan tekanan luar, maka
persamaan di atas dapat diubah menjadi:
𝑃0 + 𝜌1𝑔ℎ1 = 𝑃0 + 𝜌2𝑔ℎ2
𝜌1ℎ1 = 𝜌2ℎ1

Melalui percobaan, persamaan di atas dapat digunakan untuk menentukan massa


jenis zat cair.

C. Alat Dan Bahan

1. Alat
 Pisau
 Penggaris
 Botol
 Lakban Bening
2. Bahan
 Corong
 Pewarna makanan
 Perabotan
 Selang bening
 Air

TUGAS

A. Pengujian Tekanan Hidrostatis

Gambar 1.0 proses pengujian tekanan hidrostatis

Pada proses pengujian ini yang pertama harus dilakukan yaitu;


1) Air dicampurkan dengan pewarna makanan,
2) Penggaris diletakkan di tengah selang U sebagai skala,
3) Air yang telah diberikan warna dimasukkan kedalam selang
menggunakan corong agar memudahkan saat pembacaan skala,
4) Botol diisi dengan air dan penggaris diletakkan disamping ember
sebagai skala

Pada pengujian ini saya memilih untuk ketingggian awal air pada selang h1 &
h2 = 30 cm, dan kedalaman air pada botol 11,5 cm.

a) Percobaan pertama
Kedalaman air 5 cm;
Ketinggian air pada selang yaitu;
H1 = 26,5 cm
H2 = 34,5 cm
∆ H =H 2−H 1¿ 34,5−26,5¿ 8 c

Gambar pada selang h1


Gambar pada selang h2

b) percobaan ke-dua
kedalaman air ; 7 cm
Ketinggian air pada selang yaitu;
H1 = 25,5 cm
H2 = 36,5 cm
∆ H =H 2−H 1¿ 36,5−25,5¿ 10 cm

Gambar pada selang h1

Gambar pada selang h2

c) percobaan ketiga
kedalaman air ; 9 cm
Ketinggian air pada selang yaitu;
H1 = 24,5 cm
H2 = 37,5 cm
∆ H =H 2−H 1¿ 37,5−24,5¿ 13 cm
Gambar pada selang h1

Gambar pada selang h2

KESIMPULAN
 Menentukan Tekanan Udara di Dalam Corong
Tekanan udara di dalam corong di pengaruhi oleh tekanan luar yaitu tekanan atmosfer
yan ada didala corong

RUMUS

p total = P0 + ρ × g ×h
P0 = 1,01 ×105pa
kg
ρ=1000
m2

 Kedalaman 5 cm = 0,05 m
P total = P0 + ρ × g ×h
= ( 1,01 ×105 ) +1000 × 9,81× 0,05
= ( 1,01 ×105 ) + 490,5
= 101490, 5 Pa

 Kedalaman 7 cm = 0,07m
P total = P0 + ρ × g ×h
= ( 1,01 ×105 ) +1000 × 9,81× 0,07
= ( 1,01 ×105 ) +392,4
= 101686,7 Pa

 Kedalaman 9cm = 0,09 m


P total = P0 + ρ × g ×h
= ( 1,01 ×105 ) +1000 × 9,81× 0,09
= ( 1,01 ×105 ) +588,6
= 101882,9 Pa

 Menentukan Tekanan Udara Pada Selang

RUMUS
p total = P0 + ρ × g × ∆ h
P0 = 1,01 ×105pa
kg
ρ=1000
m2
∆ H =h 2−h 1
 Kedalaman 5 cm = 0,05 m
p total = P0 + ρ × g × ∆ h
= ( 1,01 ×105 ) +1000 × 9,81×(0,345−0,265)
= ( 1,01 ×105 ) +784,8
= 101784,8 Pa
 Kedalaman 7 cm = 0,07 m
p total = P0 + ρ × g × ∆ h
= ( 1,01 ×105 ) +1000 × 9,81×(0,365−0,255)
= ( 1,01 ×105 ) +1079 , 1
= 108989,1 Pa
 Kedalaman 9cm = 0,09m
p total = P0 + ρ × g × ∆ h
= ( 1,01 ×105 ) +1000 × 9,81×(0,375−0,245)
= ( 1,01 ×105 ) +1275,3
= 128805,3 Pa

 Perbandingan tekanan udara pada corong dan tekanan udara dengan perbedaan
ketinggian pada selang U

REFERENSI

 https://www.ruangguru.com/blog/tekanan-hidrostatis
 http://www.ocw.upj.ac.id › filesPDF Hasil web MODUL I TEKANAN
HIDROSTATIS

LAMPIRAN

o gambar-gambar kegiatan

Anda mungkin juga menyukai