Anda di halaman 1dari 37

• Instrument adalah suatu alat pengukur sistem

dalam pesawat yang mana alat-alat tersebut


memberikan petunjuk kepada seorang
penerbang dan untuk memudahkan seorang
penerbang menerbangkan pesawatnya.
• Instrument pada pesawat C-212 pada
dasarnya sama dengan pesawat lain, hanya
pada pesawat C-212 diberi tambahan sistem
instrument untuk memberikan tanda bahaya
awal untuk menghindari terjadinya
kecelakaan/kesalahan dalam penerbangan.
BAGIAN-BAGIAN INSTRUMENT
PESAWAT C-212
Instrument pesawat C-212 dibagi menjadi
4 bagian, yaitu :
- Engine Instrument
- Flight Instrument
- Navigation Instrument
- Miscellaneous Instrument
ENGINE Tachometer Indicator

INSTRUMENT
1. RPM INDICATOR 0 0 10
-2 Tachometer Generator 9 1
8 2
-2 Tachometer Indicator
7 3 20
Tanda-tanda RPM Indicator: 4
6 5
a. Pada angka 70-96% : KUNING 30
b. Pada angka 96-100% : HIJAU 100
c. Pada angka 100% keatas : MERAH
- Cara Kerja 90 PERCENT 40
Tachometer Generator yang menempel di RPM
case engine akan diputar oleh engine yang 80 50
akan mengeluarkan variable frekuensi signal 70 60
(tergantung putaran engine) yang mengalir
pada synchronous motor couple pada RPM
Indicator, diteruskan ke magnet to system
untuk menggerakkan jarum penunjuk.

Tachometer Generator
2. ENGINE TORQUE INDICATOR

- Torque Transducer (transmitter)


- Torque Indicator
- C. B 5 Amp.
- Cara Kerja :

Oil press dari gear case engine (positive


dan negative) pressure di monitor oleh torque transducer.
Pressure tersebut di calibrated oleh torque transducer,
kemudian ditunjukkan oleh torque indicator.
2. ENGINE TORQUE INDICATOR

POSITIVE PRESS % TORQUE


TORQUE INDICATOR 120
0
100 20
TRANDUCER
NEGATIVE PRESS
80 40
60
TORQ TEMP LIMITER
( TTL )
TORQ LIMITER ASSY

KE FUEL PUMP P.G MONOPOLE


INLET

DARI FUEL KONTRQL KE FUEL NOZZLES


SRL EGT SIGNAL
650
3. Exhaust Gas Temperature (EGT)
- Fungsi : mengukur panas dari engine
- Komponen :
a. Thermocouple Assay ada 2 ea
b. 2 Compensator
c. 2 Indicator EGT
d. 2 Test switch dengan posisi normal, test dan
compensated
e. 2 CB pada overhead switch board
- Cara Kerja :
Thermocouple terbuat dari chromel dan alumel yang terpasang
paralel yang dihubungkan pada magnetic di alumel terminal ke
chromel terminal yang tidak mengandung magnetic. Kedua terminal
tersebut dihubungkan ke compensator. Panas yang dirasakan oleh
chromel dan alumel akan mengeluarkan arus listrik lemah
kemudian di compensate oleh compensator. Dari compensator
ditunjukkan oleh indicator EGT. Oleh pabrik indicator di set pada
650˚ akan menyalakan lampu merah pada indicator.
• WARNING
Compensator setiap engine tidak sama, apabila akan
mengganti harus sesuai dengan data sheet engine
yang dikeluarkan pabrik
 Pada indicator EGT terdapat skala 2-11 dengan
satuan ˚C dan tiap skala dikalikan 100, dilengkapi
juga dengan digital indicator dan warning light yang
berwarna merah. Apabila switch test pada normal
maka indicator akan menunjukkan EGT yang sudah
di compensate. Apabila pada posisi test maka digital
indicator akan menunjukkan angka delapan 3x
(sigment signal) dan warning light akan menyala.
Ind test

CHROMEL

ALUMEL Comp test

TERMINAL

6 7 8
5 C X 100 9
4 EGT 10
3 11
2
COMPENSATOR
5
6521
1 8
4
2
0
4. ENGINE OIL INDICATOR
TEMPERATURE
150
a. 2 oil temp indicator OIL ºC
b. 2 temperature transmitter (bulb) 100

c. 2 CB 5 Amp 28 V DC terletak - 50
pada overhead switch board
50 0
CARA KERJA : Panas oil
yang keluar dari oil cooler di deteksi Dari
oleh temperature transmitter yang oil cooler
akan menghasilkan DC signal, yang
TRANSMITER
dihubungkan pada indicator dan ( BULB )
5A
akan mengubah/menggerakkan
penunjuk pada indicator.
5. ENGINE OIL PRESSURE INDICATOR DC

5A
-komponen-komponen :
a. 2 ea oil press indicator terletak pada
instrument panel bagian tengah. oil pressure
transmitter
Berskala 0-200 psi.
b. oil pressure transmitter terpasang
pada tiap-tiap engine terletak di atas
engine case.
c. 2 CB 5 Amp
- Cara Kerja :
40
160
PSI 200
arus yang masuk pada inlet oil press 30
120 50
transmitter akan mengubah membran
pada transmitter yang mana membran 80 OIL PRESS
tersebut akan mengubah banyaknya 20
00
signal yang masuk pada oil press indc 10
40
sehingga akan mengubah penunjukkan
pada oil press indc.
TRANSMITER DC
6. FUEL FLOW INDICATOR 5A
FCU
- komponen : CONVERTER
a. 2 fuel flow indc
b. 2 transmitter fuel flow
c. 2 frekuensi converter
d. 2 CB 5 Amp
- Cara Kerja :
Pada transmitter terdapat turbin kecil
yang apabila terkena aliran fuel maka 200 400
turbine akan berputar yang akan FUEL FLOW
menghasilkan AC signal. Besar
kecilnya signal tergantung besar 100 500
kecilnya fuel yang mengalir. Signal AC
akan masuk ke converter dan akan
distabilkan oleh frequency converter,
kemudian menggerakkan flow meter 0 LBS/HR 600
yang terdapat pada fuel flow indc.
7. FUEL PRESSURE INDICATOR ENGINE
- komponen :
BOOSTER
a. 2 fuel press indc yang terpasang
26 V AC
pada panel bagian tengah
5A
b. 2 fuel transmitter terpasang TRANSMITER

menempel pada fire wall sebelah kiri


c. 2 CB 5 Amp terpasang pada
overhead control switch board.
- Cara Kerja : 40
40
Sumber yang digunakan 26 V AC 400 50
50
Hz. Fuel press dari booster pump 30
30 FUEL
yang akan masuk ke engine sebagian FUEL
ke transmitter. Pressure ini akan
PRESS
mengubah-ubah membran pada 20
20 PSI
transmitter sehingga akan mengubah 00
besar kecilnya signal dan akan 10
10
mempengaruhi besar kecilnya
penunjukkan pada fuel press indc.
FLIGHT INSTRUMENT
- Flight instrument adalah suatu alat yang
mendeteksi/mengetahui serta mengatur
keadaan pesawat untuk menjamin
keselamatan penerbangan. Terletak pada
instrument panel dan nose bagian depan
kiri dan kanan.
- Flight instrument memakai Pitot Static
System, yaitu suatu alat yang digunakan
untuk mengukur kehampaan udara di luar
cabin.
1. AIR SPEED INDICATOR
a. komponen :
- 2 pitot tube
- 2 indicator
- 2 selector valve
b. Cara Kerja :
Setiap air speed indicator dihubungkan dengan
masing-masing pitot tube. Tekanan udara yang
masuk melalui pitot ke ind akan menggerakkan
membran di ind. Di samping itu static pressure akan
masuk ke dalam ind tsb. Kedua pressure akan
membuat perbandingan yang mampu menggerakkan
membran sehingga jarum penunjuk akan
menunjukkan berapa kecepatan pesawat yang sesuai
dengan ketinggiannya.
20 20
50 50
AIRSPEED AIRSPEED
200 200
KNOTS KNOTS
150 100 100
150

PITOT TUBE PITOT TUBE

NORMAL EMRG
STATIC PORT STATIC PORT
2. ALTITUDE INDICATOR
- Komponen :
a. 2 buah altitude indicator
b. 2 static vent plate
c. 2 buah selector valve
- Cara Kerja : 0 1
Adanya kehampaan udara yang 9
berubah-ubah sesuai dengan
ketinggian pesawat akan dirasakan 8 2
oleh membran pada indicator ALTITUDE
melalui static line. Membran akan
bergerak dan menggerakkan jarum 7 3
penunjuk sesuai dengan besarnya
static pressure yang masuk (sesuai 6 1 1 0 9 4
dgn ketinggian pesawat).
- Catatan :
Pada waktu pesawat akan terbang,
penerbang harus menyetel
barometric nya sesuai dengan sea
level dimana pesawat tersebut
berada. STATIK PORT
3. RATE OF CLIMB
adalah suatu sistem instrument yang
menunjukkan kecepatan pesawat
waktu naik dan turun. Terdapat 2
indicator yang terpasang pada
instrument panel sebelah kiri dan 2
kanan. Pada indicator tertera skala 0- 1 3
4 dalam satuan feet per menit baik
.5
UP CLIMB
1000 FT. PER. MINUTE
untuk up maupun down. Apabila
jarum menunjukkan ke arah up akan 0 4
menunjukkan kecepatan pesawat
.5
waktu naik, begitu pula untuk down DOWN
nya, jarum menunjuk ke arah down 1 3
2
4. OVER SPEED WARNING
- komponen :
a. 1 CB 28 V DC terpasang pada switch board overhead
b. switch test
c. over speed sensor terpasang pada pitot head sebelah
kanan.
d. horn
e. lampu merah dgn tulisan over speed
- Cara Kerja :
Saat pesawat melebihi kecepatan 200±6 knots, maka
kecepatan tsb akan dirasakan oleh over speed sensor melalui
pitot pressure line, yang kemudian akan mensuplai arus ke
horn sehingga bel akan berbunyi dan lampu akan menyala.
Apabila kita akan mengecek sistem tersebut cukup battery di
on kan dan switch pada posisi test maka horn akan berbunyi
dan lampu menyala.
OVERSPEED
TEST

OFF

20 ON

50
AIRSPEED
200

KNOTS
OVER SPEED
150 100

ET
.. T
T
TE
T…
TE
TET
…T
ET ..TE
OVERSPEED HORN T
SENSOR
5. ALTITUDE CONTROL
disebut juga radio altimeter atau DH Indc
(Decision High Indc)
- komponen :
a. 2 indc radio altimeter terpasang pada
instrument panel sebelah kanan dan kiri.
b. antene yang terpasang di bawah fuselage
bagian depan untuk mengontrol ketinggian.
c. CB terpasang pada switch board overhead
panel.
d. Switch terpasang pada control pedastel
25
0 1
dan mempunyai 2 posisi on dan off.
- Cara Kerja : 20 x100 FEET
2
Saat pesawat akan terbang DH knob 15
diset pada ketinggian yg diinginkan.
Instrument ini akan mengontrol sampai HEIGHT 3
ketinggian 200-2500 feet dari tanah. 10
TEST
5 4
RAD ALT
ON

OFF
Selama jarum penunjuk di atas DH Index (control) maka
lampu DH (warna kuning) akan mati. Apabila jarum jam
sudah bergerak melewati DH Index (di bawah DH Index)
maka lampu akan menyala, menandakan bahwa pesawat
sudah terbang di bawah ketinggian yang diinginkan. Dan
apabila pesawat sudah mendekati ground maka tanda
pada 200 feet akan muncul. Apabila tanda tersebut sudah
berhimpit maka sudah waktunya pesawat Touch Down.
- Catatan:
Apabila pesawat di ground maka tanda tersebut selalu
berhimpit dan apabila switch ditekan maka akan
menunjukkan angka 50 + 5 feet.
MISCELLANEOUS INSTRUMENT
adalah suatu instrument yang akan membantu
dalam penerbangan

HYDRAULIC SYSTEM
a. Hydraulic Pressure Indicator
komponen :
transmitter dan hydraulic pressure
indicator.

b. Emergency Brake 2 2
1 3 1 3
komponen : transmitter dan
0 emergency
hydraulic press 0 HYD 4 0BRAKE 4
indicator PRESS PRESS
PSI X 1000 PSI X 1000
2. FLAP INDICATOR
Indicator ini menunjukkan gerakan dari pada flap.
Komponennya terdiri dari transmitter flap yang
terpasang pada overhead panel dan indc flap yang
terpasang pada instrument panel bagian kanan. Pada
indc terdapat skala 0-100 dgn satuan %. Bila flap ini di
operate maka indc ini akan menunjukkan sudut flap,
akan tetapi dalam proses. Indc pada 0%=full up,
100%= full down.
UP 20 T/O
TRANSMITER
40
FLAP
FLAP RIGHT 60

80
DOWN
LAND

SPEED BELOW 135 KNOT


FLAP LEFT
SPEED 130 KNOT
FLAP ACTUATOR
SPEED 115 KNOT
OFF OFF
1 2 3 1 2 3
3. DC/AC SYSTEM
ON
-Pada DC System ON

terdapat 2 penunjukkan
yaitu untuk Battery 20
dalam/APU DC Indicator 100
dan DC volt Generator, 10 50
30
yang terdapat pada
instrument panel bagian
0
V 0
V 150
tengah bawah.

- AC System Indicator VOLT SELEC


terpasang pada
LEFT RIGHT
instrument panel bagian GEN GEN
tengah dekat dengan
indc DC volt.
4. OUTSIDE AIR
TEMPERATURE (OAT) 40
AIR
20 60
adalah penunjuk suhu udara luar.
OAT terdiri dari bulb yang 0
ºC
terpasang pada nose -20
-60
compartment dan indicator yang -40
terpasang pada instrument panel
bagian tengah atas. Pada indc
tertera skala 0-50˚C dan 0-
(70˚C). Antara angka -5˚C
sampai dengan 25˚C terdapat
tanda hijau.

BULB OAT SENSOR


5. AMPEREMETER
INDICATOR

Terdapat 2 indc
ampere yang terpasang pada
instrument panel bagian
tengah. Indic ini akan 200 200
menunjukkan besarnya 100 100
ampere dari generator kiri 300 300
dan kanan. Pada indc
terdapat skala 0-400 dgn
0
A A
0
satuan ampere.
- 0-300 : HIJAU
- 300-400 : KUNING
Bila engine on dan
generator mengisi maka indc
harus menunjukkan diantara
garis hijau. Maksimum
besarnya ampere yang
diijinkan 300 ampere.
ESS BUS NO 1 DEFECT SENSOR

RADIO FREQ UNIT

CAUTION CAUTION

GENERATOR
GENERATOR GENERATOR
GENERATOR FUEL LEVEL
FUEL LEVEL FUEL LEVEL
FUEL LEVEL PITOT HEAT PITOT HEAT SRL
SRL &
& START
START INVERTER BAT. NO. 1 UNSAFE
UNSAFE
LEFT
LEFT RIGHT
RIGHT LEFT TANK
LEFT TANK RIGHT TANK
RIGHT TANK LEFT RIGHT RIGHT
RIGHT NO. 1 TEMP DOOR
DOOR

OIL
OIL OIL
OIL FUEL
FUEL FUEL
FUEL
WINDSHIELD WINDSHIELD
WINDSHIELD SRL &
SRL & START
START INVERTER BATERRY
TEST
PRESSURE
PRESSURE PRESSURE
PRESSURE SHUTOFF
SHUTOFF SHUTOFF
SHUTOFF OVER SPEED
HEAT LEFT HEAT RIGHT
HEAT RIGHT LEFT NO. 2 OVER TEMP
LEFT
LEFT RIGHT
RIGHT VALVE
VALVE LEFT
LEFT VALVE
VALVE RIGHT
RIGHT BRIGHT
CHIP CHIP FUEL FUEL
AIR INTAKE AIR INTAKE BAGGAGE AUX
AUX BAT. NO.2 BAT.NO.3
DETECTOR DETECTOR PRESSURE PRESSURE
PRESSURE
LEFT ENGINE HEAT LEFT HEAT RIGHT COMP SMOKE INVERTER
INVERTER TEMP TEMP
LEFT RIGHT RIGHT
RIGHT ENGINE
ENGINE
DIM
NAVIGATION INSTRUMENT
Adalah suatu alat atau sistem yang digunakan untuk menentukan arah
pesawat, kedudukan pesawat.
FDI (Flight Director Indicator). Dalam
HSI ada beberapa jarum penunjukkan yang
digunakan untuk level pesawat, kemiringan
pesawat yang diijinkan dan climb
a. dive pesawat yang diijinkan. Jadi dalam
setiap penerbangan apabila FDI
computernya On (hidup)
00 UP maka penerbang
harus mengikuti dan menyesuaikan dengan
20 20 penunjukkan pada30 UP
FDI karena C-212
R
10 10 A
adalah jnis angkut maka penerbang harus
G
100
D mengikut arah penunjukkan dari FDI agar
S
90 UP
penumpang enak dan aman. Disamping itu
10 10 A
200
70 UP 20 L FDI akan mengarahkan pesawat waktu
20 GYRO T
COMPUTER akan landing, tentang ketinggiannya, lurus
tidaknya dengan landasan dan kapan
pesawat tersebut harus touch down. Jadi
FDI mengkomandokan (mengendaiikan)
pesawat dalam penerbangan tersebut.
LUBBER
LINE
0 0 0 COMPASS 2 6 3
MILES COURSE
COURSE COURSE
POINTER N 3 DEVIATION
33
V
O BAR

6 E 12
R
HEADING
24 W 0
3
BUG L
O
15 C
21
GLIDE SLOPE
DIPLACEMENT
S AIRCRAFT
SYMBOL
COURSE
HDG

AFT LUBBER COURSE


HEADING LINE KNOB
KNOB
Indicator ini erat hubungannya
dengan RMI. Pada HSI ada
beberapa penunjukkan yaitu
card compass, heading pesawat
dan heading set. HSI akan
menentukan dan mengarahkan
penerbang untuk membawa

0 0 0 COMPASS 2 6 3 pesawat ke arah tujuan yang


diinginkan. Indicator ini akan
MILES COURSE mendeteksi dan mengoreksi
N 3 setiap kesalahan-kesalahan dari
33 V
O
arah pesawat. Disamping itu
juga akan menentukan

6 E 12
R
24 W 0

G kedudukan pesawat dengan


3

S L arah tujuan yang diinginkan.


O Seorang penerbang akan
C mengetahui berapa selisih
21 15 (erornya). Pada waktu akan
terbang, penerbang akan
S menyetel heading set sesuai
dengan arah yang akan dituju
COURSE
HDG da penerbang akan mengikuti
kemana indicator pesawat
harus diarahkan.
D F
A

9 12
6
15
3

18
0

2
33

1
2 4 27 30
R
VO
Radio Magnetic Indicator (RMI). Fungsi
indicator disini adalah untuk
menggantungkan compass, yang mana
compass menggunakan system listrik
(electrical compass). Selama RMI bekerja
normal maka penerbang akan mengikuti
(membuat patokan) dengan RMI indicator.
Komponen-komponennya:
2 Flux valve terletak diujung sayap kiri dan
kanan.
2 Compensator terletak diujung sayap kiri
0 3 dan kanan.
33 2 Directional Gyro terpasang pada cargo
compartement, bagian tengah di bawah
6
27 30

floor.
Compass set control terpasang pada
9 12

control pedastel.
24

2 Indicator RMI terpasang pada instrument


1 15 F panel sebelah kiri dan kanan. RMI akan
AD
VO

18 2 menunjukkan berapa derajad arah dari


R

pesawat dan card compassnya (angka-


agkanya) akan selalu mengikuti kemana
arah dari pesawat tersebut.
0 3
33

6 9 12
Pada setiap pesawat pasti ada

27 30
stand by compassnya, untuk
pesawat cassa terpasang di atas

24
instrument panel bagian tengah.
15
18 21
Stand by compass ini terdiri dari
magnit permanen yang
berfungsi/digunakan apabila RMI
tidak berfungsi atau rusak, dalam
penunjukkan antara stand by
compass dengan RMI harus sama
(tidak selisih) kecuali pada batas
W 24 21 S 15 yang ditentukan. Dan apabila kedua
indicator tersebut penunjukkan
swing compass untuk menentukan
penunjukkan yang benar.
Adalah instrument untuk mengetahui
seberapa jauh pesawat miring dan
membelok dan seberapa jauh pula
pesawat tersebut diijinkan melakukan
turn and bank, Pesawat dinyatakan
stabil apabila ball pada indicator tepat
berapa di tengah-tengah. Komponen-
komponennya:
1) 2 C.B 5 Amp 28 V DC terpasangdi
switch board overhead
2) 2 Indicator yang terpasang pada
instrument panel sebelah kiri dan
L R kanan.
Pada indicator ini terdapat 2
penunjukkan. Pada bagian bawah
terdapat ball di dalam kaca yang mana
tiap gerakan dipermudah oleh cairan
yang di dalam gelas kaca tersebut
Disamping itu dibagian atas terdapat
2 MIN. TURN
indicator balance yang di monitor oleh
horizontal gyro. Di penunjukkan ini
ditunjukkan pada batas berapa pesawat
boleh miring dan belok.

Anda mungkin juga menyukai