Anda di halaman 1dari 37

P.

4-25

(Membran reactor) The first order reversible reaction

Is taking place in a membrane reactor. Pure A enters the reactor, and B diffuses through the
membrane. Unfortunately, some of the reactant A also diffuses through the membrane.
a) Plot the flow rates of A, B, and C down the reactor, as well as the flow rates of A and B
through the membrane
b) Compare the conversion profiles of a conventional PFR with those of an IMRCF. What
generalization can you make ?
c) Would the conversion of A be greater or smaller if C were diffusing out instead of B ?
d) Discuss how your curves would change if the temperature were increased and decrease
significantly for an exothermic reaction and for an endothermic reaction.
Additional information :
k = 10 min-1
Kc = 0,01mol
2
/dm
6

k
CA
= 1 min-1
k
CB
= 40 min-1
F
A0
= 100 mol/min
V
0
= 100 dm
3
/min
V
reactor
= 20 dm
3


SOLUTION
a. Step 1
Menuliskan mol balance pada elemen volum V seperti pada gambar










F
A
F
B
R
A
R
B
R
A
R
B
V
F
A
F
B
F
C
Yang terdifusi : A dan B
- Untuk A
| | | | | | | | | | ) 1 ...( on Accumulati Generation diffusion by out flow by out flow by in = +
0 = A + A
A +
V r V R F F
A A
V V
A
V
A

Dimana R
A
adalah laju alir molar keluar melalui membran per unit volum reaktor. Membuat
persamaan ini dalam bentuk limit :
) 2 ...(
A A
A
R r
dV
dF
=
- Untuk B
| | | | | | | | | | on Accumulati Generation diffusion by out flow by out flow by in = +
0 = A + A
A +
V r V R F F
B B
V V
B
V
B

Dimana R
B
adalah laju alir molar keluar melalui membran per unit volum reaktor. Membuat
persamaan ini dalam bentuk limit :
B B
B
R r
dV
dF
=

Yang tidak terdifusi
| | | | | | | | | | on Accumulati Generation diffusion by out flow by out flow by in = +



Membuat persamaan ini dalam bentuk limit :
C
C
r
dV
dF
=
Step 2
Setelah menuliskan mol balance, dicari persamaan reaksinya untuk tiap komponen :

))
A B
r r =
2
C A
r r =

Step 3
Transport keluar reaktor.
A c A
C k R =
0 = A +
A +
V r F F
C
V V
C
V
C
B c B
C k R =
k
c
adalah koefisien transport. Pada umumnya, koefisien ini bisa menjadi fungsi
membran dan karakter fluida, kecepatan fluida, dan diameter tabung, dsb. Pada kasus
ini k
c
konstan.

Step 4
Stoikiometri reaksi :
kasus: temperatur dan tekanan konstan, isotermal operasi dan tidak ada P (T=To, P=Po).

T
A
T A
F
F
C C
0
=
T
B
T B
F
F
C C
0
=
T
C
T C
F
F
C C
0
=
C B A T
F F F F + + =
A B
r r =
Step 5
Mengkombinasi dan merangkumkan persamaan stoikiometri ke persamaan 3:

|
|
.
|

\
|
=
T
A
T CA A
A
F
F
C k r
dV
dF
0

|
|
.
|

\
|
=
T
B
T C A
B
F
F
C k r
dV
dF
0

A
C
r
dV
dF
2 =
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
2
2
0
T
C
T
B
C
tot
T
A
T A
F
F
F
F
K
C
F
F
kC r

Step 6
Solusi NumerikPolymath 5.1
ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user
[1] d(FA)/d(t) = rA-RA
[2] d(FB)/d(t) = -rA-RB
[3] d(FC)/d(t) = -2*rA
[4] d(FAout)/d(t) = RA
[5] d(FBout)/d(t) = RB
[6] d(X)/d(t) = (-rA+RA)/100

Explicit equations as entered by the user
[1] kcA = 1
[2] kcB = 40
[3] k = 10
[4] vo = 100
[5] kc = 1/100
[6] FAo = 100
[7] FT = FA+FB+FC
[8] x = (FAo-FA)/FAo


[9] vF = 20
[10] CTo = 1
[11] CA = CTo*FA/FT
[12] CB = CTo*FB/FT
[13] RA = kcA*CA
[14] RB = kcB*CB
[15] CC = CTo*FC/FT
[16] rA = -k*(CA-((CB*CC^2)/kc))
POLYMATH Results
No Title 11-13-2009, Rev5.1.225

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value
t 0 0 20, 20,
FA 100, 57,210025 100, 57,210025
FB 0 0 9,057314 1,935926
FC 0 0 61,916043 61,916043
FAout 0 0 11,831954 11,831954
FBout 0 0 29,022096 29,022096
X 0 0 0,4278998 0,4278998
kcA 1, 1, 1, 1,
kcB 40, 40, 40, 40,
k 10, 10, 10, 10,
vo 100, 100, 100, 100,
kc 0,01 0,01 0,01 0,01
FAo 100, 100, 100, 100,
FT 100, 100, 122,24311 121,06199
x 0 0 0,4278998 0,4278998
vF 20, 20, 20, 20,
CTo 1, 1, 1, 1,
CA 1, 0,472568 1, 0,472568
CB 0 0 0,074786 0,0159912
RA 1, 0,472568 1, 0,472568
RB 0 0 2,9914392 0,6396478
CC 0 0 0,5114408 0,5114408
rA -10, -10, -0,542836 -0,542836



- Grafik FA, FB, FC down the reactor :


Terlihat bahwa sepanjang reaktor FA menurun, nilai FC akan terus naik dan FB naik dan kemudian
menurun. Penurunan FA tidak signifikan karena nilai k
A
yang kecil dibandingkan dengan F
C
. Nilai C
terus naik karena komponen C tidak berdifusi melewati membran. Nilai F
B
naik dahulu baru
kemudian turun disebabkan pada awal masuk reaktor kecepatan pembentukan B masih lebih besar
dibandingkan laju penyerapan C. Maka, ketika volume bertambah, kontak sentuh dengan membran
makin lama makin besar dan laju penyerapan membran dapat melebihi laju pembentukan B.

- Grafik FA dan FB yang keluar membran :

Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa FA keluar membran lebih kecil dibandingkan B karena nilai
koefisien 2 komponen.
b. Membedakan neraca mol pada kedua reaktor :
Reaktor Membran
C C
C
B B
B
A A
A
R r
dV
dF
R r
dV
dF
R r
dV
dF
= = = , ,

Reaktor Plug Flow
Karena tidak ada yang keluar membran (karena tidak ada membran), maka
persamaannya neraca molnya sbb :
C
A
B
B
A
A
r
dV
dF
r
dV
dF
r
dV
dF
= = = , ,

Dan tampilan polymathnya untuk PFR adalah sbb :
ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user
[1] d(FA)/d(t) = rA
[2] d(FB)/d(t) = -rA
[3] d(FC)/d(t) = -2*rA


Explicit equations as entered by the user
[1] kcA = 1
[2] kcB = 40
[3] k = 10
[4] vo = 100
[5] kc = 1/100
[6] FT = FA+FB+FC
[7] FAo = 100
[8] vF = 20
[9] CTo = 1
[10] CA = CTo*FA/FT
[11] CB = CTo*FB/FT
[12] CC = CTo*FC/FT
[13] rA = -k*(CA-((CB*CC^2)/kc))
[14] x = (FAo-FA)/FAo

POLYMATH Results
No Title 11-13-2009, Rev5.1.225

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value
t 0 0 20, 20,
FA 100, 84,652698 100, 84,652698
FB 0 0 15,347302 15,347302
FC 0 0 30,694604 30,694604
kcA 1, 1, 1, 1,
kcB 40, 40, 40, 40,
k 10, 10, 10, 10,
vo 100, 100, 100, 100,
kc 0,01 0,01 0,01 0,01
FT 100, 100, 130,6946 130,6946
FAo 100, 100, 100, 100,
vF 20, 20, 20, 20,
CTo 1, 1, 1, 1,
CA 1, 0,6477138 1, 0,6477138
CB 0 0 0,1174287 0,1174287
CC 0 0 0,2348575 0,2348575
rA -10, -10, -3,598E-09 -3,598E-09
x 0 0 0,153473 0,153473




Untuk mengetahui konversi yang terjadi (komponen A), dapat dilihat dari grafik yang terbentuk :
- Reaktor Membran :


Dari grafik di atas dapat dilihat konversi hingga V = 20 L adalah 0,43 = 43 % (sumbu y)

Atau dapat diselesaikan menggunakan grafik :

Jika menggunakan grafik ini, maka konversi bisa didapat :
(100-57)/100 = 0,43 = 43%

- Reaktor PFR
Menggunakan Polymath 5.1:


Untuk mencari konversi A digunakan grafik :

Maka konversi A dapat dihitung : (100-84,4)/100 = 15,6%
Atau :

Konversi yang didapatkan 15,6 %
Yang bisa dilihat dari kedua grafik dan konversi yang didapatkan adalah : Reaktor Membran lebih
baik karena konversi komponen A lebih tinggi dibanding konversi yang dimiliki reaktor PFR. Jika
ditabelkan :
Konversi (%)
Membran PFR
43 15,6
Jika dilihat dari perbandingan di atas, sudah tentu Reaktor Membran yang lebih efisien karena dari
segi perancangannya sudah menunjukkan kalau reaktor ini lebih efektif. Selain karena tidak ada
pressure drop, produk yang diinginkan akan langsung dapat keluar dari lubang-lubang pada dinding
reaktor. Produk B selalu keluar dari reaktor, sehingga reaktor, sehingga reaksi akan selalu bergerak ke
arah produk. Sedangkan pada PFR, akan segera tercapai kesetimbangan dan konversi yang didapatkan
menjadi jauh lebih sedikit. Maka dapat disimpulkan bahwa reaktor membran cocok untuk reaksi
reversible.
c. Would the conversion of A be greater or smaller if C were diffusing out instead of B ?
Jika C yang berdifusi, maka neraca mol C adalah :
| | | | | | | | | | on Accumulati Generation diffusion by out flow by out flow by in = +
0 = A + A
A +
V r V R F F
C C
V V
C
V
C

Dimana R
C
adalah laju alir molar keluar melalui membran per unit volum reaktor. Membuat
persamaan ini dalam bentuk limit :
C C
C
R r
dV
dF
=
Dan neraca mol B :
| | | | | | | | on Accumulati Generation flow by out flow by in = +
0 = A +
A +
V r F F
B
V V
B
V
B

Membuat persamaan ini dalam bentuk limit :
B
B
r
dV
dF
=
Dengan menggunakan Polymath :
ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user
[1] d(FA)/d(t) = rA-RA
[2] d(FB)/d(t) = -rA
[3] d(FC)/d(t) = -2*rA-RC
[4] d(FAout)/d(t) = RA
[5] d(FCout)/d(t) = RC
[6] d(X)/d(t) = (-rA+RA)/100

Explicit equations as entered by the user
[1] kcA = 1
[2] kcC = 40
[3] k = 10
[4] vo = 100
[5] kc = 1/100
[6] FAo = 100
[7] FT = FA+FB+FC
[8] x = (FAo-FA)/FAo
[9] vF = 20
[10] CTo = 1
[11] CA = CTo*FA/FT
[12] CC = CTo*FC/FT
[13] RA = kcA*CA
[14] RC = kcC*CC
[15] CB = CTo*FB/FT
[16] rA = -k*(CA-((CB*CC^2)/kc))

POLYMATH Results
No Title 11-14-2009, Rev5.1.225

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value
t 0 0 20, 20,
FA 100, 39,744026 100, 39,744026
FB 0 0 48,525028 48,525028
FC 0 0 19,355994 7,1162487
FAout 0 0 11,730946 11,730946
FCout 0 0 89,933807 89,933807
X 0 0 0,6025597 0,6025597
kcA 1, 1, 1, 1,
kcC 40, 40, 40, 40,
k 10, 10, 10, 10,
vo 100, 100, 100, 100,
kc 0,01 0,01 0,01 0,01
FAo 100, 100, 100, 100,
FT 100, 95,385303 117,41582 95,385303
x 0 0 0,6025597 0,6025597
vF 20, 20, 20, 20,
CTo 1, 1, 1, 1,
CA 1, 0,4166682 1, 0,4166682
CC 0 0 0,1650274 0,0746053
RA 1, 0,4166682 1, 0,4166682
RC 0 0 6,6010945 2,9842118
CB 0 0 0,5087265 0,5087265
rA -10, -10, -1,3351363 -1,3351363




dari grafik di atas dapat dilihat konversi A = (100-40)/100 = 0,60 = 60%.

Atau dengan grafik :

Dari gambar dapat dilihat bahwa konversinya adalah : 61%
Perbedaan keduanya hanya disebabkan ketelitian pembacaan.
Konversinya menjadi lebih tinggi ketika yang berdifusi adalah komponen C daripada komponen B.
d. Perubahan temperatur pada grafik yang dihasilkan berpengaruh pada nilai-nilai :
- Kc, jika reaksi eksotermik, temperatur naik maka nilainya akan turun dan sebaliknya. Jika reaksi
endotermis, temperatur naik maka nilainya naik dan sebaliknya. Jika Kc meningkat pada
eksotermis maka konversi naik sehingga Fa turun, Fb dan Fc naik.
Grafik menjadi :




- Nilai k, jika temperatur naik maka nilai k naik. Begitu juga sebaliknya. Jika k naik, maka konversi
akan naik dan FA turun, FB dan FC naik.


Hubungan k dengan T menggunakan Asas Arhenius k = Ae
-E/RT

Hubungan Kc dan T menggunakan asas Le Chatelier.
- Untuk meninjau kurva yang terbentuk jika temperatur ditingkatkan atau secara signifikan untuk
sebuah reaksi eksotermis dan endotermis dapat digunakan persamaan :
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
T
T
P
P
F
F
C C
O
O T
j
TO j

Persamaan ini menghubungkan semua faktor yang memungkinkan terjadi dalam sebuah reaktor.
Namun, untuk kasus ini yang ditinjau adalah Reaktor Membran. Bentuk reaktor membran
menyerupai PFR, namun untuk reaktor ini tidak terjadi Pressure Drop sehingga P/Po bisa
dihilangkan sehingga persamaan diatas menjadi :
|
|
.
|

\
|
=
T
j
TO j
F
F
C C
|
.
|

\
|
T
T
O
.
Eksotermis
- Suhu dinaikkan secara signifikan yaitu T=15T. Maka :
|
|
.
|

\
|
=
T
j
TO j
F
F
C C
|
.
|

\
|
T 15
1
.
Dengan j adalah komponen terkait.
Sehingga dapat dikerjakan dengan Polymath menghasilkan kurva sbb :

Dan konversi-nya adalah :

Nilai konversinya menjadi : 0,126 atau 12,6%. Jumlah ini kecil jika dibandingkan dengan konversi
pertama yang sebesar 43%.


- Suhu diturunkan secara drastis :
Kami membuatnya seperti berikut : T = 0,1 To
|
|
.
|

\
|
=
T
j
TO j
F
F
C C |
.
|

\
|
1 , 0
1

Dengan j adalah komponen terkait.
Sehingga dapat dikerjakan dengan Polymath menghasilkan kurva sbb :

Dengan konversi sebagai berikut :

Konversi yang terbentuk 99 %.


Endotermis
- Suhu diturunkan secara signifikan
Kami mendefinisikannya sebagai : To = 0,1T
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
T
T
F
F
C C
T
j
TO j
0

Dengan j adalah komponen terkait. Maka :
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
T
T
F
F
C C
T
j
TO j
0
1 , 0

Sehingga dapat dikerjakan dengan Polymath menghasilkan kurva sbb :

Jika dibandingkan dengan kondisi isotermal pada soal A, dapat dilihat perbedaannya dengan
Polymath pada tabel berikut :




Dengan konversi :


Konversi yang didapat : 17,5%.
- Suhu dinaikkan secara signifikan
Kami mendefinisikannya sebagai : To = 15T
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
T
T
F
F
C C
T
j
TO j
0

Dengan j adalah komponen terkait. Maka :
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
T
T
F
F
C C
T
j
TO j
0
15

Sehingga dapat dikerjakan dengan Polymath menghasilkan kurva sbb :
Jika dibandingkan dengan kondisi isotermal pada soal A, dapat dilihat perbedaannya dengan
Polymath pada tabel berikut :





Dengan konversi :


Dengan konversi 0,99 atau 99%.

Pengaruh antara ke-5 kondisi yang berbeda ini dapat dirangkumkan dalam tabel berikut (untuk
Reaktor Membran):

Initial
Value
Minimal
Value
Maximal
Value
Final Value
X (konversi
A)
Isotermal
FA
100, 57,210025 100, 57,210025
43% FB
0 0 9,057314 1,935926
FC
0 0 61,916043 61,916043
Eksotermis
T naik
FA
100 87,539425 100 87,539425
12,60% FB
0 0 8,930559 8,930559
FC
0 0 22,654671 22,654671
T turun
FA
100 0,3056857 100 0,3056857
99% FB
0 0 1,3111094 3,148E-05
FC
0 0 20,357116 20,357116
Endotermis
T naik
FA
100, 8,909E-05 100 8,909E-05
99% FB
0 0 0,726178 3,959E -09
FC
0 0 15,249454 15,249454
T turun
FA
100 82,483995 100 82,483995
17,5% FB
0 0 11,306269 11,306269
FC
0 0 31,840133 31,840133
Dari perbandingan diatas dapat dilihat bahwa Reaktor Membran dapat bekerja dengan baik dengan
reaksi endotermis jika T dinaikkan dengan signifikan, dan reaksi eksotermis jika diturunkan dengan
signifikan.






















P 4.19
A microrector similar to the one shown in figure 4.19 from the MIT group is used to produce
phosgene in the gas phase.
CO + Cl
2
COCl
2

A + B C
The microrector is 20 mm long, 500 m in diameter and packed with catalyst particle 35 m in
diameter. The entering pressure is 830 kPa (8.2 atm), and the entering flow to the each microreactor is
equimolar. The molar flow rate of CO
2
is 2x10
-5
mol/s and the volumetric flow is 2.83x10
-7
m
3
/s. The
weight of catalyst in one microreactor: W = 3.5x10
-6
kg. The reactor is kept isothermal at 120
0
C.
Because the catalyst is also slightly different than the one in Figure 4.19, the rate law is different as
well:
- r
A
= k
A
C
A
C
B

a. Plot the molar flow rates F
A
, F
B
, F
C
, the conversion X and pressure ratio y along the
length (i.e., catalyst weight, W) of the reactor.
b. Calculate the number of microrectors in parallel to produce 10000 kg/year phosgene
c. Repeat part (a) for the case when the catalyst weight remains the same but the particle
diameter is cut in half. If possible compare your answer with part (a) and describe what
you find, nothing anything unusual
d. How would your answers to part (a) change if the reaction were reversible with K
C
= 0.4
dm
3
/mol? Describe what you find.
e. What are the advantages and disadvantages of using an array of microreactors over using
one conventional packed bed reactor that provides the same yield and conversion?
f. Write a question that involves critical thinking and explain why it involves critical
thinking
g. Discuss what you learned from this problem and what you believe to be the point of the
problem.

Additional
= 3,55.10
-3
/kg catalyst (based on properties of air and u = 0.4)
k = 0,004 m
6
/mol.s.kg catalyst at 120
0
C
V
0
=2,83.10
-7
m
3
/s
= 7 kg/m
3

= 1,94.10
-5
kg/m.s
A
C
= 1,96.10
-7
m
2

G = 10,1 kg/m
2
s
Penyelesaian
Diket:
P = 20 mm D = 500m D
p
= 35 m
P
i
= 830 kPa F
A0
= 2.10
-5
mol/s Q = 2,83.10
-7
m
3
/s
W = 3,5.10
-6
kg T = 120
o
C (isotermal) = 3,55.10
5
/kg catalyst
k = 0,004 m
6
/mol.s.kg V
0
=2,83.10
-7
m
3
/s = 7 kg/m
3

= 1,94.10
-5
A
C
= 1,96.10
-7
m
2
G = 10,1 kg/m
2


Penyelesaian:
a. Grafik molar flow rates F
A
, F
B
, F
C
, x, pressure ratio y versus W
Mol balance:

Rate law:
-r
A
= k
A
C
A
C
B
r
A
= - k
A
C
A
C
B

r
A
= r
B
= -r
C

F
T
= F
A
+ F
B
+ F
C
Konsentrasi:

0
0
0
0
0
0
A
A T
T
B
B T
T
C
C T
T
F T
C C y
F T
F T
C C y
F T
F T
C C y
F T
=
=
=

sehingga r
A
= - k
A
C
T0
2

2
2
A B
T
F F
y
F
(isothermal)
2 2
0 2
A A B
A T
T
dF F F
k C y
dW F
=

2 2
0 2
B A B
A T
T
dF F F
k C y
dW F
=


2 2
0 2
C A B
A T
T
dF F F
k C y
dW F
=

0 0 0
;
2
T
T
F T dy P
y
dW yF T P
o
= =



Menghitung konsentrasi total:
3 3 0
0
3
0
830
0,254 mol/dm 254 mol/m .
8, 314 393
T
P kPa
C
RT kPadm
K
mol K
= = = =
| |
|
\ .


Dengan Polymath Solve With STIFF:


POLYMATH 5.0 Results
No title 11-17-2009

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value
W 0 0 3.5E-06 3.5E-06
Fa 2.0E-05 9.169E-07 2.0E-05 9.169E-07
Fb 2.0E-05 9.169E-07 2.0E-05 9.169E-07
Fc 0 0 1.908E-05 1.908E-05
y 1 0.5325851 1 0.5325851
k 0.004 0.004 0.004 0.004
Ft 4.0E-05 2.092E-05 4.0E-05 2.092E-05
Fa0 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05
Ct0 254 254 254 254
Ft0 4.0E-05 4.0E-05 4.0E-05 4.0E-05
ra -64.516 -64.516 -0.1419126 -0.1419126
alpha 3.55E+05 3.55E+05 3.55E+05 3.55E+05
X 0 0 0.9540901 0.9540901

ODE Report (STIFF)

Differential equations as entered by the user
[1] d(Fa)/d(W) = ra
[2] d(Fb)/d(W) = ra
[3] d(Fc)/d(W) = -ra
[4] d(y)/d(W) = (-alpha/(2*y))*(Ft/Ft0)

Explicit equations as entered by the user
[1] k = 0.004
[2] Ft = Fa+Fb+Fc
[3] Fa0 = 2E-05
[4] Ct0 = 254
[5] Ft0 = 4E-05
[6] ra = -k*((Ct0*y)^2)*(Fa/Ft)*(Fb/Ft)
[7] alpha = 3.55E05
[8] X = (Fa0-Fa)/Fa0

Comments
[8] Ct0 = 254
mol/m3
[9] Ft0 = 4E-05
mol/s
[10] k = 0.004
m6/mol.s.kg
[11] alpha = 3.55E05
/kg catalyst
[12] Fa0 = 2E-05
mol/s

Independent variable
variable name : W
initial value : 0
final value : 0.0000035

Precision
Independent variable accuracy. eps = 0.00001
First stepsize guess. h1 = 0.0001
Minimum allowed stepsize. hmin = 0.00000001
Good steps = 101
Bad steps = 1

General
number of differential equations: 4
number of explicit equations: 8
Data file: C:\Documents and Settings\user\Desktop\revisi-angel\4-19-kel 11.pol


Grafik F
A
, F
B
, dan F
C
versus W:








Grafik F
A
versus W:

Grafik diatas, F
A
versus W, dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai laju alir
yang semakin kecil, dengan penurunan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini
disebabkan semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka nilai F
A
akan semakin kecil
karena reaksi akan membentuk produk C.

Grafik F
B
versus W:

Grafik diatas, F
B
versus W, dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai laju alir yang
semakin kecil, dengan penurunan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan
semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka nilai F
B
akan semakin kecil karena reaksi
akan membentuk produk C.






Grafik F
C
versus W:


Dari grafik F
C
versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai laju alir yang
semakin besar, dengan kenaikan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan
semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka nilai F
C
akan semakin besar karena reaksi
akan membentuk produk C (jumlah C akan semakin besar).

Grafik X versus W:

Dari grafik X versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai konversi yang
semakin besar, dengan kenaikan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan
semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka nilai X akan semakin besar karena reaksi
akan membentuk semakin banyak produk C, sehingga konversi dari reaktan (A dan B) membentuk C
akan semakin besar.




Grafik y versus W:

Dari grafik y versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai y yang semakin
kecil, dengan penurunan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan semakin
besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka semakin besar luasan dari reaktor sehingga
penurunan tekanan (pressure drop) akan semakin besar sehingga nilai y akan semakin kecil.

b). Jumlah mikroreaktor
Target produksi =
3
1 1 1 1000
10.000 3.203 10
365 24 3600 99
kg tahun hari jam g mol mol
tahun hari jam s kg g s

=
* dimana Mr COCl
2
adalah 99 g/mol
Variable initial value minimal value maximal value final value
W 0 0 3.5E-06 3.5E-06
Fa 2.0E-05 9.169E-07 2.0E-05 9.169E-07
Fb 2.0E-05 9.169E-07 2.0E-05 9.169E-07
Fc 0 0 1.908E-05 1.908E-05

Maka jumlah reaktor paralel yang dibutuhkan adalah:
3
5
Target produksi 3.203 10
167.87 168 buah microreactor
1.908 10
c
n
F

= = = ~



c). Diameter partikel setengah dari soal a
Nilai Dp
1
= 35 m
Nilai Dp
2
= 0.5 Dp
1
= 17.5 m
Perubahan diameter partikel terhadap nilai o
(aliran turbulen):
|
|
.
|

\
|
=
2
1 2
1
P
P
D
D
o o


sehingga:
( )
1
1
2 1
2
5
2
1
5
2
5
2
3.55 10
0.5
3.55 10 2
7.1 10 / kg katalis
P
P
P
P
D
D
D
D
o o
o
o
o
| |
=
|
\ .
| |
=
|
\ .
=
=


Dengan Polymath Solve With STIFF:


POLYMATH 5.0 Results
No title 11-17-2009

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value
W 0 0 3.5E-06 3.5E-06
Fa 2.0E-05 2.149E-06 2.0E-05 2.149E-06
Fb 2.0E-05 2.149E-06 2.0E-05 2.149E-06
Fc 0 0 1.785E-05 1.785E-05
y 1 -4.753E-07 1 -3.159E-07
k 0.004 0.004 0.004 0.004
Ft 4.0E-05 2.215E-05 4.0E-05 2.215E-05
Fa0 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05
Ct0 254 254 254 254
Ft0 4.0E-05 4.0E-05 4.0E-05 4.0E-05
ra -64.516 -64.516 -3.623E-15 -1.558E-13
alpha 7.1E+05 7.1E+05 7.1E+05 7.1E+05
X 0 0 0.8925738 0.8925738

ODE Report (STIFF)

Differential equations as entered by the user
[1] d(Fa)/d(W) = ra
[2] d(Fb)/d(W) = ra
[3] d(Fc)/d(W) = -ra
[4] d(y)/d(W) = (-alpha/(2*y))*(Ft/Ft0)

Explicit equations as entered by the user
[1] k = 0.004
[2] Ft = Fa+Fb+Fc
[3] Fa0 = 2E-05
[4] Ct0 = 254
[5] Ft0 = 4E-05
[6] ra = -k*((Ct0*y)^2)*(Fa/Ft)*(Fb/Ft)
[7] alpha = 7.1E05
[8] X = (Fa0-Fa)/Fa0

Comments
[8] Ct0 = 254
mol/m3
[9] Ft0 = 4E-05
mol/s
[10] k = 0.004
m6/mol.s.kg
[11] alpha = 7.1E05
/kg catalyst
[12] Fa0 = 2E-05
mol/s

Independent variable
variable name : W
initial value : 0
final value : 0.0000035

Precision
Independent variable accuracy. eps = 0.00001
First stepsize guess. h1 = 0.0001
Minimum allowed stepsize. hmin = 0.00000001
Good steps = 192
Bad steps = 374

General
number of differential equations: 4
number of explicit equations: 8
Elapsed time: 2.3148 sec
Data file: C:\Documents and Settings\user\Desktop\revisi-angel\4-19-c-kel 11.pol

Grafik F
A
, F
B
, dan F
C
versus W:





Grafik F
A
versus W:

Dari grafik F
A
versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai laju alir yang
semakin kecil, dengan penurunan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan
semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka nilai F
A
akan semakin kecil karena reaksi
akan membentuk produk C.


Grafik F
B
versus W:


Dari grafik F
B
versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai laju alir yang
semakin kecil, dengan penurunan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan
semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka nilai F
B
akan semakin kecil karena reaksi
akan membentuk produk C.




Grafik F
C
versus W:

Dari grafik F
C
versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai laju alir yang
semakin besar, dengan kenaikan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan
semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka nilai F
C
akan semakin besar karena reaksi
akan membentuk produk C (jumlah C akan semakin besar).


Grafik X versus W:

Dari grafik X versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai konversi yang
semakin besar, dengan kenaikan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan
semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka nilai X akan semakin besar karena reaksi
akan membentuk semakin banyak produk C, sehingga konversi dari reaktan (A dan B) membentuk C
akan semakin besar.



Grafik y versus W:

Dari grafik y versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai y yang semakin
kecil, dengan penurunan nilai yang tidak linear (bentuk grafik parabola). Hal ini disebabkan semakin
besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka semakin besar luasan dari reaktor sehingga
penurunan tekanan (pressure drop) akan semakin besar sehingga nilai y akan semakin kecil.
Kemudian, penurunan tekanan tidak mengalami perubahan lagi (konstan), berarti penambahan katalis
berikutnya tidak akan menurunkan kembali tekanan.

d. Reaksi reversibel dengan K
C
= 0.4 dm
3
/mol = 4E-04 m
3
/mol
'
k
k
A B C

+

dimana '
'
k k
Kc k
k Kc
= =

( ')
1
( )
A A B C
A A B C
A A B C
r kC C k C
k
r kC C C
Kc
r k C C C
Kc
= +
| |
= +
|
\ .
=

Dengan Polymath Solve With STIFF:

POLYMATH 5.0 Results
No title 11-17-2009

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value
W 0 0 3.5E-06 3.5E-06
Fa 2.0E-05 1.907E-05 2.0E-05 1.982E-05
Fb 2.0E-05 1.907E-05 2.0E-05 1.982E-05
Fc 0 0 9.312E-07 1.801E-07
y 1 -3.746E-07 1 -1.965E-07
Kc 4.0E-04 4.0E-04 4.0E-04 4.0E-04
Ft 4.0E-05 3.907E-05 4.0E-05 3.982E-05
Fa0 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05
Ct0 254 254 254 254
Ft0 4.0E-05 4.0E-05 4.0E-05 4.0E-05
k 0.004 0.004 0.004 0.004
alpha 3.55E+05 3.55E+05 3.55E+05 3.55E+05
Ca 127 -4.736E-05 127 -1.992E-05
Cb 127 -4.736E-05 127 -1.992E-05
Cc 0 -4.305E-07 5.9630408 -1.811E-07
ra -64.516 -64.516 0.6286712 -1.811E-06
X 0 0 0.0465577 0.0090073

ODE Report (STIFF)

Differential equations as entered by the user
[1] d(Fa)/d(W) = ra
[2] d(Fb)/d(W) = ra
[3] d(Fc)/d(W) = -ra
[4] d(y)/d(W) = (-alpha/(2*y))*(Ft/Ft0)

Explicit equations as entered by the user
[1] Kc = 4E-04
[2] Ft = Fa+Fb+Fc
[3] Fa0 = 2E-05
[4] Ct0 = 254
[5] Ft0 = 4E-05
[6] k = 0.004
[7] alpha = 3.55E05
[8] Ca = Ct0*y*Fa/Ft
[9] Cb = Ct0*y*Fb/Ft
[10] Cc = Ct0*y*Fc/Ft
[11] ra = -k*((Ca*Cb)-(Cc/Kc))
[12] X = (Fa0-Fa)/Fa0


Comments
[8] Ct0 = 254
mol/m3
[9] Ft0 = 4E-05
mol/s
[10] k = 0.004
m6/mol.s.kg
[11] alpha = 3.55E05
/kg catalyst
[15] Kc = 4E-04
m3/mol

Independent variable
variable name : W
initial value : 0
final value : 0.0000035

Precision
Independent variable accuracy. eps = 0.00001
First stepsize guess. h1 = 0.0001
Minimum allowed stepsize. hmin = 0.00000001
Good steps = 149
Bad steps = 226

General
number of differential equations: 4
number of explicit equations: 12
Elapsed time: 1.1574 sec
Data file: C:\Documents and Settings\user\Desktop\revisi-angel\4-19-d-kel 11.pol

Grafik F
A
, F
B
, dan F
C
versus W:

Grafik F
A
versus W:



Laju alir F
A
menurun dengan tajam karena reaksi akan membentuk C dengan cepat dan kemudian
meningkat kembali dikarenakan adanya reaksi reversibel dari C yang membentuk A dan B. Kenaikan
secara perlahan dikarenakan nilai Kc yang kecil (laju pembentukan C lebih besar dibandingkan
penguraian C). Kemudian, ketika kesetimbangan mulai terbentuk, laju alir F
A
tetap.



Grafik F
B
versus W:


Laju alir F
B
menurun dengan tajam karena reaksi akan membentuk C dengan cepat dan kemudian
meningkat kembali dikarenakan adanya reaksi reversibel dari C yang membentuk A dan B. Kenaikan
secara perlahan dikarenakan nilai Kc yang kecil (laju pembentukan C lebih besar dibandingkan
penguraian C). Kemudian, ketika kesetimbangan mulai terbentuk, laju alir F
B
tetap.


Grafik F
C
versus W:


Laju alir F
C
meningkat dengan tajam karena reaksi akan membentuk C dengan cepat dan kemudian
menurun dikarenakan adanya reaksi reversibel dari C yang membentuk A dan B. Penurunan secara
perlahan dikarenakan nilai Kc yang kecil (laju penguraian C lebih kecil dibandingkan pembentukan
C). Kemudian, ketika kesetimbangan mulai terbentuk, laju alir F
C
tetap.



Grafik X versus W:


Nilai konversi pembentukan nilai C meningkat dengan tajam dikarenakan pembentukan reaktan (A
dan B) sangat cepat. Kemudian, grafik turun dikarenakan reaksi reversibel. Nilai Kc yang kecil akan
menyebabkan penurunan konversi (C terurai menjadi A dan B). Ketika kesetimbangan tercapai, laju
pembentukan C dan penguraian C sama sehingga konversi tetap.


Grafik y versus W:


Dari grafik y versus W dapat dilihat bahwa kenaikan nilai W akan memberikan nilai y yang semakin
kecil. Hal ini disebabkan semakin besar katalis yang digunakan untuk bereaksi maka semakin besar
luasan dari reaktor sehingga penurunan tekanan (pressure drop) akan semakin besar sehingga nilai y
akan semakin kecil. Ketika kesetimbangan terjadi (laju pembentukan dan penguraian C sama) maka
tidak ada perubahan pada pressure drop (konstan).

Anda mungkin juga menyukai