(RANGKAIAN RLC)
(PERCOBAAN-LM 5)
NIM : 195090801111013
Kelompok :6
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(RANGKAIAN RLC)
NIM : 195090801111013
Kelompok :6
Catatan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
Rangkaian RLC yang terdiri dari resistor, kapasitor, dan induktor dihubungkan dengan
sumber tegangan AC atau bolak balik. Jika arus dan tegangan pada rangkaian RLC di
bandingkan dengan waktu pada grafik sinusoidal, maka akan didapatkan persamaan :
∆𝑉 = ∆𝑉𝑚𝑎𝑥 𝑆𝑖𝑛 𝜔𝑡 .......... persamaan 1.2.1
𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 (𝜔𝑡 − 𝜙) .......... persamaan 1.2.2
dimana 𝜙 merupakan sudut fase diantara arus dan tegangan yang digunakan. Komponen–
komponen resistor, induktor, dan kapasitor dirangkai dengan susunan seri dan ini menandakan
bahwa jumlah arus yang mengalir adalah sama pada setiap komponen. Jadi, arus pada setiap titik
di sumber tegangan AC akan memiliki amplitudo dan fase yang sama. Namun, pada rangkaian
seri, setiap komponen resistor, induktor, dan kapasitor akan memiliki perbedaan tegangan
sehingga pada setiap komponen akan memiliki amplitudo dan fase tegangan yang berbeda. Oleh
karena itu, pada rangkaian RLC akan terdapat tiga beda potensial pada tiap komponen. Jumlah
total dari ketiga tegangan harus sama dengan sumber tegangan AC rangkaian. Namun perlu
diingat bahwa ketiga tegangan memiliki perbedaan fase bila dibandingkan dengan arus, sehingga
ketiga komponen tersebut juga akan memiliki tiga tahanan yang berbeda-beda yaitu R, XL, dan
XC, dan ketika ketiga tahanan tersebut digabungkan dengan matematis, akan dihasilkan
impedansi yang dilambangkan dengan Z. Impedansi dapat dirumuskan dengan persamaan;
Resonansi pada rangkaian RLC yang terdiri dari resistor, induktor, dan kapasitor akan
mengalami resonansi ketika impedansi (Z) memiliki nilai terkecil. Nilai dari impedansi (Z)
rangkaian RLC akan minimum ketika XL = XC, segingga :
1
𝑍 = √𝑅 2 + (𝑊𝐿 − 𝑊𝐶 )2 = 𝑅 ............ persamaan 1.2.4
1
𝑊𝐿 = 𝑊𝐶 ............. persamaan 1.2.5
1
𝑊 2 = 𝐿𝐶 .............. persamaan 1.2.6
Mengingat 𝑊 = 2𝜂𝑓, maka frekuensi dari resonansi rangkaian RLC yang terdiri dari resistor,
induktor, dan kapasitor dapat diketahui dari persamaan :
1
𝑓 = 2𝜋√2𝐶 ............ persamaan 1.2.7
dan pada saat resonansi rangkaian RLC terjadi, arus RMS atau (root mean square) yang mengalir
di rangkaian RLC adalah maksimum.
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah amperemeter atau multimeter, sumber
tegangan arus bolak-balik (sinyal generator), tahanan karbon (resistor), induktor, dan kapasitor.
3.2 Perhitungan
GRAFIK
f I rms
20000 0.062271
25000 0.074739
30000 0.079527
35000 0.087242
40000 0.099503
45000 0.110323
50000 0.196945
55000 0.268692
60000 0.168692
65000 0.103926
70000 0.06787
3.4 Pembahasan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain sumber tegangan arus AC atau
bolak-balik yang digunakan untuk pengaliran arus ke induktor, resistor, dan kapasitor yang
digunakan sebagai subjek percobaan, amperemeter/multimeter untuk diketahuinya arus yang
dialirkan pada rangkaian dan yang terkahir yaitu osiloskop yang digunakan untuk pemproyeksian
tegangan dan arus pada rangkaian dalam bentuk gelombang sinusoidal.
Saat dilakukan percobaan atau praktikum RLC, dipastikan bahwa kabel penghubung
antar resistor, induktor dan kapasitor berada pada skala dan posisi yang tepat sesuai arahan
asisten praktikum. Hal ini dilakukan agar rangkaian RLC yang dibuat dapat bekerja secara
optimal sehingga sinyal dan gelombang dari rangkaian RLC dapat diproyeksikan di osiloskop
dengan jelas. Frekuensi sinyal generator diubah-ubah disekitar frekuensi resonansi setelah
frekuensi resonansi ditemukan. Hal ini dilakukan agar fenomena atau pengaruh dari diubahnya
frekuensi dapat diketahui dan ditentukan.
Resonansi ialah fenomena ikut bergetarnya benda lain karena getaran benda yang lain.
Syarat terjadinya resonansi ialah ada sebuah sumber bunyi, terdapat medium perantara untuk
merambat, terdapat penerima atau benda lain dan frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi
alamiah benda lain atau memiliki frekuensi yang sama. Pada rangkaian RLC, resonansi akan
terjadinya ketika frekuensi komponennya sama atau yaitu ketika reaktansi induktif dan reaktansi
kapasitifnya bernilai sama.
Ketika sebuah resistor dihubungkan dengan arus bolak-balik maka besar arus yang
mengalir memenuhi persamaan, V = I. R, dengan:
Berdasarkan rumus hukum ohm di atas dapat disimpulkan bahwa besar arus sebanding
dengan besar tegangannya, sehingga antara arus dan tegangan pada rangkaian resistif murni
sifatnya adalah sefase yang berarti periodenya sama dan dapat digambarkan sebagai berikut :
Berdasarkan gambar di atas hambatan pada induktor atau yang disebut Reaktansi Induktif
(XL) harus dicari terlebih dahulu agar arus yang mengalir pada rangkaian induktif murni dapat
ditentukan. Rumus mencari Reaktansi Induktif adalah:
Dapat juga dikatakan bahwa arus pada rangkaian induktif murni tertinggal sebesar 90° dari
tegangannya.
Selanjutnya pembahasan kita lanjutkan untuk mengetahui karakteristik dari kapasitor pada
rangkaian arus bolak-balik atau yang lebih sering dinamakan rangkaian kapasitif murni.
Rangkaian ini terdiri dari 1 buah sumber arus bolak-balik dan 1 buah kapasitor, di mana
hambatan pada kapasitornya atau yang dinamakan Reaktansi Kapasitif (XC) dirumuskan dengan:
Salah satu karakter dari rangkaian kapasitif murni adalah hubungan antara arus dan
tegangannya yang berbeda dengan dua rangkaian lainnya. Pada rangkaian kapasitif murni,
tegangannya tertinggal sebesar 90° dari arusnya atau arus mendahului tegangan dengan beda fase
90°. Grafiknya :
Saat ketiga komponen dihubungkan secara seri dengan sumber arus bolak-balik (AC) maka
akan ada arus yang mengalir. Dalam sebuah rangkaian listrik, arus dapat mengalir jika terdapat
sumber tegangan dan hambatan. Hambatan total pada rangkaian RLC dinamakan sebagai
impedansi dan memiliki simbol Z.
Berdasarkan nilai dari resistansi (R), reaktansi induktif (XL) dan reaktansi kapasitif (XC)
dapat ditentukan sifat dari suatu rangkaian RLC yaitu:
Selanjutnya arus yang mengalir pada rangkaian atau dinamakan arus efektif dirumuskan
sebagai,
VC = XC . IC
VL = XL . IL
Rangkaian RLC digunakan untuk rangkaian band pass filter. Rangkaian diatas yaitu rangkaian band
pass filter with niose, dimana rangkaian ini banyak digunakaan dalam pembuatan Loudspeaker. Signal
audio akan di filter untuk menghasilkan suara.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum resonansi rangkaian RLC, didapatkan kesimpulan bahwa frekuensi akan
mempengaruhi kuat arus listrik dan teganganya. Resonansi pada rangkaian RLC akan terjadi
ketika nilai XL=XC dimana nilai I akan mencapai maksimum dan ketika telah mencapai tahap
resonansi, arus dan tegangan akan kembali menuju nilai minimumnya.
4.2 Saran
Disarankan agar osiloskop yang digunakan pada praktikum RLC dapat diperbaiki sehingga
grafik yang dihasilkan akan lebih jelas dan mudah di analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Halliday and Resnick. 2011. Fundamental of Physics 9th edition. Ohio : John Willey &
Sons.Inc
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Elektisitas & Magnetisme. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Serway, Raymond, dkk. 2008. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics.
Becmont : Thompson learning.Inc
LAMPIRAN