Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan semakin sulit ditemukannya minyak mentah ringan, pemilihan injeksi thermal
menjadikan cadangan minyak mentah berat yang masih sangat banyak dan menantang menjadi
lebih siap untuk dieksplorasi secara komersial. Injeksi thermal adalah salah satu metode EOR
dengan cara menginjeksikan energi panas ke dalam reservoir untuk mengurangi viskositas
minyak yang tinggi yang akan menurunkan mobilitas minyak sehingga akan memperbaiki
efisiensi pendesakan dan efisiensi penyapuan.
Umumnya minyak dengan °API kecil (minyak berat) akan mempunyai viskositas besar. Untuk
memproduksikan minyak jenis ini sulit dilakukan, sehingga banyak upaya yang dilakukan yang
salah satunya adalah dengan injeksi uap. Injeksi uap adalah metoda EOR dengan menginjeksikan
uap bertekanan ke dalam reservoir yang dimaksudkan untuk memanaskan reservoir . Efek dari
panas ini akan menurunkan viskositas minyak sehingga diharapkan minyak mudah mengalir ke
lubang sumur.
Proses pelaksanaan Injeksi uap hampir sama dengan injeksi air. Uap diinjeksikan secara
terus-menerus melalui sumur injeksi
dan minyak yang didesak akan diproduksikan melalui sumur produksi yang berdekatan. Secara
teknis steamflood dikatakan berhasil jika laju produksi bertambah besar dari laju produksi
sebelum dilakukanya steamflood.
Adapun mekanisme perolehan minyak mentah dengan injeksi uap adalah:
 Memanaskan minyak mentah dan mengurangi viscositasnya.
 Menyediakan tekanan untuk mendorong minyak ke sumur produksi.
 Destilasi uap, terutama pada minyak mentah yang ringan.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan secara luas metode penginjeksian uap
untuk meningkatkan produksi minyak serta menjelaskan metode penginjeksian yang digunakan.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat bahwa studi tentang steamflood cukup kompleks, disamping itu juga oleh
keterbatasan sarana dan prasarana dan agar makalah ini lebih terarah dan tidak menyimpang
dari tujuan yang
diinginkan, maka disini tim penulis membuat suatu batasan masalah yaitu hanya menitik
beratkan masalah cara kerja steam flood yang umum digunakan di lapangan.

1.4. Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah ini tim penulis mengumpulkan bahan – bahan dari berbagai
buku serta media elektronik yang dianalisa dan dibatasi permasalahannya agar spesifik pada
metode penginjeksian uap.
1.5. Sitematika Penulisan
Saya membagi makalah ini menjadi 6 bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Teori Dasar

BAB III : Studi Kasus Steamflooding Pada Lapangan Duri

BAB IV : Pengembangan Steamflooding Dengan Teknologi Solar–to–Steam

BAB V : Pembahasan

BAB VI : Kesimpulan
BAB II
TEORI DASAR

EOR atau Enhanced Oil Recovery adalah sebuah metode peningkatan perolehan
hidrokarbon pada tahap Tertiary Recovery, umumnya dilakukan pada lapangan yang sudah
berumur tua dan produksinya sudah menurun. Sederhananya, EOR menggambarkan satu set
teknik yang digunakan untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diekstraksi dari ladang
minyak. Banyak eksplorasi minyak dan pengeboran perusahaan menggunakan teknik EOR untuk
memaksimalkan potensi ladang minyak yang lama dan baru. Sebagai upaya bangsa kita untuk
mengintensifkan kemandirian energi, penerapan teknik EOR akan tumbuh menjadi sebuah
praktek yang lebih umum untuk mendapatkan minyak sebanyak keluar dari tanah mungkin.
Mari kita mulai dengan ringkasan singkat tentang bagaimana produksi minyak
bekerja.Pada dasarnya ada tiga fase: pemulihan primer, sekunder, dan tersier. Selama fase
utama awal produksi minyak, minyak didorong ke dalam sumur bor oleh tekanan alami dari
reservoir dan gravitasi. Gerakan alami minyak ditingkatkan dengan teknik mengangkat buatan
seperti pompa. Pemulihan primer biasanya dapat mengarah pada ekstraksi 10-20% dari minyak
yang tersedia bidang itu.
Upaya pemulihan sekunder biasanya akan memanfaatkan air, dalam teknik yang dikenal
sebagai banjir air, atau gas untuk menggantikan minyak dan memaksa ke sumur bor. Sebuah
tambahan 10% -30% dari potensi ladang dapat dipulihkan dalam fase sekunder. Minyak
pemulihan tersier, atau enhanced oil recovery, menggunakan metode tambahan yang mahal dan
kadangkadang tidak dapat diprediksi, tetapi yang pada akhirnya dapat memungkinkan untuk 30%
-60% dari potensi total minyak lapangan untuk diwujudkan
EOR dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

 Thermal Injection : Steam Injection dan In-Situ Combustion


 Chemical Injection : Surfactant, Alkaline, dan Polymer
 Gas Miscible Injection : CO2, N2, dan LPG

Metode EOR dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam reservoir. Untuk minyak
ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk minyak sedang digunakan chemical
injection, dan untuk minyak berat digunakan thermal injection.
Teknik termal bekerja dengan menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam
formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan
fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah
sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular dan seringnya menggunakan air
panas (water injection) atau uap air (steam injection).

Cara kerja dari steam injection adalah dengan memanaskan minyak agar temperaturnya
meningkat, sehingga Viskositasnya menurun, sehingga minyak lebih mudah mengalir untuk
diproduksikan

Uap diinjeksikan kedalam reservoir dalam 2 (dua) cara, yaitu secara terus – menerus
(continuous) atau dalam beberapa siklus.
Continuous steam injection melibatkan sumur produksi dan injeksi dalam pola yg
berbeda-beda. Sedangkan cyclic steam injection hanya menggunakan satu sumur saja yang
berfungsi sebagai sumur produksi dan injeksi.

Kita dapat menginjeksikan steam pada reservoir dengan kategori sebagai berikut :

 Reservoir Dangkal, kedalaman reservoir <1300m agar kehilangan energi panas dari
lubang injeksi tidak terlalu banyak.

 Reservoir Tebal, ketebalan reservoir tidak boleh <13m , jika reservoir sangat tipis dan
laju injeksi rendah maka kemajuan permukaan uap akan lambat.

 Reservoir yang permeabilitas-nya besar, permeabilitas naik agar tekanan untuk injeksi
tidak tinggi.

 Reservoir yang Porositas dan Saturasinya besar.

 Reservoir yang viskositasnya tinggi.

Keuntungan yang kita dapat dari penggunaan steamflooding adalah :

• Relatif lebih aman


• Lebih murah
• Efisien

Dan kerugian yang kemungkinan akan kita terima dari penggunaan metode steamflooding adalah
:
• Efektif hanya pada reservoir yg relatif dangkal
• Kurang efektif pada lapisan tipis
• Menimbulkan emisi pada saat pemanasan air menjadi uap
BAB III STUDI KASUS STEAMFLOODING PADA LAPANGAN DURI

Sistem injeksi uap yang diterapkan di Duri adalah salah satu metode utk mengeluarkan minyak
dari perut bumi. Metode ini diterapkan disebabkan karakter minyak Duri (Duri crude) yang kental
sehingga moveability-nya sangat rendah. Sehingga jumlah cadangan yang diperkirakan berada di
perut bumi tidak bisa diambil berjumlah sekitar 50%. Tapi dengan diinjeksikannya uap ke batuan
yang mengandung minyak (reservoir), maka minyak yg tadinya sangat kental akan menjadi lebih
kecil tingkat kekentalannya dan jadi lebih mudah untuk didorong bergerak ke atas (lewat pompa
angguk ataupun ESP) .
a. Field History :

▫ Duri Field dioperasikan oleh PT. Caltex Pacific Indonesia (dibawah kontrak dengan Pertamina)
▫ Minyak diproduksikan dari batuan pasir pada formasi Miocene di kedalaman 200-900 ft
▫ Estimasi OOIP : 5,4 milyar barrel
▫ Mulai diproduksikan tahun 1958
▫ CPI mulai uji coba model eksploitasi injeksi uap pada 1999 dengan mengaplikasikan teknologi
light oil steam flood (LOSF) untuk menyedot minyak yang masih menempel/tertinggal di
reservoir

b. Problem

▫ Produksi memuncak pada pertengahan 1960-an mencapai 65 MBOPD


▫ Kemudian produksi menurun sekitar 13% per tahun
▫ Primary recovery diketahui menggunakan solution gas drive
▫ Dengan cara konvensional lapangan Duri yang mempunyai cadangan minyak yang sangat besar
(kedua di Indonesia setelah lapangan minyak Minas pada waktu itu) hanya dapat melakukan
recovery sekitar 8% dari total cadangan
c. STEAM FLOODING

▫ Steam flooding pilot test dilakukan pada tahun 1975


▫ Injeksi dilakukan dari 16 sumur dengan 5 Spot Pattern
▫ Dari hasil pengamatan selama 3 tahun, disimpulkan bahwa steam memiliki potensial untuk
memindahkan minyak yang cukup banyak
▫ DSF (Duri Steamflood Project) dimulai tahun 1985 dan saat ini termasuk salah satu proyek
steam flooding terbesar didunia
▫ Sampai saat ini, Duri memiliki +- 900 sumur injeksi dan laju injeksi steamnya sebesar 1.25 juta
barrel per day

0
10
20
30
40
50
60
70
1960 1965 1970 1975
PRODUCTION DATA
PRODUCTION DATA
d. HASIL:

▫ Realisasi produksi CPI pada 2008 mencapai 407.466 bph. Sementara itu, hingga 12 Februari
2009, produksi minyak CPI rata-rata 393.084 bph
▫ Saat ini Duri memproduksikan 300.000 BOPD dari 2700+ sumur produksi
▫ Steamflooding diperkirakan mampu menambahkan sebesar 2,5 milyar BBL dari primary
recovery
BAB IV PENGEMBANGAN STEAMFLOODING DENGAN TEKNOLOGI SOLAR–TO–STEAM

Metode EOR dengan injeksi uap adalah salah satu metode yang paling umum digunakan dan
salah satu yang paling ekonomis dari segi biaya dan dapat digunakan dalam jangka panjang,
namun teknologi injeksi uap ini juga memiliki dampak lingkungan yang kurang baik bila tidak
ditemukan alternatif lain untuk memanaskan air agar menjadi uap.
Chevron, sebagai salah satu perusahaan energi terbesar didunia yang juga perduli terhadap
masyarakat dan lingkungan, menginovasi metode pemanasan air menjadi uap dari cara
konvensional (memakai gas alam sebagai bahan bakar) menjadi tenaga matahari.
Teknologi yang dinamakan solar-to-steam ini menggunakan piringan cermin untuk memantulkan
cahaya matahari dan difokuskan kepada menara pengumpul panas dan akan dikonveriskan untuk
memanaskan air menjadi uap untuk injeksi, untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.1

Gambar 4.1
Ilustrasi metode solar-to-steam
Cara kerja dari metode ini adalah:
1. Para heliostats mengikuti gerakan matahari sepanjang hari, mencoba untuk mempertahankan
posisi optimal untuk menangkap dan mencerminkan energi. 2. Cermin menangkap energi, dalam
bentuk panas, dari matahari. 3. Panas ini tercermin dari cermin ke penerima surya diposisikan di
puncak menara. 4. Penerima memanaskan boiler yang mengandung air. Air dipanaskan sampai
menjadi apa yang disebut uap proses. 5. Uap proses diarahkan untuk memanaskan exchanger
unit pada bagian bawah menara. 6. Di dalam penukar panas, proses uap siklus melalui loop
tertutup sistem pipa yang bercampur dengan satu
set pipa yang memegang air yang dihasilkan selama produksi minyak. Proses uap memanaskan
air yang dihasilkan sampai menjadi uap. Ini dikenal sebagai uap jenuh. 7a. Uap jenuh adalah
diarahkan melalui suatu sistem distribusi yang sudah ada yang memberikan uap seluruh ladang
minyak yang mana disuntikkan bawah tanah untuk ditingkatkan oil recovery. 7b. Proses uap
mendingin dan menjadi air. Air diarahkan kembali ke boiler unit di puncak menara di mana siklus
akan diulangi.

BAB V
PEMBAHASAN
Metode EOR atau enhanced oil recovery yang diterapkan kepada suatu lapangan sangatlah
tergantung kepada jenis minyak yang terkandung didalam reservoir, karena tidak semua metode
bekerja dengan efektif pada semua reservoir. Pada kasus kali ini, lapangan yang dibahas adalah
Duri Field, yang terletak di Riau, Indonesia.
Lapangan Duri merupakan lapangan yang cukup tua, dimana tenaga dorong alaminya sudah
sangatlah menurun, serta lapangan ini sudah melewati puncak dari produksi tahap primary
recovery. Metode steamflooding dipilih menjadi metode tertiary untuk lapangan ini karena jenis
minyaknya adalah heavy oil. Kita tahu heavy oil adalah minyak yang memiliki viskositas sangat
besar, dan susah untuk mengalir agar dapat diproduksikan. Pada umumnya heavy oil
diproduksikan dengan metode thermal, karena viskositas sangatlah terpengaruh oleh
temperatur, semakin tinggi temperature, viskositas dari suatu fluida akan semakin rendah.
Maka pada tahun 1975 dimulai pilot test atau test percobaan injeksi uap ke lapangan Duri, dan
hasilnya seperti yang diharapkan,
produksi minyak meningkat. Oleh sebab itu pada tahun 1985 dimulailah DSF (Duri Steamflood
Project) sampai sekarang, dan sudah menjadi salah satu proyek Steamflooding terbesar didunia.

BAB VI
KESIMPULAN

1. Metode EOR sangatlah beragam dan harus disesuaikan pemilihannnya dengan karakteristik
reservoir atau fluida reservoirnya. 2. Pola injeksi berperan penting dalam keberhasilan
pengurasan dari suatu reservoir. 3. Steamflooding adalah salah satu metode yang ekonomis,
aman, dan dapat digunakan dalam jangka panjang, namun 4. Steamflooding memiliki emisi
kurang baik dalam proses pengubahan air menjadi uap karena menggunakan gas alam sebagai
bahan bakar. 5. Teknologi thermal tetap akan menjadi poros bagi metode EOR kedepannya
karena masih banyak reservoir yang memiliki karakteristik minyak berat dan sulit diproduksikan.
6. Inovasi teknologi seperti solar-to-steam dari Chevron sangatlah membantu untuk menjaga
kondisi lingkungan pada saat ini, serta perkembangan teknologi selanjutnya dimasa mendatang

Anda mungkin juga menyukai