Perolehan Minyak Tahap Lanjut (EOR) adalah berbagaicara yang dilakukan untuk meningkatkan laju produksidari
suatu sumur, tanpa merusak formasi dari reservoiryang ada, sehingga faktor perolehan dari sumurmeningkat.
Perolehan Minyak Tahap Lanjut (EOR) merupakanperolehan minyak dengan cara menginjeksikan suatuzat yang berasal
dari salah satu atau beberapa metodepengurasan yang menggunakan energi luar reservoir.
Tujuan EOR
Meningkatkan factor perolehan minyak
Mengurangi saturasi minyak residual (Sor)
Menurunkan viskositas minyak yang terdapatdalam reservoir
Mengurangi tekanan kapiler pada system fluida-batuan reservoir
Memberikandriving force pada laju produksiminyak yang sudah rendah
Meningkatkanareal sweep efficiency (bergantung pada karakteristik reservoir)
Beberapa faktor yang dirasakan penting dalammenentukan keberhasilan suatu metode EOR adalah:
Beberapa faktor penting yang sangat berpengaruhterhadap keberhasilan EOR antara lain :
Mobilitas fluida
Perbandingan mobilitas fluida
Pola sumur injeksi-produksi
Efisiensi pendesakan
Efisiensi penyapuan volumetrik
Pr-P
arm am
etD
etralm
endsak
P
PARAMETER PARAMETER DALAM PENDESAKAN
“Seluruh
proses EOR akan menyebabkanterjadinya proses pendesakan dimanasatu fasa (fluida injeksi) akan mendesakfasa yang lain
(minyak) dalam suaturuang pori batuan reservoiir
re
sv
o
i
Keadaan 1
Pada waktu mulai injeksi, pendesakan adalah tidak tercampur dan GO memotong daerah dua fasa. Residu minyak dengan komposisi
O ada yang tetap tinggal di belakang front gas-minyak. Minyak O dan gas G belum mencapai kesetimbangan thermodinamik.
Perubahan fasa yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu hasilnya adalah komposisi gas G1 dan komposisi minyak O1. Gas menjadi
makin banyak mengandung komponen menengah dan komponen berat.
INJEKSI THERMAL
• Injeksi thermal adalah salah satu metode EOR dengan cara menginjeksikan energi panas ke dalam reservoir untuk
mengurangi viskositas minyak yang tinggi yang akan menurunkan mobilitas minyak, sehingga akan memperbaiki efisiensi
pendesakan dan efisiensi penyapuan.
• Penggunaan proses thermal dalam EOR sangatlah luas, hal ini disebabkan oleh reservoir yang mengandung minyak berat
tidak dapat diproduksi secara ekonomis oleh injeksi air atau injeksi gas.
•
INJEKSI THERMAL DAPAT DILAKUKAN DENGAN BEBERAPA CARA
1. Injeksi Fluida Panas
• Injeksi air panas
• Injeksi uap
2. Insitu Combustion
• Forward Combustion
• Reverse Combustion
3. Stimulasi Thermal
• Injeksi Steam Bersiklus (Huff and Puff)
• Pemanasan lubang sumur
KONDUKSI
Konduksi adalah proses perpindahan panas dimana panas mengalir dari daerah bertemperatur tinggi ke daerah bertemperatur
rendah, di dalam satu zat (padat, cair atau gas).
Persamaan dasar perpindahan panas secara konduksi diusulkan pertama kali oleh J.B.J Fourier (1822) :
Qk = - k A dT/dx
KONVEKSI
Konveksi adalah proses transfer energi yang disebabkan oleh aksi serentak dari kegiatan-kegiatan konduksi, penyimpanan energi dan
gerakan aduk.
Laju perpindahan panas konveksi dapat dihitung dengan persamaan :
Qc = hc A T
Keterangan :
Qc = laju perpindahan panas konveksi, BTU/jam.
hc = koefisien perpindahan panas konveksi,BTU/jam –ft2-oF.
A = luas permukaan panas konveksi, ft2.
T = beda antara temperatur permukaan (Tp) dengan temperatur pada suatu titik tertentu dalam suatu fluida, oF.
B. Konduktivitas Panas
Konduktivitas panas adalah sifat yang menunjukkan jumlah aliran panas yang menembus satu satuan luas penampang yang tegak
lurus terhadap aliran sebagai akibat adanya satu satuan gradien temperatur dalam satuan waktu.
Konduktivitas panas dari kebanyakan batuan akan mengecil dengan naiknya temperature (Gambar 1).
C. Difusivitas Panas
Difusivitas panas adalah perbandingan antara konduktivitas panas dengan hasil kali antara densitas dan kapasitas panas. Dinyatakan
dalam persamaan :
D.Pengaruh Panas Terhadap Fluida dan Batuan Reservoir Pengaruh panas terhadap viskositas minyak untuk berbagai macam API
gravity, dimana makin tinggi temperatur makin rendah viskositasnya.