Anda di halaman 1dari 5

Nama : Christian Citra Mapathon

NIM : 1901224

Kelas : Teknik Perminyakan D 2019

MK : Teknologi Lepas Pantai

LATIHAN 1

1. Mengapa kandungan minyak bumi lebih dominan terdapat didaerah rawa, pesisir dan lepas
pantai, Jelaskan!
Jawab : Minyak bumi lebih dominan terdapat di daerah rawa, pesisir dan lepas pantai karena
pada zaman dahulu makhluk hidup banyak tinggal di tempat dekat dengan sumber mata air
dan makanan seperti rawa/pesisir pantai. Setelah mati, lambat laun akan tergusur ke laut
lepas.

2. Jelaskan apa pengertian bangunan lepas pantai!


Jawab : Bangunan lepas pantai (Offshore) adalah struktur atau bangunan yang di bangun di area
lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi minyak dan gas bumi (Migas).

3. Apa saja ciri bangunan lepas pantai, Jelaskan!


Jawab :
Bangunan lepas pantai dan sistem lepas pantai dicirikan dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Berupa bangunan utama dan bangunan penunjang yang beroperasi di daerah sekitar sumur
minyak atau daerah pertambangan secara terbatas dan tidak berpindah-pindah dalam jarak
yang jauh seperti halnya kapal laut.
b. Bukan merupakan fasilitas untuk operasi di daerah daratan (on shore)
c. Merupakan komponen bangunan setengah atau bangunan jadi, tidak dibangun langsung di
lapangan tetapu dibawa ke lokasi pembangunan berupa komponen-komponennya dibuat di
darat untuk kemudian diangkut dan dirakit di area lepas pantai
d. Merupakan bangunan tetap dan dioperasikan di area lepas pantai untuk perioda waktu
yang lama sehingga spesifikasi material dipersyaratkan harus memiliki ketahanan terhadap
kondisi lingkungan yang buruk dan mudah terkorosi.

4. Bagaimana gambaran kebutuhan dan produksi Migas di Indonesia, Jelaskan!


Jawab : Perkembangan jumlah bangunan lepas pantai untuk menunjang operasi eksplorasi minyak
dan gas bumi lepas pantai di Indonesia diikuti dengan lahirnya 30 perusahaan industri bangunan
lepas pantai di Indonesia, diantaranya adalah PT. PAL Indonesia , PT. DKB, PT.DPS, PT.Gunanusa
Utama, PT. Saipem Indonesia, PT. Tripatra, PT. Sembawang Marine, PT. Reka Patria, PT. Pilar
Pradhana, PT. McDermot Indonesia, PT. Akner Kvaerner, PT. Profab Indoneisia, PT. Nippon Steel
Batam, PT. Dry Dock In. Demikian halnya sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan minyak dan
gas bumi di dunia yang terus mengalami peningkatan sehingga kegiatan eksplorasi minyak dan gas
bumi terus didorong untuk menemukan ladang-ladang minyak baru yang lokasinya semakin menjauh
dari garis pantai menuju laut dan bahkan dengan kecenderungan pada saat ini berada dilaut dalam
dengan kondisi lingkungan laut dalam yang semakin ekstrim. Demikian berat tantangan perburuan
komoditi minyak dan gas bumi yang merupakan salah satu sumber energi utama dunia yang belum
tergantikan hingga saat ini yang pada awalnya terbentuk oleh proses geologi yang memerlukan
rentang waktu yang sangat lama dan diarea yang memiliki kesamaan kondisi geologis. Oleh karena
itu tidak mengherankan jika suatu ketika ditemukan minyak dan gas bumi ditemukan pada lokasi
yang bersamaan.

5. Potensi Migas di Indonesia pada umumnya berada didaerah cekungan mana saja, Jelaskan!
Jawab : Menurut R.P Koesoemadinata (1980), potensi sektor minyak dan gas bumi di Indonesia saat
ini 70% diantaranya berada di cekungan-cekungan tersier lepas pantai dan lebih dari separuhnya
terletak di laut dalam. Sedikitnya ada terdapat 66 cekungan migas di seluruh Indonesia, sebagian
besar berada di darat, perairan laut dangkal, perairan territorial dan hanya beberapa cekungan yang
berada pada landas kontinen yaitu cekungan busur muka, 16 cekungan sudah berproduksi, 8
cekungan berpotensi, dan 42 cekungan belum dilakukan eksplorasi.
a. Cekungan Sumatera Utara
Di daerah ini terdapat beberapa lapangan minyak, rantau ditemukan pada tahun 1929 dengan
kedalaman reservoir antara 300 sampai 1500 meter dalam formasi Keutapang. Cekungan
Sumatera Selatan terletak memanjang berarah Barat laut - Tenggara di bagian Selatan Pulau
Sumatera. Luas cekungan ini sekitar 85.670 kilometer persegi dan terdiri atas dua sub
cekungan yaitu sub cekungan Jambi dan sub cekungan Palembang. Daerah Cekungan Jawa
Barat Utara meliputi daerah dataran rendah Jawa Barat utara (dataran rendah jakarta) dan laut
Jawa Barat utara daerah dapat dikenal beberapa unsur tektonik sebagai daerah angkatan
Lampung yang memisahkan daerah cekungan palembang dengan daerah jawa barat Utara,
paparan sunda di utara, jalur peerlipatan bogor di selatan, daerah pengangkatan Karimun
jawa di sebelah timur dan paparan pulau seribu.
b. Cekungan Sunda
Daerah Cekungan Sunda terdiri dari batu pasir talang akar dalam bagian-bagian danau yang
dinamai Banuwati shale. Formasi talang akar yang menutupinya sangat tebal dalam bagian-
bagian yang dalam akan tetapai menipis ataupun menghilang kearah paparan Sunda ataupun
kedaerah tinggi seperti paparan pulau seribu. Lapangan Jatibarang terdiri dari lapangan
Radengan, lapangan Arjuna dan lapangan Arimbi. Lapangan randengan memproduksi dari
lapisan Cibulakan dari perangkap suatu kubah kecil lapangan-lapangan lain yang ditemukan
pada tahun 1978-1979 adalah lapangan Camara, kandanghaur dan tugu (dari formasi parigi).
Lapangan kompleks Arjuna di lepas pantai ini merupakan kumpulan lapangan minyak yang
mulai dengan diketemuannya pada tahun 1969. Lapangan Arimbi terletak di sebelah utara
Cirebon dan menghasilkan dari terubu gamping formasi batu raja. Struktur Jumlah Lapisan
Pasir Kedalaman 2300-3200 kaki, 2900-3800 kaki dan 2700-3800 kaki.
c. Cekungan Jawa Timur
Daerah Cekungan Jawa Timur meliputi pulau jawa dan palung jawa timur utara Madura.
Daerah cekungan yang pertama lebih merupakan epikontinental dan beberapa unsur tektonik
daerah pengangkatan Karimun Jawa disebelah Jawa Barat, Monoklin selatan kelanjutan
selatan Karimun Jawa, Palung Pati, yang berkelanjutan ke pertelukan florence barat dan
berorentasi timur laut barat daya, Lengkung Bawean dan Cekungan florens timur sebelah
tenggara lengkung bawean, Depresi masalombo suatu cekungan terdpatdisebelah timurarah
positif JSI trend. Depresi membuka ke depresi Madura utara, Daerah tinggi masalembo
merupakan elemen tektonik paling timur daerah cekungan daerah Jawa timur dan membatasi
dari dalam laut flores, pertelukan JS 20 merupakan suatu depresi yang penting yang
membuka ke barat ke Graben tuban utara ke cekungan Madura. Daerah Cekungan Jawa
Timur Madura merupakan geosinklin, dengan ketebalan sedimen tersier mungkin melebihi
6000 meter. Pada umumnya di sini dapat dibedakan dua jalur sedimentasi jalur Rembang-
Madura, jalur Randublatung-Selat Madura dan formasi Kawengan.

d. Cekungan Kalimantan Timur


Daerah Cekungan Kalimantan Timur merupakan cekungan tersier Kalimantan timur yang
dibatasi di sebelah barat oleh paparan stabil sunda dari Kalimantan Barat yang merupakan
suatu kompleks batuan dasar pra-tersier, batuan beku dan metamorf yang telah stabil, di
bagian barat laut oleh daerah tinggi Kucing yang juga terdiri dari batuan pra-tersier yang
terlipat ketat. Dibagian selatan daerah cekungan ini bersambungan dengan cekungan
epikontinen laut Jawa Timur. Unsur tektonik berikut membagi daerah Kalimantan beserta
lepas pantainya menjadi beberapa cekungan daerah tinggi meratus, paparan paternoster dan
punggung Mangkalihat. Ketiga unsur ini membagi cekungan Barito sebelah barat punggung
Meratus, cekungan Kutai di sebelah utara punggungan Meratus, cekungan Pasir antara
punggung meratus dan paparan paternoster dan cekungan Tarakan dipisahkan di sebelah
selatan oleh punggung Mangkalihat.
e. Cekungan Laut Cina Selatan
Daerah cekungan Laut Cina selatan merupakan suatu propinsi minyak dan gasbumi yang
baru. Explorasi di daerah ini mulai tahun 1970, pada tahun 1979 lapangan minyak pertama di
wilayah Indonesia diresmikan. Beberapa lapangan gas dan minyakbumi sebelumnya telah
diketemukan di wilayah Malaysia. Daerah Cekungan Borneo barat terdapat dua unsur
tektonik utama, yaitu daerah paparan sunda dan cekungan (geosyncline) Borneo Barat Laut.
Cekungan Borneo Barat laut ini, yang juga disebut cekungan natuna Timur, merupakan suatu
cekungan busurmuka (fore-arc basin) di tepi timurlaut Paparan Sunda yang stabil semenjak
Tersier. Cekungan yang besar ini membujur dari lepas pantai Vietnam melalui Utara
kepulauan natuna ke Serawak-brunei, dan ke arah timurlaut membuka ke dasar laut
berkedalaman abisal dan bergerak ke samudra dengan cekungan sangat terjal.
f. Cekungan Natuna Barat
Daerah cekungan Natuna barat merupakan suatu depresi yang disebabkan penipisan kerak
kontinen pada penarik-pisahan yang diperkirakan terjadi setelah jaman oligosen. Cekungan
ini berarahkan barat laut-tenggara, sedangkan cekungan Natuna Barat berarahkan timur laut-
barat daya, cekungan Thailand ini dipisahkan dari cekungan Natuna timur yakni Geosinklin
Serawak oleh tinggian khorat-Natuna Swell yang merupakan suatu busur bathlit Mesozikum
atas, cekungan ini disebut juga sebagai inter bathlik basin oleh white dan wing Mesozoikum.
Struktur di cekungan Natuna Barat menunjukkan aspek tarik-pisahan pull-apart dan
transcurrent (wrench) yang bersifat sinistral, yang menyebabkan gerakan-gerakan vertikal
yang membentuk tutupan berarahkan timur laut-barat daya.

6. Sejarah teknik lepas pantai dimulai kapan? Dimana pertama kali anjungan lepas lepas
digunakan, Jelaskan!

Jawab : Sekitar tahun 1891 anjungan pengeboran minyak pertama kali dibangun di atas
perairan air tawar pada danau besar St Marys di negara bagian Ohio, Amerika Serikat. Kemudian
sekitar tahun 1896, sumur minyak pertama di perairan air asin dibangun sebagai bagian dari
perpanjangan ladang minyak Summerland yang melintasi bagian bawah kanal Santa
Barbara di Kalifornia, Amerika. Sumur dibor dari dermaga yang membentang dari Summerland
ke kanal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai