Anda di halaman 1dari 4

 Keselamatan migas adalah ketentuan tentang standardisasi peralatan, sumber daya

manusia, pedoman umum instalasi migas dan prosedur kerja agar instalasi migas dapat
beroperasi dengan andal, aman dan akrab lingkungan agar dapat menciptakan kondisi aman
dan sehat bagi pekerja (K3), aman bagi masyarakat umum (KU), aman bagi lingkungan (KL)
serta aman dan andal bagi instalasi migas sendiri (KI).

Pada kegiatan usaha migas, kecelakaan kerja dibagi menjadi empat klasifikasi yaitu:

 Ringan, kecelakaan yang tidak menimbulkan kehilangan hari kerja (pertolongan


pertama/first aid).

 Sedang, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja (tidak mampu bekerja
sementara) dan diduga tidak akan menimbulkan cacat jasmani dan atau rohani yang akan
mengganggu tugas pekerjaannya.

 Berat, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja dan diduga akan menimbulkan
cacat jasmani atau rohani yang akan mengganggu tugas dan pekerjaannya.

 Meninggal/fatal, kecelakaan yang menimbulkan kematian segera atau dalam jangka waktu
24 jam setelah terjadinya kecelakaan.

 Crown block: katrol-katrol yang diam terletak di atas mast atau derick.

 Traveling block: katrol-katrol yang bergerak tempat melilitkan drilling line. Hal ini
memungkinkan traveling block bergerak naik dan turun sambil tergantung di bawah crown
block dan di atas rig floor.

Drilling line: Tali kawat baja yang berfungsi menghubungkan semua komponen dalam hoisting
system.

4. Hook: Peralatan berbentuk kait yang besar yang terletak di bawah traveling block untuk
menggantungkan swipel dan drill steam selama proses pemboran berlangsung.

5. Elevator: Suatu penjepit yang sangat kuat yang memegang drill pipe dan drill collar bagian demi
bagian sehingga dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari dan ke dalam lubang bor(Gambar 1-28 & 1-
29). Elevator ini digantung oleh elevator link yang diikatkan pada bagian pinggir dari traveling block
atau hook.

Ada dua tipe dasar dari elevator yaitu:

 Bottle - neck : digunakan untuk memegang drill pipe.

 Collar lift : digunakan untuk memegang drill collar.


Persiapan pemboran

1. PERSIAPAN TEMPAT

2. PENGIRIMAN PERALATAN MENUJU LOKASI

3. PENUNJUKAN PEKERJA

4. PERSIAPAN RIG & PENDIRIAN

5. PERALATAN PENUNJAN DAN PEMASANGANNYA

6. PERSIAPAN AKHIR

Komponen pemboran

1. HOISTING SYSTEMS

 Komponen utama:
 Derrick dan substructure
 Block dan tackle
 Drawwork

2. CIRCULATING SYSTEMS

3. ROTATING SYSTEMS

4. POWERS SYSTEMS

5. BOP SYSTEMS

 Fungsi dari derrick adalah menyediakan ruang ketinggian vertikal yang diperlukan untuk
mencabut pipa dari atau menurunkan ke sumur. Semakin tinggi derrick, semakin panjang
rangkaian pipa yang dapat ditangani, sehingga semakin cepat pipa yang panjang dapat
dimasukkan atau dikeluarkan dari lubang bor.
 Rig floor Fungsinya menyediakan ruang kerja di bawah lantai rig untuk pressure control
valve yang disebut juga blowout preventers, lantai rig biasanya lebih tinggi dari permukaan
tanah dengan menempatkan substructure.

Cable tool rig

 Rig ini merupakan jenis rig yang pertama kali digunakan dalam sejarah pengeboran minyak
bumi. Cable tool rig pernah digunakan untuk mengebor sekitar 20 % dari sumur di Amerika
Tengah sampai dengan tahun 1961. Sekarang cable tool rig sudah jarang digunakan.

 Komponen utama cable tool drilling terdiri atas drillstring, bit, drilstem jar dan rope socket,
yang digantung pada line atau kabel pemboran. Dalam pemboran ini tidak ada sirkulasi
lumpur, karena cutting diangkat dengan menggunakan bailer setelah bitnya dinaikkan.

Cable tool rig memiliki batasan sampai ke kedalaman 5000 ft. Sekarang ini penggunaannya
sudah sangat jarang, terkecuali untuk sumur-sumur completion dan pengeboran dangkal seperti
pengeboran air.
 Portable rig memiliki beberapa keuntungan, seperti :

 Mudah menaikkan dan menurunkan rig

 Biaya operasional yang lebih murah

 Rig jenis ini biasanya digunakan dalam operasi work over. Apabila digunakan dalam
pemboran, rig ini dapat mengebor sampai kedalaman 10,000 ft , dan dapat digunakan
selama 8, 12, atau 24 jam /hari.

 Rig ini memiliki komponen-komponen yang besar sehingga tidak dapat dibawa dalam satu
truck.. Conventional rig memiliki variasi kedalaman 6,000 sampai 35,000 ft serta dapat
dioperasikan selama 24 jam/hari.

Marine rig

 Rig ini digunakan khusus pada lapangan offshore, dan dikategorikan sebagai berikut:

a. Barge: pada umumnya dirancang selengkap mungkin, yang terdiri atas rig
pengeboran, tempat tidur untuk pekerja dengan fasilitas sebaik mungkin.

b. Jackup Rig:

 Jackup Rig memungkinkan pemakaian yang luas di laut untuk pemboran eksplorasi. Secara
prinsip komponen-komponennya sama seperti unit tipe barge, dan mempunyai 3 sampai 5
kaki-kaki yang menunjang vessel. Rig ini memiliki kapal yang stand by untuk maksud
keamanan. Keistimewaan dari jackup ini adalah kaki-kakinya yang bisa dinaikturunkan.

Rig ini dirancang untuk kedalaman minimum air 13 - 25 ft dan maksimum pada kondisi khusus,
yaitu antara 250 - 350 ft. Maksimum kedalaman operasi ditentukan oleh kondisi cuaca, misalnya
suatu jackup yang didesain untuk kedalaman operasi maksimum 300 ft, mempunyai batasan
operasi antara 203 - 210 ft.

Anda mungkin juga menyukai