Kelas : D
NIM : 113130008
Swamp Barge:
Merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat
sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan
cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara
mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan
setelah rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap didasar laut.
Tender Barge,
merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun dipakai pada
kedalaman yang lebih dalam lagi.
Jack Up Rig,
Rig jenis ini mnggunakan platform yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga
atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga
untuk pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut.
Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki
bentuk seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus
dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada
operasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga
200 meter.
Drilling Jacket,
merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada umumnya
memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut
tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan RigJack Up maupun Tender Barge.
Semi-Submersible
Rig jjenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung
(Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hullatau semacam kaki. Rig ini dapat
didirikan dengan menggunakan tali mooringdan jangkar agar posisinya tetap diatas
permukaan laut. Dengan menggunakanThruster (semacam baling-baling) yang berada
disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan
menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis
dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak
mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig
ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan
pada kedalaman 90 hingga 750 meter.
Drill Ship
merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal laut, sehingga
sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800
meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon
Pool). Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan komputer, dapat
memungkinkan sistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat
yang lebih banyak sehingga sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari
daratan.
Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran
pada sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur
lama.
Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu
terhadap sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan,
dan sebagainya.
Jenis Platform Berdasarkan Konstruksinya
a. Struktur terpancang pada dasar laut (Fixed Platform)
Pada konstruksi terpancang, beban vertikal, horizontal dan moment dapat
ditransformasikan oleh konstruksi kaki melalui pondasi ke dasar laut
Contoh: jacket steel platform, gravity platform, monopod, tripod, dll
b. Struktur terapung (Floating Platform)
Contoh : semi-submersible, jack-up platform, drilling ship, barge, dll
Gerakan struktur diatas air relatif lebih besar (kecuali Jack-up) dibanding Fixed
Plat.
Kaki-kaki Jack-up tidak terpancang permanen di dasar laut tapi dapat naik-turun.
Struktur terapung dilengkapi fasilitas penambatan (MOORING), dengan sistem:
1. Catenary Mooring
(jangkar, rantai atau wire ropes)
(jumlah mooring line antara 4 ~ 24 buah)
(karakteritik dipengaruhi beban statis dan dinamis)
2. Dynamic Positioning (motion response control, thruster)
(Untuk laut dalam dan lokasi kerja rawan)
FUNGSI :
Anjungan Pengeboran (drilling)
Anjungan Pendukung Operasi (support vessel)
Fasilitas Pendukung Pemasangan Pipa (Pipe Layer)
Fasilitas Akomodasi
Fasilitas produksi (khususnya di marginal field + shorter time)
c. Struktur gabungan terpancang & terapung (Hybrid Platform)
d. Sub-sea
Jenis struktur lepas pantai yang digunakan sekarang ini sangat banyak, namun
sebagian besar struktur lepas pantai yang ada pada saat ini digunakan
untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi dan gas alam. Jenis-jenis dari
bangunan lepas pantai tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini :
Jacket atau template
Jacket dikembangkan untuk operasi di laut dangkal dan laut sedang yang
dasarnya tebal, lunak dan berlumpur. Setelahjacket ditempatkan di posisi yang
diinginkan, pile dimasukkan melalui kaki bangunan dan dipancang dengan
hammer sampai menembus lapisan tanah keras kemudian deck dipasang dan
dilas.
Tower
Tower juga dipasang dengan bantuan jacket tetapi dapat dioperasikan di laut
dalam. Seperti jenis jacket atau template, pile dimasukkan
melewati jacket dan dipancangkan sampai tanah keras. Kemudian tower
ditempatkan di atas jacket. Pada umumnya tower mempunyai daya apung
(self-bouyant) karena jacket tidak dapat menyokong beban yang terlalu
berat. Deck dipasang dan di las di atas tower.
Caissons
Platform kecil dengan deck kecil dibutuhkan untuk operasi di laut dangkal
(kurang dari 60 m) dengan kandungan minyak yang tidak banyak.
Concrete Gravity Platform
Platform jenis ini dipasang apabila tanah keras di dasar laut tidak jauh dari
permukaan lumpur. Pondasi struktur dibuat berbentuk lingkaran dan terbuat
dari beton. Pondasi yang berat ini menyokong beberapa tower dan deck baja.
Steel Gravity Platform
Jenis platform ini dibangun apabila tanah dasar laut terdiri dari batuan keras.
Hybrid Gravity Platform
Bagian dasar platform terbuat dari beton dan beton menopang rangka baja
dimana deck baja diletakkan.
Compliant Structures
Struktur jenis ini akan bergerak apabila ada gaya luar yang bekerja padanya.
Hal ini disebabkan karena kekakuannya tidak besar. Struktur ini biasanya
diikatkan pada dasar laut, misalnya guyed tower dan sistem penambatan
tunggal (single point mooring system), TLP (Tension Leg Platform) dan juga
struktur terapung lainnya
Pada operasi pemboran, biasanya peralatan yang dipakai terbagi dalam beberapa
sistem. pembagian sistem tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Sistem Pengangkat (Hoisting System)
2. Sistem Pemutar (Rotating System)
3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
4. Sistem Daya (Power System)
5. Sistem Pencegah Semburan Liar (BOP System)
Sistem di atas mempunyai hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya.
1.3. Rig
Rig merupakan gabungan dari derrick dan substructure. Secara garis besar, rig
tergolong menjadi tipe rig dengan kedudukan yang tetap (fixed) dan tipe rig yang
dapat bergerak(moveable).
Jenis-jenis rig:
1. Cable tool rig
2. Land rig
3. Standard Derrick
4. Portable Rig
5. Conventional Rig
6. Marine Rig (contohnya : Barge, Jack up, Platform Rig, Semi Submersible Rig,
dan Drill Ship
1.5 Drawwork
Drawwork merupakan peralatan mekanik yang merjadi otak dari
derrick. Fungsi drawwork yaitu:
1. Pusat pengontrol bagi driller yang menjalankan operasi pemboran.
2. Rumah bagi gulungan drilling line.
3. Meneruskan daya dari prime mover ke rotary table dan catheads.
Bagian utama dari drawwork adalah
1. Drum : Peralatan yang berfungsi menggulung dan mengulur drilling line.
2. Brake, terdapat dua jenis brake :
a) Main Mechanical Brake: Peralatan dari hoisting system yang mampu
membuat seluruh beban kerja betul-betul berhenti. Bila beban berat
diturunkan maka main brake akan bekerja secara hidrolik atau elektrik
untuk meredam energi yang ditimbulkan beban.
b) Auxiliary Brake: Peralatan hidrolik untuk membantu meringankan tugas
mechanical brake dimana tidak dapat memberhentikan proses pemboran
seluruhnya.
B. ROTATING SYSTEM
Gambar 9 - Bagian dari Rotating System
(Sumber: http://oilfieldrillers.blogspot.com/2014/08/basics-of-drilling-rig.html)
Rotary system termasuk semua peralatan yang digunakan untuk mentrasmisikan
putaran meja putar ke bit. Bagian utama dari rotary system adalah:
2.1. Swivel
Swivel berfungsi sebagai penahan beban drillstring dan bagian statis
pada drillstring yang berputar. Swivel merupakan titik penghubung antara
circulating system dan rotating system serta sebagai punutup fluida dan
menahan putaran selama diberikan tekanan.
2.2. Kelly
Kelly adalah pipa pertama di bawah swivel. Bentuknya dapat berupa segi
empat atau segi enam sehingga akan memudahkan rotary table untuk memutar
rangkaian di bawahnya. Torsi ditransmisikan ke kelly melalui kelly bushing
yang terletak di dalam master bushing dari rotary table dan kelly harus
dipertahankan setegak lurus mungkin. Kelly mempunyai ukuran standard yaitu
panjang 40 feet dengan bagian pengeraknya 37 feet.
2.3. Rotary Drive
Rotary Drive berfungsi meneruskan daya dari drawworks ke rotary
table.
2.5. Drillpipe
Drillpipe merupakan pipa baja yang digantung di bawah kelly untuk
mentransmisikan putaran ke bit. Porsi utama dari drillstring sendiri adalah
drillpipe.
2.8. Bit
Bit merupakan ujung dari drillstring yang menyentuh formasi, diputar dan
diberi beban untuk menghancurkan serta menembus formasi, bit dapat dibagi
tiga tipe, yaitu:
1. Drag bit
Bit yang telah dipakai sejak dulu hingga saat ini dalam proses rotary
drilling. Bit ini terbatas pada formasi yang tidak keras dan dan dangkal. Pisau
potongnya mirip ekor ikan dan pemboran dilakukan dengan cara menggeruk.
Pemboran tergantung dari beban, putaran, dan kekuatan pisau potong.
2. Diamond bit
Bit yang memilki butir-butir intan sebagai penggeruk pada matriks besi.
Diamond bi ttidak memiliki bagian yang bergerak dan digunakan untuk
membor formasi yang keras dan abrasif.
3. Rolling Cutter Bit
Bit yang mempunyai kerucut-kerucut yang berputar untuk
menghancurkan batuan. Terdapat jenis mill tooth bit ataupun TCI.
C. SISTEM SIRKULASI (CIRCULATING SYSTEM)
Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah mengangkat serpihan cutting
dari dasar sumur ke permukaan. Aliran dari fluida pemboran melewati:
1. Steel tanks ke mud pump
2. Mud pump ke high pressure surface connection dan ke drillstring
3. Drill string ke bit
4. Nozzle bit ke annulus sampai permukaan
5. Contaminant-removal equipment dan kembali ke suction tank
Peralatan utama dari circulating system adalah:
3.1. Mud pump
Mud pump berfungsi untuk memompa fluida pemboran dengan
tekanan tinggi.
3.2. Mud pits
Mud pit adalah suatu kolam tempat lumpur sebelum disirkulasikan.
Biasanya rig mempunyai dua atau tiga pit dengan ukuran lebar 8 -12 feet,
panjang 20 - 40 feet, tinggi 6 - 12 feet, dan volumenya antara 200 - 600 bbl.
4.3. Mud mixing equiment
Suatu peralatan yang berfungsi untuk mencampurkan bahan-bahan atau
material pada lumpur dengan menggunakan mixing hopper. Mixing hopper
adalah alat berbentuk corong yang dipakai untuk menambahkan bahan-bahan
padat ke dalam fluida pemboran saat treatment di dalam mud pit.
(Sumber: https://www.osha.gov/SLTC/etools/oilandgas/drilling/mud_system.html)
D. Sistem Daya
Sistem tenaga pada operasi pemboran terdiri dari dua sub-komponen utama,
yaitu :
1. Power Supply Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang dikenal
sebagai “Prime Mover” (penggerak utama).
2. Distribution Equipment (transmition), meneruskan tenaga yang diperlukan untuk
operasi pemboran.
Sistem transmisi dapat dikerjakan dengan salah satu dari sistem, yaitu sistem
transmisi mekanis atau sistem transmisi listrik.
4.1. PRIME MOVER UNIT
Hampir semua rig menggunakan “Internal Combution Engines”.
Penggunaan jenis dan jumlah mesin ini ditentukan oleh besarnya tenaga yang
diperlukan untuk mengebor sumur yang didasarkan pada casing program dan
keadaan sumur. Tenaga yang dihasilkan sebuah prime mover berkisar antara
500 sampai 5000 hp.
Jumlah unit mesin yang diperlukan :
1. Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga
mesin.
2. Empat, untuk pemboran yang lebih dalam memerlukan tenaga yang lebih
besar sehingga mesin yang diperlukan dapat mencapai empat mesin.
Fungsi : Fungsi utama dari prime mover unit adalah untuk mendukung seluruh
sistem lainnya dengan menyediakan suatu sumber tenaga yang diperlukan
dalam operasi pemboran modern.
Letak : Letak prime mover tergantung pada sistem transmisi yang digunakan
dan ketersediaan ruang, umunya prime mover terletak di bawah rig, di atas
lantai bor, di samping atau di sisi rig, baik di atas tanah maupun di atas lantai
bor pada struktur yang terpisah, dan terletak jauh dari rig .
Mekanisme : Tenaga yang dihasilkan oleh suatu Prime Mover harus
disalurkan kebagian-bagian pekerjaan utama dari sistem pemboran. Transmisi
tenaga ini dilakukan melalui salah satu dari dua cara yang ada, yaitu:
Biasanya di rig prime mover berada di dalam wadah (kontainer) untuk alasan
keamanan dan keselamatan peralatan. seperti yang ditunjukkan pada gambar
dibawah ini.
Prime Mover di sisi menara bor