Anda di halaman 1dari 12

RIG DAN SUBSTRUCTURE

Rig Darat (Land Rig),


merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Pada
rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana seperti Well
Service atau Work Over. Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi
pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang
secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan
pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau,
dapat menggunakan heliportable.

Swamp Barge:

merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat
sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan
cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara
mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan
setelah rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap didasar laut.

Tender Barge,
merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun dipakai pada
kedalaman yang lebih dalam lagi.
Jack Up Rig,
rig jenis ini mnggunakan platform yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau
empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk
pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian, badan
dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk seperti platform.
Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan badan rignya
akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran menggunakan
rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter.

Drilling Jacket,
merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada umumnya
memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut tenang.
Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan RigJack Up maupun Tender Barge.
Semi-Submersible
Rig jjenis rig yang sering disebut semis ini merupakan model rig yang mengapung
(Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hullatau semacam kaki. Rig ini dapat
didirikan dengan menggunakan tali mooringdan jangkar agar posisinya tetap diatas
permukaan laut. Dengan menggunakanThruster (semacam baling-baling) yang berada
disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan
komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas
air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau
permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada
lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750
meter.

Drill Shih
merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal laut, sehingga sangat
cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800 meter). Pada
kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon Pool). Dengan
sistem Thruster yang dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini
dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga
sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan.

Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran pada
sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur lama.

Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu terhadap
sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan, dan sebagainya.

JENIS PLATFORM BERDASARKAN KONSTRUKSINYA


Struktur terpancang pada dasar laut (Fixed Platform)
Pada konstruksi terpancang, beban vertikal, horizontal dan moment dapat
ditransformasikan oleh konstruksi kaki melalui pondasi ke dasar laut
Contoh: jacket steel platform, gravity platform, monopod, tripod, dll
Struktur terapung (Floating Platform)
CONTOH : semi-submersible, jack-up platform, drilling ship, barge, dll
Gerakan struktur diatas air relatif lebih besar (kecuali Jack-up) dibanding Fixed Plat.
Kaki-kaki Jack-up tidak terpancang permanen di dasar laut tapi dapat naik-turun.
Struktur terapung dilengkapi fasilitas penambatan (MOORING), dengan sistem:
1. Catenary Mooring
- (jangkar, rantai atau wire ropes)
- (jumlah mooring line antara 4 ~ 24 buah)
- (karakteritik dipengaruhi beban statis dan dinamis)
2. Dynamic Positioning (motion response control, thruster)
(Untuk laut dalam dan lokasi kerja rawan)
FUNGSI : Anjungan Pengeboran (drilling)
- Anjungan Pendukung Operasi (support vessel)
- Fasilitas Pendukung Pemasangan Pipa (Pipe Layer)
- Fasilitas Akomodasi
- Fasilitas produksi (khususnya di marginal field + shorter time)

3. Struktur gabungan terpancang & terapung (Hybrid Platform)


4. Sub-sea
Jenis struktur lepas pantai yang digunakan sekarang ini sangat banyak, namun sebagian
besar struktur lepas pantai yang ada pada saat ini digunakan untuk eksplorasi dan
eksploitasi minyak bumi dan gas alam. Jenis-jenis dari bangunan lepas pantai tersebut
dapat dilihat seperti di bawah ini :
Jacket atau template
Jacket dikembangkan untuk operasi di laut dangkal dan laut sedang yang dasarnya tebal,
lunak dan berlumpur. Setelahjacket ditempatkan di posisi yang diinginkan, pile
dimasukkan melalui kaki bangunan dan dipancang dengan hammer sampai menembus
lapisan tanah keras kemudian deck dipasang dan dilas.
Tower
Tower juga dipasang dengan bantuan jacket tetapi dapat dioperasikan di laut dalam.
Seperti jenis jacket atau template, pile dimasukkan melewati jacket dan dipancangkan
sampai tanah keras. Kemudian tower ditempatkan di atas jacket. Pada umumnya tower
mempunyai daya apung (self-bouyant) karena jacket tidak dapat menyokong beban yang
terlalu berat. Deck dipasang dan di las di atas tower.

Caissons
Platform kecil dengan deck kecil dibutuhkan untuk operasi di laut dangkal (kurang dari
60 m) dengan kandungan minyak yang tidak banyak.
Concrete Gravity Platform
Platform jenis ini dipasang apabila tanah keras di dasar laut tidak jauh dari permukaan
lumpur. Pondasi struktur dibuat berbentuk lingkaran dan terbuat dari beton. Pondasi yang
berat ini menyokong beberapa tower dan deck baja.
Steel Gravity Platform
Jenis platform ini dibangun apabila tanah dasar laut terdiri dari batuan keras.
Hybrid Gravity Platform
Bagian dasar platform terbuat dari beton dan beton menopang rangka baja
dimana deck baja diletakkan.
Compliant Structures
Struktur jenis ini akan bergerak apabila ada gaya luar yang bekerja padanya. Hal ini
disebabkan karena kekakuannya tidak besar. Struktur ini biasanya diikatkan pada dasar
laut, misalnya guyed tower dan sistem penambatan tunggal (single point mooring
system), TLP (Tension Leg Platform) dan juga struktur terapung lainnya
3)

SBM (single Bouying Mooring) adalah

loading buoy untuk berlabuh lepas pantai yang berfungsi sebagai titik tambat dan
interkoneksi untuk kapal tankerloading atau pembongkaran gas atau produk cairan. SPMs
adalah hubungan antara geostatic koneksi manifold bawah laut dan kapal tanker. Mereka
mampu menangani semua ukuran kapal, bahkan very large crude carriers (VLCC) .
Contoh & fungsinya dalam operasional off-shore :
1)

Single Buoy Storage (SBS)

2)

Catenary Anchor Leg Mooring (CALM)

nchor legs yang menjaga posisi buoy.


Aplikasi Utama CALM system:
Short term mooring: untuk import-export fluida antar onshore & offshore facilities dan
tanker
Permanent Mooring: untuk production dan storage systems
Semi-permanent Mooring: permanent mooring dengan kemudahan

kemampuan disconnect untuk mengevakuasi facility in case terjadi severe weather


conditions.
Type Lain :
3)

Turntable Buoy: buoy dengan geostatic fixed buoy body (moored to the seabed) and

a rotating mooring table (Conventional Design)


4)

Turret Buoy: buoy dengan geostatic turret dan a buoy body, which is rotating around

the turret. Bluewaters concept of turret mooring has been adopted industry-wide as the
majorconcept for permanently mooring tank
5)

Spread mooring system ini masih sering dipakai di offshore crane vessels, drilling

rigs, dan dredgers untuk mengontrol kapal secara akurat. Penggunaan tipe spread morring
untuk anchoring secara permanen di laut ganas tidak layak karena beamwinch, wave dan
current memberikan load dan gerak yang kuat sehingga tidak mampu di-counteracting
oleh sistem mooring.
4) Perbedaan FPSO & FSO, beserta gambar & fungsinya dalam operasional off-shore :
A) Floating Production and Storage for Oil (FPSO)
A floating storage, produksi dan offloading (FPSO) unit adalah kapal apung yang
digunakan oleh industri lepas pantai untuk pengolahan hidrokarbon dan untuk
penyimpanan minyak. Sebuah kapal FPSO dirancang untuk menerima hidrokarbon yang
dihasilkan dari dekat platform atau bawah laut,saat diproses atau saat minyak disimpan
sampai dapat diturunkan ke atas kapal tanker atau diangkut melalui pipa
FPSO lebih disukai di daerah perbatasan lepas pantai karena mereka mudah untuk
menginstal, dan tidak memerlukan jaringan infrastruktur lokal untuk ekspor minyak.
FPSO bisa menjadi konversi dari kapal tanker minyak atau dapat sebuah kapal dibangun
khusus untuk aplikasi.
FPSO atau yang biasa disebut Floating Production Storage & Offloading itu merupakan
sebuah kapal yang digunakan selain sebagai storage atau tempat penyimpanan minyak,
kapal tersebut juga berfungsi sebagai tempat produksi minyak itu sendiri. Lain halnya
dengan FSO, yakni Floating and Storage Offloading, dimana kapal jenis ini hanya
digunakan untuk storage atau menyimpan hasil produksi baik itu minyak ataupun gas
yang di produksi.

Floating Production Storage sekarang banyak digunakan dalam operasi di lepas pantai,
dari yang sederhana hingga sistem yang terintegrasi dengan peralatan
yang sophisticated. Contoh pemakaian dari sistem ini banyak dipakai di daerah North Sea
tepatnya di Argyll, Buchan, Balmoral dan Rob Roy/Ivanhoe Field. Sub-sistem dan
komponen yang ada di FPSO meliputi antara lain :
1. Satu atau lebih sumur produksi dan assesoriesnya seperti christmas tree yang dipasang
di Sea Bed.
2. Subsea base dimana flow line diikatkan ke riser,terutama bila ladang minyak
dieksploitasi dari beberapa sumur minyak.
3. Anchoring point.
4. Mooring production riser dengan Singgle Point Mooring (SPM) untuk mentransfer
minyak ke permukaan air dan juga untuk mooring dari tanker.
5. Crude Oil Storage, yang meliputi fasilitas produksi, personel quarters, flare stack.
Keuntungan
Floating produksi, penyimpanan dan offloading kapal sangat efektif di daerah terpencil
atau laut di mana pipa dasar laut tidak biaya efektif. FPSO menghilangkan kebutuhan
untuk meletakkan pipa jarak jauh mahal dari sumur minyak ke terminal darat. Mereka
juga dapat digunakan secara ekonomis di bidang minyak yang lebih kecil yang dapat
habis dalam beberapa tahun dan tidak membenarkan biaya pemasangan pipa. Setelah
lapangan habis, FPSO tersebut dapat dipindahkan ke lokasi baru.
B)

a floating storage and offloading vessel ( FSO )

A floating storage dan kapal offloading (FSO) adalah kapal yang dirancang khusus untuk
menyimpan dan offload minyak mentah dan kondensat dari instalasi ladang minyak lepas
pantai. FSO biasanya digunakan sebagai instalasi tetap bidang yang terpisah untuk
penyimpanan minyak mentah dan kondensat saat platform produksi utama tidak
dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan, atau bila kapasitas penyimpanan tambahan
diperlukan. Biasanya, FSO secara permanen ditambatkan di lapangan, baik dengan
sistem tambat tetap di perairan tenang atau dengan sistem pelampung vaning cuaca di
perairan lebih keras. Persyaratan khusus untuk FSO akan tergantung pada daerah untuk
operasi, persyaratan penyewa dan persyaratan otoritas.

The Kot FSO Jorunn Knutsen telah dibangun memenuhi ketentuan otoritas Norwegia
untuk instalasi lapangan permanen. Kapal dibangun sebagai tanker ulang-alik, dan
ditingkatkan untuk memenuhi persyaratan untuk FSO (N-Class), yang terkandung
sebagai berikut:
Hull struktural penegakan
Stern Discharge sistem (STL)
Submerged Turret Loading sistem dengan dua jalur dan pengaturan putar pigging
Fiskal metering unit untuk pembuangan kondensat
DP2 sistem
Sistem ESD
Offshore crane
Peningkatan ukuran helideck
Extended sistem telekomunikasi
standard Akomodasi unit dirancang sesuai standar lepas pantai
docking Desain adalah 10 tahun
FSO ini juga dilengkapi dengan kedua jenis tanaman yang adsorbsion pemulihan
NMVOC dan tanaman KVOC untuk mengurangi emisi VOC selama pemuatan dan
penyimpanan. FSO beroperasi di Lapangan Asgard di Laut Utara, dan sering disebut
sebagai Asgard C

DAFTAR PUSTAKA
http://gugussyuhada.com/2014/01/14/jenis-jenis-rig-pengeboran-offshore/
http://keyvara.wordpress.com/2012/10/12/jenis-offshore-platform-berdasarkankonstruksinya/

Anda mungkin juga menyukai