Anda di halaman 1dari 12

BAB VIII

PENGUJIAN LUAS PERMUKAAN BUBUK SEMEN


8.1. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui luas permukaan bubuk semen dengan menggunakan alat
blaine permeameter
Mengetahui cara kerja alat blaine permeameter pada pengujian luas
permukaan bubuk semen
8.2. DASAR TEORI
Sifat fisik suatu padatan apabila ditambahkan dengan suatu liquid akan
terdispersi sehingga mempunyai sifat fisik yang berbeda sebelum ditambahkan
dengan liquid tersebut. Hal ini disebabkan karena suatu padatan mempunyai
densitas yang lebih besar daripada liquid sehingga mengakibatkan terjadinya
perbedaan sifat fisik setelah ditambahkan dengan liquid, oleh karena itu sangatlah
penting untuk dilakukan suatu pengujian luas permukaan butir padatan (semen).
Salah satu sifat fisik padatan adalah ukuran butiran, semakin halus ukuran
butiran maka semakin luas permukaan butiran sehingga pertukaran ion yang
terjadi semakin tinggi. Sedangkan apabila suatu butiran mempunyai ukuran butir
yang kasar maka semakin kecil permukaan sehingga pertukaran ion yang terjadi
semakin rendah.
Sifat kimia mineral clay yang paling penting adalah kemampuan menyerap
anion dan kation tertentu yang kemudian merubahnya kepada anion dan kation
yang berbeda dengan pereaksi suatu ion didalam air (Ionic Exchange Capacity).
Reaksi pertukarannya terjadi disekitar sisi luar dari unit struktur silica-alumina.
Kemampuan suatu kation menggantikan kation lain dapat diurutkan sebagai
berikut:
Li+ Na+ H+ K+ NH4+ Mg2+ Ca2+ Al3+
Harga pertukaran kation yang paling besar dimiliki oleh mineral allogenic
(pecahan batuan induk) sedangkan yang paling kecil dimiliki oleh mineral
authogenic (proses kimiawi). Dengan kekuatan berbeda-beda berdasarkan

kekuatan daya ikat antar ion, sedangkan kemampuan tukar anion urut-urutannya
merupakan kebalikan dari kemampuan tukar kation. Apabila suatu ion mempunyai
daya ikat yang kuat antar ionnya maka ion tersebut mempunyai daya swelling
yang kecil begitu juga kebalikannya.
Reaksi pertukaran kation kadang-kadang bersamaan dengan terjadinya
swelling. Jika permukaan clay mengalami kontak langsung dengan air dan
menganggap bahwa satu plat clay terpisah dari matriksnya, maka ion-ion yang
bermuatan positif (kation) akan meninggalkan plat clay tersebut. Karena molekul
air adalah polar maka molekul air akan ditarik balik oleh kation yang terlepas
maupun oleh plat clay dan molekul air yang bermuatan positif akan ditarik oleh
plat clay sendiri, sehingga keseluruhan clay akan mengembang yang sering
disebut dengan peristiwa swelling. Dibawah ini merupakan dua contoh clay:

H2O

Bentonite A3

Bentonite Indobent

Penentuan luas permukaan butir semen (OSP) dapat menggunakan rumus


dibawah ini:

OSP

23,2

3 t

s 1

dimana:
OSP

= luas permukaan butir semen

= porositas

= densitas semen,

= waktu pengukuran dengan blaine permeameter, detik

= viskositas, cp

gr

8.3. PERALATAN DAN BAHAN


8.3.1. Peralatan

cc

Timbangan digital

Piknometer

Blaine permeameter

Stop watch

8.3.2. Bahan

Semen portland

Toluena

Air

Gambar 8.1.Toluena
(http://www.ezk.cz/e-shop/img/det/toluena.jpg)

Gambar 8.2.Timbangan Digital


(http://www.ncc-indonesia.com/imgncc/Alat/alat_ukur/Picture-82.jpg)

Gambar 8.3. Blaine Permeameter


1.

(Laboratorium Analisa Semen Pemboran)

8.4. PROSEDUR PERCOBAAN

Prosedur percobaan pengujian luas permukaan bubuk semen adalah sebagai


bertikut :
8.4.1. Penentuan Densitas Bubuk Semen.
1. Menimbang berat Pignometer yang kemudian dinyatakan sebagai W1
gram
2. Menimbang berat Pignometer + fluida (toluene) yang kemudian
dinyatakan sebagai W2 gram.
3. Mengukur Densitas fulida dengan rumus (W2 W1)/volume pignometer,
gr/cc
4. Menimbang berat pignometer + semen yang kemudian dinyatakan
sebagai W3 gram
5. Menimbang berat semen yang kemudian dinyatakan sebagai W4 gr atau
(W3 W1) gram.
6. Menimbang berat pignometer + semen + fluida yang kemudian
dinyatakan sebagai W5 gram.
7. Mengukur densitas semen dengan rumus (W4 x Densitas fluida)/(W2 +
W4 + W5) gr/cc
8.4.2. Penentuan Luas Permukaan Butir Semen (OSP)
1. Densitas semen

= x gr/cc

2. Temperatur ruang = 24.5oC 78oF (misal)


3. T = 24.5oC 78oF Viskositas udara = 0.0001828 (dari tabel)
= 0.01352
4. = 0.01352 = 0.354 (dari tabel)
5. Waktu pengukuran dengan Blaine Permemeter = 35.7 detik (misal)
= 35.7 detik t

= 5.9749

6. Osp = (23.2 x 3 x t) / s x (1-) x

8.5 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN


Diket :

T = 8 detik

semen = 3,15 gr

Temperatur ruangan = 32 C = 89, 6 F

@ 20 F

= 0.55648

@ 40 F

= 0.58233

@ 89, 6 F

= .. menggunakan ekstrapolasi

@ 80 F

= 0.04467

@ 100 F

= 0.04594

@ 89, 6 F

= .. menggunakan ekstrapolasi

cc

Menghitung @ 89, 6 F dengan menggunakan ekstrapolasi


x
0.58233
0.04467
20

40

89,6 - 40
=
40 - 20

49,6
20

89, 6

x - 0.58233
0.58233 - 0.55648

x - 0.58233
0.02585

= 0.64609 @ 89,6 F = 0.64609

Menghitung @ 89, 6 F dengan menggunakan ekstrapolasi


0.04594
x
0.04467
80

89,6

100

100 - 89,6
100 - 80

0.04594 - x
0.04594 - 0.04467

10,4
20

0.04594 - x
0,00127

x = 0.0452796 @ 89,6 F = 0.0452796


Sehingga Luas Permukaan Bubuk Semen dapat dihitung dengan rumus :

OSP

23.2 3 t

semen 1

23.2

0.64609 3

3,15 1 0.64609

2
= 143,65 cm gr

8.6. PEMBAHASAN

0.0452796

Dalam percobaan ini, pengujian luas permukaan bubuk semen dilakukan


karena suatu padatan mempunyai densitas yang lebih besar daripada liquid,
sehingga mengakibatkan adanya perbedaan sifat fisik setelah ditambahkan dengan
liquid, dimana salah satu sifat padatan adalah ukuran butiran, sehingga pertukaran
ionnya semakin tinggi, sedangkan apabila suatu butiran mempunyai ukuran
butiran yang kasar, maka semakin sempit luas permukaan, sehingga mempunyai
pertukaran ion semakin rendah.
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh besarnya luas permukaan
bubuk semen sebesar 143,65 cm2/gr. Semakin halus ukuran butiran maka waktu
yang dibutuhkan toluen untuk bergerak dari batas bawah sampai batas atas blaine
permeameter akan semakin lama. Dari percobaan, diperoleh waktu pembacaan
selama 8 detik. Daya ikat antar semen dikatakan baik, jika waktu pembacaan pada
blaine permeameter antara 20-30 detik, jika kurang dari 20 detik daya ikat antar
semen kurang baik.
Aplikasi lapangan dari pengujian luas permukaan bubuk semen adalah untuk
dapat menentukan besarnya luas permukaan bubuk semen, apabila semakin luas
permukaan bubuk semen, maka padatan tersebut mempunyai ukuran butiran yang
relative halus dimana semakin halus ukuran butir yang dihasilkan, maka semakin
besar kekuatan dari semen tersebut untuk menyekat formasi

8.7. KESIMPULAN
1. Dari percobaan pengujian luas permukaan bubuk semen didapat luas
permukaan bubuk semen sebesar 143,65 cm2/gr.
2. Semakin besar harga luas permukaan bubuk semen, maka semakin halus
ukuran butir semen, pertukaran ionnya semakin tinggi dan harga

permeabilitas semakin kecil, sehingga semakin kompak semen dan


semakin kuat kekuatan semen.
3. Aplikasi lapangan dari pengujian luas permukaan bubuk semen adalah
untuk dapat menentukan besarnya luas permukaan bubuk semen.

Anda mungkin juga menyukai