TEST
KITA
Tidak diragukan lagi bahwa salah satu aspek
Data SPT
Nilai N value yang diperoleh dengan
dalam tanah pada dasar lubang bor dengan memakai suatu beban penumbuk (drive
weight) seberat 140 pound (63,5kg) yang dijatuhkan pada ketinggian 30 in
(76cm)...........(762 cm)
Setelah split spoon ini dimasukkan 6 in (15 cm) jumlah pukulan ditentukan untuk
memasukkannya 12 in (30 cm) berikutnya.
Jumlah pukulan ini disebut nilai N (N number or N value) dengan satuan pukulan
per kaki (blows per foot).
Setelah percobaan selesai, split spoon dikeluarkan dari lubang bor dan dibuka untuk
mengambil contoh tanah yang tertahan didalamnya.
Contoh ini dapat dipakai untuk percobaan klasifikasi semacam batas Atterberg dan
ukuran butir, tetapi kurang sesuai untuk percobaan lain karena diameter terlampau
kecil dan tidak dapat dianggap sungguh-sungguh asli.
Pukulan 6 inch pertama dimaksudkan untuk
menempatkan tabung belah pada lapisan tanah yang
tidak terganggu. Jumlah pukulan dua interval 6 inch
berikutnya diambil sebagai nilai N
6
Alat SPT
Percobaan ini adalah suatu macam
(75 cm)
Kecepatan
pemukulan
direkomendasi
adalah rata-rata 30
pukulan per menit.
casing
Jumlah pukulan
Ditentukan pada Split spoon sampler
Jarak 12 inc (30 cm)
10
11
13
PENGEBORAN
Pada tanah pasir halus dan pasir kelanauan pada saat penetrasi
tabung belah SPT akan timbul tegangan air pori yang cukup besar.
Hal ini dapat berakibat nilai N yang diperoleh lebih tinggi dari
seharusnya. Koreksi yang dinajurkan oleh Terzaghi dan Peck (1948)
adalah sbb:
Dengan
perlu
N = 15 + (N 15)
N = N SPT hasil koreksi
N = n SPT lapangan; bila N < 15 nilai N tidak
dikoreksi
16
Akan jauh lebih baik tentunya bila laporan hasil uji, disamping memuat informasi
standar, juga dilengkapi dengan informasi lain. Agar hasil uji SPT bisa
diinterprestasikan dan dipergunakan secara maksimal, sebaiknya lporan hasil uji
memuat informasi-informasi sbb:
1.Lokasi
2.Tanggal pemboran sampai di elevasi pengujian
3.Tanggal dan waktu dimulainya pengujian SPT
4.Nomor lubang bor
5.Kedalaman muka air tanah
6.Diameter lubang bor
7.Cara pengeboran dan ukuran casing (bila diperlukan)
8.Kedalaman dasar bor
9.Kedalaman dasar casing
10.Kedalaman muka air atau lumpur boir di dalam lubang bor pada saat uji SPT
dilakukan
11.Jenis palu SPT dan metoda penjatuhannya
12.Ukuran dan berat batang yang digunakan untuk uji SPT
13.Tinggi jatuh palu
14.Kedalaman penetrasi awal akibat berat sendiri rangkaian alat
15.Perlawanan penetrasi tahap awal dan perlawanan penetrasi uji SPT (3 kali per
150 mm)
16.Deskripsi tanah sebagaimana diperoleh dalam tabung SPT
17.Catatan pengamatan mengenai kestabilan lapisan yang diuji, atau hambatan
yang dialami selama proses pengujian yang akan sangat membantu dalam
17
menginterprestasi hasil pengujian
18
19
Tanah Pasir:
Korelasi antara nilai N SPT degan kepadatan relatif (relatif density),
Dr, tanah pasi pertama-tama diperkenalkan oleh Terzaghi dan Peck
(1948). Kemudian Gibbs dan Holtz (1957) menambahkan nilai Dr
untuk definisi kepadatan yang dikemukakan Terzaghi dan Peck
tersebut.
Bentuk akhir korelasi yang
diberikan
merekaRelatif,
adalahDr,
seperti
Tabel
4. Kepadatan
Pasir yang
disajikan pada tabel berikut ini.
Kepadatan
Dr
N
Relatif
Sangat lepas
<0,15
<4
Lepas
0,15-0,35
4-10
Sedang
0,35-0,65
10-30
Padat
0,65-0,85
30-50
Sangat Padat
0,85-1,00
>50
Skemton (1986): Korelasi ini berdasarkan hasil uji Amerika dengan energi ef
Kurang 45% dan tegangan efektif vertikal kurang 7,32 ton/m2
20
Dr
N1 60
Sangat lepas
<0,15
<4
<3
Lepas
0,15-0,35
4-10
3-8
Sedang
0,35-0,65
10-30
8-25
Padat
0,65-0,85
30-50
25-42
Sangat
Padat
0,85-1,00
>50
>42
21
Sistem
Ukuran
Pemutar
(%)
Palu
Jepang
Otomatis
(Tombi)
10
0
Donut
Jepang
T-K-P
(2 putaran)
Kecil
130 mm
83
Inggris
Otomatis
(Pilcon)
Inggris
T-K-P
(1 putaran)
Kecil
100 mm
RRC
Otomatis
(Pilcon)
Donut
(pilcon)
60
RRC
Tambang &
katrol
(manual)
Donut
55
Amerik
a
T-K-P
(2 putaran)
Besar
200 mm
(%)
Er
(%)
2.0
0.7
8
78
Donut
2.0
0.7
8
65
10
0
Donut
(pilcon)
19.0
0.6
0
60
85
Selubung
3.0
0.7
1
60
70
(Old Standard)
Pengaman
(safety)
Berat
(kg)
Bantala
n
2.5
0.7
9
55
22
Berat
jenis sat
(t/m3)
Sangat lunak
(very Soft)
<2
<2
1.44-1.60
Lunak (soft)
2-4
2-3
1.60-1.76
Teguh (Firm)
4-8
3-6
1.76-1.92
Kokoh (Stiff)
8-15
6-11
1.92-2.08
Sangat Kokoh
1511Bertanda bila ditekan
2.08-2.24
(Very Stiff)
30
23
dengan ibu jari
Tanah Lempung:
Keras (Hard)
>30 >23
Sukar digurat dengan
2>2.00
Hubungan kepadatan tanah lempung dengan nilai N SPT
kuku ibu jari
pertama kali juga dikembangkan oleh Terzaghi dan Peck (1948)
di Amerika. Seperti juga alat SPT ener 45% dikonversikan ke
standar 60%
23
Tanah Pasir:
Tanah pasir adalah tanah yang
tidak berkohesi kuat gesernya
(shear strength) semata-mata
ditentukan oleh parameter Sudut
Geser Dalam (Angle of Internal
Friction), .
Grafik korelasi nilai N SPT vs
yang sangat populer adalah grafik
korelasi yang diberikan oleh Peck,
Hansen dan Thomburn (1974),
sebagaimana disajikan pada
Gambar 12.
Nilai N yang digunakan disini
adalah nilai N yang diperoleh
dengan ala SPT ber-energi efektif Er
= 45 %.
Sebelum dipergunakan nilai N dari
hasil uji perlu dikoreksi ke energi
efektif 45% dan tegangan vertikal
Gambar 12. N vs
24
25
26