Anda di halaman 1dari 5

Post Weld Heat Treatment Pada Pengelasan

Post Weld Heat Treatment adalah proses yang bertujuan untuk pelepasan tegangan sisa
(stress reliefe) yang terbentuk setelah proses pengelasan selesai. Pelepasan Tegangan Sisa (Stress
Relieve) adalah proses yang memiliki tujuan untuk mengurangi semua tegangan sisa ataupun
tegangan internal yang mungkin bisa saja terbentuk pada saat proses pengelasan.

Tujuan PWHT adalah untuk :


1. Mencegah terjadinya Stress Corrosion Cracking
2. Membantu difusi Hidrogen sehingga meminimalkan terjadinya Hydrogen Induced Cracking atau
Hydrogen Embrittlement
3. Menghilangkan tegangan sisa (Stress Relieving) dan mengembalikan kembali material kepada
sifat yang diinginkan khususnya dalam hal ketangguhan, oleh karena itu struktur yang telah
berubah karena proses pengelasan harus dikembalikan lagi ke struktur semula dengan melalui
pemanasan dengan waktu dan dalam jangka waktu tertentu tergantung dari jenis material dan
ketebalan material. (Temperature: 550 to 680oC hold for sufficient time. Cooling: Slow cooling di
udara)
Post Weld Heat Treatment menurut AWS D1.1.
Dalam AWS D1.1 paragraph 3.14 Postweld Heat treatment dijelaskanbahwa PWHT dapat
dilakukan dengan pesyaratan sebagai berikut :
1. Material yang di PWHT memiliki SMYS tidak melebihi 50 Ksi (345 MPa)
2. Material yang di PWHT bukan material Quench Tempered, Quenching and self
Tempering (QST), bukan material TMCP
3. Material yang kan di PWHT tidak mensyaratkan impact test pada Base Metal, HAZ atau
weld metal.
4. Adanya data pendukung kalau material yang di PWHT memiliki strength dan ductility
yang cukup.
5. PWHT harus di proceed sesuai dengan para 5.8
Post Weld Heat Treatment menurut ASME B31.I.
1. Aturan PWHT terdapat pada paragraph 331 hal 67 ASME B31.3 masalah Heat
treatment. Disebutkan parameter PWHT merujuk kepada table 331.1.1 dimana PWHT
di tentukan oleh grouping material dan thickness dari material masing masing.
2. PWHT yang dilakukan harus tertulis secara khusus dalam WPS yang akan di gunakan.
PWHT menjadi factor essential dalam pembuatan WPS berdasarkan ASME IX.
3. Engineering design harus melakukan penagkajian khusus masalah heat treatmen
dimana quality weldment memenuhi dari requirement code
4. Heat treatment untuk material yang dibending atau forming sesuai para 332.4

Proses Post-Weld Heat Treatment


Proses Post Weld Heat Treatment dapat dilakukan dengan dua cara yaitu memasukkan
benda uji kedalam dapur atau melakukan pemanasan setempat localized didekat daerah
weldingan saja. Methode mana yang akan dilakukan lebih bersifat kepada pertimbangan
ekonomis saja.
Parameter parameter dalam Post Weld Heat Treatment yang perlu dijaga adalah :
1. Heating rate .
2. Holding temperature
3. Cooling Rate
PWHT mencakup banyak perbedaan type dari potensial treatments ; Dua jenis yang paling
umum adalah post heating dan stress relieving:
post heating:
Hidrogen induced cracking (HIC) sering terjadi ketika tingkat hidrogen tinggi dan meresap ke
dalam material selama pengelasan. Dengan memanaskan material setelah pengelasan, dimungkinkan
untuk meredakan hidrogen dari area dilas, sehingga mencegah HIC. Proses ini dikenal sebagai post
heating dan harus dimulai segera setelah lasan selesai. Daripada dibiarkan dingin, bahan perlu
dipanaskan sampai suhu tertentu tergantung pada jenis dan ketebalan materialnya. Ini harus
dilakukan pada suhu ini selama beberapa jam tergantung pada ketebalan material.
Stres relieving:
Pada saat selesai, proses pengelasan dapat meninggalkan sejumlah besar tegangan residual
dalam material, yang dapat menyebabkan peningkatan potensial untuk tegangan korosi dan
perambatan yang diinduksi hidrogen. PWHT dapat digunakan untuk melepaskan tegangan sisa ini dan
mengurangi potensi ini. Proses ini melibatkan pemanasan material sampai suhu tertentu dan
kemudian secara perlahan mendinginkannya.
Apakah bahan tersebut harus mengalami PWHT atau tidak tergantung pada sejumlah faktor,
termasuk hal-hal seperti bahan paduannya atau apakah sudah terkena perlakuan panas sebelumnya.
Bahan tertentu sebenarnya bisa rusak oleh PWHT, tetapi ada yang harus melalui tahap PWHT.
Secara umum, semakin tinggi kandungan karbon suatu material, semakin besar kebutuhan
PWHT setelah melakukan pengelasan kegiatan telah dilakukan. Demikian pula, semakin tinggi
kandungan paduan dan ketebalan penampang melintang, semakin besar kemungkinan material
tersebut membutuhkan PWHT.

Hal Penting Pada Proses Post-Weld Heat Treatment


Expansion area. Proses panas yang terjadi akan menyebabkan pemuaian dan expansi
material, oleh karena itu sebaiknya diperhatikan bahwa saat stress relieve material
tersebut tidak mengalami restraint (pengekangan).
Insulasi. Pada saat element sudah dipasangkan dengan benar, selanjutnya area disekitar
(adjacent) element harus ditutup dengan menggunakan kowool atau ceramic fiber untuk
tujuan menjaga kestabilan suhu.
Cleaning Material. Material yang diproses harus bersih dari segala grease/oil.
Support Material. Pada saat proses pemanasan yang dilakukan, hasilnya akan
menyebabkan terjadinya pelunakan material, dengan adanya gaya gravitasi, sehingga
material yang akan di Post-Weld Heat Treatmenr harus diberikan support sehingga tidak
akan terjadi distorsion.

Resiko Proses Tanpa Post-Weld Heat Treatment

Resiko Proses Tanpa Post Weld Heat Treatment adalah patah getas (bruttle fracture),
Distorsi saat machining, terjadinya stress corrosion cracking.

Record Post-Weld Heat Treatment :


Semua kegiatan PWHT harus dilakukan pencatatan terhadap parameter parameter dan
element lainnya yang dianggap essential sesuai kesepakatan dan eq code antara fabricator dan
owner. Secara garis besar factor factor penting yang harus di catat dalam report PWHT adalah :
1. Identitas dari Material (tracebility, Spool No , or etc)
2. Waktu diakukan PWHT
3. Temperatur record dalam bentuk dot grafik atau sejenisnya.
4. Personel PWHT.

Tips Post-Weld Heat Treatment


Hal penting untuk diperhatikan seorang welding inspector saat dilakukan pengelasan
yang melibatkan proses Post-Weld Heat Treatment adalah harus memahami kebutuhan dari
proses Post-Weld Heat Treatment tersebut untuk meyakinkan bahwa logam induk telah
mengalami proses dengan benar dan memenuhi persyaratan dari Welding Procedure
Specification (WPS) yang dibutuhkan.

https://hazwelding.wordpress.com/2008/04/29/pwht-welding/

http://kawatlas.jayamanunggal.com/post-weld-heat-treatment-pada-pengelasan/

http://leniran.blogspot.co.id/2012/10/welding-heattreatments-heat-treatments.html

https://postweldheattreatment.wordpress.com/2011/03/08/pwht/

Funderburk, R. Scott, 1998. "Key Concepts: Postweld Heat Treatment." Welding


Innovation Vol XV, No. 2.

Ahmed Khaleel, Krishan J., 2002. "Post-Weld Heat Treatment Case Studies," BARC
Newsletter, Founder's Day Special Issue, pp 111-115.

Anda mungkin juga menyukai