Anda di halaman 1dari 51

MODUL II

EKSPLOITASI
GAS ALAM
Sifat Gas Alam
Gas Alam merupakan sumberdaya alam yang terdiri
dari senyawa hidrokarbon (CnH2n+2) dan komponen
non hidrokarbon lainnya seperti N2 , CO2 , dan H2S.
Gas bumi yang dihasilkan dipermukaan dapat
dikelompokkan dalam dua golongan , yaitu :

.Sebagai produk ikutan dari minyak dikenal


sebagai associated gas.
.Gas Sebagai produk utama dikenal sebagai

non-associated gas.
Diagram Fasa Sistem
Hidrokarbon
Tabel 1.1.
KOMPOSISI GAS ALAM

Persen molekul
Komposisi Simbol
Associated gas Wet Gas Dry Gas
Methane C1 27.52 59.52 97.17
Ethane C2 16.34 05.36 01.89
Propane C3 29.18 04.71 00.29
i-Butane i-C4 05.37 02.03 00.13
n-Butane n-C4 17.18 02.39 00.12
i-Pentane i-C5 02.18 01.80 00.07
n-Pentane n-C5 01.72 01.61 00.05
Hexane C6 00.47 02.60 00.04
Heptanes Plus C7+ 00.04 19..98 00.24
Perkiraan Cadangan dan Kinerja
Reservoar Gas
1. CADANGAN VOLUMETRIS

43560 Ah 1 Swi
G
Bgi
Cadangan
Cadangan = Gas Awal
Gas Sisa.
1 1
Gp 43560 Ah 1 Swi x
Bgi Bga

Recofery Faktor
Bgi PaZi
RF 1 1
Bga PiZa
Untuk reservoar gas dengan mekanisme
pendorong air (water drive reservoar) faktor
perolehan adalah :

RF 100
S gi Bgi S gr Bga
S gi Bgi

dimana :
Sgi = saturasi gas awal, fraksi
Sgr = saturasi gas sisa , fraksi
Bgi = faktor volume formasi gas pada tekanan awal,Scf/cuft
Bga = faktor volume formasi gas pada tekanan abandon,
Scf/cuft
Tabel 1.2
Residual Gas Saturation After Water Flood
as
Measured Core Plugs
Porous Material Formation Sgr, percent
Unconsolidated 16
sand
Slightly 21
consolidated
sand(Synthetic)
Synthethic Selas Porcelain 17
consolidated
NortonAlundum 24
Consolidated Wilcox 25
Sandstone
Frio 30-38
Nelly Bly 30-36
Frontier 31-34
Springer 33
Metoda Material Balance
Cara lain yang dapat digunakan untuk
memperkirakan besarnya Isi Awal Gas di
tempat adalah metoda Material Balance.
Metode ini berdasarkan pada prinsip
kesetimbangan materi.
Material Balance Dengan Water Influx
Gp

Gi Bg Bgi We W p Bw
Bg

Material Balance
Z Tanpa
T V Water
P Influx
P V Bg Gi G p Bgi Gi

b b i i
G p 5.615
p
B
G p Gi 1 gi Gi 1 z
Bg pi

zi

Gi Bgi We Bw Bg Gi G p
PbT Zi Z p
i Gi G p
p
z Gi zi
Metoda Straight Line Material Balance
(Havlena & Odeh)
dapat disusun menjadi :

GP Bg G Bg Bgi
Apabila Gp Bg di plot terhadap (Bg Bgi) , seperti pada Gambar 2-2 akan didapatkan garis
lurus dengan kemiringan sama dengan G
Metoda P/Z versus Gp
Jika data kumulatif produksi dan tekanan reservoar
cukup tersedia , Inittial Gas in Place (G) dan
cadangan gas dapat ditentukan tanpa harus
mengetahui terlebih dahulu harga A, h, , dan Sw.
Ini dibentuk dengan membuat keseimbangan massa
atau molekul dari gas ;
Persamaan Material Balance dlm Bentuk P/Z
menjadi

P Pi T f Psc G p
Dengan membuat plot antara P/Z terhadap Gp
didapat suatu Z
garis Z
lurus
i Tsc Bgi G2-3) dengan
(gambar
kemiringan (Tf Psc/ Tsc Bgi G)
Plot Metoda P/Z versus Gp

2400

Abandonment P/Z
Water drive
1600
P/Z

800
Abandonment P/Z
Closed Reservoir

0 100 200 300 400

Cumulative Gas Produced


KINERJA RESERVOAR

Aliran Gas dalam Media Pori

Persamaan menentukan laju aliran gas Pada Media Pori

qsc

703 x10 6 kh Pr Pwf
2 2

r
TZ ln 0.472 e S Dqsc
rw

Persamaan untuk menentukan tekanan atau kehilangan tekanan


untuksuatu laju aliran gas sebesar qsc.

2 2 1422T Z qsc re
Pr Pwf ln 0.472 S Dqsc
kh rw
Deliverabilitas Reservoar

2
qsc C Pr Pwf
2 n
Pembuatan grafik dengan sistem koordinat log-log berdasarkan
persamaan 3.3 akan menghasilkan hubungan yang linier.

log qsc log C log P 2


Harga n diperoleh dari sudut kemiringan grafik dengan sumbu
tegak(P2).

Harga C dapat dicari secara grafis , yaitu berdasarkan titik


perpotongan grafik dengan sumbu mendatar (q ) dan satuannya
sc
dapat dinyatakan dalam

C MMSCF /nday
Psi 2
Satuan ukuran lain yang digunakandalam analisa deliverability adal Absolut
Open Flow Potential (AOFP). Besarnya potensial ini diperoleh ,bila kedalam
persamaan 3.3. dimasukkan harga Pwf sama dengan nol.

AOFP = C (P )2n
R
Plot Log P versus Log qsc 2

100
(Pr^2 -Pwf^2) x 10^4

10

1/n

0,1
1 10 AOFP 100
qsc (MMSCFD
Inflow Performance

q sc C Pr 2
Pwf
2 n

Persamaan Deliverabilitas menggambarkan


hubungan antara laju produksi gas (qsc)
terhadap tekanan alir dasar sumur (Pwf)
Hubungan tersebut dinamakan Inflow Relation
ship

Harga Konstanta Deliverabilitas merupakan


parameter Reservoar yang meliputi
703 x10 6 k
C
r
TZ ln 0.472 e S sc
rw
Faktor faktor Yang mempengaruhi Inflow
Performance
Permeabilitas
Ketebalan lapisan
Temperatur Reservoar
Jari jari pengurasan
Jari jari sumur
Skin faktor
Viskositas gas (g) dan faktor Kompresibilitas
gas (Z) - merupakan funsi tekanan, sehingga
Konstanta deliverabilitas menjadi

1
C k
z
Peramalan Inflow performace
Berdasarkan faktor perubahan Tekanan
terhdap viskositas gas dan faktor
superkompresibilitas gas, maka dapat
dilakukan modifikasi Faktor Deliverabilitas
menjadi

C z f
p

C f
z p

z p
Atau : Cf Cp
z f
Peramalan Inflow Performance
IV. KINERJA ALIRAN GAS DALAM PIPA

Kemampuan reservoir dapat


diproduksikan ke permukaan tergantung
tekanan sumur (Pwf).
Besarnya Pwf tergantung pada tekanan
dan konfigurasi sistem perpipaan,
sehingga
P dapat
P ditulis
P P P P
wf sep fl ch tb rts

Untuk mementukan kemampuan sistem


secara total perlu menghitung kehilangan
tekanan masing-masing komponen
Faktor Faktor yang Mempengaruhi kehilangan
tekanan Pada Sitem Produksi Gas
IV. KINERJA ALIRAN GAS DALAM PIPA

Perhitungan aliran gas dalam pipa diperlukan untuk


memperhitungkan kinerja aliran melalui Tubing dan pipa dipermukaan.
Terdapat tiga komponen untuk perhitungan kehilangan tekanan
di dalam pipa :

dp g
sin , komponen potensial karena pengaruh elevasi
dl gc
dp v 2
f , komponen friksi
dl 2gcd
d p vdv
, komponen kinetik
dl gcdl
Komponen Potential
dp g
sin
dL gc
Komponen Friksi

Dalam bentuk Darcy-Weisbach, f =


faktor gesekan :

dp fv2
( )f
dL 2 gc D
Persamaan dasar aliran
Moody friction factor chart
Bilangan Reynolds (NRe)

Bilangan Reynolds adalah bilangan tanpa dimensi:

D[ ft ]v[ ft / sec] [lbm / cuft ]


Rasio 1488
N Re gaya momentum dan gaya viscous
[lbm
Digunakan untuk menentukan / suatu
apakah ft sec]
aliran laminer atau
turbulen
Turbulen >2100
Kekasaran Relatif Pipa
Dalam dinding pipa biasanya halus
Kekasaran pipa berdasarkan
Kekasaran pipa

Metoda pembuatanya

Lingkungan

Kekasaran relatif (e/D) adalah perbandingan


kekasaran pipa absolut thd diameter dalam pipa:

e[in]
Relatif roughness
D[in]
Kekasaran Relatif Pipa
Beberapa kekasran absolut pipa

e [in]
Drawn tubing 0.00006
Well tubing 0.0006
Line pipe 0.0007
Galvanized pipe 0.006
Cement-lined 0.01 0.1
pipe
Kekasaran Relatif Pipa
Kekasaran pipa untuk berbagai pipa
Aliran Laminer Satu Fasa
Faktor gesekan untuk aliran laminer dtentukan
secara analitik
Persamaan Hagen-Poiseuille untuk laminer:
dp 32 v
( )f
dL gc D 2
Substitusi ke persamaan Darcy-Weisbach,
sehingga:
fv 2
32 v
2
2 gc D gc D
64 64
f
vD N Re
Aliran Turbulen Satu Fasa
Ditentukan berdasarkan hasil percobaan
Sangat tergantung pada karakteristik permukaan
pipa
Persamaan empiris untuk menentukan faktor
gesekan (f)
Smooth-wall pipe
Untuk 3000 Nre 3 106

0.32
Persamaan Drew, Koo & McAdams:
f 0.0056 0.5 N Re

Untuk Nre < 105, dipakai


persamaan Blasius
f 0.316 N Re 0.25
Aliran Turbulen Satu Fasa
Rough-wall pipe
Nikuradse telah membuat percobaan untuk
menentukan faktor gesekan pipa kasar

1 2
1. 74 2 log untuk menyusun
Colebrook
f dan White (1939)
persamaan sebagai berikut:
persamaan sebagai berikut:
D

1 2 18.7
1.74
Tidak bisa 2 log secara
ditentukan langsung, dihitung
f coba-coba D N Re f
dengan
Aliran Turbulen Satu Fasa
Korelasi faktor gesekan secara explisit
dikemukakan oleh Jain

1 21.25
1.14 2 log 0.9
f D N Re
Persamaan ini memberikan kesalahan sebesar 1%
dibandingkan dengan persamaan Colebrook dan
White untuk 5000 < NRe < 108 dan 10-6 <e/D<
10-2.
Kesalahan maksimum sebesar 3% terjadi untuk
NRe < 2000
Aliran Gas pada Tubing

dp g v 2
cos f . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.1)
dl gc 2gcd

Penyelesaiaan persamaan diatas diperlukan anggapan anggapan terutama


pada faktor deviasi gas yaitu

Z merupakan harga konstan pada P&T rata-rata

Z merupakan fungsi dari P&T


Metoda Tekanan dan Temperatur Rata-rata

dp PM v2
(cos f ) .......................
d l ZRT 2 gc d
4.2)

Jika diintegrasikan dengan anggapan bahwa Z konstan pada Pav


& Tav , maka diperoleh persamaan :

2 2
pwf ptf .l s 25 g q 2T .Z fH (l s 1) ................
4.3)

dimana :
P= psia
0.0375 g H
S=
T .Z
H = Kedalaman Tubing
Tav= 0R
d = diameter tubing
f = faktor gesekan
Metoda Tekanan dan Temperatur
Rata-rata
Metoda Cullender dan Smith

dp 2
PM MTZPsc fg sc . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.4)

d l ZRT RPTsc 2 g c dA2

Integrasi persamaan 4.4 dari Ptf s/d Pwf dan H maka didapat :

p wf P dp
ZT 18.75 g H . . . . . . . . . . . . . . 4.5)
2
ptf P
0.001 F2
ZT

dimana :

2
2 0.667 fqsc . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.6)
F 5
d
Metoda Cullender dan Smith

Dengan membagi ke dalam sumur menjadi dua bagian (H/Z) maka


persamaan 4.5 lebih sederhana

Bagian Atas

18.75 g Pmf tf mf tf
atau
18.75 g H
wf tf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.7)
mf tf
Bagian Bawah


18.75 g H Pwf Pmf I wf I mf
atau :
18.75 g h
Pwf Pmf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . 4.8)
I wf I tf
Dimana :
P
I TZ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.9)
2
P
0.001 F2
TZ
Aliran Gas di Pipa Permukaan

dp v 2 PMfv 2
f
dx 2 g c d ZRT .2 g c d

Integrasi persamaan 4.10 untuk jarak L antara dua titik


dengan tekanan P1 dan P2 diperoleh :

1 2 25 g q sc .fL
2 2 2

dimana :

P = psia q = MMscFD

L = ft d = inclies

T = 0R f = faktor gesekan
Persamaan diatas dapat diubah menjadi
bentuk perhitungan penentuan laju produksi
menjadi :

0.5
5634 10 Tsc 1 2
3 2 2
qsc d 2.5
P sc g f.l
Beberapa pengembangan persamaan
dilakukan dengan menggunakan pendekatan
perhitungan harga faktor gesekan (f) dan
faktor deviasi gas (Z)
Pengembangan Persamaan Aliran Gasa di Pipa
Permukaan

PERSAMAAN f

Panhandle A 0.085
N Re 0.147

0.015
Panhandle B
N Re 0.183

0.187
IGT
N Re 0.2

Weymouth 0.032
1
d 3
METODA PERHITUNGAN ALIRAN FLUIDA
DI DALAM PIPA HORISONTAL
METODA RUMUS ASUMSI
PERHITUNGAN Perubahan energi kinetik diabaikan (=0)
Weymouth Untuk aliran horisontal :
0.5 Aliran pada kondisi mantap dan isothermal
T P12 P22
Qh 18.062 b Aliran pada posisi horisontal
Pb G Z T L

Tidak ada panas yang hilang atau masuk

kedalam sistem
Tidak ada kerja yang dilakukan oleh gas
Untuk aliran non
horisontal :Tb P12 P22
Qh 3.23
es D5

0.5
selama mengalir
Pb G T f L Z Laju aliran gas diukur pada kondisi standard

yaitu pada Tb dan Pb

Faktor transmisi mengasumsikan


Panhandle bilangan old dari 5-11 juta
0.5392 berdasarkan
T
1.0788
P12 P22
Q 435.87 b E D 2.6182 engalaman yang sebenarnya
Pb 0.853
g Lm Ta Z a Faktor kompresibilitas pada average

flowing Temperature (Ta) dan


average
Faktor gesekan
Pressure (Pa) berupa garis lurus dengan
Modified
1.02
P2 P2
0.51 kemiringan (gradien) negatif dan konstan
Panhandle T
Q 737 b E 10.961 2 D 2.53 dalam
Pb g Lm moderat Re di diagram Moody
Faktor kompresibilitas pada average flowing
V. OPTIMASI PRODUKSI SUMUR GAS

Persoalan di dalam operasi produksi sumur


gas adalah mengalirkan gas dari reservoar
ke konsumen. Dalam prosess ini akan
meliputi terjadinya penurunan tekanan atau
kenaikan tekanan jika digunakan
kompresor. Faktor faktor yang
mempengaruhi penurunan tekanan selama
gas mengalir dari reservoar menuju ke
konsumen diperlihatkan pada Gambar 5.1.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi kehilangan
tekanan Pada Sitem Produksi Gas
Analisa Nodal
Penyelesaian analisa ini didasarkan
dengan membagi sistem tersebut menjadi
dua sub sistem yaitu sistem inflow dan
outflow. Pemilihan titik penyelesaian atau
nodal tergantung dari tujuan analisa.
Ilustrasi titik titik yang sering menjadi
tempat untuk penyelesaian digambarkan
pada Gambar 5.2
Ilustrasi titik titik yang sering menjadi
tempat untuk penyelesaian
5.1 Penyelesaian di Dasar Sumur

Kasus sederhana yang akan dibicarakan


adalah tekanan kepala sumur konstan.
Kasus ini mungkin terjadi jika jarak antara
kepala sumur dan separator cukup dekat.
Untuk kejadiaan ini , pembagiaan dilakukan di
dasar sumur yaitu di node 6 (lihat gambar 4-
2).
Persamaan untuk inflow dan outflow adalah :
pr pres pwf
Inflow :
ptf ptub pwf
Outflow :
Prosedur untuk mendapatkan solusi adalah
sebagai berikut :

1. Berdasarkan beberapa anggapan harga pwf


,tentukan qscmenggunakan satu persamaan
Inflow Performance
2. Buat plot antara pwf terhadap qsc
3. Berdasarkan beberapa anggapan laju alir dan
tekanan kepala sumur , hitung pwf untuk
setiap qsc anggapan tersebut dengan
menggunakan persamaan untuk menentukan
pwf yang telah dijelaskan pada Bab 3
4. Buat plot antara pwf dan qsc pada grafik hasil
dari langkah 2. Perpotongan antara kedua
kurva tersebut memberikan harga kapasitas
aliran pwf untuk ukuran tubing yang
digunakan.
Plot Analisa Nodal Pada titik
Penyelesaian
Di Dasar Sumur
Plot Analisa Nodal Pada titik
Penyelesaian
Di Kepala Sumur
Plot Analisa Nodal Pada titik
Penyelesaian
Di Separator

Anda mungkin juga menyukai